Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan uraian kerja praktek kami, dapat
disimpulkan beberapa hal yaitu:
1. Kegiatan Penambangan di Pit 1 Timur Tambang Banko Barat dilakukan
pengambilan overburden dan batubara. Kegiatan pengupasan overburden di
Pit 1 Timur Tambang Banko Barat menggunakan alat tambang utama yaitu
Excavator Liebherr 1900 yang dibantu oleh Bulldozer sebagai alat gali muat
dan HD 787 E sebagai alat angkut Overburden menuju disposal, sedangkan
dalam Batubara alat angkut yang digunakan yaitu HD 785, DT Mitsubishi
Fusho dan DT Nissan CWE Quarter,dan alat angkut yang digunakan yaitu
Excavator PC 400 dan Excavator Cat 390 F.
2. Jarak antara Front Tambang menuju disposal berkisar 2-2,5 km, jarak antara
front tambang menuju Temporary sebesar 2,5-3 km sedangkan jarak dari front
ke dump hopper sebesar 4,8 km. Kondisi jalan di front tambang dan jalan
menuju disposal sudah bagus hanya kondisi jalan Tambang menuju
Temporary dengan dump hopper kurang memadai Pit 1 Timur Tambang
Banko Barat karena Lebar jalan tidak memenuhi standard akibatnya sering
terjadi HD atau Dump Truck berhenti Ditengah jalan dikarenakan sebagian
jalan terlalu sempit (hanya bisa 1 HD aja lewat ).
3. Produktivitas rata – rata gali dan muat yaitu : Excavator Volvo PC400 =
420,65 ton/jam, excavator Cat PC400 = 379 ton/jam, Excavator Cat 390 F =
512,68 ton/jam & Excavator Liebherr 9100 = 891,71 Bcm/jam. Produktivitas
alat angkut yaitu : DT Mitsubishi Fusho 220 LS = 35,74 ton/jam, DT Nissan
CWE Quarter = 37,005 ton/jam, HD 785 = 65,38 ton/jam & HD 777 E =
109,96 Bcm/jam.
4. Dari perhitungan match factor antara alat muat dengan alat angkut pada bab
sebelumnya telah didapat :
 Excavator Volvo dengan DT Mitsubishi Fuso 220 LS, MF = 0,86
 Excavator Cat PC400 dengan DT Nissan CWE Quarter, MF = 0,78
 Excavator Cat 390 F dengan HD 785, MF = 0,79
 Excavator Liebherr 9100 dengan HD 777 E, MF = 0,66
Dapat disimpulkan bahwa keserasian antara alat muat dan angkut di Pit 1
Timur semuanya <1 itu artinya persentase kerja dari alat muat mencapai
100% Dan persentase alat angkut berkisar 66% - 86%.

5.2. Saran

 Solusi
Dari hal di atas solusi yang bisa saya berikan adalah penambahan alat
berat memang harus di lakukan sebanyak 2 unit berupa HD karena pada
pasangan alat berat yang ke empat match factor nya terlalu rendah
sehingga berbeda 10% dari ketiga pasang alat yang lain nya. Oleh sebab
itu kita tidak perlu menambahkan semua unit alat berat pada ke empat
pasang alat berat tersebut untuk mencapat match factor 1 karena bisa
banyak memakan biaya sehingga hasil yang di dapat kurang memuas kan.
Jadi penambahan alat berat hanya di lakukan pada pasangan ke empat
dengan match factor yang rendah agar bisa lebih efektif dan menyamai
match factor ketiga pasang lainnya.

 Alternatif
Alternatif yang bisa di lakukanlah adalah kita mau memenuhi produksi
tetapi dengan match factor yang rendah dari kinerja untuk mengangkur
burden kenapa tidak di lakukan penukaran dimana HD batubara di tukar
dengan HD untuk mengangkur over burden karena HD batubara memiliki
kapasitas yang lebih besar sehingga pengangkutan burden bisa lebih cepat
selesai dan proses ripping bisa segera di lakukan dan pengangkutan
batubara juga bisa di lakukan sesegera mungkin. Dengan hal tersebut
kinerja bisa lebih baik dan jika di solusi kita harus menambahkan 2 HD
lagi tetapi jika kita pakai alternatif ini kita hanya butuh penambahan 1 HD
saja degan begitu biaya pengeluaran lebih rendah.

V-2

Anda mungkin juga menyukai