Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 1 Nomor 3

Kelengkapan Resume Medis dan Kesesuaian Penulisan Diagnosis


Berdasarkan ICD-10 Sebelum dan Sesudah JKN di RSU Bahteramas
Analisys of the Completeness of Medical Resume and the Compliance with Diagnostic
Guidelance Based on ICD-10 Bahteramas General Hospital

Fera Retno Mangentang


Program Studi Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

*Email: ferarm@gmail.com

ABSTRAK

Resume medis merupakan ringkasan seluruh masa perawatan dan pengobatan yang dilakukan oleh dokter
kepada pasien. Kelengkapan resume medis adalah cerminan mutu rekam medis dan pelayanan yang diberikan
oleh rumah sakit. Penulisan diagnosis diisi lengkap dan sesuai arahan pada ICD-10. Penelitian ini
menggunakan mix method, penelitian kuantitatif desain potong lintang untuk mengetahui hubungan
karakteristik dokter dengan kelengkapan resume medis dan kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-
10 sebelum dan sesudah JKN. Penelitian kualitatif untuk menggali informasi kelengkapan resume medis dan
kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik dokter
berhubungan dengan kelengkapan dan kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10. Rumah Sakit
harus menerapkan SIMRS guna peningkatan kecepatan dan ketepatan pengisian rekam medis termasuk resume
medis.

Kata kunci: diagnosis, ICD-10, resume medis.

ABSTRACT

Medical resume is the summary of the whole medical treatment and care provided by medical doctor to patient.
Completeness of medical resume is the reflection of the quality of medical record and serives provided by
hospital. Diagnostic must be completely written in accordance with ICD-10. This research used mix method,
with cross sectional quantitative method to find out the relation between the characteristic of medical doctor
with the completeness of the medical resume and compliance with the diagnostic guidelines based on ICD-10.
Result of the research proved that there is a relation between the characteristic of medical doctor with the
completeness of the medical resume and compliance with diagnstic guidelines based on ICD-10. Hospital must
applied Hospital Management Information System (HMIS) to fasten accurate filling of the medical records,
including medical resume.

Key words: diagnostic, ICD-10, medical resume.

PENDAHULUAN meningkatkan pelayanan yang bermutu dan terjangkau


bagi masyarakat dan terwujud derajat kesehatan yang
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan kesehatan, setinggi-tingginya. Di mana rumah sakit menyelenggarakan
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial masyarakat pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
maka rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
yang mempunyai kerakteristik tersendiri harus mampu gawat darurat (UU No. 44 tahun 2009).

