Daftar Isi I.
Pendahuluan..............................................................................................
V. Logistik.....................................................................................................
IX.Penutup.................................................................................................
Pendahuluan
Rumah sakit adalah suatu organisasi kompleks yang menggunakan perpaduan peralatan
ilmiah yang rumit dan khusus, yang difungsikan oleh kelompok tenaga terlatih dan terdidik
dalam menghadapi hal yang berkaitan dengan pengetahuan medik modern untuk tujuan
pemulihan dan pemeliharaan Kesehatan yang baik. Rumah sakit bertugas untuk
melaksanakan upaya kesehatan dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara terpadu. RSK Katolik Bhakti Wara merupakan salah satu rumah sakit di
bawah koordinasi dan pengelolaan yayasan Bhakti Wara Seiring dengan adanya
perkembangan teknologi, maka rumah sakit pun dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang bermutu dan berkualitas. Hal ini tentunya ditunjang dengan adanya sistem informasi
manajemen yang mempunyai kualitas yang bersaing terutama dalam hal pengolahan data
pasien, rekanan, obat dan alat kesehatan, hasil pemeriksaan, pemesanan obat dan
sebagainya. Dalam pelayanan terhadap pasien di Rumah Sakit, jika berhadapan dengan
pasien maka yang perlu kita tanyakan apakah yang dimaksud pasien sama dengan yang kita
pikirkan. Karena persepsi yang salah dapat mengakibatkan kejadian yang tidak diharapkan.
Karena itulah dibutuhkan Komunikasi Efektif. Komunikasi Efektif terjadi apabila pesan yang
disampaikan komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan sehingga tidak terjadi
salah persepsi. Komunikasi Efektif di RSK Bhakti Wara meliputi :
a. Komunikasi dengan masyarakat
b. Komunikasi dengan pasien dan keluarga
c. Komunikasi antar pemberi pelayanan di dalam dan ke luar Rumah Sakit
II. LATAR BELAKANG
A. Tujuan Umum
Tujuan dari komunikasi efektif adalah untuk mendorong keterlibatan pasien dan
keluarganya dalam peroses pelayanan
C. PENGERTIAN
1. Komunikasi Efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain
tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau
informasi. (Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994 ; Koontz &
Weihrich, 1988). Pesan/Komunikator adalah orang yang
2. Sumber/Pemberi menyampaikan isi pernyataannya kepada penerima
pesan/komunikan. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab pengirim pesan adalah
mengirim pesan dengan jelas, memilih media yang sesuai, dan meminta kejelasan
apakah pesan tersebut sudah diterima dengan baik. (konsil kedokteran Indonesia,
hal 8).
3. Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi,
pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang disampaikan, cara
berbicaranya jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si
penerima pesan (komunikan).
4. Isi Pesan adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan.
Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan
komunikasi , media penyampaian, penerimanya.
5. Media/Saluran Pesan (Elektronik, Lisan, Tulisan) adalah sarana komunikasi dari
komunikator kepada komunikan. Media berperan sebagai jalan atau saluran yang
dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang
disampaikan penerima. Pesan dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya
sekaligus. Pada kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh pengirim
yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang mungkin
terjadi berupa perubahan sikap (konsil kedokteran Indonesia, hal 8).
6. Penerima Pesan/Komunikan adalah pihak/orang yang menerima pesan.
Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran
pengirim dan penerima berita bergantian sepanjang pembicaraan. Tanggung
jawab penerima adalah berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan
memberikan umpan balik kepada pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga
proses komunikasi berlangsung dua arah (konsil kedokteran Indonesia, hal 8).
7. Umpan balik adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon pesan yang
diterimanya.
