Anda di halaman 1dari 3

Bandingkan kelebihan dan kelemahan penggunaan pegas diafragma dan pegas koil pada

kopling manual

1. Kopling pegas diaphragma Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk
diafragma/ bilah/ daun. Penggunaan pegas diafragma mengatasi kekurangankekurangan
dari pegas spiral. Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya lebih
lemah dibanding pegas spiral dan kurang responsif (kerjanya lebih lambat), sehingga
kebanyakan kopling pegas diafragma ini digunakan pada kendaraan ringan yang
mengutamakan kenyamanan.Kopling diafragma juga termasuk kopling tunggal kering.
Kopling ini tidak mempunyai komponen seperti kopling tipe pegas spiral, dimana
mempunyai mekanik pemindah seperti tuas pembebas, pen pemutar, baut mata dan
sebagainya tetapi cukup dengan pegas diafragma. Pegas diafragma dapat menggerakkan
pelat penekan untuk menghubungkan dan memutuskan kopling dengan mesinya. Ditinjau
dari konstruksinya tipe ini sangat sederhana dantekananya lebih merata dan kuat,
meskipun kopling sudah tipis (aus), karena pegas diafragma dipasang sedemikian rupa
terhadap covernya maka dalam penggantian kopling dilakukan sekaligus.

Tipe kopling pegas diafragma mempunyai keuntungan sebagai berikut :

a) Tenaga yang dibutuhkan untuk mengoprasikan pedal kopling diusahakan sekecil


mungkin.
b) Pegas disphragma menekan plat penekan lebih merata dibandingkan dengan pegas
coil.
c) Bila terjadi keausan pada pelat kopling tidak mengurangi tekanan pada pelat
penekan.
d) Selama sekeliling permukaanya rata, kopling tetap seimbang.
e) Tidak seperti kopling tipe coil yang mana tenaga pegas akan berkurang pada
kecepatan tinggi karena gaya sentrifugal, kopling tipe pegas diafragma bebas dari
problem ini.
f) Pegas diafragma memerlukan ruang arah axial yang cukup kecil,sehingga sirip-sirip
pendingin dapat diletakkan pada pelat penekan.
g) Jumlah bagian-bagianya lebih sedikit dari pada tipe pegas coil.
h) Tenaga penekanan pedal kopling lebih ringan.
i) Penekanan terhadap plat kopling lebih merata.
j) Tenaga pegas tidak akan berkurang karena gaya sentrifugal saat kecepatan tinggi.

Kerugian :

a) Penekanan terhadap plat kopling lebih kecil

Clutch Cover Tipe Coil Spring

Kopling ini menggunakan pegas tipe koil untuk konstruksi rumah koplingnya.Untuk
komponen lainnya tetap sama yaitu menggunakan kampas kopling dan plat tekan. Pegas
kopling tipe ini sangat banyak, tergantung pada ukurannya. Pegas kopling yang banyak ini
membuat kekuatan pegasnya sangat kuat untuk menekan, untuk itulah tipe ini sangat cocok
digunakan untuk mobil dengan daya angkut berat, seperti truk. Tapi tipe ini adalah
Memiliki pegas yang banyak membuat bila ada satu pegas lemah atau patah, membuat
kopling jadi mudah selip. Tapi selama kondisi semua pegas bagus, maka penekannya tetap
rata dan sangat kuat

Tipe ini mempunyai keuntungan :

a) Penekanan terhadap plat kopling lebih kuat.


b) sangat cocok digunakan untuk mobil dengan daya angkut berat

Dan kerugian :

a) Tenaga untuk menekan pedal kopling besar.


b) Konstruksi rumit sehingga harganya mahal.
CARA KERJA KOPLINGNYA

Saat pedal ditekan Release fork menekan release bearing, release bearing menekan
release lever sehingga release lever mengangkat pressure plate melalui pivot pin melawan
tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara
flywheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft
transmisi.Saat pedal dilepas Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak
menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plate dan pressure plate
menekan clutch disc ke flywheel. Terjadi perpindahan tenaga :Mesin (flywheel) - clutch
cover - pivot pin - release lever – pressure plate-clutch disc-spline-input shaft transmisi.

Anda mungkin juga menyukai