Anda di halaman 1dari 13

Disusun untuk Memenuhi Tugas Makalah Pendidikan Pancasila &

Kewarganegaraan

Berjudul

PELAKSANAAN DEMOKRASI PANCASILA


DI ERA GLOBALISASI

Oleh
RIDWAN YULIYANTO
21010115130154

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala


yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah dengan tepat waktu, yang kami beri Judul “Pelaksanaan
Demokrasi Pancasila di Era Globalisasi”. Tujuan dari penyusunan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan program studi S1
Teknik Sipil Universitas Diponegoro.

Didalam pengerjaan makalah ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat
membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima
kasih sedalam-dalamnya kepada bapak Joko Wasisto,S.Kar,M.Hum. Selaku dosen
Pendidikan Kewarganegaraan, serta semua pihak yang telah banyak membantu
dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya. Saya
sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Semarang, November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Konsep ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PERMASALAHAN .......................................................................... 3
2.1 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 4
3.1 Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia ............................... 4
3.2 Eksistensi Pancasila di Era Globalisasi ................................................. 7
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 9
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 9
4.2 Saran ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila yang dalam keseluruhan konteks pembukaan UUD 1945, harus
menjadi rujukan bagi seluruh kalangan masyarakat. Karena Pancasila dirumuskan
dari kesepakatan tokoh-tokoh yang merumuskan Pancasila ini. Pancasila juga
harus menjadi landasan yang kokoh dalam pembentukan karakter bangsa. Di
tengah kehidupan masyarakat yang pruralistik, baik dari segi agama, kebudayaan,
adat istiadat, dan etnis, peranan Pancasila mempunyai nilai-nilai kebudayaan yang
mampu mempersatukan kemajemukan tersebut.

Di era globalisasi ini Pancasila masih sangat perlu dihayati dan di amalkan
oleh masyarakat dalam kehidupansehari-hari yang merupakan sumber dari segala
peraturandi negara Indonesia dan menjadikanya sebagai pedoman hidup.

1.2 Konsep Demokrasi Pancasila dalam Era Globalisasi


Tantangan Pancasila sebagai ideologi terbuka di era globalisasi ini telah
nampak baik kini maupun nanti. Seperti terjadi tindakakan sparatis yang terjadi di
berbagai wilayah seperti Aceh, Maluku, Papua dan yang lainya. Dan belum lama
ini terjadigerakan-gerakan terorisme yang mengatasnamakan Agama yang justru
hendak memecah persatuandan kesatuan negara kita. Penanganan yang tidak tepat
dan tegas terhadap gerakan-gerakan atau tindakan-tindakan yang dapa tmemecah
persatuan bangsa tersebut akan berdampak padaancaman eksistensi pancasila di
negara ini. Jika bangsa Indonesia sudah kehilangan jiwanya karena pengaruh
lingkungan, maka hilanglah eksistensi kebangsaan Indonesia.

1
Di era globalisasi ini Pancasila juga akan di hadapkan
oleh permasalahan yang lebih besar yaitu adanya globalisasi. Sekecil apapun
perubahan yang terjadi di dunia akan segera dirasakan
oleh bangsa Indonesia, dan sebaliknya sekecil apapun peristiwa atau masalah yang
terjadi di Indonesia akan segera terlihat oleh dunia, Sehingga Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa harus tetapterjaga eksistensinya dalam masyarakat bangsa
Indonesia agartidak hilang karena pengaruh globalisasi.

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peran Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia
2. Untuk mengetahui eksistensi Pancasila di Era Globalisasi















2
BAB II
PERMASALAHAN

2.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia ?
2. Bagaimana eksistensi Pancasila di Era Globalisasi ?

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia


Ketika Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 mengemukakan bahwa
Republik Indonesia yang akan diproklamasikan memerlukan Dasar Negara yang
kokoh dan kemudian mendapat persetujuan para Pendiri Negara untuk menjadikan
usulnya yang diberi nama Pancasila Dasar Negara itu, maka sejak itu bangsa
Indonesia mempunyai satu landasan yang membedakannya dari bangsa-bangsa
yang lain di dunia.

