Spesifikasi Teknis Drainase JL Siranuddin PDF
Spesifikasi Teknis Drainase JL Siranuddin PDF
SpesifikasiTeknis
PEKERJAAN :
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB
RT. 13 menuju Kalibasau
LOKASI PEKERJAAN :
Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau
KEGIATAN
PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE/GORONG-GORONG
KECAMATAN GUNUNG TABUR
TAHUN ANGGARAN 2016
SPESIFIKASI
BAGIAN 1. SPESIFIKASI UMUM
1. U M U M.
Pada prinsipnya semua peraturan pelaksanaan/spesifikasi yang tercantum dalam bab-bab berikut
ini adalah bersifat umum, dimana untuk semua pekerjaan, cara pelaksanaannya sesuai dengan
bentuk yang ada.
2. BANGUNAN SEMENTARA.
2.1. Kontraktor diwajibkan melengkapi bangunan sementara yang tercantum dalam bestek, seperti :
a. Kantor Kontraktor.
b. Tempat/los kerja.
c. Gudang penyimpanan barang.
d. Ruang Direksi beserta perlengkapannya.
3. SCOPE PEKERJAAN.
Scope pekerjaan untuk pelaksanaan perbaikan ini merupakan pekerjaan sipil yaitu melaksanakan
pekerjaan konstruksi dan memberikan finishing sesuai dengan gambar detail yang ada atau yang
akan ditentukan oleh Pengawas/Perencana.
4.1. Kontraktor atau Sub Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan pelaksanaan
pekerjaan didalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat dan perlengkapan pekerjaannya sesuai
dengan bidangnya masing-masing.
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
5.1 Kontraktor dan Sub Kontraktor wajib menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari material
yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas.
5.2. Barang-barang contoh (sample) harus dilampiri dengan tanda bukti/sertifikat pengujian dan
spesifikasi teknis dari barang/material tersebut.
5.3. Untuk barang-barang material yang akan didatangkan ke site (melalui pemasaran), maka
Kontraktor dan Sub Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
a. Brochure.
b. Katalog
c. Gambar Kerja/Shop Drawing.
d. Mock Up dan Sampel
Dan lain-lain yang dianggap perlu oleh Pengawas/Direksi yang dianggap perlu mendapat
persetujuan dari Pengawas/Direksi.
7.1 Kontraktor atau Sub Kontraktor diwajibkan membuat gambar As Built Drawing yang sesuai dengan
pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataannya untuk kebutuhan pemeriksaan
dan pemeliharan dikemudian hari. Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pemilik, setelah
disetujui oleh Direksi (dibuat rangkap 5), 1 asli dan empat blue print, diserahkan sebelum serah
terima.
8. SHOP DRAWING.
Dalam hal-hal tertentu maka kebutuhan pemasangan atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang
membutuhkan penjelasan, dimana hal tersebut tidak terdapat dalam gambar kerja, maka
Kontraktor dan Sub Kontraktor diwajibkan membuat gambar Shop Drawing untuk kebutuhan
tersebut mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas dibuat rangkap 5 (lima), gambar-gambar
tersebut diserahkan minimal 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
.9.1. Kontraktor dan Sub Kontraktor diwajibkan menempatkan barang-barang dan material kebutuhan
pelaksanaan baik diluar (terbuka) ataupun di gudang, sesuai dengan sifat barang/material
tersebut, dan atas persetujuan Pengawas, sehingga akan menjamin :
a. Keamanan
b. Terhindarnya kerusakan akibat dari penyimpanan yang salah.
9.2. Barang/material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan yang
bersangkutan, tidak diperkenankan disimpan didalam site.
10.1. Kontraktor dan Sub Kontraktor diwajibkan menjaga keleluasaan tempat kerja dengan
menempatkan barang/material sedemikian rupa sehingga :
a. Memudahkan pekerjaan
b. Manjaga kebersihan dari sampah dan kotoran bangunan (puing), air yang menggenang.
c. Tidak menyumbat saluran air.
12.2. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut Dokumen Kontrak, Instruksi tertulis
dari Direksi/Pengawas.
12.3. Direksi/Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor pada setiap
waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Direksi dalam pengontrolan terhadap kekeliruan atas
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor tetap menjadi tanggung jawab kontraktor, tidak
berarti Kontraktor bebas dari tanggung jawab.
12.4. Pekerjaan yang tidak memenuhi Uraian dan Syarat Pelaksanaan (spesifikasi) atau gambar dan
instruksi tertulis dari dari Direkasi/Pengawas harus diperbaiki dan dibongkar. Semua Biaya untuk
ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
14.1. Semua Kontraktor dan Sub Kontraktor yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini, harus
menyerahkan identitas tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan.
4.2. Pemeriksaan terhadap tenaga kerja dilakukan setiap hari pada saat datang dan pulang kerja oleh
Petugas yang yang ditunjuk oleh Pengawas/Direksi.
15.2. Kondisi proyek pada progress pekerjaan mencapai 0%, 25%, 50%, 75%, sampai 100% (setiap
peningkatan progress 25%).
Dan kondisi pada waktu selesai pemeliharaan.
15.3. Foto-foto dicetak ukuran post card (dicetak warna) masing-masin 2 (dua) lembar satu untuk
Pemberi Tugas dan untuk Direksi/Pengawas, klise diserahkan kepada Pemberi Tugas.
16.1. Satu minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus
telah siap dengan Progress Schedule sesuai dengan batas waktu maksimal yang telah ditetapkan
dalam Master Schedule yang dibuat oleh Pelaksana/Pemborong Utama.
Progres Schedule tersebut harus disesuaikan dengan bagan yang disusun dan dilengkapi :
a. Barchart (bagan secara konvensional)
b. Volume masing-masing pekerjaan.
c. Man Days (tenaga harian)
d. S – curve.
16.2. Dalam Bagan Kemajuan pekerjaan ini dicantumkan besarnya (volume) masing-masin pekerjaan
dan waktu penyelesaian setiap item pekerjaan, sedang dalam rencana kerja dicantumkan secara
terperinci program setiap tahapan tentang kapasitas kerja, peralatan, tenaga kerja, dan target per
harinya.
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
16.3. Dalam Progres Schedule, harus dibuat S – curve, gambaran mengenai nilai harga-harga pekerjaan
sesuai yang dibuat Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.
(S- curve tersebut ialah suatu diagram yang mengambarkan progress pekerjaan terhadap skala
waktu mulai dari awal sampai dengan penyelesaian proyek yang dihitung berdasarkan Time
Schedule)
16.4. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus secara terpisah menyusun ‘Bagan Penyediaan Bahan’ ynag
diperlukan.
16.5. Bagan tersebut diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan
16.6. Kelalaian menyerahkan bagan-bagan yang dimaksud dapat ditundanya permulaan pekerjaan.
Akibat penundaan ini menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Pemborong seluruhnya.
16.7. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong wajib melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan patokan
waktu yang telah disetujui bersama didalam menyusun bagan kemajuan pekerjaan. Demikian juga
dengan pengerahan buruh harus sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan bahan yang ada.
16.8. Bagan Kemajuan Pekerjaan dan S-Curve sebagaimana tersebut diatas merupakan target prestasi
akan merupakan pedoman untuk penilaian Progres Pekerjaan atas suatu target prestasi satu tahap
atau keseluruhan pekerjaan, apakah mengalami keterlambatan, tepat waktu atau lebih cepat dari
yang direncanakan, dari hasil penilaian progress ini akan dikaitkan dengan pembayaran kepada
Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.
17. LAPORAN-LAPORAN.
17.2. Setiap Laporan Harian pada tanggal yang sama harus diperiksa dan disetujui kebenarannya oleh
Direksi/Pengawas.
17.3. Berdasarkan Laporan Harian tersebut, maka setiap minggu oleh Pelaksana Pekerjaan/Pemborong
di buat Laporan Mingguan yang disampaikan lansung kepada Direksi Lapangan.
17.4. Salah satu tembusan Laporan Mingguan harus selalu ditempat pekerjaan agar dapat diteliti kembali
oleh Direksi/Pengawas setiap saat.
Penugasan-penugasan dan perintah Direkai/Pengawas dianggap berlaku dan mengikat apabila
dimuat dalam Laporan Harian dan telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
17.5. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong diwajibkan membuat foto-foto kegiatan proyek dalam bagian
atau tahapan yang penting sesuai petunjuk Konsultan Menejeman Kontruksi sebagai foto
dokumentasi.
