Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MORIS SASELA

NIM : 711335116025

1. Teknik pengendalian udara dengan cara :


A. Teknik mengeliminasi gas emisi dan gas buang
Teknologi Filter MP Mesin Diesel Untuk memenuhi standar emisi yang diterapkan,
strategi yang dapat dilakukan adalah perbaikan teknologi mesin (fuel injection system dsb.),
perbaikan kualitas bahan bakar dan penerapan teknologi katalitik filter. Perbaikan teknologi
mesin yang dilakukan pabrik pembuat kendaraan disertai dengan perbaikan kualitas bahan bakar
telah berhasil menurunkan kadar emisi secara significant. Strategi penurunan kadar emisi
sebelum saluran gas buang (primary/incylinder measure) ini diperkirakan tidak akan mampu
menekan kadar emisi sampai memenuhi standar yang ditetapkan. Karena itu masih tetap
diperlukan teknologi aftertreatment yang hams diterapkan pada saluran gas buang.
Emisi hidrokarbon dan CO dapat ditekan dengan mengunakan Diesel Oxidation Catalysts
(DOC's). Untuk kendaraan bermesin diesel DOC's berbentuk flowtrough monolith berlapis
katalis. biasanya berupa oksida logam golongan platinum. Akan tetapi, teknologi ini tidak dapat
menekan emisi NOx dan MP. Dengan menggunakan teknologi filter yang dikenal dengan nama
wall-flow monolith, emisi MP dapat diturunkan hingga 98% lebih rendah. Skema dari filter ini
digambarkan pada Gambar 3. Jenis monolit ini memiliki chanel terbuka dan tertutup secara
bergantian. Chanel yang terbuka pada suatu sisi memiliki chanel tertutup pada sisi lain.
Pada struktur filter monolit seperti ini, aliran gas buang didorong untuk melewati dinding
chanel. Dengan cara ini dinding chanel monolit berperan sebagai filter. Porositas dinding chanel
dapat diatur sedemikian rupa hingga menghasilkan efisiensi filtrasi yang tinggi, tetapi dengan
tekanan balik (pressure drop) yang rendah. Jenis material yang biasa digunakan sebagai bahan
pembuat monolit ini adalah keramik cordierite yang memiliki komposisi (2MgO«2Al203-5Si02).
Material lain seperti SiC juga telah banyak diujicoba untuk fungsi yang sama

B. Mnegurangi gas emisi dan gas buangan

Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan
hidrokarbon dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat
dihilangkan dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan
filter basah (wet scrubber).

Mekanisme kerja filter basah ini akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya,
yaitu mengenai metode menghilangkan materi partikulat, karena filter basah juga digunakan
untuk menghilangkan materi partikulat.
Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan
cara menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari
hasil pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah
katalitik (catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
a. Adsorpsi merupakan cara penanggulangan untuk gas buang berupa karbon
monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, dan amonia. dalam metode adsorbsi
dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Ada berbagai tipe adsorben yang di
pergunakan antara lain karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai daya kejenuhan
sehingga selalu di perlukan untuk pergantian, yang bersifat disposal (sekali pakai buang) atau
di berhasilkan kemudian di pakai kembali.
b. Insinerasi (pembakaran), mempergunakan proses oksida panas untuk
menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat didalam polutan. Hasil pembakaran berupa
(CO2) dan (H2O).
c. Kondensasi, gas hidrokarbn mengalami kondensasi menjadi cairan.
d. Absorpsi, gas buang mengalami reaksi dengan cairan sehingga hidrokarbon akan
larut.
e. Reaksi kimia, banyak di pergunakan pada emisi golongan nitrogen dan belerang.
Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi dengan cara-cara lain, hanya dalam pembersihan
polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan. Membersihkan gas golongan nitrogen,
caranya dengan menginjeksikan amonia (NH3) yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan
membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernikan glongan belerang di pergunakan
copper oksid kapur dicampur arang.

A. Pengendalian pencemaran udara dengan gaya gravitasi dan gaya


sentrifugal
Pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara mengendalikan sumber
pencemar udara tersebut. Untuk melengkapi cara penanggulangan pencemaran udara, secara
teknis dilakukan dengan menambahkan alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran. Alat
bantu yang dimaksud adalah seperti alat-alat pemisah debu yang bertujuan untuk memisahkan
debu dari aliran gas buang, 2 diantarantanya adalah pengendap siklon atau cyclone separators
atau pengendap sentrifugal dan pengendap system gravitasi atau pengendapan dengan gaya
gravitasi
a. Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone Separators / pengumpul sentrifugal adalah pengendap
debu / abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip
kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang
sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif “berat”
akan jatuh ke bawah. Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh siklon adalah
antara 5 u – 40 u. Makin besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.
b. Pegendap Sistem Gravitasi
Alat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran
partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan
gaya gravitasi. Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu dengan mengalirkan udara yang kotor
ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan
secara tiba-tiba (speed drop), zarah akan jatuh terkumpul di bawah akibat gaya beratnya sendiri
(gravitasi).
B. Penegendalian pencemaran dengan sistem filtrasi

Saringan Udara (Air Filter) Udara yang mengalir ke mesin harus dibersihkan dari
debu jalan dan kotoran lainnya yang dapat merusak dinding silinder, piston dan sebagainya.
Saringan udara berbentuk tabung minyak, udara pertama lurus lewat tabung minyak yang mana
bagian abu melekat dan terus melalui bulu baja dimana bagian abu terakhir mengambil tempat.
Kekurangan minyak yang pengaruhi arus udara berpindah pada bulu baja dan mengalir
kembali ke tabung minyak, saringan udara juga menolong meredam pemasukan. [Daryanto,
2000] Gambar 1.

