Kartul
Kartul
PENDAHULUAN
Kejahatan yang kini tengah marak terjadi dewasa ini memang menjadi
sebuah realita yang mau tidak mau harus diterima oleh setiap orang sebagai
kebebasan dari orang lain dalam bertindak. Dari sini penulis mulai bertanya,
Apakah ada sebuah pengaruh dari luar manusia dalam menentukan pilihan
tindakan dalam hidupnya ? Pertanyaan ini secara langsung merujuk pada pilihan
hidup manusia yang berbasis pada baik dan tidak baik (jahat). Adanya sebuah
pengaruh dari luar ini diyakini oleh penulis sebagai konsekuensi atas kehendak
bebas yang merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Dalam pengalaman penulis
jahat/setan. Lalu, bukan berarti kesalahan manusia dalam memilih tindakan dalam
manusia dengan kebebasannya dapat memilih yang baik. Selain itu, dibalik
pilihan tindakan manusia terdapat peperangan antara “yang jahat” dengan “yang
baik” dalam memperebutkan hati manusia. Bertolak dari realita di atas, penulis
dilakukan oleh setiap manusia. Ada tokoh lain yang ikut mengambil andil dalam
kejahatan manusia tersebut. Tokoh tersebut tidak lain tidak bukan adalah setan.
zaman modern ini. Banyak orang yang justru menganggapnya sebagai omong
1
DEMONOLOGI
kosong belaka yang digunakan orang dewasa untuk mengelabuhi anak kecil agar
patuh terhadap orangtua. Berbeda dengan anggapan banyak orang tersebut, Gereja
Katolik meyakini adanya peran setan di zaman modern ini, bahkan dalam
ajaranNya Yesus mengakui keberadaanNya salah satunya dalam doa Bapa Kami
(baca : “... tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.” ) Yesus sendiri
dibebaskan dari belenggu kuasa jahat oleh karena kuasaNya. Sayangnya seiring
Menurut Johanes Robini Marianto OP, banyak imam didikan tahun 1990
di universitas St. Thomas Manila, Filipina, referensi tentang dunia malaikat dan
setan dalam pengajaran teologi sangat kurang.1 Selain itu berdasarkan data yang
didapatnya, sejak akhir 1960 sampai 1990 semua imam yang dididik sangat
Begitu pula dengan pengalamannya dengan dosen teologinya yang tidak pernah
pendidikan calon imam yang membuat banyak imam cenderung menilai gejala
satanik (dipengaruhi setan) sebagai ilusi dan tidak rasional. Hal itu menyebabkan
1
Johanes Robini Marianto, O.P, DEMONOLOGI dan EKSORSISME : Perspektif Teologi Katolik,
Yayasan Santo Martinus de Porres, Jakarta Barat, 2014, xi
2
DEMONOLOGI
pelayanan imam terhadap mereka yang terpengaruhi oleh kuasa gelap tidak
setan atau secara ilmiah disebut dengan “Demonologi”. Dengan demikian, penulis
merasa dapat membuat pandangan imam di masa depan dalam menghadapi kasus-
kasus terkait satanik menjadi lebih terbuka terhadap keberadaan setan dibanding
Dalam penulisan karya tulis ini penulis memiliki beberapa tujuan dan
manfaat. Penulis membuat karya tulis ini untuk menambah dan mendalami
Kedua, penulis hendak membagikan apa yang telah penulis dapatkan setelah
data dari berbagai macam sumber pustaka dengan membaca beberapa referensi
3
DEMONOLOGI
buku yang dibaca oleh penulis. Buku utama yang penulis gunakan sebagai sumber
penyaringan data pun penulis lakukan agar lebih efisien dalam penulisan dan juga
lebih terfokus pada fokus pembahasan penulis. Selain itu, penulis juga mengambil
beberapa sumber data yang valid dari internet dan tidak lupa untuk melakukan
proses filtrasi terhadap data tersebut. Penulis juga berusaha mengumpulkan data
dalam karya tulis ini. Dalam penarikan kesimpulan penulis membandingkan data
dari berbagai macam sumber yang penulis peroleh agar sekiranya karya tulis dari
penulis dalam lima bab. Kelima bab tersebut terbagi dalam susunan sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menyajikan Latar Belakang dan Rumusan Masalah,
Sistematika penulisan.
BAB II : SETAN
tentang setan agar pembaca memiliki gambaran tentang setan yang dimaksud
4
DEMONOLOGI
terlebih dahulu sebelum masuk kepada bab yang membahas secara khusus
mengenai ilmu tentang setan (demonologi). Pada bab ini penulis akan
Hirarki Setan.
Dalam bab ini penulis akan memulai untuk menjelaskan seputar ilmu
tentang setan. Adapun yang akan dibahas oleh penulis adalah Arti Demonologi,
Pendapat Para Ahli, Demonologi dalam Kitab Suci, Aktivitas Demonik dan
Peperangan Rohani.
BAB IV : KESIMPULAN
Dalam bab ini penulis akan menarik kesimpulan atas penelitian penulis
dengan disertai refleksi oleh penulis atas proses yang telah dilalui penulis. Selain
itu, dalam bab ini penulis juga akan menuliskan relevansi dari belajar demonologi.
Hal ini terkait dengan minimnya perhatian khususnya kepada studi tentang
demonologi.
5
DEMONOLOGI
BAB II
SETAN
Setan sering disebut sebagai roh jahat yang selalau menggoda manusia
supaya berlaku jahat (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Pada hakekatnya setan
sering kali dianggap sebagai salah satu penyebab manusia jatuh ke dalam dosa.
Pada dasarnya segala sesuatu yang ada di dunia ini diciptakan oleh Allah
kelahiran setan dikaitkan dengan kejatuhan para malaikat yang setia pada Allah.