Untuk keseluruhan foto dari awal hingga selesainya proyek perlu 36 exposure/bulan film warna.
Masing-masing foto dicetak dalam ukuran postcard (warna) dan diserahkan masing-masing 3 (tiga)
set kepada Direksi/Pengawas berikut album dan klisenya.
Semua Biaya untuk pembuatan film ini menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.
18 PEKERJAAN PENDAHULUAN
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
Persyaratan mutlak dari Serobong kerja yaitu harus bisa menutupi atau menjaga material dari
cucaca yaitu hujan maupun terik matahari sehingga barang yang tersimpan aman dari kerusakan.
19.1 Umum
Pekerjaan tanah, pembongkaran, pembersihan, galian, urugan dan pemadatan urugan harus
dikerjakan terlebih dahulu sebelum Pelaksanaan Pekerjaan/Kontraktor memulai pekerjaan struktur
yang sebenarnya.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut sesuai dengan yang telah ditentukan didalam gambar, dan mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas. Daerah yang ada harus dibersikan dari semua benda penghambat
daerah pembangunan, sampah-sampah, tonggak-tonggak, humus, Lumpur.
Bekas-bekas lubang dan sumur harus dikuras diambil lumpurnya serta diambil tanah lembek yang
ada didalamnya. Tumbuh-tumbuhan dan pepohonan yang ada hanya boleh disingkirkan setelah
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas. Tunggak-tunggak pepohonan dan jalinan-jalinan
akar harus dibersikan sampai pada kedalaman ± ½ m dibawah permukaan tanah.
Segala sisa dan kotoran yang disebabkan oleh pekerjaan-pekerjaan tanah tersebut harus
disingkirkan dari daerah pembangunan oleh Pelaksana Pekerjaan/kontraktor sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas.
Bahan galian dari daerah pembangunan dapat digunakan, bila memadai untuk urugan. Bahan urugan
harus bersih dari unsur-unsur perusak dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Segala biaya
penyelidikan tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
Penggalian melebihi batas yang ditentukan harus dicegah. Penggalian melebihi batas yang
ditentukan harus diurug kembali hingga mencapai kerapatan peil yang ditetapkan dengan bahan
urugan yang dipadatkan.
Toleransi pelaksanan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah ± 50 mm
terhadap kerapatan peil yang ditentukan.
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
Galian tanah untuk pondasi dan galian – galian lainnya dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan
sesuai dengan peil – peil yang tercantung pada gambar. Semua bekas – bekas pondasi bangunan lama
dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar
dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat.
Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuang, kabel – kabel listrik,
telepon dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya diberitahukan kepada
konsultan Pengawas atau instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk – petunjuk
seperlunya.
Pelaksanaan pekerjaan/kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan – kerusakan
sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang
ditentukan, maka kontraktor harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan – bahan
yang sesuai dengan syarat – syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan spesifikasi.
Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas
dari longsoran – longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat – alat penahan
tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat
dilakukan dengan baik sesuai dengan spefipikasi.
Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan lapis demi lapis maximum 3 cm, sambil
disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh
dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas, baik
mengenai kedalaman, lapisan tanahnya maupun jenis tanah galian tersebut.
Semen
Semua semen yang digunakan adalah semen Portland ( Gresik, setara ) yang memenuhi syarat-
syarat:
- Standard Industri Indonesia dalam SII-0013-81.
- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan gedung 1991 (SK. SNI T-15-1991-03).
- Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-1.453.1989).
- Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982.
- Standard Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
- Mempunyai Sertifikat Uji (test certificate).
- Mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Semua semen yang akan dipakai produksi harus dari satu merk yang sama untuk satu
konstruksi/struktur yang sama, dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantung-kantung
semen yang masih disegel dan tidak pecah.
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindungi dari kerusakan-kerusakan
akibat salah penyimpanan dan cuaca.
Semen curah harus disimpan di dalam silo yang terbuat dari baja atau beton dan harus terhindar
dari kemungkinan tercampur dengan bahan lain.
Untuk semen yang tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas dapat ditolak penggunaanya. Bahan
yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.
Agregat (aggregates)
Semua pemakaian split (batu pecah) dan pasir beton harus memenuhi syarat-syarat:
- Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1989.