B. KONTINUITAS PELAYANAN
1. Rumah Sakit Katolik Bhakti Wara melaksanakan proses pelayanan yang
berkelanjutan dan melakukan koordinasi diantara dokter, perawat dan
tenaga kesehatan lain yang berada di :
Pelayanan emergensi dan pendaftaran pasien rawat inap
Pelayanan diagnostik dan pelayanan pengobatan
Pelayanan non bedah dan tindakan bedah
Rumah sakit lain dan pelayanan kesehatan lain
Program pelayanan rawat jalan
a. Kriteria dan tatacara transfer pasien keluar dan masuk rumah sakit
mengikuti Panduan Transfer dan standar prosedur operasional
yang berlaku di mana setiap pasien yang di transfer harus
ditentukan kelayakannya.
b. Kesinambungan dan koordinasi pelayanan berkelanjutan meliputi
seluruh fase pelayanan pasien dicatat dalam rekam medis pasien
c. Pasien harus merasakan kesinambungan dan koordinasi
pelayanan berkelanjutan.
2. Setiap pelayanan medis harus berpedoman pada panduan praktek klinik
a. Staf yang bertanggung jawab untuk koordinasi pelayanan selama
pasien dirawat adalah Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
b. DPJP harus kompeten dalam menangani pasien sesuai dengan aturan
Medical Staff Bylaws ( MSBL ). DPJP yang memberikan pelayanan
merupakan dokter tetap atau dokter yang memiliki kontrak kerjasama
sesuai dengan kewenangan klinis yang dimiliki.
c. DPJP menerima tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan
pasien sesuai dengan Panduan Praktik Klinis yang berlaku di rumah
sakit
d. Pengenalan DPJP dilakukan pada saat briefing pagi di auditorium
rumah sakit, sehingga semua DPJP dapat dikenali oleh seluruh staf
rumah sakit
e. DPJP melengkapi dokumen rencana pelayanan pasien dalam rekam
medis pasien tersebut Perpindahan tanggungjawab pelayanan pasien
dari satu individu ke individu yang lain dapat dialihkan ke DPJP
pengganti yang memiliki kewenangan klinis yang setara dengan DPJP
awal.
V. METODE
A. Komunikasi dengan masyarakat secara verbal
a. Penyuluhan, seminar, talkshow
1) PLan :
- menentukan tema dan materi
- menentukan sasaran
- menentukan anggaran
- menentukan narasumber
- menentukan tempat / ruang edukasi
- menentukan media yang akan digunakan
2) Do :
- membuat media informasi leaflet, banner, poster, dll
- melaksanakan metode penyuluhan : seminar, talkshow
- lakukan koordinasi dengan narasumber
- kumpulkan sasaran/peserta
3) Study :
- mengumpulkan angket
- mengumpulkan absensi
- evaluasi dan analisa
4) Act :
tindak lanjut evaluasi dan analisa, menentukan standar untuk
perencanaan berikutnya.
1. Komunikasi dengan masyarakat secara non verbal
2. Komunikasi Pasien dan Keluarga secara verbal Inform corncent
3. Komunikasi pasien dan keluarga secara non verbal Inform corncent
4. Komunikasi antar pemberi pelayanan di dalam rumah sakit secara
verbal Plan:
a. Merancang prosedur (SPO) agar proses komunikasi antar tenaga
kesehatan dapat berjalan efektif
b. Merancang alat bantu (Form) agar proses komunikasi antar tenaga
kesehatan terdokumentasi dengan baik
DO:
a. Sosialisasi prosedur dan alat bantu komunikasi agar
proses-proses komunikasi antar tenaga kesehatan dapat
dijalankan seluruh tenaga kesehatan sesuai
prosedur/terstandar.
b. Melakukan pelatihan kepada seluruh staff medis agar
proses-proses komunikasi antar tenaga kesehatan
semakin baik dan efektif
c. Pelaksanaan proses komunikasi antar tenaga kesehatan
dilakukan setiap hari menggunakan prosedur dan alat
bantu yang ditetapkan.
d. Melakukan evaluasi berkala atas proses-proses
komunikasi antar tenaga kesehatan
Check/Study:
Monitoring kegiatan komunikasi antar tenaga kesehatan
dengan merekap dan menganalisa dokumentasi proses-
proses tersebut.
Hasil analisa didiskusikan untuk dapat menyusun rencana
tindak lanjut agar prosedur dapat menjadi lebih baik.