Sebagaimana menurut Neil Forsyth dalam bukunya yang berjudul “The Old
Enemy Satan end the Combat Myth” dikatakan, bahwa hal itu (kelahiran setan;
The Book of Enoch (Henokh adalah “orang benar yang selamat sebelum Kristus,
dalam kitab Ibrani 11, Henokh sejajar dengan tokoh Nuh dan Abraham yang
selamat di mata Allah, dalam bahasa Yunani, tahun 0-200), The Book of Jubilees
(dalam bahasa Ethiopia, tahun 350-500), The Life of Adam and Eve dan
“Di balik keputusan nenek moyang kita untuk membangkang terdengar satu suara
2
Stefanus Pranjana, SETAN MENURUT Orang Katolik Perspektif Perjanjian Baru,
PENERBIT KANISIUS (ANGGOTA IKAPI), Yogyakarta, 2005, 93-94
6
DEMONOLOGI
maut karena iri hati. Kitab Suci dan Tradisi melihat dalam wujud ini seorang
malaikat yang jatuh, yang dinamakan Setan atau Iblis. Gereja mengajar, bahwa ia
pada mulanya adalah malaikat baik yang diciptakan Allah. ‘Setan dan roh-roh
jahat lain menurut kodrat memang diciptakan baik oleh Allah, tetapi mereka
menjadi jahat karena kesalahan sendiri. ‘”(Konsili Lateran IV, 1215; DS 800,
KGK 391).3
Yes 14: 13-15). Menurut Lindsay dalam bukunya yang berjudul “Malaikat-
Sebutan Lucifer itu sendiri mengacu pada teks bahasa Latin (Vulgata) dalam Kitab
Yesaya 14:12 yang tertulis “Quomondo cecidisti de caelo, Lucifer, qui mane
bahkan melampaui kuasa Allah (bdk. Yes 14:13). Kejatuhan malaikat itu sendiri
suatu tempat sampai hari penghakiman mereka tiba (bdk. 2Ptr 2:4). Setelah
dunia. (bdk. Why 20:7-8). Kejatuhan malaikat itu sendiri tidak mengurangi
hakikat mereka sebagai malaikat, meskipun demikian mereka masih berada dalam
kendali Allah dan masih tetap dapat berada di hadirat Allah. Selain itu, Allah
3
Stefanus Pranjana, op.cit., 200
4
Ibid, 10
7
DEMONOLOGI
sendiri masih berkenan untuk melibatkannya dalam rencana Allah terhadap
manusia. Salah satu kasus yang dapat dijadikan acuan adalah kisah Ayub hamba
dengan “penjahat”. Awal dari kehidupan setiap mansuia berasal dari rahim
seorang “Ibu” dan itu adalah hal mutlak. Setiap anak yang lahir dari seorang ibu
adalah baik adanya sekalipun pada saat dewasa kelak dapat menjadi seorang
penjahat. Mengapa dapat terjadi demikian ? Hal ini tentu terkait dengan anugerah
yang telah diterima oleh setiap manusia, yakni kebebasan. Dengan bebas “si anak”
tadi dapat memilih menjadi orang baik ataupun menjadi orang jahat. Hal yang
sama juga berlaku pada malaikat ciptaan Allah. Pada awalnya semua telah
diciptakan oleh Allah dalam kondisi baik adanya (termasuk malaikat). Kebebasan
yang telah diberikan oleh Allah disalahgunakan oleh malaikat ini dengan
kebebasan inilah malaikat tersebut jatuh dalam dosa. Lalu, jika demikian mengapa
8
DEMONOLOGI
Setan adalah makhluk rohani yang mengatasi ruang dan waktu. 5 Hal ini
terkait saat di mana setan dapat merasuki manusia dan binatang (bdk. Mat 8:32;
Mrk 5:13; Luk 8:33) dan benda-benda materia (tubuh, tembok dan lain-lain).
Tempat tinggal setan tidak dapat dijelaskan secara rinci dengan bukti faktual,
karena pada hakekatnya setan merupakan roh murni yang sulit dipahami oleh
mencolok membuat mereka tidak bisa bertahan lama dalam pengada dunia ini,
tetapi mereka dapat masuk ke dalam pengada itu karena hakikat mereka mengatasi
ruang dan waktu.6 Wajar apabila mereka dapat berkomunikasi pada tempat yang
berbeda, mengetahui rahasia masa depan yang tidak diketahui oleh manusia,
sehingga seolah mereka memiliki kekuatan dan pengetahuan yang sangat dahsyat
melampaui manusia.
manusia, tetapi perlu diingat tidak semua manusia dapat dirasukinya. Hal ini
menunjukan bahwa setan itu sendiri kemampuannya masih terbatas. Dengan kata
lain, ada kekuatan di luar manusia yang jauh lebih berkuasa dibanding kekuatan
setan dan kekuatan yang dimaksud adalah kuasa Allah, maka dari itu untuk
mendapat perlindungan dari kuasa yang lebih besar manusia pun hidup dalam
Allah. Meskipun demikian, bukan berarti orang yang hidup dalam Allah tidak
terbebas dari cengkraman setan. Orang saleh yang hidup dalam Allah pun masih
dapat dikuasai oleh setan. Hal itu terjadi dikarenakan adanya kerangka
penyelenggaran Ilahi, yaitu Allah mencintai orang tersebut dan ingin berbuat
5
Stefanus Pranjana, op.cit., 190
6
Ibid, 191
9
DEMONOLOGI
sesuatu atasnya (Ayub) dan Allah tidak pernah mencobai manusia melebihi batas
“Kekuasaan Setan bukan tanpa batas. Ia hanya ciptaan belaka. Walaupun kuat,
karena ia adalah roh murni, namun ia tetap saja makhluk: ia tidak dapat
berlandaskan Yesus Kristus. Usahanya membawa kerugian fisik bagi tiap manuisa
penyelenggaraan Ilahi, yang mengatur sejarah manusia dan dunia dengan penuh
kekuatan dan sekaligus dengan lemah lembut. Bahwa Allah membiarkan usaha
Setan merupakan rahasia besar, tetapi ‘kita tahu, bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia’”
2.2.1.1 Diabolos
“Ho Iesous anechthe eis ten eremon hypo tou pneumatos peirashenai
hypo diabolou”, Yesus dibimbing oleh Roh allah ke padang gurun untuk dicobai
10
DEMONOLOGI
yang berjudul “Theological Dictionary of The New Testamen” dikatakan, bahwa
sebagai kata sifat berarti “pemfitnah”, sebagai kata kerja “diaballo” mempunyai
layak dibenci, tak mau mengakui ( dalam arti menanggalkan sesuatu) dan
diabolos dalam dibagi dalam beberapa tafsiran, yaitu Pertama, setan telah
mencobai Yesus untuk mengubah batu menjadi roti (bdk. Luk 4:3), sedangkan Ia
dapat membuat mukjizat mempergandakan roti untuk orang banyak (bdk. Luk
9:10-17). Kedua, menjanjikan seluruh kemegahan kerajaan dunia (bdk. Yoh 6:1-
15), sedangkan Yesus sendiri mendapatkan kuasa dari surga dan bumi atas dunia
2.2.1.2 Satanas
Iblis jatuh seperti kilat dari langit. (Luk 10:18). Pemikiran Satanologi Qumran dan
Yahudi yang menyajikan pertentangan antara kuasa terang dan malaikat kegelapan
dapat diterima sebagai latar belakang gagasan mengenai Satanas (Iblis). Pada
11
DEMONOLOGI
Beberapa hal yang disebut dalam Perjanjian Baru adalah nama Satanas
keluar dari mulut Yesus (hypage Satana! Enyahlah Iblis, Mat 4:10; 16:23l; Mrk
Sanata, Why 2:9; 3:9) yang mempunyai dan memiliki sejarah hidupnya tersendiri
(ay. 24). Satanas pun disebut sebagai naga atau ular tua (12:3,9). Sebagaimana
menurut Konn dalam bukunya yang berjudul “Gott und Setan” menyatakan,
bahwa Satanas tercipta dari hasil “keguguran yang mengerikan” dan merupakan
penjelmaan dari makhluk surgawi yang tidak bisa dipahami secara akali (tidak
2.2.1.3 Daimon
berbicara (Mrk 1:34). Dalam konteks Yunani, kata daimon yang berarti roh jahat
atau setan berkaitan dengan “kekuatan gelap” yang menguasai atau merasuki
dikenal (Kis 17:18), unsur yang kurang diketahui adalah “ilah” (dewa) yang
Dalam Injil sinoptik diungkapkan bahwa daimon adalah roh yang ditolak
oleh manusia (bdk. Mat 7:22; Mrk 3:15; 6:13; 9:38). Daimon membutuhkan
tempat untuk berdiam (Mat 8:31), membuat manusia menjadi bisu (9:33),
berbicara lewat manusia (Mrk 1:34), mengakui Yesus sebagai Anak Allah (Luk
12
DEMONOLOGI
2.2.1.4 Beelzebul
Pertama, kata “b’l” yang berarti tuan dan “zbl” yang berarti rumah. Kedua, zeboul
zebub (lalat, zibbuah yang berarti korban). Ketiga, berasal dari bahasa Aram bel el
debaba (musuh). Dengan demikian, Beelzebul berarti tuan rumah Iblis dan segala
“kekotoran”, dewa lalat, tuan yang menuntu korban dan tuan para “musuh”.
Baal), dewa orang Filistin (bdk. 2Raj 1:2). Dewa ini memiliki bala tentara untuk
beelzebul dikenal sebagai “penghulu Setan” (archonti ton daimonion, Mat 12:24).
2.2.1.5 Legion
“Legion onoma moi, oti polloi esmen”, namaku Legion karena kami
banyak (Mrk 5:9). Legion berarti divisi pasukan Romawi yang kurang lebih
berjumlah 6,000 personel. Legion dianggap najis oleh Yesus (Mat 5:8), karena
tentang Legion adalah Legion merupakan roh-roh dari para tentara Romawi yang
merupakan roh dari pasukan romawi adalah “Legion” merupakan istilah khas
13
DEMONOLOGI
rantai (Mrk 5:4), berteriak-teriak, memukuli diri sendiri dengan batu (ay. 5),
berbicara kasar, “Apa urusan-Mu!” (ay.7) dan berjumlah 2.000 roh (ay.13).
2.2.1.6 Belial
Pseudepigrapha dan Qumran, maksud kata belial bersifat ambigu, kadang sebagai
sebagaimana menurut Freedman dalam bukunya yang berjudul “The Anchor Bible
dualis, yaitu pemimpin “kuasa kegelapan” yang melawan “kuasa Terang” atau
dalam arti kuasa jahat membuat manusia menyembah berhala dan perzinahan.
muncul atau bangkit dari antara orang mati. McCarter melengkapi pendapat
didiami oleh orang yang telah mati entah orang itu baik ataupun jahat. Sedang kan
bagi Emerton, beliyya’al bukanlah neraka ataupun Syeol (tempat orang mati),
melainkan sebagai kehancuran yang bersifat amat jahat (menerkan, Kis 19:16).
2.2.1.7 Apollion
Apolion yang artinya “perusak” (Why 9:11).9 Apollyon dalam Kitab Wahyu
adalah malaikat jurang maut yang menjaga bagian dunia terbawah tempat para
9
Stefanus Pranjana, op.cit., 74
14
DEMONOLOGI
malaikat menghukum manusia yang tak beriman pada Allah. Beberapa ahli tafsir
Apollion adalah jenis malaikat yang paling jahat (bdk. Why 12:7).
Malaikat jurang maut sering juga disebut dengan abaddon yang berarti alam baka,
kerajaan kegelapan. Dalam perjanjian lama disebutkan sebagai dunia orang mati
atau Syeol (bdk. Ayb 2:5-6), dilumat perusak bagai api (31:12) dan akhirnya
Kristus. Setan mengakui Yesus sebagai “Anak Allah” (bdk. Luk 4:41;
Setan Takut Pada Allah dan Manusia. Ketakutan setan akan diri
dirasuki ke tanah dan keluar darinya (bdk. Luk 9:42), keluar setelah
dalam batin manusia adalah dalam bentuk berdusta (bdk. Yoh 8:44),
lalu kisah mengenai Yudas (bdk. Luk 22:3; Yoh 13:27) dan seperti
10
Ibid, 87-93
15
DEMONOLOGI
Setan Diikat oleh Kristus. Kedatangan Kristus ke dalam dunia telah
Gereja.
(bdk. Mrk 5:5), memutuskan belenggu rantainya (bdk. Mrk 5:4) dan
ia menunggu waktu yang tepat untuk datang kembali (bdk. Luk 4:13),
sendiri, tentang kebebasan manusia yang tak terbatas dalam hal apapun
manusia apabila manusia tak kembali pada Allah (bdk. Kis 26:18),
Iblis menghalangi manusia agar tidak percaya kepada Allah (bdk. Mat
16
DEMONOLOGI
2.3 Hirarki Setan
dalam dunia setan terdapat sebuah hiraraki.11 Mereka (setan) bergabung menjadi
satu dalam sebuah hirarki di mana di tingkat yang tertinggi terdapat setan yang
paling kuat dan menjadi pemimpin diantara yang lainnya. Menurut Thomas
Aquinas, yang paling tinggi tingkatannya adalah yang paling tidak bahagia
(terbalik dengan hirarki malaikat; yang paling tinggi adalah yang paling dekat
dengan Allah). Hal yang menarik lagi dari Thomas Aquinas adalah malaikat yang
tersebut dengan Allah sehingga ia menerima kuasa dan rahmat dari Allah.
“Excorcism And The Church Militant” mengatakan, bahwa beberapa penulis yang
sihir). Jenis ini sukar untuk diusir, karena sering kali yang
dengan setan.
11
Johanes Robini Marianto, O.P, DEMONOLOGI dan EKSORSISME : Perspektif Teologi
Katolik, Yayasan Santo Martinus de Porres, Jakarta Barat, 2014, 77-78
17
DEMONOLOGI
Kedua adalah setan dosa. Setan ini mempengaruhi manusia dalam
kebiasaan manusia berbuat dosa. Roh ini sering juga disebut dengan
baik.
18
DEMONOLOGI
2.4. Kesimpulan
Dari bab ini penulis menyimpulkan bahwa hakekat setan adalah setan
berasal dari malaikat Allah yang tidak taat kepada Allah, sehingga ia menjadi
jahat dan memberontak Allah. Eksistensi kekuatannya sebagai malaikat tetap dan
Allah. Menurut PB, setan terbagi atas beberapa jenis yang memiliki sifat-sifatnya
tersendiri.
Adanya jenis dan sifat yang berbeda-beda ini bukan berarti memberikan
mengahancurkan segala ciptaanNya. Adapun hierarki setan dalam dunia setan pun
pemerintahannya.
19
DEMONOLOGI
BAB III
DEMONOLOGI
Secara etimologis, demonologi terdiri dari dua kata, yakni –demon berasal
dari bahasa Inggris yang berarti setan, jin, iblis (Kamus Bahasa Inggris-Indonesia)
dan –logos berasal dari bahasa Yunani yang berarti ilmu, pengetahuan. Jadi,
diizinkan oleh Tuhan (Diizinkan Tuhan demi kebaikan yang lebih besar) untuk
menguasai dunia.12 Agustinus melihat realitas di dunia ini sebagai tempat belajar
bagi manusia untuk mencapai tingkat kualitas hidup yang baik (rendah hati,
bijaksana, kebaikan sesama) yang juga dipengaruhi oleh setan. Alasan Allah
membiarkan setan terlibat dalam kehidupan manusia masih menjadi misteri yang
tentu hanya Allah sendiri yang tahu maksud dari tindakanNya. Sejatinya,
keterlibatan setan dalam kehidupan manusia yang membuat manusia jatuh dalam
dosa dan kedosaan manusia akibat godaan dari setan merupakan kehendak bebas
12
Johanes Robini Marianto, O.P, DEMONOLOGI dan EKSORSISME : Perspektif Teologi
Katolik, Yayasan Santo Martinus de Porres, Jakarta Barat, 2014, 42
20
DEMONOLOGI
Menurut Agustinus, kebenaran sejati dari kehendak bebas adalah13 :
sehingga berdosa.
setan adalah situasi dan kondisi manusia (Adam) dan setan pada awalnya
(sebelum berbuat dosa) adalah sama (sama-sama bebas). Bagi setan, sekali
untuk bertobat. Berbeda dengan manusia, sekali terjatuh dalam lingkaran dosa ia
salah satu bagian dari hukuman Allah yang dijatuhkan atas setan,
13
Johanes Robini Marianto, O.P, op.cit, 43-44
14
Ibid, 45
21
DEMONOLOGI
Kedua, terkait dengan kemuliaan dan tanggung jawab malaikat
yang jatuh menjadi lebih cenderung pada keberdosaan dan tidak bisa dihindarkan
menyebabkan timbulnya dosa-dosa yang lain, yakni iri hati, dengki dan dosa-dosa
yang lain. Keberdosaan malaikat yang jatuh membuat mereka sulit untuk melihat
kebaikan yang ada dalam penyelenggaraan Ilahi dan saat mereka jatuh mereka
malaikat yang telah jatuh tetap memiliki pengetahuan yang tertutupi oleh
terbatas atas manusia, tetapi sejatinya setan dari dirinya sendiri tidak memiliki
kuasa atas manusia. Setan pun tetap mengakui ke-Allah-an Yesus Kristus sang
sekali tidak mendapat pahala atas apa yang mereka perbuat. Mereka juga
dalam lingkaran dosa. Yang menarik adalah dalam pendapat Agustinus, bahwa
terdapat perbedaan drastis antara keadaan setelah berbuat dosa antara manusia dan
15
Johanes Robini Marianto, O.P, op.cit, 46
22
DEMONOLOGI
malaikat. Jika malaikat sekali berbuat dosa nasib mereka tidak bisa kembali pada
Allah akibat dari kesombongan mereka, maka berbeda dengan manusia yang
untuk menebus dosa manusia dan kembali bersatu dengan Allah. Sekalipun
kemurahan Allah telah terwujud dalam diri Yesus Kristus, tetapi manusia masih
harus memilih antara Allah atau dosa (setan). Itu semua menurut Agustinus
diuji dengan mengizinkan setan memiliki kuasa terbatas oleh Tuhan. 16 Apabila
manusia dengan rahmat Tuhan dapat mengalahkan godaan dari setan, maka
tidak terikat pada tubuh mereka.17 Pengetahuan yang mereka dapat merupakan
anugerah dari Tuhan yang sejatinya mereka dapat secara langusung (tanpa melalui
mengenal kesalahan), tetapi dalam konteks lain (malaikat yang jatuh; setan),
mereka tidak selalu benar dalam keberdosaan mereka dan dalam sisi supranatural
Hampir sama seperti Agustinus, bagi Aquinas, malaikat yang telah jatuh
dalam dosa tidak bisa bertobat untuk kembali pada Allah, karena kuatnya
karena mereka adalah roh murni. Mereka memang telah kehilangan rahmat
16
Johanes Robini Marianto, O.P, op.cit., 47
17
Ibid, 71
23
DEMONOLOGI
pengudusan mereka, tetapi mereka tidak kehilangan hakekat mereka sebagai roh
murni. Hakekat mereka sebagai roh murni yang tak terikat oleh tubuh dan kuasa
berarti dalam dunia nyata oleh pengaruh mereka yang sejatinya terkontrol oleh
Allah. Itulah sebabnya malaikat (setan ataupun malaikat Allah) dapat melakukan
manusia.
