Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENGELOLAAN KASUS INOVATIF

Penanganan Klien Dengan Hipertensi Menggunakan Massage Swedish


Pada Klien Ny. S di Wisma II Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Sudagaran Banyumas

Disusun oleh:

TRIAS YUNIARTI

1811040006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
BAB I

A. LATAR BELAKANG
Indonesia mengalami peningkatan jumlah orang dengan usia lanjut pada tahun
2014 sejumlah 18,75 juta dan di perkirakan akan terus meningkat menjadi 36 juta
orang pada tahun 2025. Lansia terbanyak tersebar di beberapa provinsi yaitu
Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,30%) (Kemenkes
RI, 2013).
Usia lanjut merupakan proses perubahan penurunan fungsi tubuh yang ditandi
dengan menurunnya fungsi jaringan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi
normalnya., sehingga tubuh mengalami penurunan fungsi pertahanan terhadap infeksi
yang menyerang dan berkurangnya fungsi tubuh untuk memperbaiki keadaan tubuh
yang rusak (Nurhamani, 2012) Pada usia lanjut, fungsi fisiologis akan mengalami
penurunan karena proses penuaan, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah
penderita penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan nyeri sendi yang
disebabkan oleh berbagai penyebab ( Direktorat Indonesia dari Kesra, 2015).
Hipertensi adalah merupakan masalah kesehatan yang sering dialami bagi
masyarakat didunia, bukan hanya dinegara maju tetapi negara berkembang termasuk
Indonesia. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering dialami masyarakat.
Hipertensi didefinisikan oleh Join National Comite on Decetion, Evaluation and
Treatment of High Blood Plessure (JNC) VIII yaitu meningkatnya tekanan darah lebih
dari normal dengan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan meningkatnya
tekanan darah diastolik lebih dari 85 mmHg.
Swedish Massage adalah manipulasi dari jaringan tubuh dengan teknik khusus
dengan mempersingkat waktu pemulihan dari ketegangan otot (kelelahan),
meningkatkan sirkulasi darah tanpa meningkatkan beban kerja jantung(Ken Gray,
2009). Swedish massage therapy (SMT) adalah pengobatan komplementer yang
menyediakan relaksasi karena itu teknik ini dapat mengurangi tekanan darah yang
disebabkan oleh stres. Manfaat Swedish massage yang dilakukan pada tubuh
memberikan efek fisiologis berupa: peningkatan aliran darah, aliran limfatik, stimulasi
sistem saraf, meningkatkan aliran balik vena. menghilangkan rasa sakit dengan cara
meningkatkan ambang rasa sakit, oleh karena merangsang peningkatan produksi
hormon endorphin. Penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa massage
secara langsung dapat meningkatkan aliran vena di kulit serta meningkakan aliran
balik vena. Meningkatnya aliran balik vena ini akan membantu secara efisien
pengembalian darah ke jantung, serta membantu mengalirkan asam laktat yang
tertimbun dalam otot sehingga membantu mepercepat eliminasi asam laktat dalam
darah dan otot. Swedish massage untuk penurunan hipertensi sudah dilakukan dan
memiliki efektifitas yang tinggi.
Swedish massage terdiri dari 5 gerakan yang memiliki fungsi masing-masing
yang pertama adalah gerakan effleurage yaitu menggunakan ritme yang pelan. gerakan
ini membuat penerima santai dan menghangatkan jaringan otot dan mempersiapkan
untuk gerakan selanjutnya, yang ke dua manipulasi friction dimaksudkan untuk
merangsang serabut saraf dan otot-otot yang terletak di dalam dari permukaan tubuh.
Petrissage manipulasi petrissage dapat meningkatkan peredaran darah, melemaskan
otot yang berkontraksi, menghilangkan zat sisa dari otot. Kneading manipulasi
kneading melepaskan jaringan otot yang melekat pada tulang belakang akibat
kontraksi. Tapotement (memukul) yang terdiri dari 3 gerakan yaitu ; beating yang
berfungsi memberi rangsang yang kuat terhadap pusat saraf spina, serabut-serabut
saraf, dan sekaligus dapat mendorong sisa-sisa pembakaran yang masih tertinggal di
sepanjang sendi ruas tulangbelakang beserta otot-otot di sekitarnya. Clapping yakni
memberi rangsang serabut-serabut saraf tepi (perifer), terutamadi seluruh daerah
pinggang dan punggung. Hacking yaitu memberi rangsang serabut saraf tepi,
melancarkan peredaran darah dan juga merangsang organ-organ tubuh bagian dalam.
Jadi untuk menurunkan hipertensi pada Ny. S adalah dengan memberikan
Swedish massage pada area punggung tangan dan kaki.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pengamatan dan hasil pengkajian yang dilakukan selama praktek
di Panti Pelayanan Lanjut Usia "SUDAGARAN" Banyumas, terdapat 75 lansia. Dari
total 75 lansia, terdapat beberapa lansia yang mengalami hipertensi. Setelah wawancar
dengan salah satu lansia diwisma 2 yaitu Ny. S mengeluhkan merasa sakit kepala,
tengkuk terasa berat, dan kaki kanan seperti kesemutan dan kulit terasa tebal. Ny.
S berusia 87 tahun, masuk panti pada bulan September 2018 karena faktor ekonomi
sebelumnya Ny. Sikut tinggal bersama anaknya dirumah cucunya sehingga Ny. S
memilih tinggal di PPSLU Sudagaran sampai saat ini. Ny. S mengalami riwayat
penyakit hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Klien sudah mengetahui penyakitnya sejak
lama. Saat dilakukan pengkajian pada hari selasa tanggal 18 Juni 2019 tekanan darah
klien 150/100 mmHg dan mengeluhkan merasa sakit kepala, tengkuk terasa berat, dan
kaki kanan seperti kesemutan dan kulit terasa tebal. Ny. S mengatakan sudah
meminum berbagai jenis obat hipertensi seperti captopril, namun tidak ada perubahan
sama sekali, tekanan darahnya hanya turun kalau minum obat saja dan setelah itu akan
naik kembali.
C. SOLUSI
Berdasarkan problem diatas, penulis akan melakukan intervensi berdasarkan
jurnal yang berjudul “Effectiveness Of Swedish Massage Therapy On Blood Pressure
Among Patients With Hypertension At Saveetha Medical College Hospital”merupakan
salah satu dasar solusi intervensi mandiri yang dapat dilakukan untuk klien hipertensi.
BAB II

