3 (2017)
ABSTRAK
Dengan berbagai macam permasalahan yang timbul dari Pajak Hotel dan
Restoran di Kota Sidoarjo yang potensinya semakin berkembang dengan
diperhatikannya adanya kompenen pendukung dari sektor jasa, Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui tingkat pencapaian efektifitas dan kontribusi pajak Hotel dan
Restoran terhadap PAD Kota Sidoarjo. Metode analisis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer berupa hasil
wawancara, dan dokumentasi, serta data sekunder berisi jumlah penerimaan pajak
daerah PAD untuk menganalisis tingkat pencapaian efektivitas dan kontibusi pajak.
Hasil dari penelitian menunjukkan Tingkat efektivitas penerimaan pajak hotel sangat
efektif tahun 2015-2016, tetapi kontribusi dari tahun 2013-2016 terus menurun,
kontribusi pajak hotel dan restoran yang dicapai oleh DPPKA Kota Sidoarjo tetap
cukup signifikan dalam memberikan sumbangan peningkatan penerimaan daerah.
ABSTRACT
With various problems arising from Hotel dan Restaurant Taxes in Sidoarjo
City whose potential is growing by considering the existence of supporting
components of the service sector, the purpose of this study to determine the level of
attainment of affectiveness and contribution of Hotel and Restaurant tax on PAD
Sidoarjo. The method of research analysis used is descriptive qualitative with
primary data collection technique in the from of interview result, and documentation,
and secondary data contains amount of local tax revenue of PAD to analyze level of
attainment of effectiveness and tax contribution. The results of the research show
that the effectiveness rate of Hotel tax revenues is very effective in 2015-2016, but
contribution from 2013-2016 continues to decrease, Hotel and Restaurant tax
contribution achieved by DPPKA of Sidoarjo City remains significant enough to
contribute to the increase of local revenue.
184
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
PENDAHULUAN
Sebagai negara yang berkembang indonesia memiliki kebijakan untuk
memajukan negara dengan pembenahan insfrastruktur dan menaikkan taraf hidup
masyarakat di setiap daerahnya agar mencapai otonomi yang lebih baik dan supaya
negara lebih maju. Maka itu setiap daerah pasti berlomba-lomba untuk meningkatkan
PAD agar daerahnya dapat mengikuti perkembangan jaman dan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi.Sebagian besar pendapatan
daerah berasal dari pajak sehingga dengan adanya otonomi daerah, pemerintah
memberikan peluang kepada tiap daerah untuk dikelola demi pembangunan
daerahnya,sehingga dapat memajukan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
maka daerah membutuhkan sumber-sumber penerimaan yang cukup memadai untuk
kemajuan daerahnya. sumber-sumber penerimaan daerah ini dapat berasal dari pajak
dan bantuan (subsidi) dari pemerintah pusat (Rustam,2014).
Anggaran pendapatan daerah bersumber dari pendapatan asli daerah dan
penerimaan dana yang berupa pajak daerah dan retribusi daerah. sumber-sumber
pajak pendapatan pemerintahan daerah di Kota Sidoarjo yaitu pajak hotel, pajak
restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir, pajak bumi dan bangunan, pajak
bea hak atas tanah dan bangunan, dan pajak air tanah yang dapat meningkatkan
pendapatan daerah.
Di kota Sidoarjo juga diyakini memiliki tingkat potensi yang sangat besar
pada sektor hotel dan restoran,karena kabupaten sidoarjo yang juga begitu padat
penduduknya dan anak muda yang banyak menggemari setiap hari untuk kumpul dan
menghambiskan waktu di sebuah mall atau pertokoan serta banyaknya hotel,
apartemen yang terus dibangun di wilayah sudut kota. Pembangunan pusat
pembelanjaan yang mayoritas para pengusaha tertarik menanamkan saham atau
berinvestasi berlomba-lomba untuk membuka usaha restoran,cafe,dan rumah makan
yang cukup potensial untuk dikembangkan lebih pesat sehingga dapat memberikan
kontribusi terhadap penerimaan sumber pajak sehingga dapat meningkatkan
pendapatan asli daerah kota Sidoarjo. Dan diharapakan dalam meningkatnya
pembangunan ini dapat memberikan target serta realisasi pencapaian yang lebih baik.
