and histologically confirmed No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 1/3
PUSKESMAS (Kepala Puskesmas)
No (TTD Kepala Puskemas) KARANGLEWAS NIP.
1 Pengertian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberkulosis. 2 Tujuan Sebagai acuan petugas untuk menetapkan diagnosa serta terapi kepada pasien 3 Kebijakan Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Karanglewas nomor : 440/C.VII/SK/06/I/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Karanglewas 4 Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 5 Alat & Bahan 6 Prosedur 1. Petugas menanyakan apakah terdapat keluhan batuk produktif lebih dari 2 minggu, yang disertai gejala pernapasan (nyeri dada, sesak napas, hemoptisis) dan/atau gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, keringat malam dan mudah lelah). 2. Petugas melakukan pemeriksaan mikroskopis kuman TB (Bakteri Tahan Asam/BTA) atau kultur kuman dari spesimen sputum/dahak sewaktu-pagi-sewaktu. 3. Petugas melakukan penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan BTA. Untuk menentukan kategori pengobatan. 4. Pada pasien dengan kasus baru dengan BTA positif, kasus baru dengan BTA negative/rongent posotif yang sakit berat dan ekstra paru berat diberlakukan Kategori 1 (2HRZE/4H3R3). Artinya pengobatan tahap awal selama 2 bulan diberikan tiap hari dan tahap lanjutan selama 4 bulan diberikan 3 kali dalam seminggu. Jadi lama pengobatan seluruhnya 6 bulan. 5. Pada pasien dengan TB paru pengobatan ulang (TB kambuh, gagal pengobatan, putus berobat/default) diberlakukan Kategori 2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3). Artinya tahap awal pengobatan selama 3 bulan terdiri dari 2 bulan RHZE ditambah suntikan streptomisin, dan 1 bulan HRZE. Pengobatan tahap awal diberikan setiap TUBERKULOSIS A15 : Respiratory tuberkulosis, bacteriologically and histologically confirmed No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 2/3 hari. Tahap lanjutan diberikan HRE selama 5 bulan, 3 kali seminggu. Jadi lama pengobatan 8 bulan. 6. Apabila pemeriksaan dahak masih positif (belum konversi) pada akhir pengobatan tahap awal kategori 1 maupun kategori 2, maka diberikan pengobatan sisipan selama 1 bulan dengan HRZE. 7. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit tuberculosis, ketaatan minum obat dan kontrol secara teratur, pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan. 8. Petugas merujuk jika : a. Pasien dengan sputum BTA (-), klinis (+) tapi tidak menunjukkan perbaikan setelah pengobatan dalam jangka waktu tertentu b. Pasien dengan sputum BTA (-), klinis (-/ meragukan) c. Pasien dengan sputum BTA tetap (+) setelah jangka waktu tertentu d. TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB dengan komorbid) e. Suspek TB – MDR harus dirujuk ke pusat rujukan TB-MDR. 7 Diagram Alur Batuk produktif lebih dari 2 minggu, yang disertai gejala pernapasan dan/atau gejala sistemik ↓ Pemeriksaan mikroskopis kuman TB (Bakteri Tahan Asam/BTA) ↓ Penegakan diagnosis dan Pengobatan Kategori 1 atau Kategori 2 ↓ Konseling dan Edukasi ↓
Rujuk jika terdapat indikasi
8 Unit Terkait Pemeriksaan Umum, Laboratorium
Rekaman Historis Perubahan
Tanggal No Yang Diubah Isi Perubahan Diberlakukan TUBERKULOSIS A15 : Respiratory tuberkulosis, bacteriologically and histologically confirmed No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 3/3