Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang


pada pasien ini didapatkan diagnose pasien dengan giant hernia inguinalis lateralis
sinistra reponible. Diagnose pasien ini dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan penunjang lainnya. Pada anamnesis didapatkan seorang laki laki
usia 78 tahun dengan keluhan benjolan pada lipatan paha kiri yang dirasakan sejak
2 tahun yang lalu. Berdasarkan teori hernia merupakan protrusi atau penonjolan
isi suatu rongga melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeurotik dinding
perut, baik secara congenital atau didapat. Hernia dapat dijumpai pada segala usia,
dan lebih banyak pada laki-laki dari pada perempuan. Insiden kejadian hernia
yang meningkat dengan bertambahnya umur mungkin disebabkan oleh
meningkatkanya penyakit yang meningkatkan tekanan intraabdominal.

Benjolan dapat dimasukkan kedalam perut, benjolan tidak nyeri, benjolan


timbul setelah melakukan aktivitas dan berkurang saat istirahat atau berkurang
saat istirahat atau berbaring. Keluhan lain pasien tidak merasakan mual, muntah,
nyeri perut, ataupun perut kembung, serta buang air kecil dan buang air besar
seperti biasa

Berdasarkan sifatnya hernia terbagi 2 yaitu hernia reponible dan


ireponible, hernia reponible bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar ketika
berdiri atau mengedan, dan masuk lagi ketika berbaring atau bila didorong masuk
perut. Selama hernia masih reponible, tidak ada keluhan nyeri atau gejala
obstruksi usus. Bila isi kantung tidak dapat direposisi kembali kedalam rongga
perut, hernia diseut hernia ireponible. Ini biasa disebabkan oleh perleketan isi
kantong kepada peritoneum kantong hernia. Hernia ini disebut hernia akreta.
Masih tiak ada keluhan nyeri, tidak juga adanya sumbatan usus. Hernia disebut
hernia inkarserata ata herniatrangulata bila isinya terjepit oleh cincin hernia
inkarserata atau hernia strangulate bila isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga
isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali kedalam rongga perut. Secara
klinis, istilah hernia inkarserata lebih dimasukkan untuk hernia ireponible yang
disertai gangguan pasase, sedangkan hernia strangulate dipakai untuk
menyebutkan hernia ireponible yang disertai gangguan vaskularisasi.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan Pemeriksaan fisik, keadaan umum


sakit ringan, Composmentis, gizi baik. Tanda vital dalam batas normal. Status
lokalis regio inguinal sinistra: Inspeksi tampak benjolan berbentuk lonjong,
berwarna sama dengan warna kulit sekitar yang turun sampai ke skrotum dengan
batas yang tidak tegas. Palpasi benjolan berukuran ±8x4 cm, tidak ada nyeri
tekan, perabaan suhu seperti disekitarnya, konsistensi kenyal, benjolan dapat
didorong masuk ke rongga abdomen. Auskultasi Terdengar suara bising usus
pada benjolan, peristaltic kesan normal.

Tanda klinis pad pemeriksaan hernia tergantung dari isi hernia, apakah
masih dapat hilang timbul atau tidak. Pasien harus dievaluasi dalam keadaan
berdiri dan berbaring serta saat pasien batuk atau mengedan untuk melihat
benjolan yang dikeluhkan. Pada inspeksi saat pasien mengedan untuk melihat
benjolan yang dikeluhkan. Pada inspeksi saat pasien mengedan, dapat dilihat
hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan atau benjolan yang
berbentuk lonjong diregio inguinalis yang berjalan dari lateral atas (kraniolateral)
ke medial bawah (kaudomedial), sedangkan hernia inguinalis medialis cenderung
berbentuk oval atau bulat. Kalau kantong hernia berisi organ, tergantung isinya,
pada palpasi mungkin teraba usu, omentum (seperti karet). Atau ovarium. Pada
perkusi akan terdengar pekak. Pada auskultasi hiperperistaltik, biasanya pada
hernia yang mengalami obstruksi usus (hernia inkarserata).

Anda mungkin juga menyukai