Laporan HARDNESS T by Miduk Parulian
Laporan HARDNESS T by Miduk Parulian
DISUSUN OLEH :
MIDUK PARULIAN NABABAN
3411801004
TEKNIK MESIN
LABORATORIUM METAL
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2018
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan waktu yang semakin maju dan modern manusia sudah berhasil
menemukan dan mengembangkan berbagai jenis bahan atau material yang dinilai baik untuk
digunakan dalam kehidupannya sehari-hari. Seperti logam, alumunium, keramik, bahkan
komposit. Material tersebut sangatlah mudah untuk didapatkan pada zaman sekarang ini, dan
menjadi hal wajib dalam berbagai alat kehidupan yang digunakan. Namun semua material
tersebut tidak akan sempurna jika tidak diketahui tingkat kekerasannya, oleh karena itu
dilakukan praktikum pengujian kekerasan material.
Pengujian kekerasan merupakan pengujian yang relatif mudah dilakukan untuk
mengetahui sifat mekanik suatu material. Sifat mekanik ini sangaterat kaitanya dengan
performa dari suatu material, jika sifat mekanik tersebut bagus maka performa dari suatu
material bagus pula.
Pengujian kekerasan dapat digunakan sebagai metode untuk mengetahui pengaruh
perlakuan panas dan perlakuan dingin terhadap material. Material yang telah mengalami cold
working, hot working, dan heat treatment, dapat diketahui perubahan kekuatan, dengan
mengukur kekerasan permukaan suatu material. Sehingga dengan pengujian kekerasan, kita
dapat dengan mudah melakukan quality control terhadap suatu material.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum komposit ini adalah :
1. Mengetahui nilai kekerasan suatu material yang diuji.
2. Mengetahui jenis-jenis pengujian kekerasan material.
3. Mengetahui langkah-langkah pengujian kekerasan material.
4. Mengetahui alat pengujian kekerasan material dan cara pengoperasiannya.
C. Dasar Teori
Kekerasan suatu bahan adalah kemampuan sebuah material untuk menerima beban
tanpa mengalami deformasi plastis yaitu tahan terhadap identasi, tahan terhadap penggoresan,
tahan terhadap aus, tahan terhadap pengikisan ataupun abrasi. Kekerasan suatu material
merupakan salah satu hal terpenting karena kekerasan dapat digunakan untuk mengetahui
sifat-sifat mekanik lain suatu material, misalkan ductility, strength, dan britless.
Ada beberapa cara atau metode pengujian kekerasan yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kekerasan suatu material yang diuji, yaitu :
1. Alat
a) Mesin uji rockwell
b) Alat pelindung diri
c) Gerinda
d) Polisher
2. Bahan
a) Benda uji (berbentuk silinder)
b) Amplas
3. Langkah-langkah Pengerjaan
a) Siapkan alat dan bahan untuk praktikum, dan jangan lupa menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD).
b) Potong benda kerja dengan panjang kurang lebih 15 mm
c) Ratakan permukaan benda menggunakan gerinda ataupun amplas (gunakan
amplas nomor 400 dan 600 dengan mesin pengamplas)
d) Haluskan permukaan menggunakan polisher hingga permukaan benda uji
mengkilap.
e) Hidupkan mesin uji Rockwell, kemudian letakkan benda uji secara rata mendatar
pada meja mesin.
f) Lakukan settingan mesin agar sesuai dengan standar pengujian Rockwell.
g) Dekatkan benda pada indenter secara perlahan hingga blok panel pada layar
digital penuh.
h) Kemudian mesin akan langsung menampilkan hasil pengujian, catat dan foto hasil
pengujian tersebut.
i) Matikan dan bersihkan mesin.
2. Bahan
a) Benda uji (berbentuk silinder)
b) Amplas
3. Langkah-langkah Pengerjaan
a) Siapkan alat dan bahan untuk praktikum, dan jangan lupa menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD).
b) Potong benda kerja dengan panjang kurang lebih 15 mm
c) Ratakan permukaan benda menggunakan gerinda ataupun amplas (gunakan
amplas nomor 400 dan 600 dengan mesin pengamplas)
d) Haluskan permukaan menggunakan polisher hingga permukaan benda uji
mengkilap.
e) Hidupkan mesin uji Vickers, kemudian letakkan benda uji secara rata mendatar
pada ragum mesin.
f) Lakukan settingan mesin agar sesuai dengan standar pengujian Vickers, posisikan
beban dengan berat 1 kg.
g) Lakukan pembesaran dengan mengamati lensa hingga permukaan benda terlihat
dengan jelas.
h) Tekan tombol LOAD untuk memulai pengujian, dan lihat hasil atau bekas
pembebanan menggunakan lensa.
i) Lakukan pembesaran lensa sampai hasil pembebanan terlihat jelas (berbentuk
belah ketupat atau laying-layang)
j) Ukur diagonal 1 dan diagonal 2 dari hasil pembebanan dengan memutar knop
yang ada pada mesin dan tekan tombol lock maka mesin akan menampilkan hasil
pengujian kekerasan material. Catat dan foto hasil pengujian.
k) Matikan dan bersihkan mesin uji Vickers.
Pengujian dilakukan sebanyak 2 kali agar didapat hasil yang lebih akurat, dari gambar diatas
kita dapat mengetahui nilai kekerasan dari material yang diuji serta dapat dikonversi ke nilai
lain, yaitu sebagai berikut :
1. HRB 1 = 93,3 HR
2. HRB 2 = 93,9 HR
3. HRB Rata-rata= 93,6 HR
KONVERSI KE :
1. VICKERS = 212 HV
2. BRINELL = 201 HB
3. TS = 3,45 x 201 = 693,45 MPa
(2) Gambar hasil pengujian Vickers
Dari gambar diatas kita dapat mengetahui besaran dan nilai dari hasil pengujian kekerasan
metode Vickers, sehingga didapat beberapa data yang biasa kita konversi ke nilai yang
lainnya, yaitu sebagai berikut :
1. Vickers = 574,7 HV
3. Brinell = 534 HB
Dari praktikum yang sudah dilakukan penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa
dalam melakukan pengujian kekerasan material, spesimen yang diuji akan mengalami bekas
pembebanan, dari bekas pembebanan tersebut kita dapat mengetahui nilai kekerasan dari
material uji serta dapat mengkonversi nilai dari hasil pengujian. Baik Vickers (HV), Rockwell
(HR), maupun Brinell (HB) dengan membaca table konversi pengujian kekerasan.
Dari praktikum ini juga penyusun dapat mengetahui cara menggunakan mesin uji
Vickers dan Rockwell secara baik, serta cara membaca dan menghitung hasil pengujian
kekerasan material.
Kesulitan yang penyusun hadapi selama praktikum adalah ketika menggunakan lensa
mesin uji Vickers, penyusun sulit untuk memfokuskan lensa dengan permukaan material uji,
namun dengan bantuan dosen penyusun dapat menyelesaikan praktikum dengan baik.
PERNYATAAN