Laporan Praktikum Biomekanika
Laporan Praktikum Biomekanika
BIOMEKANIKA
1|Page
Tabel 1.1 Data MPL
No. Segmentasi Tubuh Panjang Sudut (derajat)
1 Telapak tangan SL1= 0,07 𝜃1 = 12°
2 Lengan bawah SL2 = 0,27 𝜃2 = 18°
3 Lengan atas SL3= 0,30 𝜃3 = 86°
4 Punggung SL4= 0,40 𝜃4 = 56°
5 Inklinasi perut - 𝜃𝐻 = 63°
6 Inklinasi paha - 𝜃𝐼 = 80°
Keterangan
2|Page
Grade of Complain
No. Location
A B C D
10 Bottom/bagian bawah pantat 1
11 Left elbow/kiri siku 2
12 Right elbow/kanan siku 2
13 Left lower arm/kiri lengan bawah 2
14 Right lower arm/kanan lengan bawah 2
15 Left wrist/pergelangan tangan kiri 1
16 Right wrist/pergelangan tangan kanan 1
17 Left hand/tangan kiri 2
18 Right hand/tangan kanan 2
19 Left thigh/paha kiri 1
20 Right thigh/paha kanan 1
21 Left knee/lutut kiri 1
22 Right knee/lutut kanan 1
23 Left calf/betis kiri 1
24 Right calf/betis kanan 1
25 Left ankle/pergelangan kaki kiri 1
26 Right ankle/pergelangan kaki kanan 1
27 Left foot/kaki kiri 1
28 Right foot/kaki kanan 1
= 39
3|Page
1.3.3 Pengukuran Biomekanika.
Metode MPL dilakukan untuk mengetahui nilai gaya tekan di bagian
L5/S1. MPL merupakan batas besarnya gaya tekan pada segmen L5/S1 dari
kegiatan pengangkatan dalam satuan Newton.
Penyelesaian :
W𝑜 = 𝑚 × 𝑔
W𝑜 = 5 × 10
W𝒐 = 𝟓𝟎 𝑵
𝑊𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 = 𝑚 × 𝑔
𝑊𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 = 49 × 10
𝑾𝒃𝒂𝒅𝒂𝒏 = 𝟒𝟗𝟎 𝑵
4|Page
𝑊𝐻 = 0,6% × 𝑊𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛
𝑊𝐻 = 0,6% × 490
𝑾𝑯 = 𝟐, 𝟗𝟒 𝑵
𝑾𝑳𝑨 = 𝟖, 𝟑𝟑 𝑵
𝑾𝑼𝑨 = 𝟏𝟑, 𝟕𝟐 𝑵
𝑊𝑇 = 50% × 𝑊𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛
𝑊𝑇 = 50% × 490
𝑾𝑻 = 𝟐𝟒𝟓 𝑵
Sehingga :
𝑾𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟑𝟒𝟒, 𝟗𝟖 𝑵
𝜆2 = 0,43 𝐸 = 0,05 𝑚
𝜆3 = 0,436 𝐷 = 0,11 𝑚
𝜆4 = 0,67 𝐴𝐴 = 465
5|Page
Tabel 1.1 Data MPL
a. Telapak Tangan
𝑊𝑜
𝐹𝑦𝑤 = + 𝑊𝐻
2
= 25 + 2,94
= 27,94 𝑁
𝑊𝑜
𝑀𝑊 = ( + 𝑊𝐻 ) × 𝑆𝐿1 × cos 𝜃1
2
𝑀𝑊 = 27,94 × 0,07 × cos 12°
𝑀𝑊 = 1,91 𝑁𝑚
6|Page
c. Segmen Lengan Atas
𝐹𝑦𝑠 = 𝐹𝑦𝑒 + 𝑊𝑈𝐴
= 49,99 𝑁 = 50 𝑁
𝑀𝑠 = 𝑀𝑒 + (𝑊𝑈𝐴 × 𝜆3 × 𝑆𝐿3 × cos 𝜃3 ) + (𝐹𝑦𝑒 × 𝑆𝐿3 × cos 𝜃3 )
𝑀𝑠 = 10 + 0,12 + 0,76
𝑀𝑠 = 10,88 𝑁𝑚
d. Segmen Punggung
𝐹𝑦𝑠 = 2𝐹𝑦𝑠 + 𝑊𝑇
= 345 𝑁
𝑀𝑡 = 2𝑀𝑠 + (𝑊𝑇 × 𝜆4 × 𝑆𝐿4 × cos 𝜃4 ) + (2𝐹𝑦𝑠 × 𝑆𝐿4 × cos 𝜃4 )
𝑀𝑡 = 21,76 + 36,72 + 22,37
𝑀𝑡 = 80,85 𝑁𝑚
10−4 [43−0,360(θH+θT)]
PA = [𝑀𝐿5/𝑆11,8]
75
10−4 [43−0,360(64+90)]
PA = [80,851,8]
75
PA = -0,03 N/cm2
FA = PA x AA
FA = -0,03 x 465
= -13,95 N
FM = 1647,69N
7|Page
g. Gaya Tekan/kompresipada L5/S1
Fc = Wtot * Cos θ4 + FA + FM
Fc = 1853,65 N < 3500 N
Pekerjaan tersebut sangat aman karena score yang didapat kurang dari 3500 N
8|Page
Gambar 1.1 Postur tubuh pekerja saat mengangkat sebuah beban.
