Anda di halaman 1dari 60

PROYEKSI PERBANKAN SYARIAH

2018

SKENARIO NORMAL & SKENARIO


OPTIMIS BUS & UUS
The New Era of Islamic Banking 2018
KINERJA PERBANKAN
2017

dalam penyelesaian kredit bermasalah


faktor lain adalah masih rendahnya

K inerja Perbankan pada tahun 2017


diwarnai beberapa kejadian menarik.
permintaan kredit, nasabah masih wait
and see dan berhati-hati, sehingga
banyak dana Liquid Asset Bank yang
Perbankan masih fokus terhadap tidak digunakan secara optimal.
penyelesaian kredit macet, baik Bank
Konvensional maupun Bank Syariah. Ternyata rasio LAR yang pada Bank
Terdapat beberapa faktor yang akan Syariah bernama STM (Short Term
menjadi pengurang pertumbuhan kredit Mismatch) juga mengalami peningkatan
Perbankan yaitu banyaknya hapus buku, signifikan, peningkatan yang cukup
pelunasan angsuran, penjualan kredit ekstrim terjadi pada Bank Syariah BUKU
maupun penjualan dipercepat yang 2, meningkat dari 23,4% (Agustus 2016)
dilakukan oleh Perbankan. menjadi 58,86% (Agustus 2017).
Penurunan NPF yang terjadi pada Bank
Dengan kebijakan tersebut maka Syariah BUKU 2 dari 5,09% (Agustus
diproyeksikan jumlah kredit pada akhir 2016) menjadi 3,55% (Agustus 2017)
tahun 2017 hanya meningkat 13,88% dari tidak menggambarkan penurunan dari
data aktual kredit dan pembiayaan credit risk.
sebesar Rp. 4.413 Triliun, meningkat
menjadi Rp. 4.934 Triliun. Di tahun 2017, penurunan NPF bank
syariah BUKU 2 ditopang oleh
Dari sisi rasio keuangan tidak terlalu retrukturisasi. Bank Muamalat yang
banyak pergerakan signifikan dari bulan merupakan BUS BUKU 2 dengan Aset
Agustus 2016 ke bulan Agustus 2017. terbesar melakukan restrukturisasi
Untuk Bank Konvensional Bank BUKU 4 pada September 2017 sebesar Rp. 14,2
tingkat kesehatannya masih lebih baik T. Jumlah yang direstrukrisasi tersebut
dari Bank BUKU lain (BUKU 1, 2 dan 3). sama dengan 5,5% dari Total
Hal yang menarik justru adalah terjadinya Pembiayaan Bank Syariah sebesar Rp.
peningkatan Liquid Asset Ratios (LAR) 255 T (Agustus 2017).
pada seluruh kategori Bank, dari BUKU 1
sampai BUKU 4. Berlebihannya Liquid
Asset pada Bank disebabkan masih
tingginya credit risk dan bank lebih fokus
KINERJA PERBANKAN NASIONAL
2017

Excecutive Summary
Revisi RBB 2017

Kredit Konsumsi jadi yang paling


berkembang pada semester 1-2017,
tumbuh 4,88% dari target 9,76%

Kredit investasi baru tumbuh tipis 0,08%, atau


masih jauh dari target 10,70% sesuai revisi RBB

Kredit Modal kerja tumbuh 2,58%,


sedangkan target sesuai revisi RBB 2017
adalah yang paling tinggi, 13,47%

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan


KINERJA PERBANKAN NASIONAL
2017

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan


KINERJA PERBANKAN NASIONAL
2017

Revisi Rencana Bisnis Bank 2017:


Aset – Kredit – DPK

• Dari kategori BUKU, proyeksi pertumbuhan tertinggi pada BUKU 1 sedangkan yang
terendah pada BUKU 3
• Dari sisi Kepemilikan, pertumbuhanaset paling tinggi pada bank swasta (11,57%),
pertumbuhan kredit paling tinggi bank BUMN (15,21%), dan pertumbuhan DPK
oleh BPD (17,58%).

Jumlah Revisi RBB 2017


Kelompok Bank
Bank Aset Kredit DPK
Industri 114 8.65% 11.79% 7.49%
Bank Umum Konvensional 101 8.72% 11.84% 7.44%
Bank Umum Syariah 13 6.96% 10.65% 8.56%
BUKU
BUKU 1 Tertinggi 29 23.44% 15.74% 18.64%
BUKU 2 57 8.59% 13.50% 14.58%
BUKU 3 Terendah 23 6.33% 9.00% 2.84%
BUKU 4 5 9.70% 12.98% 7.96%
KEPEMILIKAN
BUMN 4 11.46% 15.21% 10.54%
BPD 47 11.57% 12.71% 7.33%
26 6.46% 11.51% 17.58%
8 8.65% 7.06% 7.07%
29 8.30% 11.23% 3.65%
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
KINERJA PERBANKAN NASIONAL
2017

Realisasi Rencana Bisnis Bank:


Posisi Juni 2017

• Hingga Posisi Juni 2017, pertumbuhan aset dan kredit industri perbankan masing-
masing mencapai 4,16% dan 2,57% dari target Des 2017 masing-masing sebesar
8,65% dan 11,79%
• Sedangkan pertumbuhan DPK relatif mencapai target dengan pertumbuhan
sebesar 4,32% dari target Desember 2017 sebesar 7,49%

Growth Aset Growth Kredit Growth DPK


Kelompok Bank
Jun-17 Dec-17 Jun-17 Dec-17 Jun-17 Dec-17

BUKU 1 18.90% 23.44% 9.29% 15.74% 26.45% 18.64%

BUKU 2 5.68% 8.59% 2.88% 13.50% 15.26% 14.58%

BUKU 3 3.59% 6.33% 0.98% 9.00% 1.00% 2.84%

BUKU 4 4.03% 9.70% 3.27% 12.98% 2.57% 7.96%

TOTAL 4.40% 8.65% 2.57% 11.79% 4.32% 7.49%

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan


KINERJA PERBANKAN NASIONAL
2017

Faktor Lain yang Mempengaruhi


Pertumbuhan Kredit:

Hapus Buku (Write Off)


Posisi Jun Rp 26 T
Proyeksi Des Rp 34 T

Pelunasan Angsuran
(Loan Installment)
Posisi Jun Rp 25 T
Proyeksi Des Rp 51 T

Penjualan Kredit (Loan Sales)


Terdapat 4 Bank
Posisi Jun Rp 6,05 T
Proyeksi Des Rp 7,75 T

Pelunasan Dipercepat
(Early Payment)
Sebagai bagian dari Cost
Restructuring Debitur

SLOW

Pertumbuhan
Kredit Melambat
KINERJA PERBANKAN NASIONAL
2017

Pertumbuhan Kredit apabila Memperhitungkan


Faktor Pengurang
Apabila memperhitungkan berbagai faktor pengurang (hapus buku, penjualan
kredit, pelunasan rutin, dan pelunasan dipercepat) tersebut maka
pertumbuhan kredit pada tahun 2017 akan mencapai 13.88% sbb:

Growth TW IV Growth Kredit + Growth + Write


Kelompok Jumlah Growth Kredit
2017 setelah Write Off + Loan Off+ Loan Sale +
Bank Bank + Write Off
revisi Sale Pelunasan
BUKU
BUKU 1 29 15.74% 16.21% 16.21% 24.84%
BUKU 2 57 13.50% 14.44% 14.52% 16.25%
BUKU 3 23 9.00% 10.20% 10.69% 11.18%
BUKU 4 5 12.98% 13.44% 13.44% 15.62%
Seluruh Bank 114 11.79% 12.57% 12.71% 13.86%

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan


KINERJA PERBANKAN
SYARIAH 2017

Period BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 Industry


Aug-17
Segment Aug-16 Aug-16 Aug-17 Aug-16 Aug-17 Aug-16 Aug-17 Aug-16 Aug-17
CAR (%) 22,16 21,35 22,79 25,04 25,35 25,33 21,77 21,67 23,26 23,34
ROA (%) 1,56 1,75 1,83 1,63 1,72 1,98 3,09 3,03 2,36 2,47
NIM (%) 6,13 5,58 5,05 5,2 4,73 4,41 6,46 6,04 5,59 5,35
BOPO (%) 87,03 85,28 84,01 85,16 87,82 85,27 73,93 71,87 81,31 78,9
LDR (%) 79,87 74,26 88,95 85,34 94,32 95,02 87,5 86,75 90,04 89,17
LFR (%) 78,45 72,77 87,61 84,19 92,2 92,36 86,47 85,04 88,49 86,97
NPL (%) 1,98 2,95 3,67 3,56 3,47 3,02 2,72 2,83 3,22 3,05
LAR (%) 19,9 24,81 18,93 21,15 17,15 17,95 15,7 16,85 16,78 17,84

Period BUKU 1 BUKU 2 (Sharia) BUKU 3 (Sharia)


Segment Aug-16 Aug-17 Aug-16 Aug-17 Aug-16 Aug-17 LAR: Liquid Asset Ratios
CAR 18,96 16,67 16 16,99 11,95 15,07 LFR: Loan to Funding Ratio
ROA -2,75 -1,26 0,92 1,39 0,62 0,56 FFR: Finance to Funding Ratio
NOM 1,04 1,55 1,04 1,55 0,68 0,63 STM: Short Term Mismatch
BOPO 92,19 88,15 92,19 88,15 97,14 95,78
FDR 90,93 82,37 90,93 82,37 80,51 79,15 Note:
FFR 93,24 89,4 81,66 89,22 89,22 79,15 BUS BUKU 2 missmatch mencapai58,86%
mismatch mencapai 8%
NPL 8,18 11,68 5,09 3,55 5,1 4,89
STM 19,74 27,9 23,14 58,86 15,48 16,6
Source : Otoritas Jasa Keuangan

STM (Short Term Mismatch) mengalami peningkatan signifikan, peningkatan yang


cukup ekstrim terjadi pada Bank Syariah BUKU 2, meningkat dari 23,4% (Agustus 2016)
menjadi 58,86% (Agustus 2017). Penurunan NPF yang terjadi pada Bank Syariah BUKU
2 dari 5,09% (Agustus 2016) menjadi 3,55% (Agustus 2017) tidak menggambarkan
penurunan dari credit risk, karena terjadi restrukturisasi pembiayaan dalam jumlah
yang signifikan pada BUS BUKU 2.
KINERJA PERBANKAN
SYARIAH 2017

Perbaikan NPF karena Restrukturisasi:

Restrukturisasi
BANK SYARIAH
BUKU 2
Posisi Juni 2017: Rp. 18,2 T*

Restrukturisasi
BANK SYARIAH
BUKU 3
Posisi Juni 2017: Rp. 5,6 T

Restrukturisasi
BANK SYARIAH
BUKU 1
Posisi Juni 2017: Rp. 717 M**

*) Tidak termasuk:
1. Bank Panin Dubai Syariah
2. Bank Mega Syariah
NPF **) Tidak termasuk Bank Syariah Bukopin

• NPF Turun karena Restrukturisasi


• Credit Risk tetap Tinggi
• Pertumbuhan Pembiayaan Rendah
• Short Term Mismatch Tinggi
The Upside & The Downside
THE UPSIDE KNKS: Konsep KNKS

International
Projects

Infrastructure
Projects
WIIB
Micro
Program

Global Funding

Financial
Instruments
Funding
Massive

BPJS

BPKH
The Upside : KNKS (High Growth With Low
Risk & High NIM)
The Upside : KNKS (Government Infrastructure
Projects)
Konsorsium BPS-BPIH
Bank Pembangunan Daerah

01 Unique Value Proposition:


• The largest banking network for Hajj Payment
• Konsorsium seluruh BPD dengan Total Asset Rp. 60 Triliun
• Miliki outlet terbanyak dengan sebaran terluas
Anggota Konsorsium:
1. Qualified Banks
2. Partner of Qualified Banks

02 Compensating Balance:
Qualified Banks akan menempatkan sejumlah
Compensating Balance pada Partner of Qualified Banks
yang akan menjadi Payment Point BPS-BPIH.

03 Dedicated Payment Points:


Qualified Banks dan Partner Banknya akan menyetujui
Dedicated Payment Points di Bank Partner yang akan
menjadi tempat setoran penerimaan BPIH.
The Upside : KNKS (Government Housing
Program)
II. The shift microfinance to job creation, and the need
for a game changer

Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Microfinance-client enterprise Versus Micro -
enterprise

Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Market Benchmark

Dampak pemilihan sub-segment bisnis


mikro terhadap kinerja bank

Smallest Ticket Middle Ticket Biggest Ticket

2014
BRI (Micro BTPN BNI (MSME Bank Bank
BTPN
in billion IDR Segment) Syariah Segment) Index Bukopin
Interest income 1.038 12.293 610 7.094
interest expense 105 4.670 350 4.097
net interest income 32.794 933 7.623 5.785 260 2.997
operating expenses 11.094 752 4.480 2.476 134 2.369
cost of credit 3.821 19 573 2.467 8 165
opb 164.054 2.499 52.084 74.023 4.563 55.262
deposits 164.446 2.708 51.141 5.260 67.397
total equity 824 11.927 902 6.806
key ratios
loan to deposit ratio (LDR) 81,7% 94,0% 97,5% 87,8% 87,2% 83,8%
BOPO 65,4% 87,8% 80,4% 68,0% 79,2% 89,2%
cost of fund as % of average OPB 5,1% 5,4% 9,0% 9,0% 7,7% 7,4%
cost of credit as % of average OPB 0,8% 1,0% 1,2% 3,5% 0,2% 0,3%
opex as % of average OPB 7,2% 39,0% 9,1% 3,5% 3,1% 4,6%
tier-1 CAR as % of total RWA 17,5% 31,6% 22,9% 22,9% 23,2% 11,6%
ROA as % of average OPB 9,1% 7,0% 3,8% 2,4% 2,3% 1,3%
ROE as % of total equity 27,4% 16,3% 17,3% 17,3% 13,7% 10,3%
NPL as % to gross loan 1,3% 0,7% 0,4% 2,8%
Dampak pemilihan sub-segment bisnis mikro
terhadap kinerja bank (Cont)
Smallest Ticket Middle Ticket Biggest Ticket
2015
BRI (Micro BTPN BNI (MSME Bank Bank
BTPN
in billion IDR Segment) Syariah Segment) Index Bukopin
Interest income 1.563 13.004 717 8.304
interest expense 247 4.670 425 4.817
net interest income 37.569 1.315 8.334 292 3.487
operating expenses 13.312 1.095 5.156 5.686 154 2.542
cost of credit 5.227 62 773 1.317 7 364
opb 188.248 4.624 58.587 3.555 5.010 63.863
deposits 190.217 3.810 57.222 87.517 5.775 78.125
total equity 1.163 13.924 1.163 7.535
key ratios
loan to deposit ratio (LDR) 86,9% 96,5% 97,2% 87,8% 86,5% 86,3%
BOPO 68,0% 85,8% 82,1% 75,5% 80,7% 87,6%
cost of fund as % of average OPB 5,1% 6,9% 8,0% 8,0% 8,5% 7,5%
cost of credit as % of average OPB 0,9% 1,8% 1,4% 4,4% 0,1% 0,6%
opex as % of average OPB 7,6% 30,7% 9,3% 1,6% 3,2% 4,3%
tier-1 CAR as % of total RWA 16,8% 20,0% 23,6% 23,6% 26,3% 10,6%
ROA as % of average OPB 8,7% 4,8% 3,2% 4,1% 2,2% 1,6%
ROE as % of total equity 24,1% 17,0% 13,6% 13,6% 10,3% 13,4%
NPL as % to gross loan 1,3% 0,7% 0,8% 2,9%

Smallest Ticket Middle Ticket Biggest Ticket


2016
BRI (Micro BTPN BNI (MSME Bank Bank
BTPN
in billion IDR Segment) Syariah Segment) Index Bukopin
Interest income 2.226 13.695 729 9.409
interest expense 297 4.377 390 5.136
net interest income 41.351 1.929 9.319 340 4.273
operating expenses 15.277 1.386 5.984 6.039 172 2.912
cost of credit 6.624 119 771 1.846 18 649
opb 221.802 6.236 63.168 2.285 4.801 70.967
deposits 213.209 5.388 61.807 104.980 5.843 85.917
total equity 1.593 16.312 1.277 9.538
key ratios
loan to deposit ratio (LDR) 87,8% 92,8% 95,4% 90,4% 83,8% 86,0%
BOPO 68,9% 75,1% 81,9% 73,6% 89,4% 87,0%
cost of fund as % of average OPB 4,5% 5,5% 6,9% 6,9% 8,1% 7,2%
cost of credit as % of average OPB 1,5% 2,2% 1,3% 2,4% 0,4% 1,0%
opex as % of average OPB 7,4% 25,5% 9,8% 1,9% 3,5% 4,3%
tier-1 CAR as % of total RWA 21,9% 23,6% 24,7% 24,7% 25,5% 12,5%
ROA as % of average OPB 7,3% 7,6% 3,1% 3,3% 2,4% 1,6%
ROE as % of total equity 20,2% 29,9% 12,4% 12,4% 9,5% 12,8%
NPL as % to gross loan 1,5% 0,8% 2,2% 3,8%
Fintech can improve access to bank lending for
MSMEs

Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators

Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Fintech can improve access to bank lending for

Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
MSMEs (Cont)
How Fintech can lower MSME lending cost in the
mid - and longterm

Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Sleep with Your Competitor

Perkembangan uang elektronik semakin meningkat di


era digital saat ini, berbagai macam pembayaran
mulai dilakukan dengan uang elektronik Tercatat
sampai bulan Juli 2017 transaksi uang elektronik telah
dilakukan sebanyak 400 juta kali dengan nominal
transaksi mencapai Rp. 6 Triliun (bi.go.id)

E-Money
Batas Nilai
Registered: Rp. 10jt
E-Money
Batas Nilai:
Unregistered: Rp. 1jt
Bank
(PBI No. 18/17/PBI/2016) Account

Saat saldo e-money


melebihi batas 10jt,
secara otomatis dana SAVING
ACCOUNT

E F akan ditransfer ke
rekening bank
Rp

Saat saldo berada di angka


minimum (diatur nasabah),
secara otomatis dana dari
E F rekening akan ditransfer
otomatis ke e-money
Revolusi Pembiayaan

Fintech akan Mendiskusikan Jika disetujui,


menelpon untuk nominal, kemampuan perjanjian akan
menawarkan cicilan dan tujuan dikirim melalui email
pembiayan pembiayaan untuk ditandatangan

FINTECH
Mengirimkan scan Pengecekan dokumen Mengirimkan hasil
perjanjian yang sudah perjanjian, jika scan kuitansi bukti
di tandatangani dan disetujui dana penggunaan dana
identitas diri melalui dicairkan
email

Dokumen Tambahan:
Tagihan 1 bulan terakhir
• Tagihan Listrik
• Tagihan Telepon
• BPJS

1
• Tagihan HP Pascabayar Menyalurkan
Jt pembiayaan ke lebih
dari 1 jt orang di
Indonesia

55
Perubahan cara penyaluran Dan 55jt orang di 11
pembiayaan ini telah Jt negara
digunakan oleh perusahaan
ritel & fintech “Home Credit”
Credit Score Fintech

Terjadi pergeseran dalam menilai


seseorang apakah layak mendapatkan
pembiayaan atau tidak.

Penilaian kelayakan pembiayaan pada


calon nasabah yang dilakukan Fintech
didasari pada kepribadian dan tingkah
laku calon nasabah.

2,5Jt Ditengah
ketidakpastian
Perusahaan ini telah ekonomi, jumlah
mengaplikasikannya pada kredit yang pelanggan mencapai
disalurkan di wilayah cina dan hogkong 2,5 juta orang

9M Dalam
dengan metode penilaian berdasarkan
kepribadian, kecerdasan, dan integritas 1,5 tahun
yang informasinya didapat dari data menyalurkan 9 miliar
penggunaan smartphone, penggunaan yuan
aplikasi belanja online, artikel yang
dibaca maupun percakapan yang
berhubungan dengan keuangan .
<1% Namun dengan
tingkat macet <1%
Fintech Memberikan Dampak pada
Ekonomi Makro

Fintech memudahkan akses pembiayaan UMKM, menurunkan harga dan


meningkatkan transparansi, sehingga kendala pembiayaan UMKM berkurang. Hal
tersebut berdampak pada meningkatnya investasi swasta dikarenakan terjadi
peningkatan akumulasi modal yang menyebabkan perusahaan dapat membiayai
investasi mereka dengan lebih mudah dan investasi dapat ditujukan kepada
kegiatan produktif.

Usaha mikro yang lebih aktif di sektor perdagangan akan berdampak pada
peningkatan ekspor, meskipun masih diperlukan juga produk asing. Investasi dan
tingkat perdagangan meningkat bisa meningkatkan lapangan pekerjaan dimana
secara langsung akan meningkat daya beli dan pendapatan pajak dari masyarakat
yang tentunya menjadi keuntungan bagi pemerintah.
Best Strategies for Banks
Fintech Partership
COLLABORATION EX:

87% Google Maps Aplikasi Lain

54%
Di Amerika 87% Mendapatkan lebih Tidak perlu
bank yang banyak pengguna membangun aplikasi
melakukan
Maps dari awal
kerjasama dengan dan 54% Kemitraan
fintech mengatakan
berhasil • Peer to peer financing
mengatakan • Merchants payments
dapat memangkas meningkatkan • Centric mobile POS
biayanya pendapatan. • Real time assign credit scores
• Personal wealth mng. app
Inisiatif Inovasi

BANK • S2Pay
FINTECH
• Mobile QR code payment
Memiliki Mengurangi
• AI untuk call center
kepercayaan biaya bank & • Wadah pengembangan
dari nasabah memudahkan startup fintech
transaksi
Rp Investasi pada perusahaan Fintech
Kunci Sukses
Kerjasama • Mobile POS
• SME financing real time assign
Bank dengan Fintech credit scores

Trust Anticipating Non-


Buy & Build Tech Customer
Kepercayaan
menjadi penting Meski sudah melakukan
Bank bermitra
dalam melakukan kerjasama dengan
dengan fintech,
kerjasama dengan fintech, namun masih
namun disisi lain
fintech. Bank harus harus tetap
bank harus juga
selektif dalam diperhatikan untuk
mengembangkan
memilih fintech yang nasabah2 yang tidak
sistem yang serupa.
tepat mengerti teknologi
Sumber: - Business Insider Forbes – 2016
- Banking on The Future – Delloit (2015)
DOWNSIDE
THE DOWNSIDE:
CRITICAL ECONOMIC SCALE

6 TAHAP KRISIS PERTUMBUHAN BANK SYARIAH


THE DOWNSIDE:
CRITICAL ECONOMIC SCALE

Aset
Juni 2017 Level Zona
BUS
(dalam triliun Critical
rupiah

BSM 82 6

BMI 59 5

BNIS 31 4

BRIS 30 4

Bank Aceh Syariah 23 4

Bank Panin Dubai Syariah 10 3

BTPNS 8 3

BJBS 8 3

Bank Syariah Bukopin 7 2

Bank Mega Syariah 7 2

BCA Syariah 5 2

Bank Victoria Syariah 2 1

Bank Maybank Syariah 1 1


MICRO FINANCING
HOW LOW CAN YOU GO?

H ow low can you go? Dalam


ilmu keuangan dikenal jargon
Hal ini terlihat pada tabel
tingkat suku bunga
“high risk-high return” dan “low berdasarkan segmen profil
risk-low return” implementasi rIsikonya.Selain itu, debitur
jargon ini dalam bidang mikro juga masih harus
perbankan berupa penerapan membayar tingkat suku bunga
tingkat suku bunga yang tinggi tinggi karena Opex (biaya
tapi debitur yang memiliki profil operasi) bank yang lebih tinggi
rIsiko tinggi, dan tingkat suku untuk melayani segmen mikro.
bunga bagi debitur yang Tahun 2018 akan diwarnai
memiliki profil rIsiko rendah. oleh program pemerintah
Debitur korporasi besar secara untuk kredit mikro dengan
umum dipandang memiliki tingkat suku bunga murah,
profil rIsiko kecil, sedangkan program ini seakan
debitur mikro memiliki profil mengabaikan kaidah “high
rIsiko besar. Akibatnya debitur risk-high return” dengan biaya
korporasi besar dikenakan operasi bank untuk melayani
tingkat suku bunga rendah, segmen mikro. Program ini
sedangkan debitur mikro seakan ingin mematahkan
dikenakan tingkat suku bunga mitos kredit mikro yang
tinggi. memang seharusnya mahal.
MICRO FINANCING
HOW LOW CAN YOU GO?

Korporasi Murah
Mikro Mahal

HIGH RISK
HIGH RETURN

Korporasi Mikro
Profil risiko diketahui, Profil risiko tidak diketahui,
documented, audited, risk premium for unkown
rating bagus risk profile, rating jelek

MYTH:
Mitos mengatakan PROOF:
pembiayaan mikro
ROA as %
memiliki tingkat Average OPB:
risiko yang tinggi. 7,3%
Hal ini ternyata NPF Gross: 1,5%
bisa dipatahkan MIKRO ROA Average as
% OPB: 7,6%
oleh BTPN Syariah
NPL Gross: 0,99%
dan BRI Mikro. Sumber: KCI Analysis – Data Des 2016

Key Success Factor:


Understand your Micro Customer Inside Out
Æ Risk Premium for Unknown Risk Hilang
Jika bank dapat memahami nasabah mikronya dengan baik, maka
risiko yang besar karena ketidaktahuan bank terhadap nasabah
akan hilang. Sehingga nasabah mikro pun menjadi memiliki risiko
yang setara dengan nasabah korporasi.
MICRO FINANCING
HOW LOW CAN YOU GO?

FACT 1:
OPEX MIKRO TINGGI RUMUS
DC + HOC + CoF
Direct Cost

5 – 10% If CoF 3%:


Skenario 1 (minimum):
HO Cost (5% + 3%) + 3% = 11%

3% Skenario 2 (maximum):
(10% + 3%) + 3% = 16%

if CoF 5%
Skenario 1: Skenario 2:
Min. Direct Cost Max. Direct Cost
(5% + 3%) + 5% (10% + 3%) + 5%
= 13% = 18%

if CoF 7% Skenario 1: Skenario 2:


Min. Direct Cost Max. Direct Cost
(5% + 3%) + 7% (10% + 3%) + 7%
= 18% = 20%
MICRO FINANCING
HOW LOW CAN YOU GO?

EFISIENSI DIRECT COST


RUMUS
KARENA FINTECH
DC + HOC + CoF
Direct Cost
3,75 – 7,50%
If CoF 3%:
Skenario 1 (minimum):
HO Cost
(3,75% + 3%) + 3% = 9,75%
3% Skenario 2 (maximum):
(7,50% + 3%) + 3% = 13,50%

if CoF 5%
Skenario 1: Skenario 2:
Min. Direct Cost Max. Direct Cost
(3,75% + 3%) + 5% (7,50% + 3%) + 5%
= 11,75% = 15,50%

if CoF 7% Skenario 1: Skenario 2:


Min. Direct Cost Max. Direct Cost
(3,75% + 3%) + 7% (7,50% + 3%) + 7%
= 13,75% = 17,50%
MICRO FINANCING
HOW LOW CAN YOU GO?

RUMUS
FACT 2: DC + HOC + CoF + 1,5%
1,5% adalah angka median Cost of
TANPA JAMINAN Credit dari segmen SME yaitu Bank
Danamon (SME), UOB (SME), BTPN
(SME) dan Permata (SME), serta
segmen Mikro Bank BRI (Mikro)
Direct Cost BTPNS, BTPN (Mikro), BNI (MSME),
3,75 – 7,50% Bank Index (Mikro) dan Bank
Bukopin (Mikro).
HO Cost
If CoF 3%:
3% Skenario 1 (minimum):
(3,75% + 3%) + 3% + 1,5% = 11,25%
Skenario 2 (maximum):
(7,50% + 3%) + 3% + 1,5% = 15%

if CoF 5%
Skenario 1: Skenario 2:
Min. Direct Cost Max. Direct Cost
(3,75% + 3%) + 5% + 1,5% (7,50% + 3%) + 5% + 1,5%
= 13,25% = 17%

if CoF 7%
Skenario 1: Skenario 2:
Min. Direct Cost Max. Direct Cost
(3,75% + 3%) + 7% + 1,5% (7,50% + 3%) + 7% + 1,5%
= 15,25% = 19%
MICRO FINANCING
HOW LOW CAN YOU GO?

Standard Rating:
Mikro Diberikan Rating Rendah karena Adanya Risk
Premium for Unknown Risk
MICRO FINANCING
HOW LOW CAN YOU GO?

Understand your Micro Customer Inside Out:


Micro Rating Revisited
Mikro DC 5% Mikro DC 10%
Business Level of Mikro DC 5% Mikro DC 5% Mikro DC 10% Mikro DC 10%
Rating Mikro DC 5% and Clean Mikro DC 10% and Clean
Loan COF and Clean with Fintech and Clean with Fintech
with Fintech with Fintech
A1 + + 12% 11 % 12,5 % 9,75 % 11,25 % 16 % 17,5 % 13,5 % 15 %
A1 14% 13 % 14,5 % 11,75 % 13,25 % 18 % 19,5 % 15,5 % 17 %
A2 16% 15 % 16,5 % 13,75 % 15,25 % 20 % 21,5 % 17,5 % 19 %
A3 18% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %
B1 16% 15 % 16,5 % 13,75 % 15,25 % 20 % 21,5 % 17,5 % 19 %
B2 18% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %
B3 19% 3% 18 % 19,5 % 16,75 % 18,25 % 23 % 24,5 % 20,5 % 22 %
C1 18% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %
C2 19% 18 % 19,5 % 16,75 % 18,25 % 23 % 24,5 % 20,5 % 22 %
C3 20% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %
D1 - - % - % - % - % - % - % - % - %
D2 - - % - % - % - % - % - % - % - %
D3 - - % - % - % - % - % - % - % - %
A1 + + 12% 13 % 14,5 % 11,75 % 13,25 % 18 % 19,5 % 15,5 % 17 %
A1 14% 15 % 16,5 % 13,75 % 15,25 % 20 % 21,5 % 17,5 % 19 %
A2 16% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %
A3 18% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %
B1 16% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %
B2 18% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %
B3 19% 5% 20 % 21,5 % 18,75 % 20,25 % 25 % 26,5 % 22,5 % 24 %
C1 18% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %
C2 19% 20 % 21,5 % 18,75 % 20,25 % 25 % 26,5 % 22,5 % 24 %
C3 20% 21 % 22,5 % 19,75 % 21,25 % 26 % 27,5 % 23,5 % 25 %
D1 - - % - % - % - % - % - % - % - %
D2 - - % - % - % - % - % - % - % - %
D3 - - % - % - % - % - % - % - % - %
A1 + + 12% 15 % 16,5 % 13,75 % 15,25 % 20 % 21,5 % 17,5 % 19 %
A1 14% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %
A2 16% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %
A3 18% 21 % 22,5 % 19,75 % 21,25 % 26 % 27,5 % 23,5 % 25 %
B1 16% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %
B2 18% 21 % 22,5 % 19,75 % 21,25 % 26 % 27,5 % 23,5 % 25 %
B3 19% 7% 22 % 23,5 % 20,75 % 22,25 % 27 % 28,5 % 24,5 % 26 %
C1 18% 21 % 22,5 % 19,75 % 21,25 % 26 % 27,5 % 23,5 % 25 %
C2 19% 22 % 23,5 % 20,75 % 22,25 % 27 % 28,5 % 24,5 % 26 %
C3 20% 23 % 24,5 % 21,75 % 23,25 % 28 % 29,5 % 25,5 % 27 %
D1 - - % - % - % - % - % - % - % - %
D2 - - % - % - % - % - % - % - % - %
D3 - - % - % - % - % - % - % - % - %
MICRO FINANCING
HOW LOW CAN YOU GO?
Segmen Mikro juga memiliki sub segmen dengan rating yang
berbeda-beda:
Hi
Market Share 42 % Market Share 3 %
30

28 Informal
Inform
nds
Friends
26
Market Share 12 %
24
Family
ily
Bunga

Financial
22
Institutions
20

18
Relatives
tives
16

9
Govt Initiatives
Lo Hi
A1 A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3
++ Risk (Rating)
Source: World Bank, 57% borrowers; 42%, 12%, 3%
Mikro: CoF 3% CoF 7%
Note:
• Direct Cost 5% Min: 11% Max: 23%
• Direct Cost 10% Min: 16% Max: 28%
Risk Premium tanpa agunan = +1,5%
Head Office Cost = 3%
Mikro Tanpa Agunan:
• Direct Cost 5% Min: 12,5% Max: 24,5%
• Direct Cost 10% Min: 17,5% Max: 29,5%

Mikro dengan Fintech:


• Direct Cost 5% Min: 9,75% Max: 21,75%
• Direct Cost 10% Min: 13,5% Max: 25,5%

Mikro Tanpa Agunan dengan Fintech:


• Direct Cost 5% Min: 11,25% Max: 23,25%
• Direct Cost 10% Min: 15% Max: 27%
LKMS “Bank Wakaf” Pesantren:
HOW LOW CAN YOU GO?
Rp. 3 Miliar
Deposito
“Abadi”

5% p.a

Rp. 6 Miliar

Rp. 3 Miliar
Pembiayaan
Mikro

OPEX = HO Cost + Direct Cost (DC)


HO Cost = nihil (by Pesantren)

DC = paid by cust + paid by dep. “abadi”


*) Angka 50% adalah angka
DC = 3% + [(50%* x 6 M) x 5%] maksimal. Rata-rata hanya
1/3 yang disalurkan kepada
nasabah, 2/3 disimpan di
5,5% = 3% + 2,5% deposito “abadi” syariah
MICRO FINANCING vs
SME FINANCING

Rata-Rata OS
Yield -
Kredit NPL Yield CoC
CoC
SEGMEN SME (Rp. Milyar)

2,5 3,4% 11% 0,9% 10,2%

3,6 4,8% 10,9% 0,6% 10,3%

4,0 1,1% 11,8% 0,9% 10,9%

4,6 4,0% 10,3% 1,5% 8,7%

SEGMEN
MICRO
SME Biggest Mid Smallest
(Danamon, Avg. Ticket Avg. Ticket Avg. Ticket
UOB, BTPN, (Bukopin & (BNI MSME (BRI MIKRO
Permata) Bank & BTPN) & BTPNS)
Index)
Yield 10,3 – 11,8% 6 – 7% 15% 19 – 31%
CoC 0,6 – 1,5% 1,5 – 2,2% 1,3 – 2,4% 1,5 – 2,2%
Opex 3 – 5% 3,5 – 4,3% 1,9 – 9,8% 7,4 – 25,5%
Sumber: KCI Analysis – Data Des 2016 As Percentage of OPB
MICRO FINANCING vs
SME FINANCING

Y ield Mikro selalu lebih


besar dari SME kecuali
Bahwa di segmen Mikro
Middle Average Ticket dan
segmen Mikro dengan Mikro Smallest Average Ticket
Biggest Average Ticket. terdapat Bank yang memiliki
Operating Expenses (OPEX)
Hal ini diduga tejadi karena jauh diatas industri, Bank
sgmen Mikro Biggest Average tersebut antara lain Bank
Ticket tersebut merupakan BTPN di Middle Average Ticket
segmen SME yang Subprime, sebesar 9,8% dan Bank BTPN
yaitu segmen SME yang tidak Syariah di Smallest Average
memenuhi kriteria untuk Ticket sebesar 25,5%.
dapat dibiayai oleh segmen
SME. Hal ini diduga karena pada
kedua Bank tersebut (BTPN
Hal itu dapat dilihat dari dan BTPN Syariah) memiliki
Direct Cost (DC) segmen SME Head Office Cost (HOC) yang
yang sama besarnya dengan besar.
Direct Cost (DC) segmen
Mikro Biggest Average Ticket.
DOWNSIDE
The Downside : Political Situation (Voice)
The Downside : Political Situation (Noise)
NOISE
NOISE

s egmen mikro memiliki


rating risiko yang berbeda-
One Rating for All yang
didasari High Risk High
beda namun tidak mudah Return pada segmen mikro
terlihat. Ibarat air laut yang terbukti keliru.
sama padahal kedalaman dan
kontur dasar laut yang Kebijakan One Price for All
berbeda. merupakan refleksi dari One
Rating for All, sehingga juga
Inisiatif pemerintah One Price keliru.
for All dengan menetapkan
satu harga pada program Faktanya:
mikro pemerintah bisa 1. Rating Mikro Berbeda-
mengakibatkan peningkatan beda;
risiko kredit macet, karena 2. Memiliki Operating
kebijakan satu harga Expense (OPEX) yang
mengabaikan fakta bahwa tinggi;
ada risiko yang berbeda-beda 3. Adanya Risk Premium
disetiap segmen mikro. untuk segmen mikro
tanpa jaminan;
Proyeksi Perbankan Syariah 2018

Q-4 2018 (P) Q-4 2018 (P)


BUS & UUS 2015 (A) 2016 (A) Q-2 2017 (A) Q-4 2017 (P)
Normal Optimis
Aset 310.490.553 355.191.767 378.054.153 409.327.009 462.032.437 501.086.651
Growth - 14,40% 6,44% 8,27% 12,88% 19,86%
Delta Growth - 44.701.214 22.862.386 31.272.856 52.705.429 91.759.642
Market Share Thd Perbankan Nasional 5,09% 5,40% 5,38% 5,48% 5,84% 6,33%
Pembiayaan 220.869.772 244.717.573 266.599.087 - -
Growth - 10,80% 8,94% - -
Delta Growth - 23.847.801 21.881.514 - -
Market Share Thd Perbankan Nasional 3,26% 3,72% 4,48% - -
DPK 243.633.758 278.896.988 302.010.928 - -
Growth - 14,47% 8,29% - -
Delta Growth - 35.263.230 23.113.940 - -
Market Share Thd Perbankan Nasional 4,31% 5,17% 6,15% - -
Modal Inti 20.803.142 22.928.797 24.054.555 31.431.680 44.702.135 47.207.240
Growth - 10,22% 4,91% 30,67% 42,22% 50,19%
Delta Growth - 2.125.655 1.125.758 7.377.125 13.270.455 15.775.560
ROA 4,38% 3,42% 1,60% 2,09% 3,39% 4,09%
NPF (Net) 2,38% 1,90% 1,96% 1,84% 1,24% 1,19%
FDR 109,71% 100,06% 102,80% 98,60% 91,59% 87,47%
*data berdasarkan laporan publikasi kwartal II 2017
** proyeksi aset dan modal inti tahun 2017 berdasarkan panel expert yang dilakukan oleh KARIM Consulting Indonesia
*** A = Aktual , P = Proyeksi
APENDIX
CAPACITY PLANNING
MICRO FINANCING

High Gear

Kapasitas Maksimum:
Medium Gear
• Direktur: 1
• Wilayah: 16 Kapasitas Maksimum: Low Gear
• Cabang: 240 • Direktur: 1
• Outlet: 3.360 • Wilayah: 16 Kapasitas Maksimum:
• AO: 16.800 • Cabang: 240 • Direktur: 1
• Nasabah 1.680.000 • Outlet: 3.360 • Wilayah: 16
• AO: 13.400 • Cabang: 240
Ilustrasi Pendapatan: • Nasabah: 1.344.000 • Outlet: 3.360
C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 3.36 T = 1.30 T • AO: 10.000
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 3.36 T = 1.49 T Ilustrasi Pendapatan: • Nasabah: 1.008.000
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 3.36 T = 1.69 T C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 2.69 T = 1.04 T
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 2.69 T = 1.20 T Ilustrasi Pendapatan:
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 2.69 T = 1.35 T C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 2.02 T = 781 M
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 2.02 T = 896 M
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 2.02 T = 1.01 T
Crisis Scenario 1% flat setara sekitar 1.9 effective
Menggunakan asumsi pembiayaan per nasabah Rp. 2 Juta
Consquences
• AO Bank akan
Seluruh kegiatan rapat menangani nasabah Direktur eksisting tidak
bisnis ditambah pembiayaan yang akan bisa menangani
menjadi 2 kali lipat lebih sedikit tugas ini sendirian.
dibanding skenario • Bank hanya mampu Dibutuhkan
normal bekerja pada penambahan Direktur
Medium Gear/ Non RUPS untuk
Low Gear mengembalikan ke
kapasitas sebelumnya.
Effective Days
Effective Days and
Meetings

1 Direktur 1 Kep. Kanwil 1 Kep. Cabang 1 AO


• Lead 16 • Lead 15 • Lead 14 outlet • Serve 100
wilayah cabang • Rapat 2x/hari di nasabah
• Rapat dengan • Rapat dengan outlet berbeda • Melayani 5
Kep. Kanwil Kep. Cabang selama 2 nasabah dalam
1x/bln 1x/bln minggu 1 hari
CAPACITY PLANNING
MICRO FINANCING

High Gear

Kapasitas Maksimum:
Medium Gear
• Direktur: 1
• Wilayah: 16 Kapasitas Maksimum: Low Gear
• Cabang: 240 • Direktur: 1
• Outlet: 3.360 • Wilayah: 16 Kapasitas Maksimum:
• AO: 16.800 • Cabang: 240 • Direktur: 1
• Group of Customer: 672.000 • Outlet: 3.360 • Wilayah: 16
• Nasabah 3.360.000 • AO: 13.400 • Cabang: 240
• Group of Customer: 537.600 • Outlet: 3.360
Ilustrasi Pendapatan: • Nasabah: 2.688.000 • AO: 10.000
C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 16.8 T = 6.51 T • Group of Customer: 403.200
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 16.8 T = 7.47 T Ilustrasi Pendapatan: • Nasabah: 2.016.000
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 16.8 T = 8.43 T C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 13.4 T = 5.21 T
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 13.4 T = 5.98 T Ilustrasi Pendapatan:
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 13.4 T = 6.74 T C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 10.0 T = 3.91 T
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 10.0 T = 4.48 T
1% flat setara sekitar 1.9 effective
Crisis Scenario Menggunakan asumsi 5 nasabah 1 grup
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 10.0 T = 5.06 T
Pembiayaan per nasabah Rp. 5 Juta
Consquences
• AO Bank akan
Seluruh kegiatan rapat menangani nasabah Direktur eksisting tidak
bisnis ditambah pembiayaan yang akan bisa menangani
menjadi 2 kali lipat lebih sedikit tugas ini sendirian.
dibanding skenario • Bank hanya mampu Dibutuhkan
normal bekerja pada penambahan Direktur
Medium Gear/ Non RUPS untuk
Low Gear mengembalikan ke
kapasitas sebelumnya.
Effective Days
Effective Days and
Meetings

1 Direktur 1 Kep. Kanwill 1 Kep. Cabang 1 AO


• Lead 16 • Lead 15 • Lead 14 outlet • Rapat dengan 1 grup
wilayah cabang • Rapat 2x/hari di yg berisi 5 nasabah
• Rapat dengan • Rapat dengann outlet berbeda • Rapat 2x sehari
Kep. Kanwil Kep. Cabang selama 2 dengan grup berbeda
1x/bln 1x/bln minggu
CAPACITY PLANNING
SME FINANCING

Low Gear
Kapasitas Maksimum:
Medium Gear
• Direktur: 1
High Gear Kapasitas Maksimum: • Wilayah: 3
• Direktur: 1 • Cabang: 24
Kapasitas Maksimum: • Outlet: 168
• Wilayah: 3
• Direktur: 1 • AO: 504
• Cabang: 24
• Wilayah: 3 • Nasabah: 5.040
• Outlet: 168
• Cabang: 24
• AO: 672
• Outlet: 168
• Nasabah: 6.720 Ilustrasi Pendapatan:
• AO: 840 A1+: 12% x 15.1 T = 1.81 T
• Nasabah: 8.400 A1: 14% x 15.1 T = 2.12 T
Ilustrasi Pendapatan:
A1+: 12% x 20.2 T = 2.42 T A2: 16% x 15.1 T = 2.42 T
Ilustrasi Pendapatan:
A1: 14% x 20.2 T = 2.82 T
A1+: 12% x 25.2 T = 3.02 T
A2: 16% x 20.2 T = 3.23 T
A1: 14% x 25.2 T = 3.53 T
A2: 16% x 25.2 T = 4.03 T
Menggunakan asumsi pembiayaan per nasabah Rp. 3 M Crisis Scenario
Consquences
Direktur eksisting tidak • AO Bank akan
akan bisa menangani menangani nasabah
tugas ini sendirian. Seluruh kegiatan rapat
pembiayaan yang
Dibutuhkan bisnis ditambah
lebih sedikit
menjadi 2 kali lipat
penambahan Direktur • Bank hanya mampu
Non RUPS untuk dibanding skenario
bekerja pada
mengembalikan ke normal
Medium Gear/
kapasitas sebelumnya. Low Gear
Effective Days
Effective Days and
Meetings

1 Direktur 1 Kep. Kanwil 1 Kep. Cabang 1 AO


• Lead 3 wilayah • Lead 8 cabang • Lead 7 outlet • Serve 10
• Setiap minggu • Rapat dengan • Rapat 2 hari nasabah
rapat dengan 1 Kep. Cabang 2 sekali di outlet • Melayani 1
Kep. Kanwil/ bulan sekali berbeda selama nasabah dalam
Kep. Cabang 1 bulan 2 hari
CAPACITY PLANNING
CONSUMER FINANCING

Kapasitas Maksimum: Ilustrasi Pendapatan:


• Financing Center: 1 C1: 1.70% x 1.9 x 12 x 16.2 T
• Wilayah: 9 (Jawa, = 6.28 T
Sumatera, Kalimantan C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 16.2 T
& Sulawesi) = 7.20 T
• Outlet: 135 C3: 2.20% x 1.9 x 12 x 16.2 T
• Sales Force: 255.000 = 8.13 T
• Nasabah 1.080.000
High Gear Menggunakan asumsi jumlah pembiayaan di wilayah Jawa Rp. 9
T, Sumatera Rp. 4.5 T, Kalimantan Rp. 1.8 T, Sulawesi Rp. 900 M

Kapasitas Maksimum: Ilustrasi Pendapatan:


• Financing Center: 1 C1: 1.70% x 1.9 x 12 x 13.5 T
• Wilayah: 6 (Jawa & = 5.23 T
Sumatera) C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 13.5 T
• Outlet: 120 = 6.00 T
• Sales Force: 225.000 C3: 2.20% x 1.9 x 12 x 13.5 T
• Nasabah: 900.000 = 6.77 T
Menggunakan asumsi jumlah pembiayaan Medium Gear
di wilayah Jawa Rp. 9 T dan Sumatera 4.5 T

Kapasitas Maksimum: Ilustrasi Pendapatan:


• Financing Center: 1 C1: 1.70% x 1.9 x 12 x 9 T =
• Wilayah: 3 (Jawa) 3.49 T
• Outlet: 90 C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 9 T =
• Slaes Force: 150.000 4.00 T
• Nasabah: 600.000 C3: 2.20% x 1.9 x 12 x 9 T =
Low Gear 4.51 T
Menggunakan asumsi jumlah pembiayaan
di wilayah Jawa Rp. 9 T

Opex Financing Center adalah sebesar 10%


1% flat setara sekitar 1.9 effective
Asumsi Pembiayaan Roda 2 per Nasabah Rp. 15 Juta
CAPACITY PLANNING
CORPORATE FINANCING

Low Gear
Kapasitas Maksimum:
• Direktur: 1
High Gear Medium Gear • AO: 2
Kapasitas Maksimum: • Nasabah: 8
Kapasitas Maksimum:
• Direktur: 1 • Direktur: 1
• AO: 4 Ilustrasi Pendapatan:
• AO: 3
• Nasabah: 16 A1: 8% x 6.4 T = 512 M
• Nasabah: 12
A2: 9% x 6.4 T = 576 M
Ilustrasi Pendapatan: A3: 10% x 6.4 T = 640 M
Ilustrasi Pendapatan:
A1: 8% x 12.8 T = 1.02 T A1: 8% x 9.6 T = 768 M
A2: 9% x 12.8 T = 1.15 T A2: 9% x 9.6 T = 864 M
A3: 10% x 12. 8 T = 1.28 T A3: 10% x 9.6 T = 960 M
Menggunakan asumsi pembiayaan per nasabah Rp. 800 M

Effective Days
Effective Days and
Meetings

1 Direktur 1 Account Officer (AO)

• Lead 4 AO • Serve 4 nasabah


• Setiap minggu rapat dengan 1 AO • Melayani 1 nasabah dalam
1 minggu

Anda mungkin juga menyukai