Jurnal ARSI/Juni 2015 159


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 1 Nomor 3

perawatan terhadap pasien, reaksi tubuh terhadap


Dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 pengobatan, kondisi pada saat pulang dan tindak lanjut
tentang Praktik Kedokteran dinyatakan bahwa setiap pengobatan setelah pasien pulang. Berdasarkan
dokter dan dokter gigi wajib mengacu pada standar, Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008, ringkasan
pedoman dan prosedur yang berlaku agar masyarakat pulang (resume) harus dibuat oleh dokter atau dokter
mendapat pelayanan medis secara profesional dan gigi yang melakulan perawatan pada pasien. Isi
aman, termasuk kewajiban membuat rekam medis ringkasan pulang sekurang-kurangnya memuat:
yang harus segera dilengkapi setelah dokter selesai identitas pasien; diagnosa masuk dan indikasi pasien
melakukan pelayanan kesehatan (Pasal 46). Rekam dirawat; ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan penunjang, diagnosa akhir, pengobatan dan tindak
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, lanjut; dan nama dan tanda tangan dokter atau dokter
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah gigi yang memberikan pelayanan kesehatan.
diberikan kepada pasien, dan setiap dokter atau dokter
gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib Diagnosis yang terdapat dalam rekam medis di isi
membuat rekam medis pelayanan kesehatan termasuk dengan lengkap dan jelas sesuai dengan arahan yangada
rumah sakit dinyatakan wajib untuk menyelenggarakan pada ICD-10. Dalam Permenkes Nomor 269/MenKes
rekam medis. Rekam medis harus dibuat segera dan /Per/III/2008 pasal 1 ayat 6 dinyatakan bahwa catatan
dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. Setiap adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi
pencatatankedalam rekam medis harus dibubuhi nama, tentang segala tindakan yang dilakukan kepada pasien
waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga dalam rangkapemberian pelayanan kesehatan dan pasal
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan 2 ayat 1 rekam medis harus dibuat secara tertulis,
kesehatan secara langsung (Permenkes No. 269/ lengkap dan jelas atau secara elektronik. Dalam
MenKes/ Per/III/2008). Permenkes No. 40 tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat,
Mutu pelayanan kesehatan adalah suatulangkah ke arah menyatakan untuk memenuhi kesesuaian INA-CBGs,
peningkatan pelayanan kesehatan baik pada individu dokter wajib melakukan penegakan diagnosis yang
maupun pada polupasi yang sesuai dengan keluaran tepat dan jelas sesuai ICD-10 dan ICD-9 Clinical
(outcome) kesehatan yang diharapkan dan sesuai Modification (CM). Dalam hal tertentu, dapat dibantu
pengetahuan profesional terkini. Ketersediaan sumber oleh coder pada proses penulisan diagnosis sesuai
data merupakan syarat yang utama untuk keberhasilan dengan ICD-10 dan ICD-9 CM. Dokter penanggung
pengukuran mutu (Hatta, 2011). Ketidaklengkapan jawab harus menulis nama dengan jelas dan
pengisian rekam medis sangat berpengaruh pada mutu menandatangani berkas pemeriksaan (resume medik).
rekam medis, karena mutu rekam medis merupakan
cermin baik tidaknya mutu pelayanan pada rumah sakit Masih rendahnya angka pencapaian kelengkapan
(Depkes, 2006). Permasalahan dan kendala utama resume medis yaitu pada triwulan I sebesar 36,8%,
pelaksanaan rekam medis ada pada dokter dan dokter triwulan II sebesar 38,3%, triwulan III sebesar 42,67%
gigi yang belum menyadari manfaat dan kegunaan dan triwulan IV sebesar 37,92% dan angka tersebut
rekam medis, baik pada sarana pelayanan kesehatan masih sangat jauh dari target kelengkapan rekam medis
maupun praktik perorangan, sehingga rekam medis 100% yang merupakan standar kelengkapan pengisian
yang dibuat tidak lengkap, tidak jelas dan tidak tepat rekam medis rumah sakit setelah selesai pelayanan
waktu. Sedangkan rekam medis merupakan hal yang menurut Kepmenkes RI No. 129/MENKES/SK
sangat menentukan dalam menganalisa suatu kasus /II/2008, dan pentingnya penegakan diagnosis
sebagai alat bukti utama yang akurat (Konsil berdasarkan ICD-10 sebagai salah satu variabel
Kedokteran Indonesia, 2006). perhitungan biaya layanan kesehatan, maka studi ini
dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang
Menurut Hatta (2011), resume (ringkasan riwayat mempengaruhi kelengkapan resume medis dan
pulang) adalah ringkasan seluruh masa perawatan dan kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10 di
pengobatan yang dilakukan para tenaga kesehatan RSU Bahteramas Sulawesi Tenggara.
kepada pasien, yang memuat informasi tentang jenis

Jurnal ARSI/Juni 2015 160


Fera Retno M., Kelengkapan Resume Medis dan Kesesuaian Penulisan Diagnosis Berdasarkan ICD-10 Sebelum dan Sesudah JKN di
Jurnal Administrasi Rumah Sakit RSU Bahteramas
Volume 1 Nomor 3

TINJAUAN PUSTAKA telah diberikan kepada pasien” Dalam Paraturan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1. Rumah Sakit 269/MenKes/Per/III/ 2008 menyatakan bahwa
yang dimaksud dengan rekam medis adalah
Dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 “berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang Rumah Sakit yang dimaksud dengan tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
rumah sakit adalah “institusi pelayanan kesehatan tindakan dan pelayanan lain kepada pasien.”
yang menyelenggarakan layanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan Pengertian layanan rekam medis dalam Pedoman
palayanan rawat inap, rawat jalan, dan rawat Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis
darurat”. Rumah Sakit (2006) adalah “Keterangan baik
yang tertulis maupun yang terekam tentang
Pelayanan paripurna adalah pelayanan yang identitas, anamneses, pemeriksaan fisik, laboratorium,
meliputi promotif, preventif, kuratif dan juga diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan
rehabilitatif. Dan pelayanan perorangan yang medis yang diberikan kepada pasien, dan
dilakukan di rumah sakit merupakan pelayanan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan,
atau kegiatan kesehatan yang diberikan oleh maupun pelayanan gawat darurat”. Rekam
tenaga kesehatan dengan tujuan untuk medis jika dikaji lebih dalam maka akan
meningkatkan kesehatan, menyembuhkan mempunyai makna yang lebih kompleks yang
penyakit, dan pemulihan kesehatan (UU No. 44 bukan hanya berisi catatan kondisi dan keadaan
tahun 2009, penjelasan pasal 4). pasien, tetapi di dalam rekam medis akan tercermin
dan terekam segala informasi menyangkut pasien
Adapun fungsi rumah sakit menurut UU No. 44 yang menjadi dasar dalam menentukan tindakan
tahun 2009 tentang rumah sakit, sebagai berikut: lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun
a. Menyelenggarakan pelayanan pengobatan tindakan medis lain yang diberikan kepada
dan juga pemulihan kesehatan sesuai seorang pasien yang datang ke rumah sakit.
dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan Adapun tujuan utama rekam medis (kesehatan)
perorangan melalui pelayanan kesehatan menurut Hatta (2011) terdiri dalam 5 (lima)
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kepentingan yaitu untuk:
dengan kebutuhan medis. a. Pasien, rekam medis merupakan suatu alat
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bukti utama yang bisa membenarkan adanya
sumber daya manusia dalam rangka upaya pasien yang telah mendapatkan pelayanan
peningkatan kemampuan dalam pemberian pemeriksaan dan juga pengobatan dengan
pelayanan kesehatan. segalahasil danjugakonsekuensi biaya yang
d. Penyelenggaraan penelitian dan mana melalui identitas yang jelas pada
pengembangan serta penapisan teknologi rekam medis.
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan b. Pelayanan pasien, rekam medis berisi
pelayanan kesehatan dengan memperhatikan rekaman segala pelayanan yang diberikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. oleh tenaga kesehatan, penunjang medis dan
tenaga lain, serta membantu pengambilan
2. Rekam Medis keputusanakanterapi,tindakandanpenentuan
diagnosa terhadap pasien. Selain itu rekam
Dalam UU RINo. 29 Tahun 2009 tentang Praktik medis menjadi alat komunikasi antar tenakes
Kedokteran pada bagian penjelasan pasal 46 ayat yang menangani pasien secara bersama, dan
1 dinyatakan bahwa yang dimaksud “rekam sebagai tanda bukti yang sah secara hukum.
medis adalah berkas berisikan catatan dan c. Manajemen pelayanan, rekam medis yang
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, terisi lengkap dapat digunakan dalam
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang menganalisis berbagai penyakit, menyusun

