Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NOVIA CITRA DEWI

NIM : 1508157910

1. Anamnesis pasien datang dengan keluhan Nyeri


 Onset nyeri, sejak kapan nyeri dirasakan?
 Nyeri hilang timbul atau menetap?
 Nyeri dibagian mana?
 Apakah nyeri bisa ditunjuk?
 Nyeri menjalar atau tidak?
 Bagaimana perjalanan nyerinya?
 Apakah disertai demam tinggi?
 Adakah yang memperingan atau memperberat nyeri?
 Apakah nyeri berpengaruh kebagian lain?
 Apakah disertai mual muntah?
 Apakah ada riwayat trauma?
 Adakah gejala dan tanda penyerta lain?
 Bagaimana riwayat pengobatan ?
 Tanya riwayat penyakit dahulu
 Tanya riwayat penyakit keluarga
 Tanya riwayat sosial ekonomi (terutama pekerjaan)

2. Anamnesis pasien datang dengan keluhan benjolan


 Benjolan pada bagian apa?
 Sudah berapa lama dirasakan?
 Awalnya sebesar apa?
 Sekarang sebesar apa?
 Bagaimana perjalanan benjolannya? (Progresivitas)
 Apakah nyeri pada benjolannya?
 Apakah disertai demam tinggi?
 Tanyakan riwayat pengobatan
 Tanyakan benjolan ditempat lain
 Tanyakan faktor-faktor risiko (pola makan, dan riwayat reproduksi)
 Adakah benjolan berpengaruh ke organ lain? Seperti susah bak, bab?

3. Anamnesis pasien dengan keluhan muntah


 Muntah sejak kapan?
 Berapa kali muntahnya?
 Apa isi muntah?
 Apakah ada darah?
 Apakah muntah proyektil?
 Apakah disertai perut kembung?
 Apakah disertai demam?
 Masih bisa BAB?
 Apakah disertai nyeri perut?
 Apakah ada gejala lain?

4. Anamnesis pasien dengan keluhan sesak nafas


 Sesak nafas sejak berapa lama?
 Muncul perlahan atau tiba-tiba?
 Kapan terasa sesak? (malam, pagi, setiap saat, saat aktivitas, saat istirahat)?
 Faktor yang memperingan dan memperberat?
 Suka tidur dengan berapa bantal?
 Ada demam?
 Ada batuk?
 Ada nyeri dada?
 Jika ada gejala penyerta tanyakan gejala penyerta nya secara lengkap.
 Riwayat penyakit dahulu, keluarga, sosial ekonomi, serta riwayat pengobatan.

5. Anamnesis pasien dengan keluhan sakit kepala


 Sakit kepala bagian mana?
 Sejak berapa lama?
 Sakit nya seperti apa? (berdenyut, atau terikat)
 Semua sisi atau sebelah saja?
 Sakit terus menerus atau hilang timbul?
 Nyeri nya berapa lama?
 Nyeri saat bangun tidur atau tiba tiba?
 Nyeri menjalar? Sampai leher belakang?
 Adakah gejala penyerta?
 Demam tinggi?
 Batuk? Sesak nafas?
 Ada mual muntah?
 Riwayat trauma?
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Riwayat sosial ekonomi.

FAKTOR RISIKO NON GENETIK KANKER PAYUDARA

Manajemen terkini kanker payudara  PERABOI halaman 44


1. Jenis Kelamin
Perempuan paling signifikan untuk terjadi kanker payudara

2. Usia
Insiden kanker payudara setelah usia 40 tahun

3. Faktor-Faktor Reproduksi
a. Menarche
Usia yang lebih muda saat menarche meningkatkan risiko kanker payudara
b. Menopause
Jika terlambat menopause risiko kanker payudara meningkat
c. Laktasi
Penurun risiko sebesar 4% setiap menyusui selama 12 bulan, karena terdapat 2 mekanisme
biologis utama yang dapat memicu kanker, menyusui dapat menghasilkan diferensiasi
terminal yang lebih lanjut dari epitel payudara, juga dapat menunda siklus ovulasi setelah
melahirkan.
d. Abortus
Interupsi terhadap diferensiasi sel payudara akibat abortus dihipotesiskan akan
meningkatkan risiko kanker payudara.
e. Kontrasepsi oral
Pengguna baru atau wanita yang sedang menggunakan kontrasepsi oral dalam jangka waktu
lama mengalami peningkatan risiko kanker payudara.
f. Penggunaan hormon pasca menopause
Peningkatan risiko kanker payudara terdapat pada pengguna yang sedang memakai atau
baru saja mulai menggunkan, kemudian risiko ini terus meningkat dengan penggunaan yang
lebih lama serta signifikan secara statistik untuk penggunaan selama >5 tahun.

4. Faktor Nutrisi
a. Konsumsi Lemak
Lemak bisa di metabolisme menjadi hormon estrogen.
b. Tinggi dan berat badan
Penambahan berat badan setelah usia 18 tahun di asosiasikan dengan peningkatan risiko
yang berangsur-angsur dan substantif untuk kanker payudara pasca menopause.
c. Konsumsi karbohidrat
Pada wanita pasca menopause konsumsi karbohidrat dan MG cenderung memiliki risiko
kanker payudara.
d. Konsumsi Serat
Konsumsi serat sangat banyak memiliki risiko kanker payudara lebih rendah.
e. Mikronutrien
Vit A : menurunkan risiko kanker payudara
Vit E : menurunkan risiko kanker payudara
Vit C : tidak ada manfaat untuk kanker payudara
f. Bahan makanan lain
 Alkohol
Ada hubungan positif antara konsumsi alkohol dengan risiko kanker payudara. 2 porsi
minuman beralkohol meningkatkan level estrogen total wanita premenopause
 Kopi dan Teh
Tidak ada peningkatan risiko kanker payudara karena konsumsi kafein baik dari kopi
maupun teh.
 Fitoestrogen (kedelai)
Meningkatkan reseptor estrogen, sehingga memblok aksi estrogen endogen untuk
mereduksi kanker payudara.
g. Buah dan sayur
Buah dan sayur terutama sayuran hijau mengindikasikan penurunan risiko kanker payudara
dengan konsumsi buah dan sayur.
h. Daging
Konsumsi daging merah pada wanita premenopause meningkatkan risiko kanker payudara
2X lipat
i. Aktivitas fisik
Adanya penurunan risiko kanker payudara pada wanita dengan aktivitas fisik rutin.
j. Rokok
Merokok pada remaja, saat jaringan sangat sensitif terhadap karsinogen, dapat
meningkatkan risiko kanker payudara.

5. Polusi lingkungan
a. Organoklorin (pestisida)
Zat kimia ini sebenarnya merupakan estrogen lemah yang diperkirakan akan meningkatkan
risiko kanker payudara dengan meniru estrogen endogen.
b. Medan Elektromagnet
Medan elektromagnet mempengaruhi sekresi melatonin oleh kelenjar pineal peningkatan
insiden kanker payudara yang signifikan bila dihubungkan dengan pajanan elektromagnet.

6. Riwayat kesehatan sosial


a. Kelainan jinak payudara
Meningkatkan risiko kanker payudara
b. Kanker tiroid
Pada perempuan premenopause yang pernah di diagnosis kanker tiroid memiliki
kemungkinan lebih besar mengalami kanker payudara dalam 5-20tahun mendatang
kehidupannya. Ini kemungkinan merupakan dampak dari terapi kanker tiroid, daripada
penyebab genetik dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai