BAB III
LAPORAN KASUS
Tanggalpemeriksaan : 12 – 12 – 2016
Jam : 21.00 WITA
Ruangan : IGD KB RSU ANUTAPURA PALU
IDENTITAS
Nama : Ny. A Nama : Tn. A
Umur : 23Tahun Umur : 25tahun
Alamat : Jl. Pattimura, Lrg. Alamat : Jl. Pattimura, Lrg.
Lariang No.04 Lariang No.04
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1 Ekonomi
ANAMNESIS
GIIPIA0 Usia Kehamilan : 14 minggu, 3 hari
HPHT : 02-09-2016 Menarche : 14 tahun
TP : 09-06-2017 Perkawinan : I, ± 4 tahun
Riwayat Obstetri :
Hamil pertama : Anak perempuan, aterm,lahir normal di Rumah dan di
tolong oleh bidan. Tanggal 14, bulan Juni, tahun 2014.
Hamil kedua : Hamil sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Sakit sedang
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda-Tanda Vital
TekananDarah : 110/70 mmHg
Nadi : 78x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,8ºC
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
Pemeriksaan Obstetri :
PemeriksaanLuar
TFU teraba 2 jari di atas tepi simfisis Os pubis
HIS :-
DJJ : 148x/menit
PergerakanJanin : Tidak ada (Dirasakan Ibu)
Pemeriksaan Dalam
Vulva / Vagina : Lesi tidak ada
Porsio : Lunak, Tebal
Pembukaan : ± 1 cm, seujung jari
Pengeluaran : Lendir (-), Darah (+)
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin:
RESUME
Pasien perempuan 23 tahun GIIPIA0 gravid 14 minggu, 3 hari masuk dengan
keluhan Perdarahan pervaginam sejak 2 hari yang lalu, Volume perdarahan ± 50
cc, bergumpal. Nyeri pada daerah suprapubik.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD : 110/70 mmHg, N : 78x/menit, R :
22x/menit, S: 36.8ºC. Nyeri tekan suprapubis. Pemeriksaan obstetri : TFU 2 Jari
di atas tepi simfisisos pubis. DJJ 148x/menit. Pada Pemeriksaan Dalam (VT) :
portio tebal, lunak, pembukaan 1 cm, ada pelepasan darah.
Pemeriksaan penunjang, Darah rutin: WBC (10.0), RBC (3.10), HGB
(11.8), HCT (44), PLT (294), HbSAg (non reaktif), Plano Test (+).
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
DIAGNOSIS
GIIPIA0 + Gravid Preterm, UK 14 minggu + Abortus Insipien
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 28 tetes/menit
Transamin 1 amp/12jam/IV
Ketorolac 1 amp/8jam/IV
Rencana USG dan Kuretase
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad cosmeticam : Bonam
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
FOLLOW UP
P : IVFD RL 20 tetes/menit
Transamin 1 amp/12jam/IV
Ketorolac 1 amp/8jam/IV
Rencana USG (siang) dan Kuretase
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
FOLLOW UP
P : IVFD RL 20 tetes/menit
Transamin 1 amp/12 jam/IV
Ketorolac 1 amp/8 jam/IV
Sulfas ferosus tab 300 mg 1 x 1
Rencana USG (siang) dan Kuretase
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
FOLLOW UP
P : IVFD RL 20 tetes/menit
Cefadroxil tab 500 mg 2 x 1
Asammefenamattab 500 mg 3 x 1
Sulfas ferosus tab 300 mg 1 x 1
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada saat pertama masuk rumah sakit pasien ini didiagnosis dengan GIIPIA0
Gravid 14 minggu, 3 hari + Abortus Insipien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis GIIPIA0 Gravid 14 minggu, 3 hari ditegakkan atas dasar hari pertama
haid terakhir pasien tanggal 02-09-2016. Diagnosis Abortus Insipien ditegakkan
atas dasar anamnesis, pasien mengalami perdarahan bergumpal tanpa disertai
pengeluaran jaringan, dan hal ini sesuai teori bahwa menurut kepustakaan, pada
abortus insipient terdapat perdarahan jalan lahir dengan volume sedang hingga
banyak tanpa adanya pengeluaran jaringan atau hasil konsepsi.
Berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan masih adanya Denyut Jantung Janin
148x/menit dan pembukaan serviks ± 1 cm (seujung jari) disertai pelepasan darah
(+), hal ini sesuai teori bahwa menurut kepustakaan, pada abortus insipient masih
dapat ditemukan Denyut Jantung Janin (+) dan adanya pembukaan serviks.
Berdasarkan pemeriksaan penunjang ditemukan adanya hasil plano Test (+)
yang memperkuat bahwa pasien benar dalam keadaan hamil.
Tatalaksana pada pasien ini sudah sesuai dengan teori bahwa pada abortus
insipiens, bila ada tanda-tanda syok maka diatasi dulu dengan pemberian cairan
dan transfuse darah. Kemudian, jaringan dikeluarkan secepat mungkin dengan
kuretase. Namun pasien hanya mendapat terapi cairan dan pemberian Asam
Traneksamat 1 ampul / 12 jam untuk mengatasi adanya perdarahan. Dan pasien
direncanakan USG Obstetrik untuk memperkuat diagnosis dan direncanakan
kuretase.
Pada perawatan hari kedua pasien di diagnosis dengan GIIPIA0 + Abortus
Komplit berdasarkan Anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada perawatan hari
kedua tanggal 14 Desember 2016 jam 09.20 WITA. Pasien sempat berteriak dan
mengeluh sakit perut yang bertambah berat disertai pelepasan darah bergumpal
dan pengeluaran jaringan. Setelah pengamatan tampak pengeluaran hasil konsepsi
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
berupa fetus / janin, yang diikuti dengan pengeluaran plasenta. Dan saat
pemeriksaan fisik (satu jam setelah pengeluaran jaringan) TFU tepi atas simfisisos
pubis, Pemeriksaan dalam : pembukaan serviks tidak ada (menutup). Hal ini
sesuai teori bahwa menurut kepustakaan pada abortus komplit terdapat pengeluran
jaringan yaitu keluar seluruhnya berupa fetus / janin dan hasil konsepsi lainnya
berupa plasenta dan jaringan desidua.
Tatalaksana pada kasus sudah sesuai dengan teori bahwa pada abortus komplit
dimana seluruh hasil konsepsi telah keluar ( fetus dan desidua ), sehingga rongga
rahim kosong, terapi yang diberikan hanya berupa roboransia dan hematenik jika
keadaan pasien memerlukan, uterotonika tidak perlu diberikan. Pada pasien kasus
ini mendapat sulfas ferosus tab 300 mg / hari, namun juga mendapat terapi
tambahan berupa pemberian antibiotik dan anti-nyeri guna meringankan gejala
yang dirasakan oleh pasien.
BAGIAN OBSTETRI – GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
RSU ANUTAPURA PALU
DAFTAR PUSTAKA
2. Porter TF, et al. Early pregnancy lost. Dalam : Danforth’s obstetrics and
gynecology. Edisi ke-10. Penyunting :Gibs RS, Karlan BY. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins. 2008.
3. Cuninngham F.G, dkk. Obstetri William. Edisis 21. Vol 2. EGC : Jakarta.
2006.
4. Surette AM. Et al. Early pregnancy risk. Dalam Current diagnosis and
treatment obstetrics & gynecology. Edisi ke-11. PenyungtingCherney AH &
Nathan L. Singapura: McGraw-Hill. 2013