LAMPIRAN JURNAL ASLI


BAB III

ANALISA JURNAL DENGAN MODEL PICO


( POPULATION-INTERVENTION-COMPARISON-OUTCOME)

A. JURNAL UTAMA
“ EFFECTIVENESS OF SWEDISH MASSAGE THERAPY ON BLOOD PRESSURE
AMONG PATIENTS WITH HYPERTENSION AT SAVEETHA MEDICAL COLLEGE
HOSPITAL”
(EFEKTIVITAS SWEDISH MASSAGE TERAPI PADA TEKANAN DARAH
PADA PARA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI SAVEETHA MEDICAL
COLLEGE HOSPITAL)

B. PENELITI
1. Ms. Hena Leni Grace, D.,
2. Dr. Aruna, S.
3. Dr. Mangala Gowri

C. ANALISA PICO

JURNAL UTAMA
“ Effectiveness Of Swedish Massage Therapy On Blood Pressure Among Patients
With Hypertension At Saveetha Medical College Hospital”
POPULASI:
Sebanyak 60 pasien sampel yang memenuhi kriteria inklusi dipilih untuk penelitian.
Dari 60 sampel, 30 pasien pada kelompok eksperimen dan 30 pada kelompok kontrol
Di saveetha Medical College Hospital
INTERVENSI :
Variabel demografi dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan pre-
test dilakukan untuk mengetahui tingkat tekanan darah diukur dengan menggunakan
sphygmomanometer untuk kedua kelompok. Para pasien kelompok eksperimen diberi
pijat Swedia selama 20 menit dalam 5 hari berturut-turut. Setelah itu, tingkat post-test
tekanan darah dinilai dengan menggunakan sphygmomanometer untuk kelompok dan
kontrol kelompok eksperimen. Data dianalisis dengan menggunakan statistik
deskriptif dan inferensial.
COMPARATION
JUDUL
“ Effectiveness of Swedish Massage Therapy on Stress and Blood Pressure
Among Patients with Hypertension”
POPULASI
Sampel terdiri dari pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan di diagnosis memiliki
hipertensi. Ukuran sampel adalah 30 pasien dengan 15 pasien sebagai kelompok
eksperimen dan 15 pasien sebagai kelompok kontrol.

INTERVENSI
Stres yang dirasakan skala penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat pasien
stres dan sphygmomanometer merkuri digunakan untuk mengukur tekanan darah.
Sebelum pelaksanaan terapi pijat Swedia, pasien diminta untuk berbaring posisi
tengkurap dengan hanya leher, punggung dan tungkai bawah yang terkena. Teknik
pijat yang digunakan sebagai kombinasi diremas-remas / hacking yang dan stroke
panjang dengan tekanan sedang pada leher, punggung dan tungkai bawah, dengan
penggunaan minyak zaitun selama 20 menit dua kali dalam sebulan. Sebuah pretest
dilakukan untuk mengidentifikasi variabel latarbelakang pasien dan tingkat stres dan
tekanan darah.

OUTCOME
Tekanan darah dan tingkat stres dinilai sebelum dan setelah setiap intervensi.
Kelompok studi menunjukkan penurunan yang signifikan dari tingkat stres dari
(18,13) ke (13.80) (p <0,01) dan pada kelompok kontrol (18,33) ke (21,53). Nilai rata-
rata tekanan darah sistolik (128,67) dan tekanan darah diastolik (85,8) pada kelompok
studi selama posttest-II menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan
kelompok kontrol di mana nilai rata-rata tekanan darah sistolik (140,8) dan tekanan
darah diastolik ( 92,2) tetap tinggi. Oleh karena itu, terapi pijat Swedia ditemukan
efektif dalam mengurangi tingkat stres dan tekanan darah pada pasien hipertensi.