Tahap 2 :
Setelah didapatkan gambar postur tubuh pekerja dilakukan perhitungan
besar sudut dari masing – masing segmen tubuh yang meliputi punggung,
leher, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan kaki.
a. Punggung
Skor pergerakan punggung (batang tubuh) dapat dilihat pada table 1.3.
9|Page
Tabel 1.4 Skor pergerakan punggung (batang tubuh).
Pergerakan Score Perubahan Score
Tegak/Alamiah 1
+1 jika memutar atau
0° - 20° flexion
2 miring ke samping
0° - 20° extension
20° - 60° flexion
3
>20° extension
>60° flexion 4
Skor yang didapatkan adalah sebesar 17° flexiondan pekerja tersebut
memutar sehingga score keseluruhan adalah 2
b. Leher
Score pergerakan leher dapat dilihat pada tabel 1.4.
Tabel 1.5 Tabel pergerakan leher.
Pergerakan Score Perubahan Score
0° - 20° flexion 1 +1 jika memutar
atau miring ke
>20° flexion atau extension 2
samping.
Score yang didapatkan adalah sebesar 35° flexiondan pekerja tersebut
memutar sehingga score keseluruhan adalah 3
c. Kaki
Score pergerakan kaki dapat dilihat pada tabel 1.5.
Tabel 1.6 Tabel pergerakan kaki
Pergerakan Score Perubahan
Kaki tertopang, bobot +1 jika lutut antara 30° dan
tersebar merata, jalan atau 1 60° flexion
duduk
Kaki tidak tertopang, bobot +2 jika lutut >60° flexion
tidak tersebar merata/postur 2 (tidak ketika duduk)
tidak stabil.
10 | P a g e
Berdasarkan pengamatan, kaki pekerja tersebut tertopang dan besar
sudut pada lutut sebesar 174° flexion sehingga scorenya adalah 1
d. Lengan Atas
Score pergerakan lengan atas dapat dilihat pada tabel 1.7.
Tabel 1.7 Tabel Pergerakan Lengan Atas
Pergerakan Score Perubahan score
20° extension sampai 20° flexion 1 +1 jika posisi lengan :
>20°extension -abducted
2
20° - 45° flexion -rotated
>45° - 90° flexion 3 +1 jika bahu ditinggikan
+1 jika bersandar, bobot
>90° flexion 4 lengan ditopang atau
sesuai gravitasi
Berdasarkan hasil pengamatan, posisi lengan atas adalah 31° flexion,
berabduksi dan berotasi sehingga scorenya menjadi 3.
e. Lengan Bawah
Score pergerakan lengan bawah dapat dilihat pada tabel 1.7.
Tabel 1.8 Pergerakan Lengan Bawah
Pergerakan Score
60° - 100° flexion 1
<60° flexion atau >100° flexion 2
Berdasarkan hasil pengamatan, posisi lengan bawah pekerja adalah
36° flexion sehingga scorenya menjadi 2.
11 | P a g e
f. Pergelangan Tangan
Score pergerakan pergelangan tangan dapat dilihat pada tabel 1.8.
Tabel 1.9 Pergerakan Pergelangan Tangan
Pergerakan Score Perubahan score
0° - 15° flexion/extension 1 +1 jika pergelangan
tangan menyimpang
>15° flexion/extension 2
atau berputar.
Berdasarkan hasil pengamatan, posisi pergelangan tangan pekerja
adalah 16° flexion sehingga scorenya menjadi 2.
Tahap 3 :
Selain scoring pada masing – masing segmen tubuh, factor lain yang perlu
disertakan adalah berat beban yang diangkat (Tabel 1.10), coupling (Tabel
1.11 dan Gambar 1.3) dan aktivitas pekerjanya (Tabel 1.12). Masing – masing
factor juga mempunyai kategori skor.
