Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dari cara penyelenggaraan

pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu

derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangungan kesehatan dalam kerangka

mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar

1945. Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks pembangunan

kesehatan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan determinan sosial, sepeti: kondisi

kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi kewenanga,

distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran masyarakat, serta kemampuan

tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah-masalah (DepKes RI, 2009 : 2).

Menjabarkan pendapat Levey dan Loomba (1973) maka yang dimaksud dengan

pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara

bersamam-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan, mencegah,

dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok,

dan masyarakat (Azwar, 2010 : 42).

Pengertian rumah sakit berdasarkan SK Mentri Kesehatan RI No.

983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah rumah sakit yang

memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik.

Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar,

dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut
berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan

maupun jenis disiplin, agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik

dibidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan

mutu rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu

disemua tingkatan (Rustiyanto, 2009: 36).

Menurut Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas

yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Rustiyanto, 2010 : 17).

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu proses pengumpulan,

pengolahan, dan penyajian data rumah sakit seluruh Indonesia. Sistem Informasi ini

mencakup semua rumah sakit umum maupun khusus, baik yang dikelola secara publik

maupun privat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomoor 44

Tahun 2009 tentang rumah sakit. SIRS revisi VI ini merupakan penyempurnaan dari SIRS

revisi V yang disusun berdasarkan masukan dari tiap Direktorat dan Sekretariat di

Lingkungan Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan. Hal ini diperoleh agar dapat

menunjang pemanfaatan data yang optimal serta semakin meningkatnya kebutuhan data saat

ini dan yang akan datang (Dikjen Bina Upaya Kesehatan, 2011).

TABEL 1
Prosedur Pengiriman Laporan Eksternal Rumah Sakit

Jenis Data Nama Formulir Kode Periode Keterangan

Laporan

Data-data Dasar Rumah Data-data Rumah RL 1 Setiap Saat Dikjen Bina


Sakit Sakit (independent) Upay
Data Ketenagaan Data Ketenagaan RL 2 Tahunan (15 Dikjen Bina
Rumah Sakit Rumah Sakit Januari) Kesehatan
Data Kegiatan Data Kegiatan RL 3 Tahunan (15 Dikjen Bina
Pelayanan Rumah Sakit Pelayanan Rumah Januari) Kesehatan
Sakit
Data Data RL 4 Tahunn (15 Dikjen Bina
Morbiditas/Mortalitas Morbiditas/Mortalitas Januari) Kesehatan
Pasien Pasien
Data Kunjungan Dan Data Kunjungan Dan RL 5 Bulanan (15 Dikjen Bina
Data 10 (Sepuluh Besar Dat 10 (Sepuluh) Januari Bulan Kesehatan
Penyakit) Besar Penyakit Berikutnya)

Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru merupakan salah satu sarana pelayanan

kesehatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pemberian pelayanan kesehatan secara

maksimal dengan memperhatikan mutu pelayanan yang diberikan. Mutu pelayanan ini

mencakup banyak hal, termasuk diantaranya adalah mutu pelayanan rekam medis. Maka

perlu diperhatikan juga Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).

Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan terhadap laporan eksternal di Rumah

Sakit Islam Ibnu Sina, Masih ditemukan keterlambatan terutama terhadap pengiriman

laporan tahunan khususnya untuk RL5 dikarenakan masih kurang nya tenaga Sumber Daya

Manusia (SDM) yang membuat Laporan Eksternal Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru

Sehingga dalam pengiriman laporan eksternal rumah sakit islam ibnu sina masih kurang

efektif dan sering terjadi keterlambatan dalam pengiriman laporan.

Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk

mengambil judul “Tinjauan Pelaksanaan Sistem Informasi Rumah Sakit Di Bagian

Pengolahan Data Dan Pelaporan Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Islam Ibnu Sina

Pekanbaru Tahun 2014”.

Anda mungkin juga menyukai