Jurnal ARSI/Juni 2015 161


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 1 Nomor 3

pedoman praktik, serta untuk mengevaluasi dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan
mutu pelayanan yang diberikan. kepada pasien.
d. Menunjang pelayanan, rekam medis yang 5. Statistik Kesehatan
rinci dapat secara gamblang menjelaskan Rekam medis dapat berguna sebagai bahan
aktivitas dan juga kegiatan-kegiatan yang statistik kesehatan, khususnya untuk dapatt
berkaitan dengan penanganan sumber- mempelajari bagaimana pola perkembangan
sumber yang ada pada organisasi pelayanan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan
di rumah sakit, serta dapat menganalisis jumlah penderita pada penyakit-penyakit
kecenderungan-kecenderungan yang terjadi tertentu.
dan mengomunikasikan informasi di antara 6. Pembuktian masalah hukum, disiplin dan
klinik yang berbeda. etik.
e. Pembiayaan, rekam medis yang akurat dan Rekam medis merupakan alat bukti tertulis
rinci mencatat segala pemberian pelayanan yang paling utama, sehingga bermanfaat
kesehatan yang telah diterima pasien. dalam upaya penyelesaian masalah hukum,
Informasi ini menentukan besarnya biaya disiplin dan etik.
pembayaran yang harus dibayar oleh pasien,
baik secara tunai atau melalui asuransi. 3. Resume Medis

Manfaat rekam medis menurut Konsil Kedokteran Informasi yang ada dalam ringkasan riwayat
Indonesia (2006), antara lain: pulang (resume) menurut Hatta (2011) adalah
1. Pengobatan Pasien ringkasan seluruh perawatan dan pengobatan
Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan pasien yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan,
juga petunjuk untuk membuat rencana, dan harus ditandatangani oleh dokter yang
menganalisa penyakit dan juga merancang merawat pasien. Informasi yang terdapat dalam
pengobatan, perawatan dan juga tindakan- lembaran resume terdiri dari jenis perawatan,
tindakan medis apa yang harus diberikan reaksi tubuh pada pengobatan, kondisi saat pulang
kepada pasien. dan tindak lanjut setelah pasien pulang. Tujuan
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan dibuatnya resume ini adalah (Depkes RI, 2006):
Membuat rekam medis bagi setiap 1. Menjamin kontinuitas pelayanan medik
penyelenggaraan praktik ilmu kedokteran dengan kualitas yang tinggi dan sebagai
dengan jelas dan juga lengkap akan bahan referensi yang sangat berguna bagi
berpengaruh pada peningkatan kualitas dokter yang menerima pasien apabila di
pelayanan serta melindungi tenaga medis rawat kembali di rumah sakit.
dan untuk pencapaian kesehatanmasyarakat 2. Menjadi bahan penilaian staf medis rumah
yang optimal. sakit.
3. Pendidikan dan Penelitian 3. Memenuhi permintaan badan-badan resmi
Rekam medis yang merupakan data dan atau perorangan tentang perawatan seseorang
informasiperkembangankronologispenyakit, pasien, misalnya dari Perusahaan Asuransi
pelayanan medis, pengobatan dan tindakan (persetujuan Pimpinan).
medis, bermanfaat menjadi bahan informasi 4. Memberikan tembusan kepada sistem ahli
untuk perkembangan pengajaran dan yang memerlukan catatan tentang pasien
penelitian di bidang profesi kedokteran dan yang pernah dirawat.
kedokteran gigi.
4. Pembiayaan Untuk kelengkapan resume medis ini diperkuat
Berkas rekam medis dapat dijadikan lagi di dalam Permenkes No. 269/MENKES/
petunjuk dan bahan untuk menetapkan PER/III/2008 Bab IIpasal 4 menyebutkan bahwa:
pembiayaan dalam pelayanan kesehatan 1. Ringkasan pulang sebagaimana diatur
pada sarana kesehatan. Catatan tersebut dalam pasal 3 ayat (2) harus dibuat oleh