pada pengaruh malaikat (baik & jahat) dalam hidup manusia. Kembali ditekankan,
bahwa hal itu disebabkan oleh hakekat mereka sebagai roh murni yang secara
dirasakan manusia dalam hal demonic (aktivitas setan) dapat terlihat secara
konkrit dalam kasus kerasukan (possession). Selain itu, ketidakstabilan emosi juga
menjadi faktor lain penyebab manusia terganggu dalam hal inderawinya, sehingga
manusia dapat melihat wujud “si jahat” yang baginya mengerikan dan membuat
24
DEMONOLOGI
3.3 Demonologi dalam Kitab Suci
disinggung dan bahkan bisa dikatakan tidak berkembang. Hal ini terkait dengan
dalam tulisan-tulisannya yang lebih menjolkan kuasa Tuhan, yakni agar para
pembaca tidak jatuh pada dualisme antara dua kekuatan yang saling berperang dan
PL ditempatkan sebagai makhluk yang bergantung pada kuasa Tuhan dan hanya
kuasa Tuhanlah satu-satunya yang dapat mengalahkan kuasa setan. Justru dalam
tulisan-tulisan yang tidak dimasukkan dalam kanon19 Kitab Suci Perjanjian Lama
yang desebut apokrifa akan terlihat jelas adanya dualisme antara kuasa Terang
berjudul “the Devil Alive and Active in Our World” mengatakan, bahwa dalam PB
setan disebut sebanyak 300 kali.20 Perlu ditekankan kontekstualisasi setan dalam
18
Johanes Robini Marianto, op.cit., 11-12
19
Kanon Kitab Suci artinya sejumlah buku yang dianggap sungguh-sungguh terinspirasi
oleh Roh Kudus sehingga bisa menjadi cerita iman. Tulisan yang dianggap suci sehingga
msuk dalam daftar buku Kitab Suci disebut kanonik; sedangkan yang beredar seolah-olah
suci dan berharap bisa masuk dalam kanon Kitab Suci disebut apokrifa (pseudo-kanonik
[seolah-olah kanonik]), Ibid, 13
20
Johanes Robini Marianto, O.P, op.cit., 17
25
DEMONOLOGI
PB tidaklah berdiri sendiri, melainkan bererkaitan dengan kuasa Kristus
Kristus lebih berkuasa dibandingkan dengan kerajaan setan yang berusaha untuk
PB bukan berasal atas inisiatif para penulis PB sendiri, melainkan atas perkataan
Yesus sendiri. Sebagai kesimpulan dari PB, setan pada kenyataannya merupakan
dalam kehidupan sehari-hari sangat terasa bagi umat manusia (kejatuhan dalam
dosa).
Ada dua alasan aktivitas demonik dapat terjadi pada kehidupan manusia.
Pertama, keberdosaan manusia dan jalan dosa yang tercipta oleh manusia itu
godaan. Tuhan Yesus sendiri pernah digoda oleh setan karena sisi
kemanusiaanNya, tetapi dia tidak terperdaya seperti manusia pada umumnya oleh
karena sisi ke-Allah-anNya. Aktivitas setan sendiri terbagi dalam beberapa bagian
akan pengaruh setan yang dialami oleh sesuatu atau manusia. Sebagaimana
26
DEMONOLOGI
menurut G. Amorth dalam bukunya yang berjudul “An Excorcism”21 dikatakan,
bahwa terjadinya infestasi dapat terjadi pada beberapa manusia dan sesuatu yang
lain.
dalamnya.
perdukunan/sihir.
Kedua adalah obsesi. Pengaruh setan ini terjadi dalam emosi dan imajinasi.
Seseorang yang terkena pengaruh ini akan cenderung berbuat irasional dan tidak
terkontrol demi sesuatu yang diinginkannya. Akibat dari pengaruh ini adalah
21
Johanes Robini Marianto, O.P, op.cit.,, 98
27
DEMONOLOGI
Ketiga adalah fisik. Setan secara langsung menyerang seseorang secara
fisik. Secara umum serangan setan dalam bentuk fisik secara kasap mata mungkin
tidak bisa dibedakan dengan anomali alam yang dialami oleh manusia, karena
kemampuan setan yang dapat menipu fisik manusia (indera), sehingga sulit
kecelakan yang terjadi secara aneh dan sulit untuk diidentifikasi sebab-sebabnya,
mempengaruhi manusia, agar takut padanya. Opresi diartikan sebagai setan yang
secara tiba-tiba kehilangan kesehatan, harta benda dan anggota keluarganya (bdk.
Ayb 1:13-22; 2:7). Orang yang mendadak menjadi bisu dan tuli (bdk. Mrk 9: 14-
32).
kerasukan memperlihatkan si setan secara aktif dan bahkan masuk ke dalam tubuh
dapat diartikan bahwa si setan secara penuh memegang kendali atas tubuh
korbannya (bdk. Mrk 1:21-27, 5:1-20, Luk 4:31-37) dan juga kehilangan
bebasnya (pemujaan setan). Indikator yang paling jelas dalam kasus ini adalah
28
DEMONOLOGI
3.5.2 Pintu Masuk Setan Dalam Diri Manusia22
rasio manusia atas hidup manusia. Kelemahan manusia sebenarnya yang membuat
jalan masuk bagi setan untuk dapat bertindak di luar nalar atas manusia itu sendiri.
Selama manusia masih memiliki sisi lemahnya, maka celah itulah yang digunakan
oleh setan sebagai jalan masuk. Beberapa jalan masuk yang dapat ditempu oleh
22
Johanes Robini Marianto, O.P, op.cit., 87-95
29
DEMONOLOGI
sendiri sering kali tertarik dengan kemudahan yang dijanjikan oleh
depan.
tidak bebas dan takut. Hal ini membuat si anak tertekan dan trauma
30
DEMONOLOGI
hubungan dengan setan. Hal ini juga terkait dengan perjanjian yang
yang masuk dalam dimensi kehidupan manusia tidak bisa masuk begitu saja. Di
dalamnya tentu ada sebuah proses tahapan yang harus dilewati setan, karena
sejatinya setan tidak berkuasa atas manusia dan kehidupan ini. Dari proses
disinyalir sebagai proses tahapan masuknya setan dalam diri manusia. Indikasi-
23
Johanes Robini Marianto, O.P, op.cit., 104-110
31
DEMONOLOGI
mendatang, dan mempunyai kekuatan (fisik) yang melampaui
kenormalan dari segi umur dan kebiasaan orang lain. Ketiga hal
satu kesatuan yang saling berkaitan dan tak bisa dipisahkan untuk
32
DEMONOLOGI
seluruh jagat raya yang menentukan hidup dan mati. Pertempuran ini akan terus
Dalam Efesus 6:12 terlihat jelas, bahwa musuh yang dihadapi oleh
manusia adalah setan (“… melawan roh-roh jahat di udara”). Manusia (Umat
Kristen) sebagai ciptaan Allah ditempatkan sebagai pasukan yang ikut ambil andil
dalam peperangan ini (bdk. Ef 6:11). Tidak banyak orang yang tahu akan maksud
dari perkataan Paulus yang mengajak setiap orang yang beriman dalam Kristus
menganggap bahwa dirinya tidak ikut terlibat dalam pertempuran tersebut yang
Dua kekuasan yang dimaksud adalah kuasa Allah dan kuasa setan. Jelas
kuasa setan (malaikat yang jahat) sejak awal bertujuan untuk melampaui Tuhan.
dihukum oleh Allah. Manusia yang merupakan ciptaan Allah digunakan olehnya
yang dapat diperbuat oleh setiap manusia ciptaan Allah dalam kerangka
Kej 3) akan kebebasannya dapat mengakibatkan dosa pada manusia, agar manusia
Sejak awal kejatuhan setan bukanlah akhir dari peperangan setan melawan
Allah, justru merupakan awal bagi manusia untuk berjuang melawannya. Tawaran
33
DEMONOLOGI
setan kepada manusia pun semakin berkembang seiring pertumbuhan manusia
dari awal hingga sekarang. Terbukti bahwa manusia justru menerima tawaran
setan dalam bermacam-macam bentuk (gaya hidup, seks bebas, dan sebagainya).
Artinya, bisa dikatakan, bahwa beberapa orang telah berhasil dikalahkan oleh
penebus atas dosa yang telah dilakukan oleh manusia sebelumnya dan dosa asal
yang berasal dari Adam. Wafat dan kebangkitanNya membuat manusia telah
menang atas dosa asal mereka. Kemengan manusia atas dosa asalnya bukan
kebebasan yang masih dimiliki oleh manusia merupakan celah bagi kuasa setan
untuk membuat manusia kembali berbuat dosa. Namun, atas kuasa Allah, Allah
tetap menyertai manusia dalam pergulatan melawan kuasa setan hingga akhir
tersendiri. Hal ini dapat dilihat dalam Matius 12:22-28. Akan menjadi jelas ketika
melihat secara khusus pada bagian ayat 25. Dikatakan di sana Yesus berkata
tentang eksistensi sebuah kerajaan tak akan terwujud, jika kerajaan tersebut
terpecah-belah. Dari situ dapat diambil kesimpulan, bahwa kerajaan iblis itu ada
dan tidak terpecah belah serta sampai sekarang keberadaannya pun masih.
34
DEMONOLOGI
Bertolak dari perikop PL tentang eksistensi setan yang masih berkenan
dihadapan Allah (bdk. Ayb 1:6-7; 2:1-2), dapat diambil kesimpulan, bahwa setan
masih bisa masuk ke hadirat Allah dan Allah tidak mengusirnya. Justru terjadi
percakapan di sana. Lalu, apakah setan berada di surga setelah ia diusir oleh Allah
keberadaan surga. Dilihat dalam konteks Kej 1:1, di sana dituliskan, bahwa Allah
menciptakan langit dan bumi, namun dalam versi bahasa Inggris dapat diartikan
demiikian, “In the begining God created the heavens and the earth” yang artinya
2Taw 2:6 , dikatakan di sana bahwa “... langit yang mengatasi segala langit...”.
Berarti dapat diartikan secara harafiah bahwa masih ada langit tertinggi yang
mengatasi langit yang terlihat dari bumi. Dalam 2Kor 12:2, dikatakan di sana “...
orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga ... (Dalam bahasa
Inggris, the third heaven). Lalu dalam ayat 4, dijelaskan di sana bahwa langit
merupakan tempat kediaman Tuhan.25 Dari situ dapat diambil kesimpulan, bahwa
Alkitab, tetapi hanyalah tafsiran dari Alkitab yang kiranya masuk akal.
24
Derek Prince, Peperangan Rohani, Yayasan Pengkabaran Injil “Immanuel”, Jakarta,
1993, 17-18
25
Derek Prince, op.cit., 19
35
DEMONOLOGI
terperinci. Langit yang ketiga merupakan tempat tinggal Allah sekaligus tempat
pertama merupakan langit yang secara inderawi dapat dilihat oleh manusia
melalui penglihatan jasmaninya, tepatnya berada di atas bumi. Berarti langit pada
merasa doa-doa yang kita panjatkan sulit masuk ke dalam hadirat Allah pada saat
kemungkinan atas kesulitan yang kita alami dalam berdoa agar doa-doa kita
sampai kehadirat Allah, namun salah satu penyebabnya mengapa kita mengalami
hal tersebut adalah kita terlibat dalam sebuah peperangan antara kerajaan setan
terjadi. Dalam Dan 10:2-6. Di sana diceritakan tentang pengalaman Daniel yang
peperangan yang terjadi saat hendak pergi menemui Daniel (bdk. Dan 10:12-13).
(archangel) yang mendapat tugas secara langsung dari Allah untuk melindungi
bani Israel. Penghulu malaikat tersebut adalah Mikhael. Tugas Mikhael adalah
melindungi bani Israel, oleh sebab itu ketika penyampaian wahyu kepada Daniel
26
Ibid., 21
36
DEMONOLOGI
atas masa depan bani Israel dihalangi oleh musuh, maka Mikhael langsung turun
Pertempuran tersebut beralngsung selama dua puluh satu hari. Peperangan yang
dihadapi oleh malaikat Allah ternyata tidak berakhir begitu saja. Setelah bertemu
dengan Daniel, pertempuran melawan para malaikat jahat masih berlanjut (bdk.
Dan 10:20). Dalam pertempuran tersebut malaikat Allah yang membawa wahyu
dengan Mikhael bekerja sama untuk dapat mengalahkan musuh. Dari situ dapat
peperangan tersebut terjadi karena adanya korelasi antara rencana Allah dan
UmatNya. Sampai detik ini pun peperangan tersebut masih berlangsung, karena
rencana Allah atas manusia akan terus berjalan hingga tiba akhir zaman
iblis olehNya (bdk. Why 20:7-10). Kesimpulan yang kedua adalah betapa
besarnya dampak dari kekuatan doa. Doa yang dipanjatkan oleh Daniel membuat
perubahan besar di langit yang melibatkan bala tentara Allah dan bala tentara
setan. Doa Daniel juga mempengaruhi kemenangan bala tentara Allah atas bala
tentara setan.
3.5.4 Kesimpulan
mempelajari setan/iblis dan hal-hal yang terkait dengannya sebagai suatu realita
umat beriman yang bergulat di dunia ini. Dalam Alkitab sendiri banyak
diceritakan tentang adanya sebuah pertempuran antara dua kuasa dalam semesta
ini yang kerap kali dikaitkan dengan kehidupan manusia. Realitanya manusia ikut
37
DEMONOLOGI
ambil andil dalam pertempuran itu. Peran manusia di sini adalah sebagai makhluk
oleh dua kuasa tersebut. Di sisi lain manusia memiliki sisi lemah yang menjadi
celah bagi kuasa setan untuk menandingi kuasa Allah, namun Allah tidak tinggal
diam atas hal itu. Ia tetap menjaga manusia sebagai ciptaanNya yang merupakan
melawan kuasa setan bukan terletak pada kemampuan manusia semata, melainkan
38
DEMONOLOGI
BAB IV
RELEVANSI DEMONOLOGI
4.1 Kesimpulan
Hakikat setan adalah setan berasal dari malaikat Allah yang tidak taat
kemuliaannya oleh karena kejatuhannya dalam dosa. Dalam Perjanjian Baru, setan
terbagi dalam beberapa jenis yang memiliki sifat-sifatnya tersendiri. Adanya jenis
dan sifat yang berbeda-beda ini tidak menunjukkan tingkatan gradasi kemampuan
setan dalam menggoda manusia, karena sejatinya mereka memiliki tujuan yang
hierarki setan dalam dunia setan pun tidak membatasinya dalam mencapai
dengan setan. Selain itu, pada dasarnya hierarki setan merupakan pembeda antara
dapat berjaga atau berusaha untuk mengatasinya dalam ilmu yang disebut
setan/iblis dan hal-hal yang terkait dengannya sebagai suatu realita umat beriman
yang bergulat di dunia ini. Demonologi memang erat kaitannya dengan ranah
39
DEMONOLOGI
pertempuran antara dua kuasa dalam semesta ini yang erat hubungannya dengan
kehidupan manusia. Realitanya manusia ikut ambil andil dalam pertempuran itu.
Peran manusia di sini adalah sebagai makhluk yang dengan kehendak bebasnya
bertindak berdasarkan pilihan yang dipengaruhi oleh dua kuasa tersebut. Di sisi
lain manusia masih memiliki sisi lemah yang menjadi celah bagi kuasa setan
untuk mengahancurkan Allah dan ciptaanNya, namun Allah tidak tinggal diam
atas hal itu. Ia tetap menjaga manusia sebagai ciptaanNya yang merupakan bagian
Tujuan setan hadir dalam hidup manusia dan bahkan merusak atau
semakin teguh dalam melawan kuasa Allah. Lalu, perkara mengapa hal itu
dilimpahkan pada manusia itu karena manusia merupakan makhluk ciptaan Allah
dengan makhluk ciptaanNya yang lain. Jelaslah bahwa manusia menjadi tujuan
setan untuk berusaha mengalahkan Allah. Tujuan setan memang hanya berusaha
untuk mengalahkan kuasa Allah, tetapi ia begitu cerdik sehingga berbagai cara
lagi. Pengaruhnyapun kepada manusia ada yang besar dan ada pula yang dalam
hidup sehari-hari biasa disebut sebagai dosa-dosa ringan. Pada dasarnya setan
40
DEMONOLOGI
dapat masuk dalam hidup manusia oleh karena manusia itu sendiri memiliki sisi
lemah. Sedangkan manusia itu sendiri lebih mudah untuk tergoda dan terjerumus
dalam tindakan yang jauh dari kehendak Allah. Hal ini semakin jelas terlihat
ketika angka kejahatan semakin meningkat tiap tahunnya dan itu menandakan
Jelaslah sudah bahwa eksistensi setan tidak diragukan lagi. Ajaran iman
bukan berarti membuat manusia semakin berpaling dari Allah. Justru dengan
berpengharapan padaNya.
4.2 Relevansi
Demonologi sangatlah relevan bagi kita manusia. Hal ini terkait peran
seorang manusia nantinya dalam menghadapi realita kehidupan. Jelas bahwa tugas
seorang manusia adalah turut membawa umat sesame kita pada jalan keselamatan.
Berbicara soal keselamatan akan menjadi lebih jelas apabila ditelisik lebih jauh
lagi mengenai esensi dari keselamatan. Keselamatan sendiri adalah jalan yang
ditawarkan oleh Yesus Kristus sebagai tanda perdamaian antara manusia dengan
Allah yang berhulu pada kehidupan abadi di surga bersama dengan Allah. Sudah
lama manusia jatuh dalam dosa dan jauh dari keselamatan. Setelah kedatangan
sang Juruselamat barulah terasa, bahwa Allah itu dekat dan penuh kasih sehingga
diberikanNya jalan keselamatan pada manusia. Ialah yang menjadi penebus dosa
Adam, sehingga manusia bisa diterima lagi oleh Allah. Hal ini (baca:keselamatan)
tentu tidak dibiarkan oleh kuasa setan sebagai musuh utama Allah dan manusia.
