Tama adalah mahasiswi PSPD FK Unsri semester 14 yang malas belajar. Ia terancam
di-drop out karena hampir melewati batas waktu studi. Sampai saat ini ia masih belum
mampu menyelesaikan proposal skripsi yang dibimbing oleh dokter Rudi. Dokter Rudi belum
menyetujui proposal Tama karena dianggap memenuhi kaidah ilmiah serta banyak
mengandung unsur plagiarisme. Dalam kondisi sedih, Tama berkonsultasi dengan dokter Ira,
yang terkenal baik kepada mahasiswa. Tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter Rudi,
dokter Ira kemudian menghadap pimpinan fakultas agar mengubah pembimbing skripsi
Tama dari dokter Rudi ke dokter Ira. Atas perintah pimpinan fakultas, dokter Rudi terpaksa
setuju melepas mahasiswa bimbingannya dengan topik penelitian yang baru. Di bawah
asuhan dokter Ira, Tama berhasil menyelesaikan proposal, mengambil data dan menyusun
laporan skripsi, dan ujian skripsi dalam waktu 3 minggu. Dokter Rudi mencurigai telah
terjadi pelanggaran akademik dan melapor ke komisi akademik Senat Fakultas untuk
menyevaluasi dan memberi sanksi kepada Tama dan pembimbingnya. Dokter Ira merasa
keberatan atas laporan dokter Rudi, dan balik melaporkan dokter Rudi yang dianggapnya
telah melanggar etika akademik Unsri.
1
II. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Drop out : Keluar dari sekolah sebelum waktunya
atau sebelum lulus.
2. Plagiarisme : Pelanggaran yang melanggar hak cipta
3. Skripsi : Karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh
mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan
akhir pendidikan akademis
4. Pelanggaran akademik : Perbuatan yang tidak sesuai dengan akademis.
5. Etika akademik Unsri : Ilmu tentang apa yang baik dan buruk
di bidang pendidikan Unsri.
6. Komisi akademik senat fakultas : Hukuman atas perilaku yang melanggar suatu
peraturan yang telah ditetapkan.
7. Sanksi : tanggungan untuk memaksa orang menepati
perjanjian atau ketentuan.
8. Kaidah Ilmiah : kaidah rumusan asas yang memenuhi syarat
untuk menjadi sebuah hukum atau aturan yang
seseuai secara ilmu pengetahuan .
9. Penelitian : Suatu proses investigasi yang dilakukan
dengan aktif,tekun, sistematis.
10. Batas waktu studi : Ketentuan yang tidak boleh dilampaui.
11. Konsultasi : Pertukaran fikiran untuk mendapatkan
kesimpulan berwenang untuk menjalankan tugas
tertentu.
Masalah yang paling prioritas adalah masalah tama terancam di drop out karena malas
belajar dan hampir melewati batas studi. Hal ini menjadi prioritas utama karena memiliki
dampak yang paling serius untuk kelangsungan studi Tama dan masa depan Tama .
a. Pada akhir tahun kedua tidak dapat mengumpulkan kredit sebanyak 52 sks
b. Pada akhir tahun kedua mengumpulkan kredit sebanyak >52 sks tetapi IPK
yang dicapai < 2.00
c. Pada masa akhir studi maksimal (10 semester), tidak mampu mengumpulkan
jumlah sks sesuai yang disyaratkan, minimal 144 sks
d. Pada masa akhir studi maksimal (10 semester), telah mengumpulkan jumlah
sks yang disyaratkan akan tetapi mempunyai nilai E atau memiliki nilai
D>10% total sks minimal yang disyaratkan
e. Tidak membayar biaya UKT semester pada jadwal yang telah ditentukan dan
tidak mengajukan SO
3
b. Bagaimanakah aturan dan prosedur drop out mahasiswa di fk unsri?
Secara garis besar prosedur tersebut adalah:
a. Kepala Sub Bagian Akademik menyusun daftar mahasiswa yang termasuk
dalam batas bawah dan menyerahkannya kepada Pembantu Dekan I bersama
dengan Laporan Keberhasilan Studi Mahasiswa.
b. Pembantu Dekan 1 mengkaji Laporan KaSubBag Akademik dengan
menyusun surat pemberitahuan mahasiswa yang terancam putus kuliah (DO),
surat ditujukan kepada Ketua Program Studi
c. Ketua Program Studi (KPS) segera memanggil mahasiswa yang terancam
putus kuliah untuk mencari akar permasalahan
d. Ketua Program Studi juga melakukan koordinasi dengan Dosen Penasehat
Akademik sekaligus meminta masukan perbaikan.
e. Ketua Program Studi menyusun Laporan Akar Masalah dari mahasiswa yang
terkena terancam putus kuliah (DO) beserta upaya perbaikan yang perlu
dilakukan kepada Pembantu Dekan I
f. Pembantu Dekan I melaporkan hasil kajian Ketua Program Studi kepada
Dekan dan menentukan tindakan perbaikan yang dirasa perlu misalnya
melaksanakan Semester Pendek.
4
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan untuk menumbuhkan motivasi belajar,
antara lain sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan pembelajaran pada peserta didik
2. Hadiah
3. Saingan/kompetisi
4. Pujian
5. Hukuman
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
e. Bagaimanakah efek dari ancaman drop out terhadap kondisi psikologis mahasiswa?
Ancaman drop out yang dilakukan oleh universitas kepada tama dapat menimbulkan
kecemasan pada diri tama. Hal ini dapat menjadi dorongan bagi tama untuk mau
menyelesaikan skripsinya lebih cepat. Tapi bagi sebagian orang, ancaman justru
menyebabkan ketakutan dan ketidak fokusan, sehingga bukannya menyelesaikan
dengan cepat, tama justru semakin terhambat dalam membuat skripsinya.
5
kepada coordinator skripsi.
2) Pembimbing 1 dan mahasiswa berdiskusi, membahas dan menyepakati topik/masalah
penelitian yang diajukan.
3) Mahasiswa melengkapi proposal sesuai masukan pembimbing I dan II.
4) Konsultasi dengan pembimbing I dan II dapat dilakukan secara simultan dengan
persetujuan pembimbing I
5) Pertemuan dengan setiap pembimbing (pembimbing I dan II) minimal 5 (lima) kali
tatap muka
6) Setiap kali konsultasi dan kegiatan mahasiswa mendokumentasikan pada log book
penelitian.
7) Diwajibkan untuk melakukan uji plagiarisme di website www.smallseotool.com
dengan hasil maksimal plagiasi 15%.
8) Setelah mendapat persetujuan proposal penelitian dipresentasikan dalam seminar
ujian proposal.
9) Perbaikan proposal dilakukan berdasarkan masukan dalam seminar proposal
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
d. Apa saja titik acuan yang menyebabkan suatu karya dikatakan plagiarisme?
Titik acuan yang menyebabkan suatu karya dikatakan plagiarisme adalah adalah
dimana bentuk penyalahgunaan hak kekayaan intelektual milik orang lain, yang mana
karya tersebut dipresentasikan dan siakui secara tidak sah menjadi hasil karya pribadi.
Penyalahgunaan itu dapat ditemukan berdasarkan adanya jenis-jenis plagiarisme
sebagi berikut:
1) Berdasarkan aspek yang dicuri:
i. Plagiarisme ide
ii. Plagiarisme isi (data penelitian)
iii. Plagiarisme kata, kalimat, paragraph
iv. Plagiarisme total
2) Berdasarkan sengaja atau tidaknya plagiarisme:
i. Plagiarisme yang disengaja
ii. Plagiarisme yang tidak disengaja
3) Berdasarkan proporsi atau persentasi kata, kalimat, paragraf yang dibajak
i. Plagiarisme ringan : <30%
ii. Plagiarisme sedang : 30-70%
iii. Plagiarisme berat atau total : >70%
4) Angka-angka tersebut tentu dibuat secara arbitrer berdasarkan “kepantasan” tanpa
dasar kuantitatif yang definitif
5) Berdasarkan pada pola plagiarisme:
i. Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing)
ii. Plagiarisme mosaik
7
e. Bagaimana upaya pencegahan plagiarisme di kalangan mahasiswa dalam pembuatan
skripsi?
Upaya pencegahan plagiarisme dalam kalangan mahasiswa dalam pembuatan skripsi
yaitu:
1) Bila menggunakan ide orang lain sebutkan sumbernya.
2) Bila menggunakan kata atau kalimat orang lain sebutkan sumbernya, dengan
catatan:
i. Gunakan tanda kutip bila kata atau kalimat aslinya disalin secara utuh.
ii. Tanda kutip tidak diperlukan bila kata atau kalimat telah diubah menjadi
kalimat penulis sendiri tanpa mengubah artinya (telah dilakukan parafrase).
iii. Mengubah satu atau beberapa kata dalam satu paragraph bukan merupakan
parafrase karenanya tanda kutip perlu disertakan.
iv. Parafrase tanpa menyebut sumbernya adalah plagiarisme.
3) Bila mengajukan skripsi yang sudah pernah diajukan sebelumnya harus pula
dinyatakan bahwa skripsi sudah diajukan atau dipublikasi sebelumnya
4) Memperhatikan sanksi-sanksi yang mungkin didapat dengan adanya tindakan
plagiarisme dalam skripsi tersebut seperti pembatalan gelar kesarjanaan bagi
alumni yang skripsinya yang dikemudian hari ditemukan plagiat.
3. Tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter budi, dokter ira menghadap
pimpinan fakultas dan mengubah pembimbing skripsi tama atas namanya.
a. Apa tugas dari seorang pimpinan fakultas?
8
8) Memantau dan mengevaluasi kerjasama bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dengan pihak lain di dalam dan luar negeri.
9) Melaksanakan pembinaan civitas akademik.
10) Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada rektor setelah
mendapat penilaian senat fakultas.
b.Siapa saja yang bertanggung jawab dalam hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan
skripsi?
Penanggung jawab dalam hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan skripsi yaitu Pimpinan
Fakultas (Dekan dan Pembantu Dekan), dosen pembimbing skripsi, dan mahasiswa itu
sendiri.
Pergantian dosen pembimbing dapat dilakukan jika memang ada alasan yang dapat
diterima secara objektif. Pergantian dosen pembimbing ini harus mendapat persetujuan Ketua
Program Studi.
d.Apa komunikasi yang harus dilakukan dokter ira dengan dokter budi?
Harusnya dokter Ira beridiskusi dahulu kepada dokter budi sebelum menghadap
pimpinan fakultas.
4.Dokter Rudi mencurigai telah terjadi pelanggara akademik dan melapor kepada
komisi akademik senat fakultas untuk mengevaluasi dan memberi sanksi kepada tama,
karena ia menyelesaikan proposal dalam tiga minggu
9
b. Mengapa disebut sebagai pelanggaran akademik?
Karena Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika akademik, antara lain
menyontek, menjiplak (makalah, laporan, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dsb.),
membocorkan soal atau sejenisnya akan dikenai sanksi berupa skorsing sampai
dengan pemutusan studi.
4.Dokter Ira menganggap dokter Rudi telah melanggar etika akademik unsri dan balik
melaporkan dokter Rudi
a. Mengapa Dokter Ira menganggap dokter Rudi telah melanggar etika akademik ?
Karena Etika Akademik dapat diartikan sebagai ketentuan yang menyatakan perilaku
baik atau buruk dari para anggota sivitas akademika perguruan tinggi, ketika mereka
berinteraksi dalam kegiatan yang berkaitan dengan ranah pempelajaran. Penegakan
etika akademik akan mengarahkan pada terciptanya suasana akademik yang kondusif
bagi perkembangan perguruan tinggi sesuai dengan stadar yang telah ditentukan.
Melalui suasana akademik yang kondusif itulah kemudian akan tercipta adanya
perbaikan kualitas hasil pembelajaran secara berkelanjutan.
b. Apa sanksi dari pelanggaran etika akademik yang akan diterima dokter Rudi?
Tidak ada karena dokter Rudi tidak bersalah .
10
V. KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN
Learning What I Don’t How Will I How Will I
What I Know
Issues Know Prove Learn
Definisi
Pasal
jenis
pelanggar
pelanggaran
an
akademik
Tata cara
di UNSRI
Pelanggaran pelaporan
Akademik pelanggaran
Sanksi
pelanggar
Tata cara
an
penyelesaian
akademik
di UNSRI
Jenis sanksi
Jurnal
pelanggaran
Internet
Definisi drop out
Persyaratan drop
out Pasal-pasal
Drop Out
Prosedur drop drop out
out
Definisi
Alasan terjadinya
plagiarisme
Jenis-jenis
Plagiarisme
plagiarisme
Titik acuan
palgiarisme
Pencegahan
11
plagiarisme
Sanksi
plagiarisme
Definis
Tujuan
penulisan
skripsi Pelanggaran-
Prosedur pelanggaran
pembuatan akademik di FK
Skripsi
skripsi Unsri dan sanksi
Pembimbing bagi yang
skripsi melakukannya
Struktur
pembuatan
skripsi
Definisi
Psikologis
Psikologi dan dan Motivasi
motivasi Fungsi
mahasiswa Motivasi
Metode
Motivasi
Sanksi
Pasal-pasal Etika pelanggaran Penyebab DO,
Etika
Akademik Etika system EBT di
Akademik
UNSRI Akademk FK Unsri
UNSRI
Pimpinan Definisi Struktur Pimpinan
Fakultas dan Tugas dan Fakultas dan
Komisi Senat Wewenang Komisi Senat
Fakultas Pimpinan Fakultas UNSRI
12
Fakultas dan
Komisi Senat
Fakultas
13
Pembekalan diberikan kepada mahasiswa guna mempersiapkan para
mahasiswa sebelum melakukan proses penelitian. Pembekalan ini wajib
diikuti mahasiswa sebagai prasyarat untuk melaksanakan seminar proposal
penelitian. Materi pembekalan akan mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Dasar pemikiran dan tujuan kegiatan penulisan skripsi program sarjana.
2) Tata cara penyusunan dan pembimbingan penulisan skripsi program
sarjana.
b) Penentuan topik dan judul skripsi
1) Mahasiswa dapat mengajukan topik skripsi jika sudah memenuhi beban
kredit 120 sks dan telah mengambil mata kuliah metodologi penelitian.
Pengajuan judul tersebut dilakukan dengan mengisi formulir.
2) Setelah mengajukan judul mahasiswa akan mendapat dosen pembimbing
yang ditugaskan oleh Dekan dan mahasiswa dapat mulai melakukan
konsultasi.
c) Penyusunan proposal
1) Bagi mahasiswa yang memilih linguistik, proposal yang disusun terdiri
atas 3 bab, yaitu bab I (Pendahuluan), bab II (Kajian Pustaka), dan bab III
(Metode Penelitian). Sedangkan bagi mahasiswa yang memilih sastra,
proposal yang disusun terdiri atas 2 bab, yaitu bab I (Pendahuluan) dan
bab II (Kajian Pustaka).
2) Dalam penyusunan proposal mahasiswa berkonsultasi dengan Pembimbing
I berkaitan dengan isi dan Pembimbing II berkaitan dengan bahasa
penulisan.
d) Seminar proposal
Setelah mahasiwa memprogram skripsi dalam KRS dan proposalnya telah
disetujui oleh Pembimbing I dan II, maka mahasiswa dapat mengajukan
seminar proposal. Seminar proposal wajib dihadiri oleh Pembimbing I dan II
serta minimal 10 mahasiswa.
e) Penulisan skripsi
Setelah melaksanakan seminar proposal, mahasiswa melanjutkan penulisan
skripsi dengan terus berkonsultasi kepada Pembimbing I dan II.
f) Seminar hasil
14
1) Seminar ini dimaksudkan untuk menyampaikan hasil penulisan skripsi
kepada khalayak guna mendapatkan saran dan masukan demi
penyempurnaan hasil penelitian.
2) Seminar hasil wajib dihadiri oleh Dewan Penguji yang terdiri dari 4 orang,
yaitu 1 Ketua Dewan Penguji (Ketua Program Studi atau yang mewakili),
3 Anggota Penguji.
3) Seminar hasil dihadiri oleh minimal 10 mahasiswa dengan konsentrasi
yang sama dan selebihnya boleh dari konsentrasi yang berbeda.
4) Mahasiswa yang akan menyelenggarakan seminar mengisi formulir yang
telah disediakan di bagian akademik.
g) Ujian skripsi
Mahasiswa melaksanakan ujian skripsi dalam kurun waktu maksimum 30 hari
setelah seminar hasil.
h) Revisi skripsi (bila diperlukan)
d. Pembimbingan Skripsi
1) Pembimbing skripsi
Pembimbing skripsi adalah dosen tetap di sebuah Program Studi yang bertugas
melakukan pembimbingan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.
2) Syarat pembimbing
Dosen pembimbing skripsi adalah dosen tetap yang telah bergelar Magister
(S2) atau Doktor (S3) dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya Asisten
Ahli.
3) Tugas pembimbing
Pembimbing skripsi mahasiswa mempunyai tugas sebagai berikut:
Wajib memeberikan masukan berupa arahan, petunjuk, dan saran kepada
mahasiswa bimbingannya tentang aspek ontologi, epistemologi, dan
aksiologi untuk dipertimbangkan oleh mahasiswa, tanpa melupakan bahwa
yang bertanggung jawab atas skripsi itu adalah mahasiswa yang
bersangkutan.
15
Wajib menunjukkan apa yang dianggapnya masih kurang pada hasil karya
mahasiswa dan memberi saran perbaikan untuk dipertimbangkan oleh
mahasiswa yang bersangkutan-sepenuhnya.
Wajib memberikan dorongan kepada mahasiswa bimbingannya untuk
dapat menyelesaikan tugas penulisan skripsi secepatnya.
4) Pelatihan pembimbing
Pembimbing skripsi mahasiswa dipilih dan ditunjuk oleh Ketua Program
Studi. Pemilihan pembimbing mempertimbangkan bidang keahlian dan
distribusi dengan terlebih dahulu meminta pertimbangan ketua minat ilmu.
Setiap semester beban seorang pembimbing sebaiknya tidak lebih dari 10
(sepuluh) mahasiswa agar kualitas bimbingan kepada mahasiswa tetap
terjamin. Pembimbing skripsi ditentukan sesudah mahasiswa mendaftarkan
diri kepada Ketua Program Studi dengan mengisi formulir. Setiap mahasiswa
dibimbing oleh satu dosen pembimbing. Jika dirasa perlu, dapat ditambahkan
pembimbing.
5) Pergantian pembimbing
Pergantian dosen pembimbing dapat dilakukan jika memang ada alasan yang
dapat diterima secara objektif. Pergantian dosen pembimbing ini harus
mendapat persetujuan Ketua Program Studi.
16
12) Latar belakang
Berisi penjelasan timbulnya masalah yang diteliti dan pentingnya maslah
itu diteliti dari segi pengembangan ilmu dan profesi sebagai guru-pendidik.
Yang perlu dikemukakan :
a) Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti merasa resah,
sekiranya masalah tersebut tidak diteliti.
b) Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar
pemikiran untuk memunculkan permasalahan.
c) Kerugian-kerugian yang mungkin timbul seandainya masalah tersebut
tidak diteliti.
d) Keuntungan-keuntungan yang mungkin diperoleh seandainya masalah
tersebut diteliti.
e) Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang akan
diteliti dalam ruang lingkup program studi bimbingan dan konseling.
13) Rumusan masalah
14) Tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan penelitian merupakan hasil yang diharapkan setelah penelitian
selesai dilakukan, terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.
15) Asumsi
Asumsi dapat berupa teori, evidensi-evidensi, atau pemikiran peneliti
sendiri yang yang merupakan sesuatu yang dianggap benar dan tidak perlu
dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya, yang dirumuskan dalam
bentuk kalimat deklaratif.
16) Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau
submasalah yang diteliti. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat
afirmatif, yang dijabarkan dari landasan teori dan atau tinjauan pustaka.
Melalui penelitian ilmiah hipotesis diuji kebenarannya, dan diperoleh hasil
apakah hipotesis itu ditolak atau diterima.
17) Metode penelitian
Metode penelitian yang disajikan dalam Bab Pendahuluan bersifat garis
besar, pembahasan yang lebih rinci dan lengkap disajikan pada Bab III.
Bagian ini menjelaskan secara singkat jenis penelitian (historis, deskriptif,
17
eksperimental, inferensial), instrumen penelitian dan teknik pengumpulan
datanya (tas tulis, lisan atau tindakan, angket, wawancara, observasi
partisipatif dan observasi non-partisipatif. Bila perlu kemukakan
pendekatan penelitian yang digunakan.
18) Lokasi dan sampel penelitian
Alasan pengambilan lokasi dan sampel sebaiknya dikaitkan dengan
rumusan dan latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan teknik analisis
data.
19) Bab II Kajian Pustaka atau Kerangka Teoretis
1) Teori-teori utama dan teori-teori turunannya dalam bidang yang dikaji.
2) Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, mengenai
prosedur, subyek dan temuannya.
3) Posisi teoretik peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
20) Bab III Metode Penelitian
a) Lokasi dan waktu penelitian : di mana dan kapan penelitian itu dilakukan.
b) Subyek penelitian: sebutkan siswa yang menjadi sasaran penelitian
tindakan.
c) Prosedur penelitian : jelaskan prosedur PTK yang terdiri atas empat
langkah siklus penelitian itu, dan jelaskan apa saja yang dilakukan.
d) Metode pengumpulan data : jelaskan metodenya (tes atau non-tes) dan
instrumen yang digunakannya.
e) Analisis Data : jelaskan bagaimana data/informasi hasil penelitian itu
diolah/ditafsirkan.
21) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
a) Deskripsi Data Awal Penelitian
b) Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
c) Deskripsi Hasil Penelitian
i) Hasil Penelitian Siklus I
ii) Hasil Penelitian Siklus II
iii) Hasil Penelitian Siklus III
d) Pembahasan
22) Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
a) Kesimpulan : berisi pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.
18
b) Rekomendasi : terutama ditujukan bagi pembuat kebijakan, pengguna
hasil penelitian, dan bagi peneliti berikutnya.
23) Daftar pustaka
24) Lampiran-lampiran
2. Plagiarisme
1. Pengertian
Kata plagiarisme berasal dari bahasa latin yaitu plagiarus, yang berarti
merampok, atau membajak. Kamus Oxford menyatakan bahwa plagiarisme adalah
tindakan menggunakan, menjiplak atau menyalin karya, tulisan, ide orang lain dan
mengakuinya sebagai miliknya sendiri.
Menurut Pasal 1 ayat (1) Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi plagiat adalah
perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya
ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Sedangkan menurut
Adimihardja (2005), plagiarisme adalah pencurian dan penggunaan gagasan atau
tulisan orang lain (tanpa cara-cara yang sah) dan diakui sebagai miliknya sendiri.
Plagiarisme juga didefinisikan sebagai kegiatan dengan sengaja menyalin pemikiran
19
atau kerja orang lain tanpa cara-cara yang sah (Adimihardja, 2002). Pelaku
plagiarisme dikenal dengan sebutan plagiat (Rosyidi, 2007).
Berdasarkan berbagai pendapat di atas secara umum dapat kita katakan bahwa
plagiarisme adalah segala tindakan menggunakan, menjiplak, menyalin, atau mencuri
karya dan gagasan orang lain dan mengakuinya sebagai miliknya sendiri baik sengaja
ataupun tidak sengaja dan tanpa cara-cara yang sah.
2. Alasan Terjadinya
Sulianta (2007: 71-72) juga menyampaikan adanya alasan dari kegiatan
plagiarisme. Alasan yang memunculkan kegiatan tersebut yaitu:
a. Kurangnya kesadaran beretika.
b. Adanya fasilitas internet.
c. Adanya perangkat teknologi informasi dengan mobilitas tinggi yang memberikan
kemudahan dalam mengakses internet.
d. Perubahan budaya: plagiarisme dikatakan sebagai suatu kegiatan kolaborasi dan
perilaku pembelajaran bukan pelanggaran.
e. Berusaha mendapatkan prestasi akademik dengan berbagai cara.
f. Tersedianya search engine yang mampu menemukan sumber-sumber internet
contet yang dimaksud.
3. Jenis
Sastroasmoro (2007) menyatakan adanya jenis-jenis plagiarisme yang dapat
ditemukan dalam pustaka. Hal-hal itu mencakup:
a. Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri:
1) Plagiarisme ide
2) Plagiarisme isi (data penelitian)
3) Plagiarisme kata, kalimat, paragraf
4) Plagiarisme total
b. Klasifikasi berdasarkan sengaja atau tidaknya plagiarisme:
1) Plagiarisme yang disengaja
2) Plagiarisme yang tidak disengaja
c. Klafisikasi berdasarkan proporsi atau persentasi kata, kalimat, paragraf yang
dibajak
20
1) Plagiarisme ringan : <30%
2) Plagiarisme sedang : 30-70%
3) Plagiarisme berat atau total : >70%
Angka-angka tersebut tentu dibuat secara arbitrer berdasarkan “kepantasan” tanpa
dasar kuantitatif yang definitif
d. Berdasarkan pada pola plagiarisme:
1) Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing)
2) Plagiarisme mosaik
Selain itu masih dikenal pula istilah autoplagiarism atau self-plagiarism (vide
infra).
4. Titik Acuan
Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, plagiat meliputi tetapi
tidak terbatas pada:
a. mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau
informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan
dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
b. mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data
dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan
kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
c. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
d. merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata
dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan
sumber secara memadai;
e. menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan
oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara
memadai.
5. Pencegahan
Sastroasmoro (2007) juga menyampaikan cara pencegahan untuk menghindari
terjadinya kegiatan plagiarism. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
21
a. Bila menggunakan ide orang lain sebutkan sumbernya.
b. Bila menggunakan kata atau kalimat orang lain sebutkan sumbernya, dengan
catatan:
1) Gunakan tanda kutip bila kata atau kalimat aslinya disalin secara utuh.
2) Tanda kutip tidak diperlukan bila kata atau kalimat telah diubah menjadi
kalimat penulis sendiri tanpa mengubah artinya (telah dilakukan parafrase).
3) Mengubah satu atau beberapa kata dalam satu paragraph bukan merupakan
parafrase karenanya tanda kutip perlu disertakan.
4) Parafrase tanpa menyebut sumbernya adalah plagiarisme.
c. Bila kita mengajukan makalah yang sudah pernah diajukan sebelumnya harus
pula dinyatakan bahwa makalah sudah diajukan atau dipublikasi sebelumnya; bila
tidak, maka dapat dianggap sebagai auto-plagiarism atau self-plagiarism. Jenis
plagiarisme ini sebenarnya dapat dianggap “berkualifikasi ringan”, namun bila
dimaksudkan atau kemudian dimanfaatkan untuk menambah kredit akademik
dapat dianggap pelanggaran etika akademik yang berat.
6. Sanksi
Apabila terbukti melakukan plagiarisme, maka sanksi yang di dapat adalah
seperti yang diatur dalam Pasal 12 dan 13 Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Sanksi bagi mahasiswa
yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 10 ayat (4),
secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
f. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau
g. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.
Sementara itu, sanksi plagiarisme bagi mahasiswa dicantumkan dalam Peraturan
Universitas Sriwijaya No:0536/UN9/PP/2013. Pada Bab V mengenai Sanksi dan
Penerapan Sanksi Pasal 11, jika seorang mahasiswa program studi sarjana terbukti
melalukan tindakan plagiarisme maka sanksi yang akan diterima yaitu:
22
a. Teguran lisan terdokumentasi dan nilai untuk pekerjaan/karya yang dibuat
dibatalkan untuk pelanggaran pertama.
b. Peringan tertulis dan nilai mata kuliahnya dinyatakan E untuk pelanggaran kedua.
c. Penundaan pemberian hak sebgian mahasiswa seperti pengurangan jumlah SKS
yang dapat diambil; dan/atau hak-hak mahasiswa lainnya untuk pelanggaran
ketiga.
d. Pemberhentian dengan tidak hormat dari program pendidikannya untuk
pelanggaran keempat.
e. Pembatalan gelar kesarjanaan bagi alumni yang skripsinya yang dikemudian hari
ditemukan plagiat.
Pada kasus Tama, diketahui bahwa Tama adalah mahasiswa PSPD FK Unsri yang
malas belajar. Berdasarkan teori alasan plagiarisme, kemalasan sendiri dapat
menjadi pemicu seseorang untuk melakukan plagiarisme. Pembimbing Tama pun
menduga demikian sehingga proposal skripsi Tama belum disetujui. Hal ini
mengakibatkan Tama tidak dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya dan waktu
kuliahnya bertambah lama
3. Drop out
1. Pengertian
Drop Out adalah suatu keadaan dimana seseorang yang mengikuti program studi
dikeluarkan dari universitas sebelum karena melanggar tata tertib yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pelanggaran tersebut dapat terjadi di bidang pendidikan
selama studi, etika, maupun ketidakmampuan melunasi pembayaran kuliah. Hal-hal
tersebut tervantum dalam Pedoman Akademik dan Kemahasiswaaan Tahun 2015
Universitas Srwijaya. Dalam pedoman itu disebutkan aturan terjadinya drop out pada
program-progam pendidikan diploma, sarjana, magister, dan doktor.
2. Persyaratan
Terdapat pernyataan untuk seorang mahasiswa yang dianggap didrop-out atau
putus kuliah berdasarkan program studi yang ditempuh. Berikut ini adalah pernyataan
tersebut untuk mahasiswa progam sarjana (S1) berdasarkan pedoman akademik dan
kemahasiswaan tahun 2015 Universitas Sriwijaya, yaitu:
23
a. Pada akhir tahun kedua tidak dapat mengumpulkan kredit sebanyak 52 sks.
b. Pada akhir tahun kedua mengumpulkan kredit sebanyak >52 sks tetapi IPK yang
dicapai < 2.00.
c. Pada masa akhir studi maksimal (10 semester), tidak mampu mengumpulkan
jumlah sks sesuai yang disyaratkan, minimal 144 sks.
d. Pada masa akhir studi maksimal (10 semester), telah mengumpulkan jumlah sks
yang disyaratkan akan tetapi mempunyai nilai E atau memiliki nilai D>10% total
sks minimal yang disyaratkan.
e. Tidak membayar biaya UKT semester pada jadwal yang telah ditentukan dan
tidak mengajukan SO.
Bagi seorang mahasiswa yang didrop-out, tidak dapat diterima kembali menjadi
mahasiswa di Universitas Sriwijaya.
3. Prosedur
a. Kepala Sub Bagian Akademik menyusun daftar mahasiswa yang termasuk
dalam batas bawah dalam Evaluasi Keberhasilan Studi tahunan dan
menyerahkannya kepada Pembantu Dekan I bersama dengan Laporan
Keberhasilan Studi Mahasiswa 2 minggu setelah Kartu Hasil Studi (KHS)
semester Genap dibagikan kepada seluruh mahasiswa.
b. Pembantu Dekan 1 mengkaji Laporan KaSubBag Akademik, menindaklanjuti
Laporan Kasubag akademik dengan menyusun surat pemberitahuan mahasiswa
yang terkena evaluasi keberhasilan studi dan terancam putus kuliah (DO) surat
ditujukan kepada Ketua Program studi 1 minggu setelah menerima Laporan
kasubag akademik.
c. Ketua Program studi (KPS) segera memanggil daftar mahasiswa yang terkena
evaluasi keberhasilan studi dan terancam putus kuliah untuk mengidentifikasi
dan mencari akar permasalahan yang menyebabkan hasil studi mahasiswa
rendah, 1 minggu setelah menerima surat pemberitahuan dari Pembantu Dekan
I.
d. Ketua Program Studi juga melakukan koordinasi dengan Dosen Penasehat
Akademik di dalam mencari akar permasalahan mahasiswa yang terkena
evaluasi keberhasilan studi sekaligus meminta masukan perbaikan.
24
e. Ketua Program Studi menyusun Laporan Akar Masalah dari mahasiswa yang
terkena evaluasi studi dan terancam putus kuliah (DO) beserta upaya perbaikan
yang perlu dilakukan kepada Pembantu Dekan I, maksimal 2 minggu setelah
pemanggilan mahasiswa yang bersangkutan.
f. Pembantu Dekan I melaporkan hasil kajian Ketua Program Studi kepada
Dekan dan bersama-sama dengan Dekan menentukan tindakan perbaikan yang
dirasa perlu misalnya melaksanakan Semester Pendek.
Waktu kuliah Tama yang tidak kunjung selesai ini ternyata berdampak pada
ancaman drop out kepada Tama karena berdasarkan universitas sendiri terdapat
batas waktu perkuliahan dimana untuk menjalani kuliah di PSPD FK Unsri kurang
lebih selama 5 tahun pembelajaran.
4. Pelanggaran Akademik
Peraturan Akademik ITS Tahun 2009 1 BAB XIV PELANGGARAN KODE ETIK
AKADEMIK
Pasal 33
1) Yang dimaksud dengan pelanggaran kode etik akademik adalah pelanggaran
etika yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
2) Jenis pelanggaran dapat berupa mencontek dalam ujian/ kuis/tes, plagiarisme
dalam pengerjaan tugas kuliah/tugas akhir/tesis/disertasi, menggantikan peran
orang lain dalam evaluasi, menyuruh orang lain untuk berperan seolah‐olah
25
menjadi dirinya dalam evaluasi, penyalahgunaan informasi dan transaksi
elektronik, kerjasama dengan petugas untuk berbuat curang, dan/atau pemalsuan
identitas diri.
3) Semua pelanggaran yang terjadi harus dinyatakan dalam berita acara tertulis
oleh pelapor dan diserahkan kepada ketua program studi/jurusan untuk diproses
lebih lanjut oleh tim penyelesaian pelanggaran (TPP) guna mengusulkan jenis sanksi
yang akan ditetapkan oleh dekan/rektor.
4) Jenis sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) dapat berupa peringatan, pembinaan, pembatalan sebagian atau seluruh
hasil evaluasi pembelajaran, pembatalan satu atau beberapa mata kuliah,
pembatalan seluruh mata kuliah dalam satu semester, dan/atau pencabutan status
kemahasiswaan, baik sementara maupun permanen.
Didalam kasus tama ini antar kurang adanya komunikasi yang baik sedangkan
komunikasi sangat dituntut sehingga tidak ada terjadinya konflik atau kesalahan pahaman
antar individu
Hamalik (2003:161) menyatakan adanya fungsi dari motivasi itu sendiri, antara lain:
26
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin
dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya
suatu pekerjaan.
Metode Motivasi
1) Pastikan cita – cita anda sentiasa ada.
Semangat untuk kerja adalah tinggi apabila insentif untuk membuktikan diri sendiri adalah
tinggi. Walaubaimana pun, pengurusan cita – cita akan merosakan semangat kerja dan
melemahkan anda.
Keliru dan matlamat yang tidak pasti merupakan factor utama penurunan motivasi
kerja.Rancang perjalanan kerja dengan baik seperti adakah anda mampu mencapainya,
perlukah bantuan dari akan lain dan masa yang diperlukan.
3) Dapatkan pengalaman.
Jika anda tidak tahu untuk melakukannya, dapatkan seseorang yang pernah lakukan kerja
tersebut. Tiru dirinya dan kemudian berkembang dengan cara anda sendiri. Gunakan segala
sumber yang ada seperti lamn web, buku, rakan sekerja, kawan dan profesional. Ambil masa
untuk belajar dari kesilapan mereka dan bukan anda.
4) Tetapkan batasan.
Jika pekerjaan itu mengambil masa, sama ada anda terlebih lakukan atau tidak melakukannya
dengan betul. Pastikan badan dan otak anda menerima rehat secukupnya. Letakkan batasan
pada tahap mana anda boleh melakukan kerja. Bijak bahagikan masa untuk perhubungan dan
masa untuk bekerja serta masa untuk keperluan penting dalam kehidupan kerja anda.
Bekerjasama dalam satu pasukan dan janganlah mementingkan diri sendiri.
Kadang kala kita terlalu sibuk mendidik dan memajukan orang lain dan terlupa untuk
meningkatkan kemahiran sendiri. Tingkatkan kemahiran sendiri seperti anda lakukan
terhadap pasukan anda atau terhadap rakan. Ambil masa untuk mengkaji apa yang anda
inginkan dalam hidup dan rancang kemajuan peribadi.
27
Dalam kasus ini tama harus mengenal dirinya sendiri dan memahami kemauan dan
tujuannya karena itu sangat mempengaruhi terhadap peran dia sebagai mahasiswa yang
baik dan menjadi mahasiswa yang cepat dalam menyelelesaikan study nya.Dan hal tersebut
juga mempengaruhi psikologinya sebagai mahasiswa.
Pasal 3
Pasal 5
Pasal 7
28
Dosen, mahasiswa, dan peserta didik sebagai insan akademik dilarang:
Pasal 10
Sesama dosen, mahasiswa, dan peserta didik sebagai insan akademik dan warga
sivitas akademika Universitas wajib:
(1) memegang teguh dan menghormati hak kebebasan akademik serta hak kebebasan
mimbar akademik antar insan akademik;
(2) membina semangat kebersamaan dalam mengemban tugas dan fungsi serta misi
Universitas;
(3) menghormati dan saling memelihara martabat sesama insan akademik; dan
(4) menghormati dan saling membina kompetensi akademik sesama insan akademik.
Didalam kasus ini Dokter Ira melanggar pasal 7, pasal 8 ayat 5, dan pasal 10. Lalu Tama
juga telah melanggar pasal 3, pasal 5 (karena malas, dan tidak ada motivasi dalam belajar),
dan pasal 10
29
7. Pimpinan Fakultas dan Komisi Senat Fakultas
1. Pengertian
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
67 Tahun 2008, pemimpin fakultas adalah dekan dan pembantu dekan pada
perguruan tinggi negeri yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan
Nasional. Sedangkan Komisi Senat Fakultas adalah badan normatif dan
perwakilan tertinggi pada perguruan tinggi yang bersangkutan.
31
VII. KERANGKA KONSEP
Malas
Kepemimpinan
Penyelesaian Skripsi
Fakultas
dalam Waktu Singkat
Perselisihan Etika
Akademik
Tama adalah seorang mahasiswa PSPD Unsri semester 14 yang malas karena kurang
mendapatkan motivasi. Keadaan Tama sebagai mahasiswa tingkat akhir yang malas
menyebabkan ia mengalami keterlambatan dalam penyelesaian skripsi dan melakukan
pelanggaran akademik seperti plagiarisme dan belum memenuhi kaidah ilmiah. Dengan
adanya keterlambatan dalam penyelsaian skripsi, Tama terancam di-drop out dan mencoba
untuk mengganti pembimbingnya dari dokter Rudi menjadi dokter Ika. Atas persetujuan
pimpinan fakultas, proses penggantian pembimbing disetujui. Penggantian pembimbing
skripsi Tama menjadi dokter Ika membuat Tama berhasil menyelesaikan skripsinya dalam
waktu singkat. Penyelesaian skripsi Tama menyebabkan adanya kecurigaan dari Dokter Rudi
kepada Tama dan dokter Ika. Kecurigaan tersebut membuat terjadinya perselisihan antara
dokter Rudi dan dokter Ika yang keduanya melaporkan atas terjadinya pelanggaran etika
32
akademik Universitas Sriwijaya. Kedua laporan dari perselisihan tersebut dilaporkan pada
pimpinan fakultas yaitu Komisi Akademik Senat Fakultas.
VIII. KESIMPULAN
Tama belum dapat menyelesaikan skripsi dikarenakan adanya perselisihan yang terjadi antara
kedua pembimbing skripsi. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pelanggaran etika
akademik yang dilakukan oleh Tama dan dokter Ika.
33
Lako, Andreas. 2012. Plagiarisme Akademik. Jawa Pos Radar. Semarang
(httpstorage.kopertis6.or.idkelembagaanARTIKEL%20PLAGIARISME%20AKADE
MIK1.pdf) Diakses pada tanggal 15 September 2015
Paramadina. (2010). Buku Panduan Penulisan Skripsi atau Tugas Akhir. Jakarta:
Universitas Paramadina
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2008.
(2008, http://ww
w.polsri.ac.id/panduan/01.%20umum/10.%20Peraturan%20Menteri%20Pendidikan%
20Nasional%20Nomor%2067%20Tahun%202008%20Tanggal%2029%20Oktober%
202008%20Tentang%20Pengangkatan%20dan%20Pemberhentian%20Dosen%20Seb
agai%20Pimpinan%20Perguruan%20Tinggi.PDF., diperoleh 15 September, 2015)
Rektor Universitas Sriwijaya.2009.KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS
SRIWIJAYA No. 152a/H9/DT/2009 Tentang ETIKA AKADEMIK SIVITAS
AKADEMIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA.Indralaya
Rektor Universitas Sriwijaya.2013.PERATURAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Nomor: 0536 /UN9/PP/2013 Tentang PEDOMAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH
UNIVERSITAS RIWIJAYA.Indralaya
Sastroasmoro, Sudigdo. (2007). Manajemen Kedokteran Indonesia. Beberapa Catatan
tentang Plagiarisme, 57(8), 240-242
Sistematika Penulisan Skripsi. (tt,
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_
BIMBINGAN/195807031985031-
AMIN_BUDIAMIN/SISTEMATIKA_SKRIPSI.pdf., diperoleh 15 September, 2015)
Sulianta, Feri. (2007). Seri Referensi Praktis Kontet Internet. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Universitas Sriwijaya.2015.Buku Pedoman Akademik 2015/2016.Indralaya.
Uraian Tugas Dekan dan Pembantu Dekan. (2013, http://mipa.ub.ac.id/wp-
content/uploads/2013/04/T upoksi-Dekanat.pdf., dioperoleh 15 September, 2015)
34