Jurnal ARSI/Juni 2015 162


Fera Retno M., Kelengkapan Resume Medis dan Kesesuaian Penulisan Diagnosis Berdasarkan ICD-10 Sebelum dan Sesudah JKN di
Jurnal Administrasi Rumah Sakit RSU Bahteramas
Volume 1 Nomor 3

dokter atau dokter gigi yang melakukan gejala, dan prosedur. Dimana istilah penyakit dan
perawatan pasien. kondisi gangguan kesehatan yang ada di
2. Isi ringkasan pulang sebagaimana dimaksud nomenklatur harus sesuai dengan istilah yang
pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat: digunakan dalam sistem klasifikasi penyakit yang
a. Identitas pasien mengelompokkan penyakit dan prosedur yang
b. Diagnosis masuk dan indikasi pasien sejenis ke dalam satu grup nomor kode penyakit
dirawat dan juga tindakan. Sistem klasifikasi yang
c. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan komperhensifdan yangdiakui secarainternasional
penunjang, diagnosis akhir, pengobatan adalah International Statistical Classification of
dan tindak lanjut. Desease and Related Health Problems (ICD) dari
d. Nama dan tanda tangan dokter atau WHO. Sesuai dengan peraturan Depkes, sistem
dokter gigi yangmemberikan pelayanan klasifikasi telah digunakan sejak tahun 1996
kesehatan. sampai saat ini. Sistem klasifikasi ini akan
memudahkan berjalannya sistem pengaturan,
4. Diagnosis pencatatan, pengumpulan, penyimpanan, pengambilan
dan juga analisis data kesehatan, serta sistem ini juga
Diagnosis sering digunakan dokter dalam membantu pengembangan dan penerapan sistem
menyebutkan suatu penyakit yang diderita oleh pencatatan dan pengumpulan data klinis pasien
seorang pasien atau suatu keadaan yang secara elektonik maupun manual. Fungsi ICD
menyebabkan seorang pasien memerlukan atau sebagai sistem klasifikasi penyakit dan masalah
menerima asuhan medis dengan tujuan untuk yang terkait dengan kasehatan ialah untuk
memperoleh pelayanan pengobatan, mencegah kepentingan informasi statistik morbiditas dan
memburuknya suatu masalah kesehatan dan juga mortalitas. Menurut Hatta (2011), pengodean
untuk peningkatan kesehatan. Diagnosis utama Sistem ICD berguna untuk:
adalah keadaan sakit, cacat, luka penyakit yang a. Mengindeks catatan penyakit dan tindakan
utama yang menyebabkan pasien dirawat di pada sarana pelayanan kesehatan.
rumah sakit. Dengan batasan diagnosis utama b. Sebagai masukan untuk sistem pelaporan
adalah diagnosis yang ditentukan dan ditegakkan diagnosis medis
setelahcermat dikaji,menjadi alasanuntukdirawat c. Mempermudah proses penyimpanan dan
dan menjadi arahan untuk dilakuakn pengobatan pengambilan data yang terkait diagnosis
(Ayu, 2012). Diagnosis merupakan klasifikasi karakteristik pasien dan penyedia layanan.
seseorang berdasarkan suatu penyakit yang d. Bahan dasar guna pengelompokan DRGs
dideritanya atau satu abnormalitas yang dideritanya. (diagnosis-related groups) di sistem
Diagnosis dalam ICD-10 batasannya adalah penagihan pembayaran biaya pelayanan.
penyakit, cidera, cacat, keadaan masalah terkait e. Untuk pelaporan nasional dan internasional
kesehatan. Yang dimaksud diagnosis utama morbiditas dan mortalitas.
adalah kondisi setelah pemeriksaan merupakan f. Tabulasidatabagiproses evaluasi perencanaan
penyebab utama admisi pasien ke rumah sakit pelayanan medis.
untuk dirawat. Diagnosis sekunder adalah g. Menentukan bentuk layanan yang akan
masalah kesehatan yang muncul saat episode direncanakan dan juga akan dikembangkan.
perawatan kesehatan dimana kondisi tersebut h. Analisis pembiayaan.
belum ada pada pasien sebelumnya (Yuniati, i. Penelitian epidemiologi dan klinis.
2013).
METODOLOGI PENELITIAN
5. ICD-10
Penelitian ini merupakan penelitian mix method, dengan
Nomenklatur atau yang dikenal sebagai terminologi pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan
medis menurut Hatta (2011) adalah sistem yang kuantitatif untuk mendapatkan gambaran mengenai
digunakan menata daftar kumpulan istilah medis, kelengkapan resume medis dan kesesuaian penulisan