41
DEMONOLOGI
Sejak awal justru dialah yang membuat manusia jatuh dalam dosa, meski
Dengan adanya jalan keselamatan yang datang dari Allah ini tentu membuat setan
Peran kita sebagai manusia ciptaan Allah adalah membawa umat sesama
kita pada jalan keselamatan dan setan tidak akan membiarkan manusia berada
pada jalan itu. Dengan demikian, kita akan berhadapan secara langsung dengan
setan. Di sinilah akanada pertempuran rohani, kita akan bergulat dengan setan
mengenali setan secara lebih detil dan mendalam. Lebih khusus lagi peran
demonologi bagi manusia adalah untuk mengenali setan secara lebih mendalam
terkait dengan kasus karasukan dan disitulah kita berperan untuk melakukan
pengusiran. Tentu tanpa adanya pengetahuan dan pendidikan yang cukup kita
tidak akan bisa mengusir setan dari tubuh seseorang. Dengan demikian, jelaslah
bahwa demonologi relevan bagi kita untuk mempersiapkan diri lebih dini agar
4.3 Rekomendasi
pendidikan khusus tentang demonologi bagi calon imam. Hal ini terkait dengan
kasus tahun 1960 sampai 1990, semua imam yang dididik sangat kurang
42
DEMONOLOGI
menyinggung mengenai setan dan cara menghadapinya sebagai orang yang
imam yang membuat banyak imam cenderung menilai gejala satanik (dipengaruhi
setan) sebagai ilusi dan tidak rasional. Hal itu menyebabkan pelayanan imam
terhadap mereka yang terpengaruhi oleh kuasa gelap tidak terlayani dengan baik.
4.4 Refleksi
Di zaman modern ini banyak orang yang tidak percaya akan eksistensi
setan sebagaimana banyak diyakini oleh banyak orang pada zaman yang lalu. Di
satu sisi hal ini baik adanya, karena dengan demikian kepercayaan secara penuh
dapat diarahkan kepada Allah. Di sisi lain, hal itu membuat banyak orang yang
melihat realita dunia ini secara parsial saja. Selain itu, dengan demikian iman
seseorang akan kemahakuasaan Allah yang sejatinya dapat berbuat segala sesuatu
berkurang, karena Ia dianggap hanya dapat berurusan dengan hal-hal baik saja.
Dengan demikian, penulis dapat membuka pandangan banyak orang, bahwa Allah
adalah Allah yang Mahakuasa dan dapat berbuat apa saja dengan didasari oleh
Peperangan antara kuasa jahat dengan kuasa baik tidak hanya terjadi
dalam dunia fisik manusia saja. Dalam batin dan hidup kita ada dua pengaruh
yang bertentangan, yaitu pengaruh roh baik dan pengaruh roh jahat. 27 Peperangan
dalam batin manusia itu biasa disebut dengan pergulatan batin. Pergulatan batin
27
Paul Suparno, SJ, Roh Baik dan Roh Jahat. Praktek Pembedaan Roh dan Pemilihan
Menurut Latihan Rohani St. Ignatius, karangan Paul Suparno, S.J., Yogyakarta:
Kanisius, 1998, 17
43
DEMONOLOGI
itulah yang menentukan seseorang bertindak. Roh baik mempengaruhi manusia
untuk berbuat baik, sedangkan roh jahat mempengaruhi manusia untuk berbuat
jahat.
tetapi terlepas dari pengaruh itu, masih ada faktor lain yang juga mempengaruhi
manusia dalam bertindak. Dalam diri kita ada tiga kekuatan yang mempengaruhi
pemikiran, penentuan dan juga cara bertindak kita, yaitu kodrat, roh baik, dan roh
belajar untuk menerima keadaan di mana suatu tindakan yang dipilih oleh
manusia merupakan pengaruh dari dua kuasa yang ada di semesta ini. Baik dan
jahat merupakan dualisme yang dikenal banyak orang sejak dulu, namun secara
fundamental hal ini sering dilupakan oleh banyak orang siapa yang memerankan
kedua kuasa tersebut. Terkadang banyak orang juga lebih terpaku pada satu sisi
sehingga sisi yang lain sering dianggap tidak berpengaruh dalam kehidupan
manusia. Penulis pun menyadari, bahwa eksistensi kuasa jahat dalam kehidupan
manusia turut ambil bagian dalam dosa yang disebabkan oleh manusia dan kuasa
Hal itu juga berlaku dalam realitas calon imam yang pada dasarnya dididik
untuk siap menghadapi realita dunia yang di dalamnya juga termasuk kuasa jahat
28
Paul Suparno, SJ, op.cit., 25
44
DEMONOLOGI
yang berperan dalam kehidupan manusia pada umumnya. Bagaimana bisa seorang
imam menghadapi realita dunia yang penuh dengan kejahatan, namun matanya
jahat tidak dapat disalahkan secara penuh, karena di sana kebebasan manusia
masih berlaku dan senantiasa dapat menolaknya. Dengan demikian, penulis yang
merupakan calon imam pun mulai mengambil langkah untuk berbenah dalam
melihat realita dunia ini secara penuh dan mempelajari gerakan-gerakan si jahat
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat terkalahkanlah ia. Lalu, apa yang
didapat oleh penulis dapat dibagikan kepada orang lain agar orang lain senantiasa
menyadari realita dunia ini yang tak lepas dengan aktivitas setan yang membuat
segala sesuatu pada dasarnya hanya berkutat pada baik dan jahat. Baik dan jahat
moral yang tengah melanda dunia ini pun baik dan jahat merupakan sebuah
berakalbudi. Tidak jarang banyak orang mengalami dilema moral akibat dualisme
baik dan jahat yang terlihat tidak jauh berbeda. Terlalu naif apabila seseorang
tertutup matanya terhadap adanya baik dan jahat yang senantiasa terus berusaha
mempengaruhi tindakan manusia. Lebih bijak manusia itu menerima segala yang
ada termasuk di dalamnya baik dan jahat yang merupakan sebuah kenyataan hidup
yang utuh. Tanpa adanya kejahatan, manusia tidak tahu bagaimana bertindak baik
dan tanpa adanya kebaikan, dunia ini hanya akan dipenuhi oleh kebusukan dari
45
DEMONOLOGI
46
DEMONOLOGI