Di kota Sidoarjo menunjukkan peningkatan yang sangat pesat dalam membangun
185
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
perekonomian daerahnya, khususnya pada pajak hotel dan restoran yang diyakini
mempunyai pertumbuhan pajak yang meningkat secara pesat dari tahun 2013 sampai
dengan 2016, Berikut adalah tabel yang menggambarkan target dan realisasi
penerimaan pajak daerah pada tahun 2013 adalah :
Tabel 1
Data Target dan Realisasi Pajak Daerah
Kota Sidoarjo Tahun 2013-2016
No Jenis pajak Target Realisasi
1 Pajak Hotel 3.900.000.000.00 4.435.368,609.00
2 Pajak Restoran 24.500.000.000.00 26.261.512.567.30
3 Pajak Hiburan 1.800.000.000.00 2.528.253.324.00
4 Pajak Reklame 8.750.000.000.00 8.900.173.479.00
5 Pajak Penerangan 166.000.000.000.00 167.615.988.547.00
Jalan
6 Pajak Parkir 10.500.000.000.00 10.913.025.538.00
7 Pajak Bumi dan 139.000.000.000.00 147.187.993.871.00
Bangunan
8 Pajak Bea Hak 142.150.000.000.00 155.400.719.381.00
Atas Tanah dan
Bangunan
9 Pajak Air Tanah 1.500.000.000.00 1.521.623.370.00
Sumber : DPPKA Kota Sidoarjo
Fenomena pada Tabel 1 menjadi daya tarik bagi peneliti untuk melakukan
penelitian mengenai pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah di Kota
Sidoarjo pada periode 2013-2016 untuk mengukur seberapa besar tingkat pencapaian
efektivitas dan kontribusi pajak yang disumbangkan suatu daerah terhadap
pendapatan asli daerah di kota sidoarjo.
Sistem Pemungutan Pajak.
Sistem pemungutan pajak hotel dan restoran menurut pajak pembangunan
untuk mengukur tingkat efektifitas dan kontribusi adalah sebagai berikut :
1. Efektivitas Pajak Hotel dan Restoran
Menurut Mahmudi (2010),menyatakan bahwa efektivitas merupakan
hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Dikatakan
efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan
(spending wisely).Pengukuran efektivitas memerlukandata-data realisasi pendapatan
186
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
dan anggaran atau target pendapatan. Menurut Memah (2013) untuk mengukur
besarnya peningkatan efektivitas pajak hotel dan restoran adalah sebagai berikut :
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian Deskriptif Kualitatif. Menurut Soewadji (2012:52), bahwa
penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami suatu fenomena atau gejala sosial
dengan lebih benar dan lebih objektif, dengan cara mendapatkan gambaran yang
lengkap tentang fenomena yang dikaji. “ Penelitian deskriptif adalah penelitian
terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang
meliputi kegiatan penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi,
keadaan, ataupun prosedur’’ (Sangadji dan Sopiah,2010:21). Gambaran objek dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Sidoarjo.
Jenis Data
Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder.
1. Jenis data primer yaitu data yang langsung di peroleh dari sumbernya diamati, dan
di catat dengan cara observasi dan wawancara tentang pajak hotel dan
restoran.Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah :
a) Informasi tentang perhitungan pemungutan pajak Efektivitas dan Kontribusi
pajak hotel dan restoran dalam pendapatan daerah Kota Sidoarjo.
187
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
188
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
189
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
190
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
191
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
192
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
dibayarkan atau tidak sesuai dengan pendapatan yang diterimanya jika jika diliat
dari kegiatan operasi kerja dan jumlah pengunjung pajak hotel dan restoran.
Ketidak transparasian ini sering dilakukan oleh wajib pajak agar pajak yang
dibayarkan tidak terlalu tinggi atau dibawah target yang telah ditentukan.
Akibat Masalah
Akibat yang ditimbulkan dari masalah yang terjadi yang dihadapi oleh
aparatur pemungut pajak pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota
Sidoarjo melakukan tindakan, sebagai berikut:
1. Menutup usaha wajib pajak akan dilakukan apabila wajib pajak yang sudah
mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak tetapi enggan untuk membayar atau
tidak tersedia membayar pajaknya karena berbagai alasan dan data pajak yang
dilaporkan tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
2. Sanksi Administrasi pajak akan dikenakan apabila wajib pajak tidak menaati
tatacara pembayaran pajak yang sudah ditentukan dan diatur oleh Peraturan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 pajak daerah pasal
57 tentang tata cara pemungutan pajak menyatakan bahwa sanksi administrasi
yang akan dikenakan bagi wajib pajak yang tidak patuh dan tidak menaati
pembayaran pajak akan dikenakan sanksi sebesar 2% perbulan untuk Pajak
Hotel dan Restoran, dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayarkan
untuk jangka waktu paling lama 24 bulan dihitung sejak terhutang pajaknya.
