Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

Disusun oleh :
Nama : Gajali Rahman
NPM : 16.62.0050
Program Studi : Teknik Mesin
Jenjang : Sarjana (S-1)

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN


MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGHANTAR
Bissmillahirahmanirrohim……………………………

Assalamualaikum .,Wr.,Wb.,

Dengan mengucap rasa puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah
mata kuliah Teknik Ketenagalistrikan.

Penyusunan Maklah Ini sebagai bukti dalam menyelesaikan Tugas Makalah mata kuliah
Teknik Ketenagalistrikan Program Studi Teknik Mesin Universitas Islam Muhammad Arsyad
Al-Banjary.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Makalah ini tidak sedikit kesulitan
dan hambatan yang dialami penulis, baik dalam segi isi, penulisan maupun kata–katanya
yang tidak tersusun secara baik, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
akhirnya Laporan Kerja Praktek Ini dapat diselesaikan.

Dengan hati yang tulus dan ikhlas, penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih
serta penghargaan yang tak terhingga sedalam-dalamnya kepada pihak pihak yang sudah
membimbing dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan Allhamdullilah, semoga Allah SWT selalu menyertai
langkah penulis amien. Dan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah wawasan berfikir serta sebagai bahan referensi dan informasi yang bermanfaat
bagi pengetahuan.

Banjarmasin, 12 July 2019

Gajali Rahman

i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI....................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1


1.1 Landasan Teori.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3. Tujuan………................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN…………… ........................................................................................ 2


2.1. Pengertian Secara Umum …..….............................................................................. 2
2.2. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Angin …. ............................................. 2
2.3. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin……..………………..…… 6

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................... 8


3.1. Kesimpulan .................................................................................................................... 8
3.2. Saran ................................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori

Krisis energi saat ini sekali lagi mengajarkan kepada kita, bangsa Indonesia bahwa usaha
serius dan sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan sumber energi terbarukan
untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil perlu segera dilakukan.
Penggunaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, terutama yang dapat
mengurangi berbagai dampak buruk yang ditimbulkan akibat penggunaan BBM. Desakan
untuk meninggalkan minyak bumi sebagai sumber pengadaan energi nasional saat ini terus
digulirkan oleh berbagai pihak, termasuk dari pemerintah sendiri. Langkah tersebut
diperlukan agar Indonesia keluar dari krisis energi yang berkelanjutan.(Nawawi &
Fatkhurrozi, 2017).Dengan kondisi sumber daya alam yang semakin menipis, menuntut para
peneliti untuk dapat menghasilkan energi terbarukan yang dapat diperoleh dari lingkungan
sekitar, misalnya air, gelombang laut, radiasi matahari, panas bumi, angin dan lainnya. Energi
angin merupakan salah satu potensi besar untuk dapat dikembangkan. Dengan kecepatan
angin yang fluktuatif di Indonesia bukan berarti potensi energi yang terkandung didalamnya
tidak dapat dikonversi menjadi energi listrik, tetapi tetap dapat dimanfaatkan dan diperlukan
generator yang sesuai dengan karakteristik kecepatan angin tersebut.(Suhada & Yasri, 2018)

1.2 Rumusan Masalah


Dalam Tugas ini akan membahas
a. Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Angin ?
b. Apa saja bagian-bagiannya ?
c. Bagaimana cara kerjanya ?

1.3 Tujuan
a.Untuk menuntaskan tugas mata kuliah Teknik Ketenagalistrikan.
b.Untuk menambah wawasan baik untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Secara Umum

Dengan memanfaatkan tenaga angin, maka kita dapat menghasilkan listrik yang
ramah lingkungan. Listrik adalah suatu sumber energi dimana dapat memindahkan energi
menjadi suatu bentuk elekronik yang lainnya. Energi listrik ini sangat dibutuhkan oleh berbagai
tingkatan masyarakat. Perkembangan teknologi menyebabkan suatu kemudahan dalam pengadaan
suatu energi listrik. Dengan adanya perkembangan teknologi, maka ada berbagai cara untuk
membangkitkan suatu energi listrik. Energi listrik ini dapat dibangkitkan oleh suatu sistem
pembangkit listrik, sebagai contoh angin, sinar matahari, bahan bakar fosil, dan lain
sebagainya.PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Angin) adalah suatu sistem yang membutuhkan
angin sebagai sumber yang akan dikonversikan menjadi energi listrik. Konsep sederhana PLTB
adalah angin sebagai sumber utama untuk memutarkan kincir yang tersambung dengan generator
dimana generator tersebut mempunyai lilitan tembaga sehingga terjadinya GGL (gaya gerak
listrik). Setelah GGL tersebut menghasilkan listrik, aliran listrik tersebut disimpan melalui baterai
agar dapat digunakan ke beban, contoh lampu atau kipas angin.(Muhammad Iqbal, 2018)

2.2 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang menggunakan
turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya.
Wind Turbine

2
3

Turbin angin terbagi dalam dua kelompok yaitu turbin sumbu horisontal, turbin angin sumbu
horisontal biasanya baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain yaitu turbin sumbu vertikal.
Turbin ini berbilah tiga dioperasikan melawan angin, dengan modul menghadap ke angin.

Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt sampa dengan beberapa
megawatt. Turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah angin,yang memberikan
kekuatan massal ke jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di bawah 100 kilowatt dan
digunakan pada rumah, telekomunikasi, atau pemompaan air. Turbin kecil kadang-kadang
digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel, baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem
ini disebut sistem angin hibrid dan sering digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan, di
mana tidak tersedia koneksi ke jaringan utilitas.

Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :

Tampak isi dari wind turbine

1. Anemometer

Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.

a) Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau
pisau untuk mengangkat dan berputar.
b) Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik
aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator
memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan
energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan.
Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada
poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator.
4

Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor


breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup
besar.

Komponen pembangkit listrik tenaga angin

2. Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan
menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar
55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.

3. Gear box

Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan


meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm,
kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan
listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur
generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang
lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.

4. Generator
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik
AC.
5. High-speed shaft

Drive generator.

6. Low-speed shaft

Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
5

a) Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi,
generator, kontrol, dan rem.
b) Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan
menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk
menghasilkan listrik.
c) Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
d) Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja.
Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan
turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.

A. Wind direction

Ini adalah turbin pertama”yang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya
dirancang untuk menjalankan “melawan arah angin,” menghadap jauh dari angin.

B. Wind vane

Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan
turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.

Rincian dalam turbin angin

1) Yaw drive

Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai perubahan
arah angin.

2) Yaw motor

Kekuatan dari drive yaw.


6

7) Penyimpan energi (Battery)

Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu
tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat
penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan
daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun,
maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu
menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin
angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.(Achmad
Jaelani S.ST . MTI, 2016)

2.3 Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Dari penjelasan mengenai angin, kincir angin, dan sebagainya seperti dijelaskan
terperinci diatas prinsip kerja PLTB secara singkat adalah sebagai berikut:
7

(1) Angin yang berasal dari arah tertentu dengan kecepatan tertentu pula datang.
(2) Angin yang datang tersebut menggerakkan kipas/ baling-baling.
(3) yang terhubung ke generator untuk membangkitkan energi listrik.
(4) Prinsip kerja generator berlawanan dengan motor listrik. Motor listrik
membutuhkan daya listrik untuk berputar, sedangkan generator akan menghasilkan
energi listrik sesuai dengan kecepatan putaran. Energi listrik yang dihasilkan oleh
generator diteruskan ke panel kontrol yang menampung dari berbagai generator
(5) Untuk kemudian dinaikkan menjadi tegangan tinggi dengan transformator penaik
tegangan (transformator step up).
(6) Hal ini untuk efisiensi daya dan efisiensi biaya. Karena pada daya yang sama,
tegangan lebih tinggi cukup dengan penampang kabel yang lebih kecil (daya=
tegangan x arus). Melalui sistem distribusi dengan tiang-tiang tinggi, siap untuk men-
suplai kebutuhan listrik rumah tangga dan industri.
(7) Setelah sampai pada daerah tertentu, dibutuhkan transformator penurun tegangan
(transformator step down) yang disesuaikan dengan tegangan standar untuk
rumah/industri.(Alex Susanto & Malik Bdul Azis, 2015)
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga angin dapat menjadi salah satu energi alternatif yang
dapat dikembangkan di Indonesia,namun tidak semua wilayah di Indonesia bisa menerapkan
nya sehingga hanya bagian pesisir laut lah yang sangat potensial untuk bisa mengembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga angin ini.Pembangkit Litrik Tenaga angin ini sudah ada beberapa
di Indonesia karena Sistemnya yang tidak terlalu rumit dan sangat sederhana jadi
penerapannya bisa dari skala kecil atau rumahan hingga skala besar.
Adapun kompenen Sederhana Pembangkit Listrik Tenaga angin ini adalag Baling-
Baling beserta poros nya ,main gear ,generator ,contoroler dan batery untuk menyimpan
tenaga listrik yang dihasilkan.
Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga angin ini sebagai berikut:
 Pada saat ada angin yang cukup untuk menggerakan baling-baling ,maka baling
baling akan berputar dan poros baling-baling akan ikut berputar yang akan
menuruskan putaran tersebut ke gear sehingga gear tersebut dapat memutar atau
menggerakan gear yang ada pada generator.
 Pada Generator putaran yang diteruskan akan berubah menjadi energi litrik yang akna
diteruskan ke controler untuk mengatur arus yang keluar
 Arus Listrik yang sudah melewati Controler akan diteruskan ke Baterry untuk
Disimpan arus Listrik nya sehingga dapat dimanfaatkan.

3.2 Saran

Pada saat sekarang ini sangat diperlukan sumber energi alternatif,sehingga


pengembangan pembangkit listrik tenaga angin ini sangat bisa di manfaatkan pada setiap
rumah sebagai tambahan daya listrik skala kecil ,sehingga apabila seluruh penduduk
Indonesia dapat menerapkan nya maka kita ikut serta dalam penghematan pemakaian listrik
PLN.

8
Daftar Pustaka
Achmad Jaelani S.ST . MTI. (2016). PLT ANGIN ( PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
ANGIN ).
Alex Susanto, & Malik Bdul Azis. (2015). PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN.
(5301413004), 24.
Muhammad Iqbal. (2018). Pembuatan sistem pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas
100 watt. 20.
Nawawi, I., & Fatkhurrozi, B. (2017). Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Skala Kecil
Pada Bangunan Bertingkat. Theta Omega : Journal of Electrical Engineering, Computer
and Information Technology, 1(1), 5–10. Retrieved from
http://jurnal.untidar.ac.id/index.php/thetaomega/article/view/457
Suhada, M. O., & Yasri, I. (2018). Aspek Rancangan Generator Magnet Permanen Fluks
Radial Kecepatan Rendah. 5, 1–7.

Anda mungkin juga menyukai