Anda di halaman 1dari 2

Numerical Methods In Potential Theory

Report
Medan dan Gelombang Geofisika Lanjut
Narendra Surya A.K
Pascasarjana Geofisika Perminyakan ITB

Bab ini membahas aplikasi dari metode numerik sebagai solusi dari boundary value atau masalah
medan geofisika. Pendekatan yang akan dilakukan adalah dengan metode elemen hingga, metode
beda hingga dan integral equation methods sebagai solusi boundary value dari dua atau tiga
dimensi.
Pendahuluan
Tahap pertama interpretasi data geofisika, masalah dalam forward modelling harus diselesaikan
sebelum melakukan inverse modelling. Forward modelling hanya bisa diselesaikan secara
matematis melalui model geometri sederhana, contoh: i). problem lapisan satu dimensi; ii). Bola
atau silinder yang homogen dan isotropik; iii). Problem dengan spasi anisotropik atau masalah
perbedaan properti fisik yang terus berubah dengan jarak. Menimbang bahwa lapisan bawah
permukaan bumi memiliki geometri kompleks, solusi untuk masalah inverse yang realistis
menuntut solusi yang sama dengan masalah forward untuk stuktur tipe yang sama. Oleh karena
itu, berkembanglah metode numerik di potential theory sebagai alat pendukung yaitu: viz, beda
hingga, elemen hingga, integral equation, volume integral, boundary integral, hybrids (mixture)
dan metode lapisan tipis (thin sheet methods).
Metode Beda hingga (FDM) dan metode elemen hingga (FEM) didasari oleh persamaan
differensial, tergantung dari area subjek dan persamaan awal yang digunakan. Sebagai contoh
untuk geolistrik dan masalah syarat batas dimensi elektromagnetik, persamaan Poisson dan
gelombang elektromagnetik Helmholtz digunakan sebagai persamaan awal. Sedangkan metode
persamaan integral (IEM) didasari oleh persamaan integral dan memiliki kesuksesan yang tinggi
dalam menyelesaikan masalah tiga dimensi didalam geofisika. Domain didalam ketiga metode
tersebut, akan didiskritasi dan penyelesaian masalah akan tergantung dari efisiensi penyelesaian
matrix. Penggunaan metode FDM dan FEM, seluruh domain digunakan sebagai solusi untuk
masalah syarat batas dimensi. Oleh karena itu, ukuran matrix akan menjadi sangat besar untuk
masalah tiga dimensi dan seluruh matrix akan simetris atau asimetris yang tersebar dengan
kebanyakan elemen kosong. Sedangkan IEM, hanya domain zona anomali saja yang digunakan.
Hal ini memberikan keunggulan untuk IEM sebagai metoda yang menghasilkan matrix yang
solid dan bagus untuk mengatasi masalah tiga dimensi, namun hanya terbatas pada ukuran yang
kecil. Sedangkan FEM dan FDM lebih baik dalam kapabilitas menyelesaikan komplikasi, namun
dalam ukuran yang lebih besar dibandingkan IEM.
Modelling secara matematis merupakan hal penting dalam geofisika karena memiliki hubungan
langsung terhadap paham data geofisika. Hal ini akan menuntun kepada penggambaran interior
bumi. Tahapan yang diperlukan dalam modelling secara matematis adalah:
1. Memilih dasar persamaan matematika
2. Diskritisasi domain dan formulasi matematika
3. Pengenaan terhadap kondisi batas
4. Komputasi respon dari simulasi batas udara bumi atau didalam bumi menggunakan
matrix
5. Perbandingan respon model geometri sederhana yang didapatkan dari metoda numerik
dan yang didapatkan dari metoda analisis.
6. Meningkatkan kualitas alat numerik hingga perbedaan antara hasil metoda numerik dan
analitik menjadi minimum.
7. Menguji alat numerik, dikembangkan dengan banyak model sederhana sebagai kalibrasi
yang tepat hingga dapat digunakan secara menerus dalam model matematik.
Dalam bab ini, metoda beda hingga akan didemonstrasikan untuk menyelesaikan domain direct
current untuk surface geophysics.

Anda mungkin juga menyukai