- Specification for Concrete Aggregate (ASTM 33)
- Specification for Lightweight Aggregate for Structural Concrete (ASTM 33).
- Standard Industri Indonesia (SII) 0052-80.
- Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak porous.
- Bebas dari tanah/tanah liat.
Split (batu pecah) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 38 mm, untuk penggunaanya mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton
yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang
akan dipakai.
Konsultan Pengawas dapat meminta kepada Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor untuk mengadakan
test kualitas dari agregat-agregat tersebut dari tempat-tempat penimbunan yang ditunjuk Konsultan
Pengawas setiap saat dalam laboratorium yang diakui.
Semua pengetesan tersebut di atas menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
Dalam hal adanya perubahan sumber dari mana agregat tersebut disuplai, Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor wajib untuk memberitahukan kepada Konsultan Pengawas.
Air Kerja
Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak
mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengandung bahan organic atau bahan
lain yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan dan tidak mengandung minyak atau
lemak.
Selain itu air kerja tersebut haruslah memenui syarat-syarat:
- Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-1.4.53.1989).
- Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982.
- Diuji di laboratorium yang diakui sah oleh yang berwenang, di mana air yang digunakan dalam
pembuatan beton pratekan yang di dalamnya akan tertanam logam aluminium, termasuk air
bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida lebih besar dari
0,06 % dalam masa dari semen. Sedangkan untuk beton lainnya maksimum ion klorida adakah
0,30 %.
Angka-angka tersebut dinyatakan dalam perbandingan jumlah isi ditakar dalam keadaan kering.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggung jawab penuh atas terlaksananya proporsi adukan dan
campuran itu.
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus membuat takaran-takaran yang sama ukurannya dan harus
mendapat persetujuan Kosultan Pengawas.
Adukan dan campuran untuk semen bertulang dan pekerjaan-pekerjaan khusus lainnya, akan
ditentukan dalam pasal tersendiri.
Kalcium chloride atau bahan campuran tambahan yang mengandung khlorida tidak boleh
digunakan.
Pada dasarnya suatu bahan campuran tambahan harus mampu memperlihatkan komposisi dan
untuk kerja yang sama sepanjang waktu pekerjaan selama bahan tersebut digunakan dalam racikan
beton.
Bahan campuran tambahan yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur,
memperlambat pengikatan dan atau pengerasan beton, mengurangi jumlah air dan sekaligus
mempercepat pengikatan dan atau pengerasan beton harus memenuhi Standard Umum Bahan
Bangunan Indonesia 1986 atau Specification for Chemical Admixture for Concrete (ASTM C.494).
Besi Beton
Besi Beton Polos (BJTP) dan Ulir (BJTD)
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan berikut :
a. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
b. Standar Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986.
c. Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK.SNI-15-1991-03).
d. Standard Industri Indonesia (SII) 0136-84.
e. Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak/minyak, karat dan tidak cacat (retak-retak,
mengelupas, luka dan sebagainya).
f. Jenis baja mild-steel dengan tegangan leleh (fy) minimum 2400 kg/cm² untuk diameter
tulangan > 12.
g. Mempunyai penampang yang sama rata.
h. Disesuaikan dengan gambar-gambar.
Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas, harus mendapat
persetujuan dari Perancang/Konsultan Pengawas.
Pemilihan perusahaan ataupun merk dari besi tulangan harus dari perusahaan/merk yang sudah
sangat dikenal mutu/kualitas maupun reputasinya. Pemilihan ini harus mendapat persetujuan
Perancang. Tidak dibenarkan untuk mencapur adukan bermacam-macam produk besi beton untuk
seluruh pekerjaan kontruksi.
Pelaksanaan Pekerjaan/Kontraktor diharuskan mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan
dipakai sesuai dengan petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas dengan biaya sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Pelaksan Pekerja/Kontraktor, dimana batang percobaan yang diambil berjumlah
minimal 5 (lima) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan yang diameternya sama dengan panjang
1000 mm.
Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar yang ada dan mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas. Hubungan antara besi beton satu dengan yang lain harus
menggunakan kawat beton, diikat dengan erat, tidak menggeser selama pengecoran beton dan bebas
dari tanah ataupun papan bekisting.
Penggunaan besi beton yang ada sudah jadi seperti steel wiremesh dan semacamnya, harus
mendapat persetujuan Konsultan Perancang/Konsultan Pengawas.
10
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
Besi beton yang tidak memenuhi syarat karena kualitas tidak sesuai dengan spesifikasi harus segera
dikeluarkan dari site, setelah menerima instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas, dalam waktu 24
jam.
11
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
Laporan hasil percobaan harus di serahkan kepada Konsultan Pengawas selambat – lambatnya
3(tiga) hari setelah percobaan selesai dengan mencantumkan harga karakteristrik, nili deviasi,
slump, tanggal pengecoran dan pengetesan yang di lakukan.
fck'
fc' = { 0.76 + 0.210 log ( --------- ) } fck'
15
Dimana :
Fc` = kuat tekan beton yang disyaratkan ......................mPa
Fck` = kuat tekan beton yang fi syaratkan.......................mPa
Di dapat dari uji kubus berisi 150 mm.
Apabila dalam pelaksanaan kedapatan bahwa mutu beeeton gagal memenuhi syarat spesifikasi,
maka Konsultan Pengawas berhak meminta Pelaksanaan Pekerjaan / Kontraktor supaya
mengadakan percobaan coring .
Percobaan – percobaan ini harus memenuhi syarat – syarat :
- Method for Making Test Cubus from Frest Concrete (BS 1881 part 108 : 1983 ).
- Method for Determination for Compressive Strength of Concrete Cubus (BS 1881 part 16
:1983 ).
Mutu/ nilai kuat tekan beton yang di syaratkan adalah fc`= 500 kg/cm untuk beton balok
prestressed, sedangkan untuk struktur proporsi campuran coba serta pelaksanaan produksinya
harus di dasarkan pda teknik penakaran berat (weight batching ).
Bila suatu fasilitas produksi beton tidak mempunyai rekaman uji lapangan untuk menghitung
deviasi standard maka target fcr` haruslah di ambil tidak kurang dari (fc` + 12 )mPa.
Tingkat kekuatan dari suatu mutu beton dinyatakan tercapai secara memuaskan bila kedua
persaratan berikut ini di penuhi,yaitu :
- Nilai fcr` dari semua pasangan hasil uji yang masing –maing terdiri dari 3 hari uji kuat tekan
tidak kurang dari (fc` +0,82.s) mPa .
- Tidak satupun dari hasil uji tekan fcr` dari 2 silinder) mempunyai nilai di bawah 0.85 fc`.
12
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
Bila salah satu dari kedua syarat di atas tidak di penuhi , maka harus di ambil langkah untuk
meningkatkan rata – rata dari hasil uji kuat tekan berikutnya .
Pengecoran Beton
Adukan beton harus secepatnya di bawa ke tempat pengecoran dengan
menggunakan cara yang sepraktis mungkin , sehingga tidak mungkin adanya. Pengendapan agregat
dan tercampurnya kotoran – kotoran atau bahan lain dari luar.
Pengunaan alat – alat pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum di datangkan ke tempat pekerjaan . Semua alat – alat pengangkut, yang di gunakan pada
setiap waktu harus di bersihkan dari sisa – sisa adukan yang mengeras .
Pengecoran beton tidak di benarkan untuk di mulai sebelum pemasangan besi beton selesai di
periksa dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas .
Sebelum pengecoran di mulai , maka tempat – tempat yang akan di cor terlebih dahulu harus di
bersihkan dari segala kotoran – kotoran (potongan kayu , batu, Tanah , dan lain – lain ) lalu di basahi
dengan air semen .
Pengecoran di lakukan selapis demi selapis dan tidak di benarkan menuangkan adukan dengan
menjatuhkan dari suatu ketinggian yang menyebabkan pengendapan agregat.
Pengecoran dilakukan secara terus menerus. Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan), maka
permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan di kasarkan dengan air semen .
Tempat di mana pengecoran akan di hentikan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Pemadatan Beton
Beton didapatkan dengan menggunakan suatu vibrator selama pengecoran berlangsung dan di
lakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan. Kontraktor harus
menyediakan vibrator – vibrator untuk mejamin efesiensi tanpa adanya penundaan. Pemadatan
beton secara berlebih – lebihan sehingga menyebabkan pengendapan agregat , kebocoron –
kebicoran melalui acuan dan lain – lain , harus dihindarkan. Beton harus dicorkan lapis demilapis
dengan tidak melebihi 460mm tebalnya . Lapis – lapis ini harus dijaga supaya mempunyai
pengikatan satu sama lain yang baik .
Bekisting ( Formwork )
Bekisting yang dibuat dari kayu dan besi harus memenuhi syarat – syarat kekuatan. Daya tahan dan
mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing. Pelaksana Pekerjaan/kontraktor harus
memberikan sample dan perhitungan kekuatan bahan yang akan dipakai untuk bekisting, untuk
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Bekisting harus dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan
menjamin bahwa ukuran – ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran.
Bekisting harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air
selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.
13
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
Bekisting harus dibersihkan dari potongan-potongan seperti kayu, paku, tahi gergaji, tanah dan
sebagainya yang akan/dapat merusak beton yang sudah jadi pada waktu pembongkaran bekisting.
Bekisting untuk bagian konstruksi (pelat, balok dan kolom) diharuskan memakai multiplek dengan
ketebalan minimal 9 mm dan cukup kuat, disesuaikan dengan jarak rusuk-rusuk pengaku bekisting.
Untuk mengejar kecepatan pengecoran strukturaal, maka disyaratkan agar Pelaksana
Pekerjaan/kontraktormembuat panel-panel bekisting yang standar untuk bagian konstruksi yang
typical.
Pembongkaran Bekisting
Pembongkarn bekisting dilakukan sesuai dengan standard dalam SKBI – 1.4.53.1989.
Bagian – bagian konstrksi yang akan dibongkar bekistingnya harus sudah dapat memikul berat
sendiri dan baban – baban pelaksana .
Acuan – acuan bagian konstuksi di bawah ini boleh dilepas dalam waktu sebagai berikut :
a. Sisi – sisi balok , dinding dan kolom yang
tidak di bebani ............................................................ 2 hari
b. Plat beton
( tidak penyangga tidak dilepas ).................................. 7 hari
c. Tiang – tiang penyangga plat ....................................... 28 hari
d. Tiang – tiang penyangga balok
yang tidak dibebani .................................................... 16 hari
e. Tiang –tiang penyangga overstek
( cantilever ) ................................................................ 28 hari
Pekerjaan pembongkaran bekisting harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh Konsultan
Pengawas .
Apabila setelah bekisting di bongkar ternyata terdapat bagian – bagian beton yang keropos atau
cacat konstuksi maka Pelaksana Pekerjaan / Kontrator harus segera memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas , untuk meminta persetujuan mengenai cara pengisian atau menutupnya
Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab Pelaksana
Pekerjaan / Kontraktor.
21.2 Gelagar
Gelagar dipasang melintang dengan bahan cor beton bertulang.. Syarat dan mutu bahan sesuai
dengan pekerjaan beton
Pemasangan gelagar beton setelah beton precast U terpasang dengan setiap jarak 2 m dan top
gelagar sama dengan top saluran.
14
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
22.2 Gelagar
Gelagar dipasang melintang dengan bahan cor beton bertulang.. Syarat dan mutu bahan sesuai
dengan pekerjaan beton
Pemasangan gelagar beton setelah box culvert terpasang. Fungsi dari gelagar ini adalah sebagai
balok penjepit sehingga posisi box culvert tidak bergeser. Dimensi serta level gelagar sesuai gambar
bestek
23.2 Gelagar
Gelagar dipasang melintang dengan bahan cor beton bertulang.. Syarat dan mutu bahan sesuai
dengan pekerjaan beton
Pemasangan gelagar beton setelah beton precast segi empat terpasang. Fungsi dari gelagar ini
adalah sebagai balok penjepit sehingga posisi beton precast segi empat tidak bergeser. Dimensi serta
level gelagar sesuai gambar bestek
24 Pekerjaan Lain-lain
15
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau
Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Kecamatan Gunung Tabur T.A. 2016
Untuk mengalirkan air limpasan dari jalan menggunakan lubang segi empat dengan dimensi sesuai
gambar dan jarak antar lubang adalah 4 m
16
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Saluran Drainase Jl. Siranuddin dari Jl. HARM AYOEB RT. 13 menuju Kalibasau