Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Abel Oktano Bimantara

NIM : 1713020038

STASE : THT

Refleksi Kasus

1. Rangkuman kasus
Seorang laki- laki berusia 76 tahun, datang ke poli THT RSUD Soeselo Slawi
dengan keluhan pusing berputar sejak 1 bulan yang lalu. Mual (+), muntah (-). Tekanan
darah 120/70 mmHg, nadi 84 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 36,5°C. Riwayat penyakit
dahulu : trauma (-), hipertensi (-), diabetes mellitus (-).
2. Perasaan terhadap pengalaman
Pasien Tn X datang dengan keluhan berputar sejak 1 bulan lalu. Keluhan ini
dirasakan ketika bangun dari tempat tidur, atau berganti posisi dari satu sisi ke sisi
lainnya. Keluhan ini dirasakan sangat menganggu aktifitas sehari- hari pasien. Ketika
pasien merasa pusing berputar juga disertai rasa mual. Saya tertarik dengan kasus ini
karena ingin mengetahui bagaimana rehabilitasi untuk mengurangi keluhan pada pasien
tersebut.
3. Evaluasi
Pasien akan merasa berputar atau merasa sekelilingnya berputar jika akan ke
tempat tidur, berguling dari satu sisi ke sisi lainnya, bangkit dari tempat tidur di pagi hari,
mencapai sesuatu yang tinggi atau jika kepala digerakkan ke belakang. Biasanya vertigo
hanya berlangsung 5-10 detik. Kadang-kadang disertai rasa mual dan seringkali pasien
merasa cemas..Penderita biasanya dapat mengenali keadaan ini dan berusaha
menghindarinya dengan tidak melakukan gerakan yang dapat menimbulkan vertigo. Pada
BPPV tidak didapatkan gangguan pendengaran. Diagnosis BPPV ditegakkan berdasarkan
anamnesis, gejala klinis pemeriksaan THT, uji posisi dan uji kalori.
4. Analisis
Pada anamnesis, pasien mengeluhkan kepala terasa pusing berputar pada
perubahan posisi kepala dengan posisi tertentu. Secara klinis vertigo terjadi pada
perubahan posisi kepala dan akan berkurang serta akhirnya berhenti secara spontan
setelah beberapa waktu. Pada pemeriksaan THT secara umum tidak didapatkan kelainan
berarti, dan pada uji kalori tidak ada paresis kanal.
Uji posisi dapat membantu mendiagnosa BPPV, yang paling baik adalah dengan
melakukan manuver Hallpike : penderita duduk tegak, kepalanya dipegang pada kedua
sisi oleh pemeriksa, lalu kepala dijatuhkan mendadak sambil menengok ke satu sisi. Pada
tes ini akan didapatkan nistagmus posisi dengan gejala :
1. Mata berputar dan bergerak ke arah telinga yang terganggu dan mereda setelah 5-20
detik.
2. Disertai vertigo berat.
3. Mula gejala didahului periode laten selama beberapa detik (3-10 detik).
4. Pada uji ulangan akan berkurang, terapi juga berguna sebagai cara diagnosis yang
tepat.
Ada beberapa pengobatan gangguan keseimbangan (pada telinga) selain obat-obat
yang diminum, yaitu rehabilitasi/ fisioterapi dalam hal ini latihan gerakan kepala dan
badan. Pertama kali umumnya harus dibantu oleh dokter untuk melakukannya. Ada
beberapa latihan yaitu : Canalit Reposition Treatment (CRT) / Epley manouver, Rolling /
Barbeque maneuver, Semont Liberatory maneuver dan Brand-Darroff exercise.
Dari beberapa latihan, umumnya yang dilakukan pertama adalah CRT atau Semont
Liberatory, jika masih terasa ada sisa baru dilakukan Brand-Darroff exercise.
1. Latihan CRT / Epley manouver :
Pertama posisi duduk, kepala menoleh ke kiri ( pada gangguan
keseimbangan / vertigo telinga kiri ), kemudian langsung tidur sampai kepala
menggantung di pinggir tempat tidur, tunggu jika terasa berputar / vertigo sampai
hilang, kemudian putar kepala ke arah kanan ( sebaliknya ) perlahan sampai
muka menghadap ke lantai, tunggu sampai hilang rasa vertigo, kemudian duduk
dengan kepala tetap pada posisi menoleh ke kanan dan kemudian ke arah lantai,
masing-masing gerakan ditunggu lebih kurang 30 – 60 detik. Dapat dilakukan
juga untuk sisi yang lain berulang kali sampai terasa vertigo hilang.
Untuk Rolling / Barbeque maneuver, dilakukan dengan cara berguling
sampai 360′, mula-mula posisi tiduran kepala menghadap ke atas, jika vertigo kiri,
mulai berguling ke kiri ( kepala dan badan ) secara perlahan-lahan, jika timbul
vertigo, berhenti dulu tapi jangan balik lagi, sampai hilang, setelah hilang
berguling diteruskan, sampai akhirnya kembali ke posisi semula.
2. Latihan Semont Liberatory :
Pertama posisi duduk, untuk gangguan vertigo telinga kanan, kepala
menoleh ke kiri, kemudian langsung bergerak ke kanan sampai menyentuh tempat
tidur dengan posisi kepala tetap, tunggu sampai vertigo hilang (30-60 detik),
kemudian tanpa merubah posisi kepala berbalik arah ke sisi kiri, tunggu 30-60
detik, baru kembali ke posisi semula. Hal ini dapat dilakukan dari arah
sebaliknya, berulang kali.
3. Latihan Brand-Darroff exercise :
Hampir sama dengan Semont Liberatory, hanya posisi kepala berbeda,
pertama posisi duduk, arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan,
kemudian balik posisi duduk, arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi
kiri, masing-masing gerakan ditunggu kira-kira 1 menit, dapat dilakukan berulang
kali,pertama cukup 1-2 kali kiri kanan, besoknya makin bertambah.

5. Kesimpulan
Secara klinis vertigo terjadi pada perubahan posisi kepala dan akan berkurang
serta akhirnya berhenti secara spontan setelah beberapa waktu. Uji posisi dapat
membantu mendiagnosa BPPV, yang paling baik adalah dengan melakukan manuver
Hallpike : penderita duduk tegak, kepalanya dipegang pada kedua sisi oleh pemeriksa,
lalu kepala dijatuhkan mendadak sambil menengok ke satu sisi. Ada beberapa
pengobatan gangguan keseimbangan (pada telinga) selain obat-obat yang diminum, yaitu
rehabilitasi/ fisioterapi dalam hal ini latihan gerakan kepala dan badan. Pertama kali
umumnya harus dibantu oleh dokter untuk melakukannya. Ada beberapa latihan yaitu :
Canalit Reposition Treatment (CRT) / Epley manouver, Rolling / Barbeque maneuver,
Semont Liberatory maneuver dan Brand-Darroff exercise.
6. Daftar Pustaka
Lumbantobing, S.M (2007) Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta:
FKUI
Mardjono (2008) Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat
Sardjono (2007) Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai