Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue.

3 (2017)

KONTRIBUSI PAJAK HOTEL DAN RESTORAN DALAM


MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA
SIDOARJO

Fauziatur Rohma, Kusni Hidayati, Susi Tri Wahyuni


Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya
Fauziatur_Rohma@yahoo.com

ABSTRAK

Dengan berbagai macam permasalahan yang timbul dari Pajak Hotel dan
Restoran di Kota Sidoarjo yang potensinya semakin berkembang dengan
diperhatikannya adanya kompenen pendukung dari sektor jasa, Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui tingkat pencapaian efektifitas dan kontribusi pajak Hotel dan
Restoran terhadap PAD Kota Sidoarjo. Metode analisis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer berupa hasil
wawancara, dan dokumentasi, serta data sekunder berisi jumlah penerimaan pajak
daerah PAD untuk menganalisis tingkat pencapaian efektivitas dan kontibusi pajak.
Hasil dari penelitian menunjukkan Tingkat efektivitas penerimaan pajak hotel sangat
efektif tahun 2015-2016, tetapi kontribusi dari tahun 2013-2016 terus menurun,
kontribusi pajak hotel dan restoran yang dicapai oleh DPPKA Kota Sidoarjo tetap
cukup signifikan dalam memberikan sumbangan peningkatan penerimaan daerah.

Kata Kunci: Efektivitas, Kontribusi, Pajak Hotel dan Restoran (PAD).

ABSTRACT

With various problems arising from Hotel dan Restaurant Taxes in Sidoarjo
City whose potential is growing by considering the existence of supporting
components of the service sector, the purpose of this study to determine the level of
attainment of affectiveness and contribution of Hotel and Restaurant tax on PAD
Sidoarjo. The method of research analysis used is descriptive qualitative with
primary data collection technique in the from of interview result, and documentation,
and secondary data contains amount of local tax revenue of PAD to analyze level of
attainment of effectiveness and tax contribution. The results of the research show
that the effectiveness rate of Hotel tax revenues is very effective in 2015-2016, but
contribution from 2013-2016 continues to decrease, Hotel and Restaurant tax
contribution achieved by DPPKA of Sidoarjo City remains significant enough to
contribute to the increase of local revenue.

Keywords : Effectiveness, Contributions, Hotel and Restaurant Tax PAD.

184
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

PENDAHULUAN
Sebagai negara yang berkembang indonesia memiliki kebijakan untuk
memajukan negara dengan pembenahan insfrastruktur dan menaikkan taraf hidup
masyarakat di setiap daerahnya agar mencapai otonomi yang lebih baik dan supaya
negara lebih maju. Maka itu setiap daerah pasti berlomba-lomba untuk meningkatkan
PAD agar daerahnya dapat mengikuti perkembangan jaman dan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi.Sebagian besar pendapatan
daerah berasal dari pajak sehingga dengan adanya otonomi daerah, pemerintah
memberikan peluang kepada tiap daerah untuk dikelola demi pembangunan
daerahnya,sehingga dapat memajukan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
maka daerah membutuhkan sumber-sumber penerimaan yang cukup memadai untuk
kemajuan daerahnya. sumber-sumber penerimaan daerah ini dapat berasal dari pajak
dan bantuan (subsidi) dari pemerintah pusat (Rustam,2014).
Anggaran pendapatan daerah bersumber dari pendapatan asli daerah dan
penerimaan dana yang berupa pajak daerah dan retribusi daerah. sumber-sumber
pajak pendapatan pemerintahan daerah di Kota Sidoarjo yaitu pajak hotel, pajak
restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir, pajak bumi dan bangunan, pajak
bea hak atas tanah dan bangunan, dan pajak air tanah yang dapat meningkatkan
pendapatan daerah.
Di kota Sidoarjo juga diyakini memiliki tingkat potensi yang sangat besar
pada sektor hotel dan restoran,karena kabupaten sidoarjo yang juga begitu padat
penduduknya dan anak muda yang banyak menggemari setiap hari untuk kumpul dan
menghambiskan waktu di sebuah mall atau pertokoan serta banyaknya hotel,
apartemen yang terus dibangun di wilayah sudut kota. Pembangunan pusat
pembelanjaan yang mayoritas para pengusaha tertarik menanamkan saham atau
berinvestasi berlomba-lomba untuk membuka usaha restoran,cafe,dan rumah makan
yang cukup potensial untuk dikembangkan lebih pesat sehingga dapat memberikan
kontribusi terhadap penerimaan sumber pajak sehingga dapat meningkatkan
pendapatan asli daerah kota Sidoarjo. Dan diharapakan dalam meningkatnya
pembangunan ini dapat memberikan target serta realisasi pencapaian yang lebih baik.
Di kota Sidoarjo menunjukkan peningkatan yang sangat pesat dalam membangun

185
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

perekonomian daerahnya, khususnya pada pajak hotel dan restoran yang diyakini
mempunyai pertumbuhan pajak yang meningkat secara pesat dari tahun 2013 sampai
dengan 2016, Berikut adalah tabel yang menggambarkan target dan realisasi
penerimaan pajak daerah pada tahun 2013 adalah :
Tabel 1
Data Target dan Realisasi Pajak Daerah
Kota Sidoarjo Tahun 2013-2016
No Jenis pajak Target Realisasi
1 Pajak Hotel 3.900.000.000.00 4.435.368,609.00
2 Pajak Restoran 24.500.000.000.00 26.261.512.567.30
3 Pajak Hiburan 1.800.000.000.00 2.528.253.324.00
4 Pajak Reklame 8.750.000.000.00 8.900.173.479.00
5 Pajak Penerangan 166.000.000.000.00 167.615.988.547.00
Jalan
6 Pajak Parkir 10.500.000.000.00 10.913.025.538.00
7 Pajak Bumi dan 139.000.000.000.00 147.187.993.871.00
Bangunan
8 Pajak Bea Hak 142.150.000.000.00 155.400.719.381.00
Atas Tanah dan
Bangunan
9 Pajak Air Tanah 1.500.000.000.00 1.521.623.370.00
Sumber : DPPKA Kota Sidoarjo

Fenomena pada Tabel 1 menjadi daya tarik bagi peneliti untuk melakukan
penelitian mengenai pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah di Kota
Sidoarjo pada periode 2013-2016 untuk mengukur seberapa besar tingkat pencapaian
efektivitas dan kontribusi pajak yang disumbangkan suatu daerah terhadap
pendapatan asli daerah di kota sidoarjo.
Sistem Pemungutan Pajak.
Sistem pemungutan pajak hotel dan restoran menurut pajak pembangunan
untuk mengukur tingkat efektifitas dan kontribusi adalah sebagai berikut :
1. Efektivitas Pajak Hotel dan Restoran
Menurut Mahmudi (2010),menyatakan bahwa efektivitas merupakan
hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Dikatakan
efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan
(spending wisely).Pengukuran efektivitas memerlukandata-data realisasi pendapatan

186
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

dan anggaran atau target pendapatan. Menurut Memah (2013) untuk mengukur
besarnya peningkatan efektivitas pajak hotel dan restoran adalah sebagai berikut :

Tingkat Efektivitas = x 100%

2. Kontribusi Pajak Hotel Dan Pajak Restoran


Kontribusi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pajak daerah
memberikan sumbangan dalam penerimaan PAD.Untuk mengukur kontribusi pajak
hotel dan restoran, Menurut Memah (2013) diukur dengan membandingkan antara
realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran dengan realisasi pendapatan asli daerah
adalah sebagai berikut :
Tingkat Kontribusi : x 100%

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian Deskriptif Kualitatif. Menurut Soewadji (2012:52), bahwa
penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami suatu fenomena atau gejala sosial
dengan lebih benar dan lebih objektif, dengan cara mendapatkan gambaran yang
lengkap tentang fenomena yang dikaji. “ Penelitian deskriptif adalah penelitian
terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang
meliputi kegiatan penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi,
keadaan, ataupun prosedur’’ (Sangadji dan Sopiah,2010:21). Gambaran objek dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Sidoarjo.
Jenis Data
Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder.
1. Jenis data primer yaitu data yang langsung di peroleh dari sumbernya diamati, dan
di catat dengan cara observasi dan wawancara tentang pajak hotel dan
restoran.Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah :
a) Informasi tentang perhitungan pemungutan pajak Efektivitas dan Kontribusi
pajak hotel dan restoran dalam pendapatan daerah Kota Sidoarjo.

187
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

b) Dokumen-Dokumen yang terkait.


2. Jenis data sekunder adalah data yang di peroleh dari buku-buku dan liberatur yang
ada kaitannya dengan penelitian ini,dan dari dokumen dan laporan dari pihak
perusahaan yang terkait.
Sumber Data
Merupakan data-data yang diperoleh langsung untuk mengetahui
perkembangan dan kontribusi pajak dan retribusi daerah sebagai salah satu
komponen sumber pendapatan asli daerah di Kota Sidoarjo, penentuan target dan
standar operasional serta hambatan-hambatan yang ditemui dalam pemenuhan target
yang informasinya penulis peroleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Sidoarjo.
Batasan Penelitian
1. Untuk menganalisis sejauh mana efektivitas pemungutan pajak hotel dan restoran
yang dimiliki Kota Sidoarjo 2013-2016?
2. Untuk menganalisis besarnya kontribusi pajak hotel dan restoran yang dimiliki
Kota Sidoarjo 2013-2016 ?
Asumsi Penelitian
Asumsi yang mendasari penelitian ini berawal dari peranan pajak dalam
meningkatkan pendapatan daerah kota Sidoarjo dan ingin mengetahui efektivitas
penerimaan pajak hotel dan restoran pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Sidoarjo.
Unit Analisis
1) Menganalisis data informasi efektivitas dan kontribusi pajak hotel dan restoran
terhadap pendapatan daerah Kota Sidoarjo.
2) Menganalisis perhitungan tarif pajak hotel dan restoran dalam meningkatkan
pendapatan daerah kota Sidoarjo.
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian
penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Anggaran
keuangan DPPKA yang mengenai hasil penerimaan pajak hotel dan restoran
pertahunnya. Sumber PAD yang diteliti adalah Pimpinan atau pegawai yang

188
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

mengetahui pemungutan pajak hotel dan restoran, bagaimana efektifitas dan


kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah
dengan menggunakan sebuah instrumen tanya jawab atau wawancara langsung
terhadap pegawai atau pimpinan dinas pendapatan, pengelolaan keuangan aset kota
sidoarjo yang terlibat secara langsung dalam pengelolaan data administrasi pajak
daerah. Sedangkan untuk data sekunder berisi jumlah penerimaan pajak daerah dan
jumlah pendapatan asli daerah untuk membantu dalam menganalisis tingkat
efektifitas dan kontribusi pajak.Teknik Pengumpulan Data yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Studi Lapangan (field research).
Studi lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh
data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan
terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi :
2. Studi Kepustakaan (library research)
Penelitian pustaka adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mempelajari serta
mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan materi pembahasan guna
dijadikan dasar dalam melakukan penilaian dan perbandingan dari penelitian yang
telah dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan
dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-buku literatur, buku teks, dan
catatan kuliah, dengan metode ini akan diperoleh gambaran mengenai efektivitas
pajak hotel dan restoran yang kontribusinya dalam meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
3. Teknik Interview (wawancara).
Wawancara dalam cara atau teknik untuk mendapatkan informasi atau data dari
interview atau responden dengan wawancara secara langsung face to face, antara
interviewer dengan interviewee (Soewadji,2012:152). Pendekatan yang digunakan
dalam wawancara penelitian ini adalah dengan mengunakan petunjuk umum
dalam berwawancara, yaitu: Pertama, peneliti mengadakan sosialisasi terlebih
dahulu sehingga peneliti diketahui atau dikenal oleh responden: Kedua,

189
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

diusahakan untuk menjalin keakraban peneliti dengan para informan: Ketiga,


peneliti mengunakan pokok-pokok pertanyaan yang mudah dijawab oleh
responden. Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara
semi struktur.
Teknik Analisis Data.
Pengertian analisis data menurut (Sugiyono,2014:402) adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi,wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam
ketagori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan akan yang dipelajari, dan memmbuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Tahapan-tahapan teknik analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Langkah pertama atau dasar yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah untuk mengungkap permasalahan yang terjadi yaitu bagaimana
menganalisis hasil efektivitas dan kontribusi pajak hotel dan restoran terhadap
pendapatan asli daerah.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tingkat efektivitas dan kontribusi
pajak hotel dan restoran berguna untuk meningkatkan pendapatan asli daerah
dikota sidoarjo.
3. Melakukan wawancara atau tanya jawab kepada pihak-pihak yang terkait seperti
pimpinan, staf ataupun karyawan yang berhubungan dengan pengelolaan
penerimaan pajak daerah untuk membantu dalam penyelesaian hasil penelitian ini.
4. Memberikan rekomendasi perbaikan atas dasar temuan-temuan permasalah yang
timbul mengenai tentang hubungan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan
asli daerah.
5. Langkah terakhir menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Analisis data
Dari hasil penelitian dapat diidentifikasi adanya temuan-temuan dari beberapa
faktor yang menjadi kendala dalam pemungutan pajak hotel dan restoran dalam

190
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

peningkatan efektivitas maupun kontribusi yang dihasilkan pada Dinas Pendapatan


dan Pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo, antara lain :
1. Kesadaran Wajib Pajak.
Kurangnya kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak merupakan kendala paling
utama yang ada dalam pemungutan pajak, hal ini diakibatkan oleh beberapa
faktor yang mempengaruhi antara lain beberapa anggapan wajib pajak bahwa
pajak bersifat sangat memberatkan karena memaksa dan harus dipungut tiap
tahun terkadang periode 3 bulanan, ketidaktahuan wajib pajak tentang ketentuan
dan tata cara perpajakan, hingga kurangnya pengetahuan dan pemahaman wajib
pajak terhadap fungsi dan manfaat pajak itu sendiri yang dikarenakan masih
kurang percayanya mereka pada keberadaan pajak.
2. Penilaian Negatif/Buruk Terhadap Aparatur pemungut pajak oleh wajib pajak.
Setelah banyak kasus-kasus korupsi yang terjadi di indonesia mengenai kasus
korupsi dibidang perpajakan dan dilakukan oleh pegawai pajak, masih banyak
wajib pajak berfikiran bahwa pegawai pajak atau aparatur pajak hanya
memungut pajak bukan untuk negara melainkan untuk keperluannya sendiri itu
terbukti dari kasus Gayus Tambunan sehingga menimbulkan citra yang sangat
buruk bagi instansi pemerintahan terutama pada instansi pemerintah dibagian
pemungutan pajak. Hal ini menyebabkan masyarakat atau banyak wajib pajak
berfikiran negatif terhadap aparatur pemungut pajak dan enggan untuk
membayar pajaknya dan masih banyak wajib pajak tidak mau melaporkan
pajaknya karena berfikiran yang pembayaran pajaknya hanya akan dinikmati
oleh aparatur pemungut pajak yang tidak bertanggung jawab dengan pajak yang
telah dipungut.
3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam aparatur pemungut pajak yang ada pada Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo masih kurang efektif
karena dalam pengelolaannya dalam menunjang untuk terlaksanaannya
peningkatan pendapatan asli daerah yang maksimal dirasa cukup kurang
maksimal karena masih banyak aparatur yang merangkap tugas sehingga
perangkapan tugas ini menyebabkan aparatur pajak merasa kurang efektif pada

191
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

bagiannya. Sebab perangkapan tugas ini adanya perbedaan perangkapan di tiap


divisi serta kurang secara kualitas karena dasar menjadikan para aparatur
pemungut pajak masih ada yang tidak sesuai dengan bidangnya sehingga masih
perlunya bimbingan dan pelatihan dalam seminar sosialisasi pajak sebagai
tuntutan tugas pekerjaan yang pada dasarnya adalah bidang ekonomi dan pajak
agar dapat tercipta pengelolaan sumber daya manusia yang memadai dan efektif.
Sebab Masalah
Mengetahui diri adanya masalah-masalah yang ditimbulkan menyebabkan
penilaian efektivitas dan pencapaian potensi pajak hotel dan restoran yang
menghambat tingkat pencapaiannya dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,
maka peneliti menunjukkan sebab-sebab masalah yang mempengaruhi tingkat
pencapaian efektivitas dan kontribusi yang dihasilkan, yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan Self Assessment System yang digunakan untuk pengukuran Pajak
Hotel dan Restoran.
Dalam pengukuran pajaknya wajib pajak dalam menghitung jumlah pajaknya
untuk pajak hotel dan restoran karena termasuk pajak daerah maka
menghitungnya menggunakan penerapan Self Asessment System yaitu wajib
pajak berhak menghitung sendiri jumlah pajak yang akan dibayarnya sesuai
dengan omzet ataupun pendapatan yang diperolehnya. Akan tetapi masih ada
wajib pajak yang melaporkan pajaknya tidak sesuai dengan omzet sehingga
penerimaan pendapatan asli daerah tidak dapat tercapai dengan baik karena
antara realisasi pajak daerah tidak memenuhi targetnya. Meskipun penerapan
pajaknya wajib pajak menghitung pajaknya sendiri kendalanya masih ada wajib
pajak yang enggan atau tidak tersedia untuk membayar pajaknya walaupun
sudah melaporkan pajaknya karena merasa keberatan atau tidak adanya
kepercayaan wajib pajak terhadap pemungut pajak.
2. Tidak Transparasi Terhadap Pendapatan Pajaknya
Ketidak transparasian suatu pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan pajak
yang diterimanya menyebabkan kesulitan aparatur pajak dalam mencapai
targetnya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, ketidak transparasian ini
disebabkan wajib pajak tidak melaporkan keseluruhan jumlah pajak yang harus

192
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

dibayarkan atau tidak sesuai dengan pendapatan yang diterimanya jika jika diliat
dari kegiatan operasi kerja dan jumlah pengunjung pajak hotel dan restoran.
Ketidak transparasian ini sering dilakukan oleh wajib pajak agar pajak yang
dibayarkan tidak terlalu tinggi atau dibawah target yang telah ditentukan.
Akibat Masalah
Akibat yang ditimbulkan dari masalah yang terjadi yang dihadapi oleh
aparatur pemungut pajak pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota
Sidoarjo melakukan tindakan, sebagai berikut:
1. Menutup usaha wajib pajak akan dilakukan apabila wajib pajak yang sudah
mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak tetapi enggan untuk membayar atau
tidak tersedia membayar pajaknya karena berbagai alasan dan data pajak yang
dilaporkan tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
2. Sanksi Administrasi pajak akan dikenakan apabila wajib pajak tidak menaati
tatacara pembayaran pajak yang sudah ditentukan dan diatur oleh Peraturan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 pajak daerah pasal
57 tentang tata cara pemungutan pajak menyatakan bahwa sanksi administrasi
yang akan dikenakan bagi wajib pajak yang tidak patuh dan tidak menaati
pembayaran pajak akan dikenakan sanksi sebesar 2% perbulan untuk Pajak
Hotel dan Restoran, dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayarkan
untuk jangka waktu paling lama 24 bulan dihitung sejak terhutang pajaknya.
3. Pengadaan Silent, merupakan pengadaan secara diam-diam yang dilakukan
aparatur pemungut pajak untuk menelusuri mengapa adanya
ketidaktransparasian terhadap pendapatan pajaknya karena antara targetnya tidak
sesuai dengan realisasi pajak yang dilaporkan oleh wajib pajak. Pengadaan silent
ini sering dilakukan oleh aparatur pajak untuk mengamati keadaan dihotel-hotel
yang dianggap melaporkan pajaknya tidak sesuai dengan mendatangi hotel dan
menjadi tamu dihotel tersebut dengan melihat keadaan mulai dari ramainya
pengunjung sehingga dapat menjadi acuan atau gambaran terhadap realisasi
pendapatan hotel tersebut.

193
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

Analisis Masalah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan adanya
permasalahan, sebab masalah, akibat masalah yang ditumbulkan dari masalah yang
dihadapi oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo dalam
pemungutan pajak oleh aparatur pajak kepada wajib pajak sehingga mempengaruhi
hasil perolehan realisasi yang diterima dengan target yang harus dicapai dalam
mengukur seberapa besar pencapaian efektivitas dan kontribusi dari tahun 2013-
2016.
Tabel 4
Data Target dan Realisasi
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Sidoarjo
Tahun 2013-2016
Tahun Target Realisasi Selisih Tercapai % Keterangan
2013 498.100.000.000.00 524.764.658.686.30 26.664.658.686,30 105,35% Sudah
Mencapai
Target
2014 597.600.000.000.00 608.692.188.163.50 11.092.188.163,50 101,85% Sudah
mencapai
Target
2015 679.653.998.860.00 700.342.551.866.89 20.688.553.006,89 103,04% Sudah
mencapai
Target
2016 686.820.000.000.00 735.767.535.183.00 48.947.535.183,00 107,12% Sudah
Mencapai
Target
Sumber: DPPK Kota Sidoarjo (2017)

Perkembangan penerimaan pendapatan asli daerah Kota Sidoarjo dilihat dari


hasil perolehan antara target dan realisasinya. Berikut adalah data yang diperoleh
dari Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Sidoarjo menunjukkan besarnya
realisasi dan target penerimaannya, yaitu pada Tabel 4. Berdasarkan hasil data Tabel
4 menunjukkan bahwa jumlah realisasi pencapaian dan penerimaan target
pendapatan asli daerah Kota Sidoarjo dari tahun 2013 sampai dengan 2016
mengalami peningkatan yang relatif cukup baik. Dapat dilihat pada tahun 2013
sampai tahun 2016 pencapaian realisasi dapat melampaui targetnya meskipun tiap
tahunnya realisasi pencapaiannya terus meningkat. Pada tahun 2013 presentase
pencapaian target menunjukkan 105,35% dengan jumlah target
Rp.498.100.000.000.00 dan realisasi penerimaan Rp. 524.764.658.686.30 yang sudah

194
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

dapat melampaui targetnya. Pada tahun 2014 prentase pencapaian target


menunjukkan 101,85% dengan jumlah target Rp.597.600.000.000,00 dan realisasi
penerimaan Rp. 608.692.188.163.50 yang dapat melampaui targetnya. Pada tahun
2015 presentase pencapaian target menunjukkan 103,04% dengan jumlah target
Rp.679.653.998.860.00 dan realisasi penerimaan Rp.700.342.551.866.89 yang dapat
melampaui targetnya. Sedangkan pada tahun 2016 presentase pencapaian target
menunjukkan 107,12% dengan jumlah target Rp.686.820.000.000,00 dan realisasi
penerimaan Rp. 735.767.535.183,00 yang dapat melebihi targetnya. Pencapaian yang
cukup efektif disebabkan karena penerimaan pajak daerah yang terealisasikan dengan
maksimal beroperasi dengan baik karena terlihat pencapaian dalam pemungutan
pajak daerah yang sudah efektif disebabkan dari penerimaan pajak hotel dan pajak
restoran dalam pencapaian target dan realisasinya cukup signifikan jika dibandingkan
dengan pajak daerah lainnya pun peningkatan dari 2013 hingga tahun 2016 memang
keseluruhan realisasi jumlah penerimaan pajak daerahnya hampir dapat memenuhi
targetnya karena tingginya target yang ditentukan pusat sehingga penerimaan
pendapatan asli daerah kota sidoarjo dapat memberikan kontribusi yang cukup untuk
penerimaan kas daerah. Berikut adalah gambaran proses peningkatan penerimaaan
pendapatan asli daerah dari tahun 2013 hingga sampai 2016 pada gambar dibawah
ini :

Gambar 5
Perkembangan Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tahun 2013-2016

195
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

SIMPULAN
Dari analisis ini terlihat bahwa target dan realisasi pajak hotel dan restoran
yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA)
Kota Sidoarjo sudah sesuai dengan potensi rill dari pajak hotel dan restoran yang
dimiliki Kota Sidoarjo.Hasil penelitian dapat diketahui adanya beberapa kendala
permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah DPPKA Kota Sidoarjo, antara lain
adalah kurangnya kesadaran dari wajib pajak, penilaian negatif atau buruk terhadap
aparatur pemungut pajak oleh wajib pajak, keterbatasan SDM dalam pengelolaan
pemungutan pajak, penerapan Self Asessment Systemyang disalah gunakan oleh
wajib pajak, serta tidak transparasi terhadap pendapatannya. Dari adanya kendala-
kendala tersebut Pemerintah Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota
Sidoarjo dapat berusaha melakukan pembenahan-pembenahan dalam pemungutan
pajak hotel dan restoran agar pencapaian target dan realisasi dapat tercapai dalam
mencapai peningkatan pendapatan asli daerah untuk kegiatan perekonomian daerah
yang lebih efisien dan memadai.

SARAN
Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo harus
menyiapkan tambahan aparatur pajak dalam satu tim untuk mengupdate data-data
tagihan yang lebih akurat dan terbaru agar data-data yang diperolah up to date setiap
tahunnya serta aparatur pemungutan pajak harus meningkatkan kinerja pemeriksaan
dan kinerja lapangan. Dan harus ada peningkatan upaya pengoptimalisasian terhadap
peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur pajak agar mampu meningkatkan kualitas
dalam pemungutan pajak serta kinerja yang lebih efektif agar dapat menghasilkan
efektivitas serta sumbangan kontribusi yang lebih optimal untuk keuangan daerah
kota Sidoarjo. DPPKA kota sidoarjo harus menyediakan sanksi yang mengkagetkan
atau theraphy shock seperti sanksi yang bersifat khusus untuk wajib pajak yang
benar-benar tidak mau mentaati tata cara pemungutan pajak yang ada dan
menerapkan seperti pemberian reward bagi wajib pajak yang rajin membayar
pajaknya tepat waktu agar dapat memotivasi wajib pajak yang lain bahwa
pemungutan pajak itu wajib dan sangat bermanfaat bagi negara/da

196
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

DAFTAR PUSTAKA

Abunyamin, Oyok. 2010. Perpajakan Pusat dan Daerah.Humaniora. Bandung.

Feisly, Kesek. 2013. "Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Pajak Parkir


Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Manado." Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 1.4.

Lisasih, N.Y. 2011. Kendala dalam pemungutan pajak daerah.http://ninyasmine.


wordpress. com/2011/07/17/ kendala_pajak_daerah/. 20 januari 2015
(15.30).

Mahmudi, 2010.Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Kedua. UPP STIM


YKPN.Yogyakarta.

Mardiasmo, 2011.perpajakan.Edisi Revisi Tahun 2011. CV Andi Offset.Yogyakarta.

Mariastuti,Dwi Yulianti 2012. Pengaruh Ektensifikasi dan Intensifikasi Pajak


Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Pada Dinas Pendapatan Kota
Bandung. Universitas Widyatama.

Memah,edward W.2013.Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel dan


Restoran Terhadap PAD Kota Manado.Jurnal Emba. Vol 1. No 3 juni
2013.Hal.871-881.

Mukhlis, I. 2010. Peran Pajak Daerah Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli


Daerah.Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Priantara,D.2012.perpajakan indonesia. Mitra Wacana Media. Jakarta

Resmi,Siti.2014. perpajakan teori dan kasus.Edisi 8.Salemba Empat.Jakarta

Rochmat Soemitro. 2012. Perpajakan Teori dan Teknis Pemungutan. Bandung:


Graha Ilmu.
.
Rustam, Akie Rusaktiva. 2014. Pengaruh Sosialiasi Perpajakan Dan Kepemilikan
NPWP Terhadap Penerimaan Pph Orang Pribadi Pengusaha.Jurnal
Vol3No2.Hlm18http://www.slideshare.net/Uofa_Unsada/2011420028-
achaddeh

Siahaan,M.P.2010.Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.Edisi Revisi.Pt Raja


Grafindo Persada.Jakarta.

Yuli, Chomsatu Dan Anita Wijayanti 2016. "Analisis Efektifitas Pajak Parkir
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo."Malang." Jurnal
Ilmu Hukum 1-25.

197
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

Yuliartini,P.I, dan N.L. Supadmi. 2015. Efektivitas pemungutan pajak hotel dan
restoran pada pemerintahan daerah kota denpasar. Vol 10.No.02.

Yunus, Abdul Thalib.2010. Analisis Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor


Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Kabupaten Bone Bolango Di
Provinsi Gorontalo.JurnalEconomicResources,11(30),Hlm:91-99.
file:///C:/Users/user/Downloads/Documents/ipi295926_2.pdfE-
JurnalAkuntansi Universitas Udayana. 10.2 (2015): 489-502

198

Anda mungkin juga menyukai