Dalam perjuangan bangsa Indonesia selanjutnya Pancasila telah berperan


amat besar dan bahkan menentukan. Dampak utama Pancasila sebagai Dasar
Negara RI adalah bahwa hingga sekarang Republik Indonesia masih tetap berdiri
meskipun selama 70 tahun harus mengalami ancaman, tantangan dan gangguan
yang bukan main banyaknya dan derajat bahayanya. Pancasila telah menjadi pusat
berkumpul bagi berbagai pendapat yang berkembang di antara para pengikut
sehingga terjaga persatuan untuk menjamin keberhasilan perjuangan. Pancasila
juga memberikan pedoman yang jelas untuk menetapkan arah perjuangan pada
setiap saat, terutama apabila harus dihadapi ancaman yang gawat yang datang dari
luar. Pancasila juga telah menimbulkan motivasi yang kuat sehingga para pengikut
Republik terus menjalankan perjuangan sekalipun menghadapi tantangan dan
kesukaran yang bukan main beratnya. Dengan begitu Pancasila menjadi Identitas
bangsa Indonesia.

Meskipun Pancasila selama 70 tahun berdirinya Republik Indonesia telah


disalahgunakan oleh banyak penguasa, namun bagian besar rakyat Indonesia tetap
menganggap Pancasila sebagai Dasar Negaranya. Tanpa Pancasila tidak ada
Republik Indonesia. Hanya sebagian kecil saja rakyat Indonesia yang tidak
menghendaki Pancasila karena terpengaruh oleh gagasan-gagasan lain yang
berbeda atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu
menjadi kewajiban kita untuk mengatasi kelemahan yang masih ada dan secara

4
sungguh-sungguh serta mantap mengusahakan agar Pancasila menjadi kenyataan
hidup dalam masyarakat. Justru ketika bangsa Indonesia mengalami tahap surut
yang demikian parah usaha itu amat penting. Sebab dalam keadaan begitu terbuka
peluang bagi mereka yang tidak menghendaki Pancasila untuk memaksakan
gagasan mereka menjadi landasan hidup bangsa Indonesia.

Kita harus mengusahakan agar dalam masyarakat Indonesia nilai Ketuhanan


Yang Maha Esa makin kuat, karena itulah landasan spiritual dan moral bagi
perjuangan. Dengan landasan demikian perjuangan kita akan lebih ulet dan tahan
terhadap setiap tantangan. Untuk itu kehidupan beragama harus dilakukan lebih
mendalam dan tidak hanya dipandang dari sudut ritual belaka. Sekarang ada
kemajuan bahwa masjid, gereja dan pura makin banyak dikunjungi warga
masyarakat. Namun ternyata bahwa faktor kuantitas ini belum diimbangi dengan
faktor kualitas yang memadai. Itu terbukti dari perilaku banyak anggota masyarakat
yang jauh sekali dari nilai spiritual dan moral yang tinggi. Rendahnya mutu kendali
diri umpamanya merupakan indikasi dari kurangnya kualitas spiritual bangsa.

Demikian pula nilai-nilai lain masih perlu sekali terwujud dalam kehidupan
yang nyata. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab harus makin meningkatkan
perwujudan Hak-Hak Azasi Manusia serta kepedulian sosial. Persatuan Indonesia
harus memperlihatkan makin berkembangnya kesempatan bagi setiap daerah untuk
mengatur dirinya dengan pelaksanaan otonomi yang luas; sebaliknya makin kuat
persatuan antar-daerah dalam negara kesatuan Republik Indonesia sehingga tidak
terjadi disintegrasi nasional. Kerakyatan atau Demokrasi sekarang memang sedang
meningkat sejak Reformasi, termasuk kebebasan atau kemerdekaan pers. Namun
yang terjadi malahan kebablasan yang merugikan masyarakat pada umumnya
ketika perorangan atau golongan tertentu terlalu memanfaatkan kebebasan untuk
kepentingannya sendiri. Keadilan Sosial masih sangat perlu diwujudkan, antara lain
dalam bidang ekonomi melalui perwujudan kekuatan ekonomi rakyat yang
meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya. Ini baru beberapa cuplikan dari
hal-hal yang harus kita usahakan agar Pancasila menjadi kenyataan hidup dalam
masyarakat.

5
Usaha untuk menjadikan Pancasila kenyataan hidup bukannya tanpa
tantangan atau gangguan. Dan itu datang dari dalam tubuh bangsa kita sendiri
maupun dari luar. Seperti sudah dikatakan ada pihak-pihak yang mempunyai
pandangan lain atau bahkan mempunyai kepentingan yang berbeda.

Dulu selalu dikatakan bahwa Pancasila menghadapi tantangan dari mereka


yang ingin mendirikan satu negara Islam di Indonesia. Akan tetapi anggapan
demikian sudah tidak benar. Sekarang kebanyakan pemimpin organisasi Islam
menyatakan bahwa Pancasila yang harus menjadi Dasar Negara RI dan mereka setia
kepadanya. Mereka tiba pada kesadaran itu melalui berbagai jalan dan bukan karena
pemaksaan seperti yang dialami dalam masa Orde Baru.

Ada yang berpendapat bahwa Kitab Suci Al Quran tidak mengatakan harus
ada Negara Islam. Yang harus diperjuangkan adalah agar nilai-nilai ajaran Islam
dilaksanakan. Dan hal itu dapat dilakukan dalam negara berdasarkan Pancasila
karena kebanyakan nilai ajaran Islam sama atau tidak bertentangan dengan nilai-
nilai Pancasila. Ada yang lain yang tiba pada kesimpulan itu karena melihat bahwa
Republik Indonesia meliputi banyak sekali suku bangsa dan tidak semua memeluk
agama Islam. Oleh sebab itu untuk mempunyai satu negara yang kokoh kuat di
segala bidang, maka sebaiknya Dasar Negara adalah Pancasila. Karena nilai-nilai
Pancasila banyak persamaannya dengan ajaran Islam maka satu negara berdasarkan
Pancasila dapat diterima sepenuhnya oleh umat Islam. Mungkin ada di antara umat
Islam di Indonesia yang masih secara kolot hendak memperjuangkan satu negara
Islam. Akan tetapi jumlah mereka amat sedikit dibandingkan dengan jumlah umat
Islam Indonesia yang merupakan lebih dari 85 prosen penduduk Indonesia. Juga
pemimpin mereka jauh lebih rendah kemampuannya serta kecil pengaruhnya
dibandingkan dengan para pemimpin Islam yang menghendaki Pancasila sebagai
Dasar Negara.

Yang lebih berat bagi perjuangan Pancasila adalah masuknya globalisasi


dalam kehidupan masyarakat yang tidak mungkin dapat dihindari. Pengaruh-
pengaruh yang menyertai globalisasi Sekarang mulai terlihat di berbagai bidang
kehidupan. Mulai anak-anak hingga orang dewasa sudah akrab dengan globalisasi.

6
Pengaruh-pengaruh yang masuk melalui globalisasi sedikit demi sedikit mulai
menggeser tata nilai yang ada di masyarakat. Pergeseran nilai ini jika tidak
diimbangi dengan pengendalian diri akan mengubah karakter dan kepribadian
bangsa. Pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai tugas yang Sangat berat
dalam membentengi masyarakat dari pengaruh negatif globalisasi.

3.2 Eksistensi Pancasila di Era Globalisasi


Kondisi Pancasila di era globalisasi sangatlah terkontaminasi dari adanya
berbagai macam aspek yang membuat Pancasila tersebut menjadi tidak seperti yang
seharusnya. Dilihat dari melencengnya nilai-nilai Pancasila yang selama ini telah
ditanamkan oleh para pendiri bangsa ini, sebagai contoh ialah terjadinya dis-
integrasi bangsa yang telah jelas-jelas melanggar sila ke-3 yaitu persatuan
Indonesia, atau masih banyak yang lainnya.

Dan jika dilihat lagi dari berbagai aspek masalah yang sedang dihadapi
bangsa indonesia, kita seharusnya kembali menerapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila tersebut. karena pancasilalah yang merupakan pondasi bangsa
indonesia untuk menghadapi bebagai masalah khususnya di era global seperti saat
ini, yang membuat rentan sekali nilai-nilai pancasila tersebut memudar dikarenakan
perubahan zaman oleh adanya globalisasi.

