Anda di halaman 1dari 2

RSUD BANYUASIN

Jl.Raya Palembang betung PENANGANAN HORDEOLUM


KM 48 Seterio Kab.
Banyuasin

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 2

STANDAR Disahkan Oleh Direktur


PROSEDUR Tanggal Terbit: RSUD Banyuasin
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Hj. Emi Lidia Arlini, M.Si


NIP.19730313 200604 2 002
PENGERTIAN Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar
kelopak mata. Biasanya merupakan infeksi
Staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak. Dikenal
dua bentuk hordeolum internum dan eksternum.
Hordolum eksternum merupakan infeksi pada kelenjar
Zeiss atau Moll. Hordeolum internum merupakan infeksi
kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus.
Hordeolum mudah timbul pada individu yang menderita
blefaritis dan konjungtivitis menahun.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Untuk menegakkan diagnose hordeolum
2. Untuk melakukan penatalaksanaan penyakit
hordeolum
KEBIJAKAN

1. Petugas melakukan anamnesa


Pasien datang dengan keluhan kelopak yang bengkak
PROSEDUR disertai rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri
bila ditekan, serta perasaan tidak nyaman dan
sensasi terbakar pada kelopak mata.
2. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik
Ditemukan kelopak mata bengkak, merha, dan nyeri
pada perabaan. Nanah dapat keluar dari pangkal
rambut (hordeolum eksternum). Apabila sudah
terjadi abses dapat timbul undulasi.
3. Pemeriksaan Penunjang : Tidak diperlukan.
4. Petugas merujuk pasien untuk pemeriksaan
5. Petugas menegakkan diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
6. Petugas melakukan rencana penatalaksanaan pasien
anemia defisiensi besi pada kehamilan
 Non Medikamentosa
Edukasi pasien dan keluarganya untuk
melakukan kompres hangat 4 – 6 kali sehari pada
mata tertutup selama 15 menit setiap kalinya
untuk membantu drainase. Selain itu, bersihkan
kelopak mata dengan air mata ataupun dengan
sabun atau sampo yang tidak menimbulkan iritasi,
seperti sabun bayi. Jangan menekan atau
menusuk hordeolum, memakai riasan pada mata,
dan/atau memakai lensa kontak.
 Medikamentosa
RSUD BANYUASIN
SJl.Raya Palembang betung PENANGANAN HORDEOLUM
KM 48 Seterio Kab.
Banyuasin

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2 dari 2

a. Pemberian terapi topikal dengan Oxytetrasiklin


salep mata atau kloramfenikol salep mata setiap 8
jam. Apabila menggunakan kloramfenikol tetes
mata sebanyak 1 tetes tiap 2 jam.
b. Pemberian terapi oral sistemik dengan eritromisin
500 mg pada dewasa dan anak sesuai dengan
berat badan atau dikloksasilin 4 kali sehari selama
3 hari.

Unit Terkait 1. Rawat Jalan


2. Ruang Inap

Anda mungkin juga menyukai