3. Pengadaan Silent, merupakan pengadaan secara diam-diam yang dilakukan
aparatur pemungut pajak untuk menelusuri mengapa adanya
ketidaktransparasian terhadap pendapatan pajaknya karena antara targetnya tidak
sesuai dengan realisasi pajak yang dilaporkan oleh wajib pajak. Pengadaan silent
ini sering dilakukan oleh aparatur pajak untuk mengamati keadaan dihotel-hotel
yang dianggap melaporkan pajaknya tidak sesuai dengan mendatangi hotel dan
menjadi tamu dihotel tersebut dengan melihat keadaan mulai dari ramainya
pengunjung sehingga dapat menjadi acuan atau gambaran terhadap realisasi
pendapatan hotel tersebut.
193
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
Analisis Masalah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan adanya
permasalahan, sebab masalah, akibat masalah yang ditumbulkan dari masalah yang
dihadapi oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo dalam
pemungutan pajak oleh aparatur pajak kepada wajib pajak sehingga mempengaruhi
hasil perolehan realisasi yang diterima dengan target yang harus dicapai dalam
mengukur seberapa besar pencapaian efektivitas dan kontribusi dari tahun 2013-
2016.
Tabel 4
Data Target dan Realisasi
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Sidoarjo
Tahun 2013-2016
Tahun Target Realisasi Selisih Tercapai % Keterangan
2013 498.100.000.000.00 524.764.658.686.30 26.664.658.686,30 105,35% Sudah
Mencapai
Target
2014 597.600.000.000.00 608.692.188.163.50 11.092.188.163,50 101,85% Sudah
mencapai
Target
2015 679.653.998.860.00 700.342.551.866.89 20.688.553.006,89 103,04% Sudah
mencapai
Target
2016 686.820.000.000.00 735.767.535.183.00 48.947.535.183,00 107,12% Sudah
Mencapai
Target
Sumber: DPPK Kota Sidoarjo (2017)
194
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
Gambar 5
Perkembangan Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tahun 2013-2016
195
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
SIMPULAN
Dari analisis ini terlihat bahwa target dan realisasi pajak hotel dan restoran
yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA)
Kota Sidoarjo sudah sesuai dengan potensi rill dari pajak hotel dan restoran yang
dimiliki Kota Sidoarjo.Hasil penelitian dapat diketahui adanya beberapa kendala
permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah DPPKA Kota Sidoarjo, antara lain
adalah kurangnya kesadaran dari wajib pajak, penilaian negatif atau buruk terhadap
aparatur pemungut pajak oleh wajib pajak, keterbatasan SDM dalam pengelolaan
pemungutan pajak, penerapan Self Asessment Systemyang disalah gunakan oleh
wajib pajak, serta tidak transparasi terhadap pendapatannya. Dari adanya kendala-
kendala tersebut Pemerintah Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota
Sidoarjo dapat berusaha melakukan pembenahan-pembenahan dalam pemungutan
pajak hotel dan restoran agar pencapaian target dan realisasi dapat tercapai dalam
mencapai peningkatan pendapatan asli daerah untuk kegiatan perekonomian daerah
yang lebih efisien dan memadai.
SARAN
Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Kota Sidoarjo harus
menyiapkan tambahan aparatur pajak dalam satu tim untuk mengupdate data-data
tagihan yang lebih akurat dan terbaru agar data-data yang diperolah up to date setiap
tahunnya serta aparatur pemungutan pajak harus meningkatkan kinerja pemeriksaan
dan kinerja lapangan. Dan harus ada peningkatan upaya pengoptimalisasian terhadap
peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur pajak agar mampu meningkatkan kualitas
dalam pemungutan pajak serta kinerja yang lebih efektif agar dapat menghasilkan
efektivitas serta sumbangan kontribusi yang lebih optimal untuk keuangan daerah
kota Sidoarjo. DPPKA kota sidoarjo harus menyediakan sanksi yang mengkagetkan
atau theraphy shock seperti sanksi yang bersifat khusus untuk wajib pajak yang
benar-benar tidak mau mentaati tata cara pemungutan pajak yang ada dan
menerapkan seperti pemberian reward bagi wajib pajak yang rajin membayar
pajaknya tepat waktu agar dapat memotivasi wajib pajak yang lain bahwa
pemungutan pajak itu wajib dan sangat bermanfaat bagi negara/da
196
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
DAFTAR PUSTAKA
Yuli, Chomsatu Dan Anita Wijayanti 2016. "Analisis Efektifitas Pajak Parkir
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo."Malang." Jurnal
Ilmu Hukum 1-25.
197
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)
Yuliartini,P.I, dan N.L. Supadmi. 2015. Efektivitas pemungutan pajak hotel dan
restoran pada pemerintahan daerah kota denpasar. Vol 10.No.02.
198