Jurnal ARSI/Juni 2015 163


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 1 Nomor 3

diagnosis berdasarkan ICD-10 dan faktor-faktor yang resume medis dan ICD-10 belum pernah dilakukan.
mempengaruhinya. Pendekatan kuantitatif dilakukan Untuk hubungan jabatan manajamen pada dokter
untuk memperkuat hasil data kuantitatif dengan cara dinyatakan ada hubungan dengan kelengkapan resume
wawancara mendalam untuk memperoleh informasi medis dan dan kesesuian penulisan diagnosis
yangtidak didapatkandari penelitian kuantitatif. Dengan berdasarkan ICD-10. Dari uji statistik dan wawancara
menggunakan desain penelitian secara cross sectional diperoleh bahwa tidak ada hubungan masa kerja dokter
atau potong lintang yang merupakan penelitian diamati dengan kelengkapan resume medis dan kesesuian
dan diukur satu kali saja untuk mengetahui hubungan penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10. Untuk tempat
antara variabel independen yaitu karakteristik dokter dan pelayanan (RS) selain di RSU Bahteramas diperoleh
variabel dependen yaitu untuk kelengkapan resume bahwa ada hubungan dengan banyaknya tempat
medis dan kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan pelayanan dokter dengan kelengkapan resume medis
ICD-10. Dengan menggunakan teknik uji hipotesis dan dan kesesuian penulisan diagnosis berdasarkan
beda 2 proporsi maka besar sampel yang diambil dari ICD-10.
populasi yaitu semua berkas rekam medis pasien rawat
inap, dan sampel sebanyak 332 terdiri dari 166 sebelum Dari hasil wawancara pada umumnya informan sudah
JKN, dan 166 sesudah JKN, dibagi pada kelas I, kelas II, mengetahui tentang tentang resume medis dan ICD-10,
dan kelas III. Teknik pengambilan sampel dilakukan manfaat dari resume medis dan ICD-10, serta informasi
dengan menggunakan systematic random sampling, yang dapat diperoleh dari resume medis dan
sampel diambil secara acak hanya untuk unsur pertama. dampaknya apabila resume medis tidak terisi dengan
lengkap. Dengan demikian tidak ada lagi alasan dokter
Pada penelitian kualitatif Informan yang dipilih sebagai untuk tidak mengisi dan melengkapi resume medis
sumber informasi dilakukan secara purposive sampling termasuk kesesuaian penulisan diagnosis pada berkas
serta memperhatikan prinsip kesesuaian (appropriateness) rekam medis, dan segera diisi setelah pasien pulang
dan kecukupan (adequacy) yang berhubungan dengan karena rekam medis termasuk resume medis yang
topik yang akan diteliti maka informan pada penelitian dibuat lengkap dan jelas dapat digunakan untuk
ini dipilih yang memiliki pengetahuan yang cukup dan menganalisa suatu kasus dan dapat menjadi bukti utama
mempunyai jabatan/posisi yang berkaitan dengan dan akurat. Selain itu peran perawat di ruang perawatan
rekam medis, serta mampu memberikan kecukupan dalam hal ini juga sudah berjalan dengan baik, dimana
informasi yang berhubungan dengan kelengkapan pada saat pasien pulang perawat langsung
resume medis dan kesesuaian diagnosis dengan ICD- mengingatkan dokter untuk segera mengisi dan
10, terdiri dari: Pimpinan rumah sakit, dokter spesialis, melengkapi rekam medis termasuk resume medis.
kepala seksi rekam medis dan staf rekam medis bagian
agenda analisis rekam medis, dan koordinator Kelengkapan pengisian resume medis merupakan
keperawatan kelas I, II dan III. indikator kepatuhan dokter untuk melengkapi resume
medis. Menurut Azwar (2005) dalam Hainun (2013)
HASIL DAN PEMBAHASAN menyatakan bahwa seseorang dikatakan patuh bila
dapat memahami, menyadari dan menjalankan
Karakteristik 10 informan pada penelitian ini terdiri dari peraturan yang sudah ditetapkan, tanpa adanya paksaan
5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan, berkisar dari dari siapapun. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
umur 32 tahun sampai 55 tahun, dengan pendidikan tindakan dokter dengan mau mamatuhi kebijakan dan
terakhir dari S1 sampai S2, dan lama bekerja sekitar 5 aturan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit seperti
tahun sampai 28 tahun (grafik 1). mengisi resume medis dengan lengkap setelah pasien
pulang dan menulis diagnosis sesuai dengan ICD-10.
Dari hasil penelitian (grafik 2), diperoleh data bahwa Dalam penelitan ini yang dimaksud spesialisasi
dokter pengisi rekam medis adalah dokter spesialis, dan pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi yang
dari hasil wawancara didapatkan bahwa tidak ada telah dicapai oleh dokter. Dengan pencapaian
hubungan antara spesialisasi pendidikan dokter dengan pendidikan tersebut diharapkan dapat memberikan
kelengkapan resume medis dan kesesuian penulisan sumbangsi yang lebih baik dalam memberikan
diagnosis berdasarkan ICD-10, pelatihan tentang pelayanan kepada pasien dengan lebih memperhatikan

