Anda di halaman 1dari 4

Zubair Al-Haitsami / 08111640000043 / Manajemen Proyek (Pengayaan)

Metode Jalur Kritis

Analisis jalur kritis atau critical path method (CPM) adalah alogaritma berbasis matematika
untuk menjadwalkan sekelompok aktivitas proyek. CPM merupakan salah satu peralatan
terpenting untuk manajemen proyek. Critical Path Method dikembangkan tahun 1950-an oleh
Morgan R. Walker dari DuPont dan James E. Kelley, Jr. dari Remington Rand. Keduanya
bekerjasama mengembangkan CPM pada tahun 1989. Di saat yang hampir bersamaan, Booz
Allen Hamilton dan angkatan laut AS juga mengembangkan Program Evaluation and Review
Technique.
Dalam melakukan perhitungan waktu penyelesaian suatu proyek dalam suatu rangkaian
aktivitas dikenal beberapa istilah:
a) EET(earliest event time )
Waktu tercepat terjadinya peristiwa dari suatu aktivitas.
b) LET (Latest event time)
Waktu paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu peristiwa dari suatu aktivitas.
c) ES (earliest start)
Waktu Mulai paling awal dari aktivitas.
d) EF (earliest finish)
Waktu Selesai paling awal suatu aktivitas.
EF suatu aktivitas terdahulu = ES aktivitas berikutnya
e) LS (latest start)
Waktu paling lambat aktivitas boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara
keseluruhan.
f) LF (latest finish)
Waktu paling lambat aktivitas diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek.
g) t ( duration)
Durasi waktu yang diperlukan untuk suatu aktivitas .
Cara perhitungan
Dalam perhitungan waktu juga digunakan tiga asumsi dasar yaitu:
1. Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).
2. Waktu tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.
3. Waktu paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES.
Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari dua tahap, yaitu
perhitungan maju (forward pass) dan perhitungan mundur (backward pass).
Zubair Al-Haitsami / 08111640000043 / Manajemen Proyek (Pengayaan)
1. Forward Pass ( Hitungan Maju )
Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu
penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat
paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E)
 Aturan Pertama
Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang
mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
E(1) = 0
 Aturan Kedua
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal,
ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)
 Aturan Ketiga
Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang
menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama
dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.
2. Backward Pass ( Hitungan Mundur )
Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu
kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat
suatu peristiwa terjadi (L).
 Aturan Keempat
Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir
dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
LS(i-j) = LF(i-j) t
 Aturan Kelima
Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling
akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan
berikutnya yang terkecil.
Contoh Perhitungan dengan menggunakan Metode Jalur Kritis
Kegiatan Durasi
No Aktivitas Deskripsi
Mendahului (Minggu)
1 1-2 G 4
2 1-3 D 5
3 1-4 A 10
Zubair Al-Haitsami / 08111640000043 / Manajemen Proyek (Pengayaan)
4 2-5 H G 12
5 3-5 F D 9
6 3-6 E D 20
7 4-6 B A 2
8 5-7 I H,F 7
9 6-7 C B,E 10
Zubair Al-Haitsami / 08111640000043 / Manajemen Proyek (Pengayaan)
Dari Hasil Perhitungan di peroleh hasil sebagai berikut :
Waktu Penyelesaian Proyek : 35 Minggu
Jalur Kritis :1-3-6-7

Anda mungkin juga menyukai