Seharusnya Pancasila sanggup menjawab berbagai tantangan di era


globalisasi, karena dari implikasi dari dijadikannya Pancasila sebagai pandangan
hidup maka bangsa yang besar ini haruslah mempunyai sense of
belonging dan sense of pride atas Pancasila. Setidaknya ada dua alasan yang
menyebabkan suatu ideologi tetap eksis. Pertama adalah jumlah penganut atau
pengikut. Semakin banyak pengikut dari suatu ideologi, maka ideologi tersebut
akan semakin kuat. Pancasila merupakan ideologi yang diikuti oleh seluruh rakyat
Indonesia. Secara konseptual, Pancasila adalah ideologi yang kokoh. Pancasila
tidak akan musnah sepanjang masih ada pengikut yang memperjuangkannya.
Kedua adalah seberapa besar pengikut tersebut mempercayai dan menjadikan
ideologi sebagai bagian dari kehidupannya. Semakin kuat kepercayaan seseorang,

7
maka semakin kuat posisi ideologi tersebut. Sebaliknya, walaupun banyak
pengikut, tetapi apabila pengikut tersebut sudah tidak menjadikan ideologi sebagai
bagian dari kehidupannya, maka ideologi dikatakan lemah.

Posisi pancasila di era globalisasi sangat rawan terhadap gangguan. Secara


formal, Pancasila tetap diakui oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai ideologi
mereka. Namun di tataran aplikatif, prilaku masyarakat banyak yang mengalami
pergeseran nilai. Secara tidak langsung pergeseran nilai tersebut membuat
masyarakat perlahan-lahan melupakan Pancasila. Salah satu alasan pancasila masih
tetap eksis adalah karena pancasila digali dari nilai-nilai yang ada di masyarakat
seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Ada atau tidak
adanya Pancasila, nilai-nilai tersebut memang sudah ada di masyarakat sehingga
tetap berlaku di masyarakat.

Jika masyarakat melaksanakan nilai dan norma yang berkembang, secara


otomatis masyarakat juga mengamalkan Pancasila. Sebagai contoh ketika umat
islam beribadah. Dasar mereka melakukan ibadah adalah ketaatan terhadap ajaran
agama, bukan karena Pancasila. Namun melaksanakan ibadah secara tidak langsung
mengamalkan sila pertama Pancasila. Demikian pula dengan sila-sila yang lain,
masyarakat pada dasarnya tidak mengamalkan pancasila secara langsung. Mereka
hanya mengikuti tata nilai dan hukum adat masing-masing. Tetapi karena nilai-nilai
itu terangkum dalam Pancasila, maka secara tidak langsung masyarakat juga
menjalankan pancasila.

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Eksis dan tidaknya Pancasila di era global sangat tergantung dari nilai-nilai
masyarakat. Jika nilai-nilai tersebut tetap tumbuh dan berkembang, maka Pancasila
juga akan terus eksis. Sebaliknya jika nilai tersebut mengalami pergeseran, besar
kemungkinan Pancasila juga akan mengalami pergeseran. Jika globalisasi mampu
menggeser nilai-nilai di masyarakat dan mengganti dengan tatanan nilai yang baru,
maka besar kemungkinan Eksistensi pancasila akan runtuh. Oleh karena itu, perlu
adanya pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai dasar, pandangan hidup, dan
ideologi sekaligus sebagai benteng diri dan filterisasi terhadap nilai-nilai yang
masuk sebagai dampak dari globalisasi.

4.2 Saran
Untuk mengatasi tantangan globalisasi dapat dilakukan dengan
menyadarkan kembali reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam konteks peri
kehidupan sehari-hari Bangsa Indonesia. Tetap berpegang teguh pada nilai-nilai
pancasila, dan penanaman kembali ide tentang Pancasila sebagai dasar negara sejak
dini.

Bukan hanya tanggung jawab pemerintah akan tetapi sudah merupakan


tanggung jawab kita bersama, membantu mengatasi Pancasila dalam menghadapi
tantangannya dalam era global saat ini. Walaupun banyak tantangan dalam
mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila telah membuktikan
bahwa Pancasila bukan merupakan milik golongan tertentu atau representasi dari
suku tertentu. Pancasila itu netral dan akan hidup di segala zaman seperti yang telah
di lewati di tahun-tahun sebelumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

M.Hum., Rukiyati, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila. UNY Press: Yogyakarta.

Saksono, Ign Gatut. 2007. Pancasila Soekarno. Cipta Media Jaya: Yogyakarta.

Richard W. Mansbach & Kristen L. Rafferty, Pengantar Politik Global,


(Bandung: Penerbit Nusa Media, 2012), hal. 888

Rezel Nurullah, Makalah Pancasila Dalam Paradigma Global,

10

Anda mungkin juga menyukai