Jurnal ARSI/Juni 2015 164


Fera Retno M., Kelengkapan Resume Medis dan Kesesuaian Penulisan Diagnosis Berdasarkan ICD-10 Sebelum dan Sesudah JKN di
Jurnal Administrasi Rumah Sakit RSU Bahteramas
Volume 1 Nomor 3

mutu pelayanan dan kepentingan pasien yang dilayani., dokter yang menduduki jabatan di manajemen dan
termasuk dalam pengisian kelengkapan dan kesesuaian mendapati semua item dalam lembar resume medis
penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10 yang tentunya diisi dengan lengkap dan penulisan diagnosis yang jelas
akan berdampak pada mutu rekam medis karena terbaca. Hal ini sejalan dengan informasi yang diperoleh
apabila rekam medis termasuk resume medis lengkap dari informan yang berhubungan lansung dengan
dapat digunakan antara lain untuk referensi pelayanan dokter di ruang perawatan, menyatakan ada hubungan
kesehatan, melindungi minat hukum dan sesuai dengan antara jabatan dokter pada manajemen dengan
peraturan yang ada, membantu untuk penetapan kelengkapan resume medis dan kesesuaian penulisan
diagnosis serta perosedur pengkodean penyakit, studi diagnosis dimana dokter yang menduduki jabatan di
riset dan studi administrasi. Aditama (2010) meyatakan manajemen pada umumnya pengisian rekam medis
bahwa doktermerupakan kunci penting pada pelayanan termasuk resume medis semuanya lengkap dan tulisan
di rumah sakit memiliki peran strategis dan unik, jika bisa dibaca, hal ini dimungkinkan karena mereka telah
mengingat tingkat pendidikan dan sejarah profesi memahami tentang kegunaan dan pentingnya
kedokteran dengan segala atributnya, diharapkan terjalin kelengkapan resume medis pasien dan menjadi panutan
hubungan yang baik dengan pasien dan juga serta contoh bagi dokter lainnya.
memperhatikan mutu pelayanan dan kepentingan
pasien yang dilayani. Salah satunya adalah kelengkapan Anderson dalam Nurhaidah (2008) menyatakan
pengisian rekam medis termasuk resume medis pasien seseorang yang sudah lama bekerja mempunyai
yang merupakan cerminan mutu pelayanan di rumah wawasan yang lebih luas dan pengalaman yang baik
sakit. pula. Dengan demikian disimpulkan bahwa semakin
lama dokter bekerja pada rumah sakit maka akan
Pelatihan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan semakin baik pelayanan yang diberikan termasuk
kemampuan karyawan dan dapat menghasilkan suatu mengisi resume medis dengan lengkap untuk
perubahan atau ketrampilan tertentu kearah perilaku menunjang mutu pelayanan yang baik. Sesuai hal
yang dapat memberi peningkatan dan kemampuan tersebut diatas maka diasumsikan bahwa dokter yang
yang lebih baik (Notoatmodjo, 2009). Pelatihan yang mempunyai masa kerja yang lama akan semakin baik
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pelatihan kinerjanya khususnya dalam mengisi dan melengkapi
tentang pengisian rekam medis termasuk resume medis resume medis dan penulisan diagnosis yang sesuai
dan ICD-10 kepada dokter spesialis yang di adakan baik dengan ICD-10 di rumah sakit. Dari hasil penelitian
di RSU Bahteramas maupun mengikuti pelatihan di menyatakan tidak ada hubungan masa kerja dokter
luar rumah sakit. Hal ini diharapkan dapat dengan kelengkapan resume medis kesesuaian
meningkatkan mutu pelayanan rekam medis yang turut penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10. Hal ini
menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, dipengaruhi oleh masih rendahnya kesadaran dan
serta merupakan salah satu standar yang harus dipenuhi kedisiplinan dokter untuk segera melengkapi resume
dalam akreditasi rumah sakit, dimana RSU Bahteramas medis setelah pasien pulang. Seperti yang disampaikan
akan melaksanakan akreditasi tahun 2016. Untuk oleh informan bahwa kelengkapan resume medis tidak
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan khususnya berpengaruh pada masa kerja tetapi kembali kepada
pelatihan tentang ICD-10 untuk dokter dan petugas kedisiplinan dan kepatuhan dokter.
rekam medis, peran pimpinan sangat diperlukan.
Menurut Aditama (2010), pimpinan bertanggung Tempat pelayanan (RS) dalam penelitian ini adalah
jawab untuk menyediakan teknologi yang memadai dokter yang melakukan pelayanan di rumah sakit lain di
serta pelatihan bagi karyawannya, dan pelatihan luar RSU Bahteramas. Berdasarkan hasil wawancara
bertujuan untuk memelihara serta meningkatkan dan diperoleh informasi bahwa semua dokter yang
kemampuan kerja yang saat ini dilakukan. bekerja di RSUBahteramas memiliki tempat pelayanan
di tempat lain. Dengan adanya beberapa tempat
Yang dimaksud jabatan pada manajemen dalam pelayanan yang ditangani oleh dokter tentunya dapat
penelitian ini adalah posisi staf medis yang memegang berhubungan dengan bertambahnya beban kerja,
suatu jabatan di manajemen. Pada penelitian ini, menurut Munandar (2008) beban kerja adalah suatu
dilakukan telaah lembar resume medis yang diisi oleh keadaan dimana pekerja diperhadapkan dengan tugas

Jurnal ARSI/Juni 2015 165


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 1 Nomor 3

yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. berkas rekam medis lainnya. Evaluasi kesesuaian
Hal ini akan memberi dampak kepada hasil kerja yang penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10 belum
kurang maksimal dalam melakukan pelayanan dimana dilakukan dimana evaluasi kesesuaian penulisan
interaksi dan komunikasi dengan pasien menjadi diagnosis termasuk dalam analisis kualitatif. Evaluasi
berkurang dan hal ini sudah menyalahi hak pasien yang dilakukan dengan analisis kulaitatif dan kualitatif
diantaranya hak pasien untuk memperoleh informasi saat ini harus lebih ditingkatkan lagi dengan demikian
layanan kesehatan yang bermutu kepada pasien. mutu rekam medis semakin baik dan terjaga, serta akan
Demikian juga akan berdampak pada kelengkapan berdampak pada mutu pelayanan kesehatan di rumah
resume medis dan kesesuaian penulisan diagnosis sakit. Unit Rekam medis telah melakukan evaluasi
berdasarkan ICD-10. Pada penelitian ini dinyatakan ada kelengkapan rekam medis tiap bulan dan disampaikan
hubungan antara tempat pelayanan (RS) dokter dengan dalam bentuk laporan feedback tiap triwulan kepada
kelengkapan resume medis dan kesesuaian penulisan pihak yang terkait. Dan laporan evaluasi dari Unit
diagnosis berdasarkan ICD-10 sebelum dan sesudah Rekam Medis disampaikan dalam rapat komite dan
JKN. pertemuan lainnya. Dari evaluasi yang telah dilakukan
oleh Unit Rekam Medis untuk angka kelengkapan
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang rekam medis termasuk resume masih rendah. Peran
menjadi garis besar dan dasar rencana dari pelaksanaan pimpinan rumah sakit untuk mendorong segera di
suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. menerapkan sistem informasi manajemen rumah sakit
Dalam penelitian ini, kebijakan adalah aturan tertulis (SIM RS) dimana seluruh data klinis pasien selama
atau pedoman yang dilakukan untuk meningkatkan proses perawatan di rumah sakit terekam dalam rekam
mutu kelengkapan resume medis dan kesesuaian medis yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi
penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10. Masih (informasi) dan dasar pengobatan bagi dokter yang
rendahnya mutu rekam medis utamanya kelengkapan memberika pelayanan medis, dan untuk keperluan
resume medis dan kesesuaian penulisan diagnosis menghitung biaya pelayanan yang telah diberikan
disebabkan karena belum adanya kebijakan yang kepada pasien.
mengatur tentang kelengkapan resume medis, yang ada
pada saat ini adalah SOP rekam medis masih kurang KESIMPULAN DAN SARAN
disosialisasikan dan kurangnya dukungan dari
pimpinan. Saat ini baru sebatas himbauan untuk Kesimpulan
melengkapi rekam medis termasuk resume medis
setelah pasien pulang yang disampaikan pada saat rapat 1. Tingkat kelengkapan resume medis dan
maupun dengan surat himbauan dari direktur rumah kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-
sakit. Selain itu masih rendahnya kesadaran dan 10 sebelum dan sesudah JKN masih rendah dari
kepatuhan dokter untuk melengkapi resume medis nilai standar pelayanan minimum rekam medis.
karena belum ada sanksi yang diberlakukan. Seperti 2. Tidak adahubungan antaraspesialisasi pendidikan
diketahui bahwa dokter yang alpa mengisi atau dengan kelengkapan resume medis dan
membuat rekam medis akan mendapatkan sanksi kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-
seperti dalam Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/ 10 sebelum dan sesudah JKN di RSU
2008 pada pasal 17 ayat 2 yaitu diberikan tindakan Bahteramas.
administratif dalam bentuk teguran lisan, teguran tertulis 3. Tidak ada hubungan masa kerja dengan
sampai dengan pencabutan izin. kelengkapan resume medis dan kesesuaian
penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10 sebelum
Batasan evaluasi dalam penelitian ini adalah kegiatan dan sesudah JKN di RSU Bahteramas.
yang dilakukan untuk memantau kelengkapan resume 4. Tidak ada hubungan antara jabatan manajemen
medis dan keseuaian diagnosis dengan ICD-10. dengan kelengkapan resume medis dan
Sedangkan defenisi evaluasi menurut KBBI adalah kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-
penilaian, dan mengevaluasi adalah memberi penilaian. 10 sebelum dan sesudah JKN di RSU
Evaluasi kelengkapan resume medis secara khusus Bahteramas.
belum dilakukan dan masih digabung dengan evaluasi

