2018
Excecutive Summary
Revisi RBB 2017
• Dari kategori BUKU, proyeksi pertumbuhan tertinggi pada BUKU 1 sedangkan yang
terendah pada BUKU 3
• Dari sisi Kepemilikan, pertumbuhanaset paling tinggi pada bank swasta (11,57%),
pertumbuhan kredit paling tinggi bank BUMN (15,21%), dan pertumbuhan DPK
oleh BPD (17,58%).
• Hingga Posisi Juni 2017, pertumbuhan aset dan kredit industri perbankan masing-
masing mencapai 4,16% dan 2,57% dari target Des 2017 masing-masing sebesar
8,65% dan 11,79%
• Sedangkan pertumbuhan DPK relatif mencapai target dengan pertumbuhan
sebesar 4,32% dari target Desember 2017 sebesar 7,49%
Pelunasan Angsuran
(Loan Installment)
Posisi Jun Rp 25 T
Proyeksi Des Rp 51 T
Pelunasan Dipercepat
(Early Payment)
Sebagai bagian dari Cost
Restructuring Debitur
SLOW
Pertumbuhan
Kredit Melambat
KINERJA PERBANKAN NASIONAL
2017
Restrukturisasi
BANK SYARIAH
BUKU 2
Posisi Juni 2017: Rp. 18,2 T*
Restrukturisasi
BANK SYARIAH
BUKU 3
Posisi Juni 2017: Rp. 5,6 T
Restrukturisasi
BANK SYARIAH
BUKU 1
Posisi Juni 2017: Rp. 717 M**
*) Tidak termasuk:
1. Bank Panin Dubai Syariah
2. Bank Mega Syariah
NPF **) Tidak termasuk Bank Syariah Bukopin
International
Projects
Infrastructure
Projects
WIIB
Micro
Program
Global Funding
Financial
Instruments
Funding
Massive
BPJS
BPKH
The Upside : KNKS (High Growth With Low
Risk & High NIM)
The Upside : KNKS (Government Infrastructure
Projects)
Konsorsium BPS-BPIH
Bank Pembangunan Daerah
02 Compensating Balance:
Qualified Banks akan menempatkan sejumlah
Compensating Balance pada Partner of Qualified Banks
yang akan menjadi Payment Point BPS-BPIH.
Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Microfinance-client enterprise Versus Micro -
enterprise
Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Market Benchmark
2014
BRI (Micro BTPN BNI (MSME Bank Bank
BTPN
in billion IDR Segment) Syariah Segment) Index Bukopin
Interest income 1.038 12.293 610 7.094
interest expense 105 4.670 350 4.097
net interest income 32.794 933 7.623 5.785 260 2.997
operating expenses 11.094 752 4.480 2.476 134 2.369
cost of credit 3.821 19 573 2.467 8 165
opb 164.054 2.499 52.084 74.023 4.563 55.262
deposits 164.446 2.708 51.141 5.260 67.397
total equity 824 11.927 902 6.806
key ratios
loan to deposit ratio (LDR) 81,7% 94,0% 97,5% 87,8% 87,2% 83,8%
BOPO 65,4% 87,8% 80,4% 68,0% 79,2% 89,2%
cost of fund as % of average OPB 5,1% 5,4% 9,0% 9,0% 7,7% 7,4%
cost of credit as % of average OPB 0,8% 1,0% 1,2% 3,5% 0,2% 0,3%
opex as % of average OPB 7,2% 39,0% 9,1% 3,5% 3,1% 4,6%
tier-1 CAR as % of total RWA 17,5% 31,6% 22,9% 22,9% 23,2% 11,6%
ROA as % of average OPB 9,1% 7,0% 3,8% 2,4% 2,3% 1,3%
ROE as % of total equity 27,4% 16,3% 17,3% 17,3% 13,7% 10,3%
NPL as % to gross loan 1,3% 0,7% 0,4% 2,8%
Dampak pemilihan sub-segment bisnis mikro
terhadap kinerja bank (Cont)
Smallest Ticket Middle Ticket Biggest Ticket
2015