Filter udara (saringan udara) ini mempunyai fungsi yang tidak kalah penting meskipun
perangkatnya jarang diperdebatkan dan diulas. Fungsi utama adalah sebagai penyaring udara
kotor, akan tetapi di balik fungsi ini sangat berperan 11 penting terhadap umur dan keawetan
dari mesin, serta juga sebagai salah satu faktor penambah tenaga. Mengapa sedemikian
pentingnya, karena apabila udara yang masuk ke dalam silinder itu masih banyak mengandung
debu maka akan terhisap dan menempel pada dinding silinder dan akan mengotori minyak
pelumas yang pada akhirnya dapat merusak mesin. Selain berfungsi sebagai penyaring, filter
udara ini juga berfungsi menghilangkan suara desis udara yang masuk dengan cara mengurangi
kecepatan masuknya. Saringan ini dipasangkan pada saluran masuk udara pada perputaran.
Ada dua jenis saringan udara yang beredar, yaitu elemen kertas dan jenis saringan minyak.
Elemen ditempatkan di dalam case saringan udara, dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan udara masuk melalui sekeliling elemen dan abu serta kotoran lainnya akan
meninggi di sekeliling elemen akibat adanya gaya sentrifugal sehingga abu dan kotoran ini
akan terpisah dengan sendirinya. Dimensi dan bentuk dari filter udara ini juga beraneka ragam
disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan dari kendaraan. Berbeda kendaraan standar berbeda
pula dengan kendaraan racing dimana konsumsi bahan bakar juga lebih banyak untuk
kendaraan racing sehingga komposisi pencampuran udara juga mengharapkan suplai udara
lebih banyak dan cepat. Jenis khusus untuk racing biasanya diproduksi oleh perusahaan
automobile yang secara struktur filter udara lebih ringan dan mempunyai daya hisap
penghambat tidak begitu erat tetapi tetap menghasilkan udara masuk yang bersih. [Ekatnadi,
2010] 12 Saringan udara atau yang dikenal dengan sebutan air filter berfungsi menyaring dan
membuang debu dari udara yang masuk dan mengalirkan udara yang bersih ke mesin, karena
saringan udara merupakan suatu bagian yang sangat penting. Pada umumnya, dalam mobil
terdapat dua jenis saringan udara yang berfungsi menyaring udara untuk keperluan optimasi
sistem pembakaran dan satu lagi yang berfungsi dalam rangkaian sistem pendingin kabin (AC)
dalam kendaraan.

C. Teknik penegendalian bakteri di udara dengan mengunakan UV (sinar


ultraviolet)

Dalam beberapa dekade terakhir, industri UV ini mengalami peningkatan dan


perkembangan. UV-Light Emitting Diodes(LED) telah hadir sebagai sumber baru untuk
generasi radiasi UV. LED adalah perangkat semikonduktor yang memanfaatkan
bahansemiconductinguntuk menciptakan pen junction(hole and electron) untuk memancarkan
radiasi. Panjang gelombang radiasi ini tergantung pada bahan semikonduktor yang diproduksi
karena menggunakan bahan yang berbeda. Bahan yang paling sering digunakan adalah III-
nitride, termasuk gallium nitride (GaN), alumunium gallium nitride (AIGaN) dan alumunium
nitride (AIN).

Di berbagai negara maju dan berkembang, UV-LED ini sudah digunakan sebagai
disinfeksi dan sterilisasi di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lain. UV-LED ini dapat
digunakan sebagai:

1. Air Disinfection

Untuk meningkatkan efektivitas disinfeksi udara, banyak fasilitas kesehatan memilih


memasang lampu disinfeksi UV di tingkat atas ruangan, sehingga udara secara alami dapat
bersikulasi dengan baik sehingga menjadi lebih bersih

Sumber:

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-
AGUS_SETIABUDI/Teknologi%20Katalik%20Filter%20Untuk%20Menghilangkan%20Emis
i%20Materi%20Partikulat%20dari%20Kendaraan%20Bermesin%20Diesel.pdf

https://tikarahayu26.wordpress.com/mengontrol-emisi-gas-buang/

http://4njax.blogspot.com/2012/07/pengawasan-pengendalian-sumber.html
http://mariaulfa.staff.umy.ac.id/2018/08/09/penggunaan-ultraviolet-uv-sebagai-alat-disinfeksi-di-
fasilitas-kesehatan/

Anda mungkin juga menyukai