OUTCOME
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pada kelompok eksperimen, sebagian besar
pasien hipertensi 10 (33,33%) berada pada kelompok usia 61-70 tahun, 17 (56,67%)
yang berada di daerah pedesaan, 12 (40% ) yang buta huruf, 28 (93,33%) menikah, 12
(40%) yang menganggur dan karyawan swasta masing-masing dan 18 (60%) memiliki
Tahap I hipertensi dan 16 (53,33%) memiliki BMI di kisaran 18,5-24,9 (normal).
Sedangkan pada kelompok kontrol, sebagian besar pasien hipertensi 12 (40%) berada
di kelompok usia 61-70 tahun, 18 (60%) yang berada di daerah pedesaan, 14 (46,67%)
yang buta aksara, 26 (86,67% ) menikah, 14 (46,67%) yang menganggur, 18 (60%)
memiliki Tahap I hipertensi dan 14 (46,67%) memiliki BMI di kisaran 18.5- 24,9
(normal) dan 25-29,9 (kelebihan berat badan) masing-masing. Pre-test nilai rata-rata
tekanan darah sistolik adalah 137,33 ± 11,27 dan post-test berarti skor adalah 130,66 ±
6,12. Dihitung dipasangkan 't' nilai dari t = 5,637 ditemukan secara statistik sangat
signifikan pada p <tingkat 0,001 pada pasien dari kelompok eksperimen. Ini jelas
menunjukkan bahwa swedish massage efektif dalam mengurangi tingkat tekanan
darah pada pasien dengan hipertensi pada kelompok eksperimen.
BAB IV
ANALISIS SWOT

A. STRENGTH (KEKUATAN)

1. Jurnal utama yang digunakan relevan dengan praktik keperawatan gerontik


dimana sampel penelitian dalam jurnal adalah klien yang mengalami hipertensi.

2. Jurnal utama merupakan studi eksperimen keperawatan yang membutuhkan waktu


dalam pengumpulan data sampai dengan hasil penelitian, sehingga diharapkan
mampu digunakan sebagai acuan dalam pengembangan asuhan keperawatan
maupun evidence based nursing pada klien hipertensi.

B. WEAKNESS (KELEMAHAN)

1. Pasien dalam penelitian diikuti secara kronologis untuk mengetahui komplikasi


yang terjadi atau mungkin terjadi.

2. Untuk swedish massage terutama dibagian punggung tidak bisa dilakukan


pemijatan sendiri kecuali di tangan dan di kaki.

C. OPPORTUNITY (KESEMPATAN)

1. Mudah dalam pelaksanaannya


2. Tidak memiliki banyak efek samping

D. THREAT (ANCAMAN)

1. Tidak efektif menghilangkan nyeri bila tidak dilakukan secara rutin


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil telaah jurnal dan pengimplementasian pada Ny. S Penerima
Manfaat di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Sudagaran Banyumas bahwa terapi
swedish massage dapat menurunkan tekanan darah dari klien yang menderita
hipertensi.
B. Saran
1. Bagi Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Sudagaran Banyumas
Agar menjadikan terapy swedish massage sebagai terapi yang dianjurkan dan
diimplementasikan di panti untuk klien dengan hipertensi.
2. Bagi penderita hipertensi
Sebagai alternatif penurunan tekanan darah tanpa menggunakan obat.
DAFTAR PUSTAKA

Ansari, 2012. Medical Surgical Nursing-I India s vikas andmedical publishers.

Basavanthappa B.T 2006. nursing theories, Bangalore, jaypeepublications.

Zinat mohebbi et al 2014. The effect on massage therapyon blood pressure of women with
pre- hypertension.The Iranian journal of nursing and midwiferyresearch,16 (1): 61-
70.

Supa’at I, Zakar ia Z, Maskon O, et al. Effects ofSwedish Massage Therapy on Blood


Pressure, HeartRate, and Inflammatory Markers in HypertensiveWomen .Evidence-
Based Complementary andAlternative Medicine. 2013;2013:171852.

Alia Jalalodini, Kiarash Saatchi, Amir Kavousi,and Mahnaz Ghaljeh 2016. The Effectiveness
of SlowStroke Back Massage on Hospitalization AnxietyandPhysiological
Parameters in School-Age Children. TheResearch Deputy Shahid Beheshti
University ofMedical Sciences.

Akinwumi, O., Mojisola, O., Owolabi., Akintayo, D.,OlaOlorun., Olofin, A. (2011). Work-
related stressperception and hypertension amongst health workers,

African journal of primary health care and family medicine 4. Babu, G, R., Mahapatra, T.,&
Detels, R. (2013). Jobstress and hypertension in young software professionalsin
India, Indian journal of Occupational environmentmedicine, 17 (3): 101-107.

Bansal, S., Goel, D., Kandpal, SD., & Saxena, V.(2011). Prevalence of risk factors of non-
communicablediseases in rural population, Indian journal ofcommunity health, 23
(2).

Anda mungkin juga menyukai