Jurnal ARSI/Juni 2015 166


Fera Retno M., Kelengkapan Resume Medis dan Kesesuaian Penulisan Diagnosis Berdasarkan ICD-10 Sebelum dan Sesudah JKN di
Jurnal Administrasi Rumah Sakit RSU 1Bahteramas
Volume Nomor 3

5. Ada hubungan antara tempat pelayanan (RS) lain kelengkapan rekam medis termasuk resume medis dan
dengan kelengkapan resume medis dan kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10.
kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD- Adapun untuk Unit Rekam Medis untuk, dibutuhkan
10 di RSU Bahteramas. peningkatan evaluasi rekam medis baik secara
6. Pelatihan rekam medis termasuk resume medis kuantitatif maupun kualitatif guna keakuratan data-data
dan ICD-10 belum pernah di berikan kepada pada kelengkapan rekam medis termasuk resume
dokter dan petugas rekam medis. medis dan kesesuaian penulisan diagnosis.
7. Belum ada kebijakan dalam bentuk aturan
maupun pedoman yang diberlakukan terhadap DAFTAR PUSTAKA
kelengkapan resume medis dan kesesuaian
penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10. Aditama,T.Y.2010.ManajemenAdministrasiRumahSakit,EdisiKedua.Jakarta:UI-Press.
Departemen Kesehatan RI, Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
8. Evaluasi kelengkapan rekam medis termasuk Medis.
resume medis telah di lakukan oleh Unit Rekam Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik. Pedoman
PenyelenggaraanDanProsedurRekamMedisRumahSakitdiIndonesia,
Medis baik secara analisa kuantitatif maupun RevisiII.Jakarta,2006.
analisa kualitatif. Hatta.G.R,2011.PedomanManajemenInformasiKesehatanDiSaranaPelayananKesehatan.
EdisiRevisi.Jakarta:UI-Press.
Hainun. N.A. 2013. Tesis: Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Dokter
Saran SpesialisTerhadapKebijakandan AturandiRumah Sakit Hermina Daan
Mogot.FakultasKesehatanMasyarakatUniversitasIndonesia.
Konsil Kedokteran Indonesia. 2006, Manual Rekam Medis. Jakarta: Konsil Kedokteran
Peningkatan peran pimpinan rumah sakit dan komite Indonesia.
Notoatmodjo,S.2009.PengembanganSumberDayaManusia,Jakarta:RinekaCipta.
medik untuk memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan Nurhaidah.2008.Tesis:AnalisiskepatuhanDokterDalamMengisiResumeMedisDiRumah
guna upaya penyegaran kembali tentang rekam medis Sakit Muhammad Husni Thamrin Internasional Salemba Jakarta Tahun
2008.FakultasKesehatanMasyarakat,UniversitasIndonesia.
dan ICD-10. Untuk dokter dan tenaga rekam medis, Departemen Kesehatan RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 40 tahun 2012 tentang
perlu dilakukan upaya persamaan persepsi/standarisasi PedomanPelaksanaanProgramJaminanKesehatanMasyarakat.
Undang-UndangNomor44Tahun2009tentangRumahSakit.
mengenai suatu penyakit dan segera membuat
kebijakan dalam bentuk aturan atau pedoman tentang

Jurnal ARSI/Juni 2015 167


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Volume 1 Nomor 3

100
78,9 81,9
80
53 48,2
60 47 51,8
2013
40
21,1 18,1 2014
20
0
Lengkap Tidaklengkap SESUAI TIDAK
SESUAI

Grafik 1. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Resume Medis dan Kesesuaian


Penulisan DiagnosisBerdasar ICD-10 sebelum dan sesudah JKN di RSU Bahteramas

120
99,4 100 100 100 100
100 98,2 92,7
84,9
80
63,3
60 47,6

40 29,5 2013
18,1 18,7 22,9 2014
15,1
20 7,8
0,61,8 0 0 0 0
0
1 – 9 tahun
Spesialis

Doktergigi

Ada

Ada

10 - 19 tahun

20 - 29 tahun

Ada
Tidak Ada

Tidak Ada

Tidak Ada

SpesialisasiPendidikan Pelatihan JabatanManajemen MasaKerja JumlahTempatPelayanan

Grafik 2. Distribusi Frekuensi Dokter Pengisi Rekam Medis Berdasarkan Spesialisasi


Pendidikan, Pelatihan, Jabatan Manajemen, Masa Kerja dan Jumlah Tempat
Pelayanan Sebelum dan Sesudah JKN di RSU Bahteramas

Jurnal ARSI/Juni 2015 168

Anda mungkin juga menyukai