BRI (Micro BTPN BNI (MSME Bank Bank
BTPN
in billion IDR Segment) Syariah Segment) Index Bukopin
Interest income 1.563 13.004 717 8.304
interest expense 247 4.670 425 4.817
net interest income 37.569 1.315 8.334 292 3.487
operating expenses 13.312 1.095 5.156 5.686 154 2.542
cost of credit 5.227 62 773 1.317 7 364
opb 188.248 4.624 58.587 3.555 5.010 63.863
deposits 190.217 3.810 57.222 87.517 5.775 78.125
total equity 1.163 13.924 1.163 7.535
key ratios
loan to deposit ratio (LDR) 86,9% 96,5% 97,2% 87,8% 86,5% 86,3%
BOPO 68,0% 85,8% 82,1% 75,5% 80,7% 87,6%
cost of fund as % of average OPB 5,1% 6,9% 8,0% 8,0% 8,5% 7,5%
cost of credit as % of average OPB 0,9% 1,8% 1,4% 4,4% 0,1% 0,6%
opex as % of average OPB 7,6% 30,7% 9,3% 1,6% 3,2% 4,3%
tier-1 CAR as % of total RWA 16,8% 20,0% 23,6% 23,6% 26,3% 10,6%
ROA as % of average OPB 8,7% 4,8% 3,2% 4,1% 2,2% 1,6%
ROE as % of total equity 24,1% 17,0% 13,6% 13,6% 10,3% 13,4%
NPL as % to gross loan 1,3% 0,7% 0,8% 2,9%
Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Fintech can improve access to bank lending for
Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
MSMEs (Cont)
How Fintech can lower MSME lending cost in the
mid - and longterm
Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Sleep with Your Competitor
E-Money
Batas Nilai
Registered: Rp. 10jt
E-Money
Batas Nilai:
Unregistered: Rp. 1jt
Bank
(PBI No. 18/17/PBI/2016) Account
E F akan ditransfer ke
rekening bank
Rp
FINTECH
Mengirimkan scan Pengecekan dokumen Mengirimkan hasil
perjanjian yang sudah perjanjian, jika scan kuitansi bukti
di tandatangani dan disetujui dana penggunaan dana
identitas diri melalui dicairkan
email
Dokumen Tambahan:
Tagihan 1 bulan terakhir
• Tagihan Listrik
• Tagihan Telepon
• BPJS
1
• Tagihan HP Pascabayar Menyalurkan
Jt pembiayaan ke lebih
dari 1 jt orang di
Indonesia
55
Perubahan cara penyaluran Dan 55jt orang di 11
pembiayaan ini telah Jt negara
digunakan oleh perusahaan
ritel & fintech “Home Credit”
Credit Score Fintech
2,5Jt Ditengah
ketidakpastian
Perusahaan ini telah ekonomi, jumlah
mengaplikasikannya pada kredit yang pelanggan mencapai
disalurkan di wilayah cina dan hogkong 2,5 juta orang
9M Dalam
dengan metode penilaian berdasarkan
kepribadian, kecerdasan, dan integritas 1,5 tahun
yang informasinya didapat dari data menyalurkan 9 miliar
penggunaan smartphone, penggunaan yuan
aplikasi belanja online, artikel yang
dibaca maupun percakapan yang
berhubungan dengan keuangan .
<1% Namun dengan
tingkat macet <1%
Fintech Memberikan Dampak pada
Ekonomi Makro
Usaha mikro yang lebih aktif di sektor perdagangan akan berdampak pada
peningkatan ekspor, meskipun masih diperlukan juga produk asing. Investasi dan
tingkat perdagangan meningkat bisa meningkatkan lapangan pekerjaan dimana
secara langsung akan meningkat daya beli dan pendapatan pajak dari masyarakat
yang tentunya menjadi keuntungan bagi pemerintah.
Best Strategies for Banks
Fintech Partership
COLLABORATION EX:
54%
Di Amerika 87% Mendapatkan lebih Tidak perlu
bank yang banyak pengguna membangun aplikasi
melakukan
Maps dari awal
kerjasama dengan dan 54% Kemitraan
fintech mengatakan
berhasil • Peer to peer financing
mengatakan • Merchants payments
dapat memangkas meningkatkan • Centric mobile POS
biayanya pendapatan. • Real time assign credit scores
• Personal wealth mng. app
Inisiatif Inovasi
BANK • S2Pay
FINTECH
• Mobile QR code payment
Memiliki Mengurangi
• AI untuk call center
kepercayaan biaya bank & • Wadah pengembangan
dari nasabah memudahkan startup fintech
transaksi
Rp Investasi pada perusahaan Fintech
Kunci Sukses
Kerjasama • Mobile POS
• SME financing real time assign
Bank dengan Fintech credit scores
Aset
Juni 2017 Level Zona
BUS
(dalam triliun Critical
rupiah
BSM 82 6
BMI 59 5
BNIS 31 4
BRIS 30 4
BTPNS 8 3
BJBS 8 3
BCA Syariah 5 2
Korporasi Murah
Mikro Mahal
HIGH RISK
HIGH RETURN
Korporasi Mikro
Profil risiko diketahui, Profil risiko tidak diketahui,
documented, audited, risk premium for unkown
rating bagus risk profile, rating jelek
MYTH:
Mitos mengatakan PROOF:
pembiayaan mikro
ROA as %
memiliki tingkat Average OPB:
risiko yang tinggi. 7,3%
Hal ini ternyata NPF Gross: 1,5%
bisa dipatahkan MIKRO ROA Average as
% OPB: 7,6%
oleh BTPN Syariah
NPL Gross: 0,99%
dan BRI Mikro. Sumber: KCI Analysis – Data Des 2016
FACT 1:
OPEX MIKRO TINGGI RUMUS
DC + HOC + CoF
Direct Cost
3% Skenario 2 (maximum):
(10% + 3%) + 3% = 16%
if CoF 5%
Skenario 1: Skenario 2:
Min. Direct Cost Max. Direct Cost
(5% + 3%) + 5% (10% + 3%) + 5%
= 13% = 18%
if CoF 5%
Skenario 1: Skenario 2:
Min. Direct Cost Max. Direct Cost
(3,75% + 3%) + 5% (7,50% + 3%) + 5%
= 11,75% = 15,50%
RUMUS
FACT 2: DC + HOC + CoF + 1,5%
1,5% adalah angka median Cost of
TANPA JAMINAN Credit dari segmen SME yaitu Bank
Danamon (SME), UOB (SME), BTPN
(SME) dan Permata (SME), serta
segmen Mikro Bank BRI (Mikro)
Direct Cost BTPNS, BTPN (Mikro), BNI (MSME),
3,75 – 7,50% Bank Index (Mikro) dan Bank
Bukopin (Mikro).
HO Cost
If CoF 3%:
3% Skenario 1 (minimum):
(3,75% + 3%) + 3% + 1,5% = 11,25%
Skenario 2 (maximum):
(7,50% + 3%) + 3% + 1,5% = 15%
if CoF 5%
Skenario 1: Skenario 2:
Min. Direct Cost Max. Direct Cost
(3,75% + 3%) + 5% + 1,5% (7,50% + 3%) + 5% + 1,5%
= 13,25% = 17%
if CoF 7%
Skenario 1: Skenario 2:
Min. Direct Cost Max. Direct Cost
(3,75% + 3%) + 7% + 1,5% (7,50% + 3%) + 7% + 1,5%
= 15,25% = 19%
MICRO FINANCING
HOW LOW CAN YOU GO?
Standard Rating:
Mikro Diberikan Rating Rendah karena Adanya Risk
Premium for Unknown Risk
MICRO FINANCING
HOW LOW CAN YOU GO?
28 Informal
Inform
nds
Friends
26
Market Share 12 %
24
Family
ily
Bunga
Financial
22
Institutions
20
18
Relatives
tives
16
9
Govt Initiatives
Lo Hi
A1 A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3
++ Risk (Rating)
Source: World Bank, 57% borrowers; 42%, 12%, 3%
Mikro: CoF 3% CoF 7%
Note:
• Direct Cost 5% Min: 11% Max: 23%
• Direct Cost 10% Min: 16% Max: 28%
Risk Premium tanpa agunan = +1,5%
Head Office Cost = 3%
Mikro Tanpa Agunan:
• Direct Cost 5% Min: 12,5% Max: 24,5%
• Direct Cost 10% Min: 17,5% Max: 29,5%
5% p.a
Rp. 6 Miliar
Rp. 3 Miliar
Pembiayaan
Mikro
Rata-Rata OS
Yield -
Kredit NPL Yield CoC
CoC
SEGMEN SME (Rp. Milyar)
SEGMEN
MICRO
SME Biggest Mid Smallest
(Danamon, Avg. Ticket Avg. Ticket Avg. Ticket
UOB, BTPN, (Bukopin & (BNI MSME (BRI MIKRO
Permata) Bank & BTPN) & BTPNS)
Index)
Yield 10,3 – 11,8% 6 – 7% 15% 19 – 31%
CoC 0,6 – 1,5% 1,5 – 2,2% 1,3 – 2,4% 1,5 – 2,2%
Opex 3 – 5% 3,5 – 4,3% 1,9 – 9,8% 7,4 – 25,5%
Sumber: KCI Analysis – Data Des 2016 As Percentage of OPB
MICRO FINANCING vs
SME FINANCING
High Gear
Kapasitas Maksimum:
Medium Gear
• Direktur: 1
• Wilayah: 16 Kapasitas Maksimum: Low Gear
• Cabang: 240 • Direktur: 1
• Outlet: 3.360 • Wilayah: 16 Kapasitas Maksimum:
• AO: 16.800 • Cabang: 240 • Direktur: 1
• Nasabah 1.680.000 • Outlet: 3.360 • Wilayah: 16
• AO: 13.400 • Cabang: 240
Ilustrasi Pendapatan: • Nasabah: 1.344.000 • Outlet: 3.360
C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 3.36 T = 1.30 T • AO: 10.000
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 3.36 T = 1.49 T Ilustrasi Pendapatan: • Nasabah: 1.008.000
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 3.36 T = 1.69 T C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 2.69 T = 1.04 T
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 2.69 T = 1.20 T Ilustrasi Pendapatan:
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 2.69 T = 1.35 T C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 2.02 T = 781 M
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 2.02 T = 896 M
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 2.02 T = 1.01 T
Crisis Scenario 1% flat setara sekitar 1.9 effective
Menggunakan asumsi pembiayaan per nasabah Rp. 2 Juta
Consquences
• AO Bank akan
Seluruh kegiatan rapat menangani nasabah Direktur eksisting tidak
bisnis ditambah pembiayaan yang akan bisa menangani
menjadi 2 kali lipat lebih sedikit tugas ini sendirian.
dibanding skenario • Bank hanya mampu Dibutuhkan
normal bekerja pada penambahan Direktur
Medium Gear/ Non RUPS untuk
Low Gear mengembalikan ke
kapasitas sebelumnya.
Effective Days
Effective Days and
Meetings
High Gear
Kapasitas Maksimum:
Medium Gear
• Direktur: 1
• Wilayah: 16 Kapasitas Maksimum: Low Gear
• Cabang: 240 • Direktur: 1
• Outlet: 3.360 • Wilayah: 16 Kapasitas Maksimum:
• AO: 16.800 • Cabang: 240 • Direktur: 1
• Group of Customer: 672.000 • Outlet: 3.360 • Wilayah: 16
• Nasabah 3.360.000 • AO: 13.400 • Cabang: 240
• Group of Customer: 537.600 • Outlet: 3.360
Ilustrasi Pendapatan: • Nasabah: 2.688.000 • AO: 10.000
C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 16.8 T = 6.51 T • Group of Customer: 403.200
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 16.8 T = 7.47 T Ilustrasi Pendapatan: • Nasabah: 2.016.000
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 16.8 T = 8.43 T C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 13.4 T = 5.21 T
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 13.4 T = 5.98 T Ilustrasi Pendapatan:
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 13.4 T = 6.74 T C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 10.0 T = 3.91 T
C2: 1.95% x 1.9 x 12 x 10.0 T = 4.48 T
1% flat setara sekitar 1.9 effective
Crisis Scenario Menggunakan asumsi 5 nasabah 1 grup
C3: 2.2% x 1.9 x 12 x 10.0 T = 5.06 T
Pembiayaan per nasabah Rp. 5 Juta
Consquences
• AO Bank akan
Seluruh kegiatan rapat menangani nasabah Direktur eksisting tidak
bisnis ditambah pembiayaan yang akan bisa menangani
menjadi 2 kali lipat lebih sedikit tugas ini sendirian.
dibanding skenario • Bank hanya mampu Dibutuhkan
normal bekerja pada penambahan Direktur
Medium Gear/ Non RUPS untuk
Low Gear mengembalikan ke
kapasitas sebelumnya.
Effective Days
Effective Days and
Meetings
Low Gear
Kapasitas Maksimum:
Medium Gear
• Direktur: 1
High Gear Kapasitas Maksimum: • Wilayah: 3
• Direktur: 1 • Cabang: 24
Kapasitas Maksimum: • Outlet: 168
• Wilayah: 3
• Direktur: 1 • AO: 504
• Cabang: 24
• Wilayah: 3 • Nasabah: 5.040
• Outlet: 168
• Cabang: 24
• AO: 672
• Outlet: 168
• Nasabah: 6.720 Ilustrasi Pendapatan:
• AO: 840 A1+: 12% x 15.1 T = 1.81 T
• Nasabah: 8.400 A1: 14% x 15.1 T = 2.12 T
Ilustrasi Pendapatan:
A1+: 12% x 20.2 T = 2.42 T A2: 16% x 15.1 T = 2.42 T
Ilustrasi Pendapatan:
A1: 14% x 20.2 T = 2.82 T
A1+: 12% x 25.2 T = 3.02 T
A2: 16% x 20.2 T = 3.23 T
A1: 14% x 25.2 T = 3.53 T
A2: 16% x 25.2 T = 4.03 T
Menggunakan asumsi pembiayaan per nasabah Rp. 3 M Crisis Scenario
Consquences
Direktur eksisting tidak • AO Bank akan
akan bisa menangani menangani nasabah
tugas ini sendirian. Seluruh kegiatan rapat
pembiayaan yang
Dibutuhkan bisnis ditambah
lebih sedikit
menjadi 2 kali lipat
penambahan Direktur • Bank hanya mampu
Non RUPS untuk dibanding skenario
bekerja pada
mengembalikan ke normal
Medium Gear/
kapasitas sebelumnya. Low Gear
Effective Days
Effective Days and
Meetings
Low Gear
Kapasitas Maksimum:
• Direktur: 1
High Gear Medium Gear • AO: 2
Kapasitas Maksimum: • Nasabah: 8
Kapasitas Maksimum:
• Direktur: 1 • Direktur: 1
• AO: 4 Ilustrasi Pendapatan:
• AO: 3
• Nasabah: 16 A1: 8% x 6.4 T = 512 M
• Nasabah: 12
A2: 9% x 6.4 T = 576 M
Ilustrasi Pendapatan: A3: 10% x 6.4 T = 640 M
Ilustrasi Pendapatan:
A1: 8% x 12.8 T = 1.02 T A1: 8% x 9.6 T = 768 M
A2: 9% x 12.8 T = 1.15 T A2: 9% x 9.6 T = 864 M
A3: 10% x 12. 8 T = 1.28 T A3: 10% x 9.6 T = 960 M
Menggunakan asumsi pembiayaan per nasabah Rp. 800 M
Effective Days
Effective Days and
Meetings