Tabel 1.10. Skor berat beban yang diangkat
0 1 2 +1
Penambahan beban
<5 kg 5-10 kg >10 kg yang tiba – tiba
atau secara cepat
Berat beban pada pengamatan ini adalah 5 kg sehingga scorenya 1
Tabel 1.11 Tabel Coupling
0 1 2 3
Good Fair Poor Unacceptable
Pegangan pas dan Pegangan tangan bisa Pegangan Dipaksakan,
tepat ditengah, diterima tapi tidak tangan tidak genggaman tidak
genggaman kuat. ideal atau coupling bisa diterima aman, tanpa
lebih sesuai walaupun pegangan coupling
digunakan oleh memungkinkan tidak sesuai
bagian lain dari tubuh digunakan oleh
bagian tubuh lain
12 | P a g e
Pada pengamatan ini, coupling dikategorikan sebagai kopling yang tidak
dapat diterima (Unacceptable) karena dipaksakan dan genggaman tidak
aman sehingga skornya 3.
13 | P a g e
1.3.5 Analisa Nordic Body Map
pergelangan…
pergelangan…
pergelangan kaki…
bawah leher
kiri bahu
betis kiri
kaki kiri
kanan bahu
pinggang
kiri siku
atas leher
kanan siku
kiri atas lengan
paha kiri
punggung
kanan atas lengan
paha kanan
bagian bawah pantat
kaki kanan
pantat
tangan kiri
tangan kanan
lutut kiri
lutut kanan
betis kanan
kiri lengan bawah
kanan lengan bawah
Location
Berdasarkan grafik 1.1 dapat dilihat bagian anggota tubuh dengan tingkat
kesakitan pekerja pada saat melakukan kerja. Bagian tubuh yang cukup sakit
dapat dilihat pada grafik yang nilainya 2 yang berarti tingkat kesakitan pekerja
pada bagian tersebut adalah cukup sakit. Bagian – bagian tersebut adalah
bagian bawah leher, kiri bahu, kanan bahu, kiri atas lengan, kanan atas lengan,
kiri siku, kanan siku, kiri lengan bawah, kanan lengan bawah, tangan kiri, dan
tangan kanan.
Bagian yang cukup sakit tersebut dibatasi hanya pada sekitar lengan bawah
sampai daerah bawah leher. Efek yang terjadi pada bagian ini berhubungan
dengan jenis pekerjaan mereka sebagai tukang angkut batu bata. Dimana
gerakan berulang – ulang pada saat melakukan kerja efeknya mendominasi
pada bagian lengan sampai leher.
Saran yang diberikan adalah sebaiknya pada saat mengangkut batu bata
tersebut para pekerja bisa istirahat sejenak agar bisa mengurangi rasa keram
pada otot – otot lengan sehingga bisa meminimalisir efek sakit pada bagian
tubuh tersebut ketika malam hari. Kedua, pada saat efek sakit tersebut
berlangsung gunakan obat – obatan seperti balsem, minyak pijat/urut, dan
istirahat yang maksimal sehingga keesokan harinya bisa melakukan
aktivitasnya dengan kondisi yang prima.
15 | P a g e
1.3.7 Analisa Postur Kerja
Proses pengerjaan metode REBA tertera seperti gambar 1.2 berikut :
16 | P a g e
Kaki (lags) scorenya 1
Lengan atas scorenya 3
Lengan bawah scorenya 2
Pergelangan tangan scorenya 2
Berat beban 5 kg, scorenya 1
Coupling unacceptable score 3
Terjadi pengulangan gerakan lebih dari 4 kali dalam 1 menit sehingga
scorenya 1.
17 | P a g e
Tabel 1.15 Tabel B
Ketiga tabel diatas, digunakan untuk menganalisis hasil score dari masing –
masing segmen yang telah diamati pada aktivitas pekerja.. Adapun hasil
perhitungan score REBA (Gambar 1.5) yang telah dianalisis adalah sebagai
berikut :
18 | P a g e
Gambar 1.5 Nilai REBA
Berdasarkan tabel 1.13 tentang action level metode REBA, dari hasil reba
pada Gambar 1.5 dimanadidapatkan score REBA sebesar 9. Hasil dari analisis
postur kerja dengan metode REBA ini menunjukkan bahwa level resiko yang
mungkin terjadi pada pekerja adalah beresiko tinggi dan perlu adanya tindakan
perbaikan segera.
Adapun saran yang diberikan pada pekerja tersebut yaitu perlu adanya alat
perlindungan diri (ADP) yang digunakan pada saat melakukan kerja. ADP itu
sendiri berupa kacamata pelindung, sarung sangat, dan helm pekerja. Saran ini
disampaikan agar bisa mengurangi resiko yang mungkin terjadi pada pekerja
agar bisa lebih maksimal dalam melakukan kerja.
19 | P a g e
1.3.8 Kesimpulan
20 | P a g e