Act:
a. Melakukan perbaikan prosedur maupun alat bantu sesuai hasil
evaluasi proses-proses komunikasi tersebut diatas.
5. Komunikasi antar pemberi pelayanan di dalam rumah sakit secara non
verbal
6. Komunikasi antar pemberi pelayanan di luar rumah sakit secara verbal
7. Komunikasi antar pemberi pelayanan di luar rumah sakit secara non verbal
Proses Komunikasi Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan
dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator,
pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima
pesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).
Unsur-unsur/elemen dalam komunikasi efektif
a. Sumber/Pemberi Pesan/Komunikator adalah orang yang
menyampaikan isi pernyataannya kepada penerima pesan/komunikan.
Hal-hal yang menjadi tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim
pesan dengan jelas, memilih media yang sesuai, dan meminta
kejelasan apakah pesan tersebut sudah diterima dengan baik. (konsil
kedokteran Indonesia,
Dalam tatanan Rumah Sakit Katolik Bhakti Wara yang menjadi sumber
komunikator adalah semua petugas pemberi pelayanan kesehatan
kepada pasien:
Dokter
Perawat Bidan
Petugas
Rekam Medis
Petugas Penunjang Medis
Petugas Farmasi Apoteke
Petugas Front Office (FO)
Petugas Kasir Staf Administrasi
Staf Customer Service
Petugas Cleaning Service
Petugas Security
b. Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi,
pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang disampaikan,
cara berbicaranya jelas dan menjadi pendengar yang baik saat
dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikan).
c. Isi Pesan adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada
komunikan. Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan
dengan tujuan komunikasi , media penyampaian, penerimanya.
d. Media/Saluran Pesan (Elektronik, Lisan, Tulisan) adalah sarana
komunikasi dari komunikator kepada komunikan. Media berperan
sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan
pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima. Media
komunikasi di RS Katolik Bhakti Wara yang digunakan adalah :
Telepon
Media Sosial (Whatsapp, Blackberry messenger)
Website
Leaflet
Surat menyurat
Brosur
Spanduk
Baliho
Alat peraga
Email
e. Penerima Pesan/Komunikan adalah pihak/orang yang menerima
pesan. Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita. Dalam
komunikasi, peran pengirim dan penerima berita bergantian sepanjang
pembicaraan. Tanggung jawab penerima adalah berkonsentrasi untuk
menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik kepada
pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses komunikasi
berlangsung dua arah (konsil kedokteran Indonesia.
f. Umpan balik adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon
pesan yang diterimanya.
1) Pemberi Pesan/Komunikator yang baik Pada saat melakukan
proses umpan balik, diperlukan kemampuan dalam hal-hal berikut
(konsil kedokteran Indonesia, hal 42) :
a) Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan
menggunakan pertanyaan tertutup dan kapan memakai
pertanyaan terbuka), menjelaskan, klarifikasi, paraphrase,
intonasi.
b) Mendengar (listening) termasuk memotong kalimat.
c) Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang
tersirat di balik yang tersurat (bahasa non verbal di balik
ungkapan kata/kalimat, gerak tubuh). Menjaga sikap selama
berkomunikasi dengan komunikan (bahasa tubuh) agar tidak
mengganggu komunikasi, misalnya karena komunikasi keliru
mengartikan gerak tubuh, raut tubuh, raut muka dan sikap
komunikator.
2) Sifat Komunikasi, Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan)
dan edukasi (pelayanan promosi). Komunikasi yang bersifat
informasi asuhan di RS Katolik Bhakti Wara adalah :
Jam pelayanan
Pelayanan yang tersedia
Informasi tarif
Penyampaian keluhan/saran/masukan
Informasi kegiatan / even / promo di RS Katolik Bhakti Wara
Customer Service
Petugas Front Office (FO)
Petugas Rekam Medis
Petugas Farmasi
Perawat
Bidan
Dokter
Website
media social
email dan surat menyurat.
Komunikasi yang bersifat Edukasi (Pelayanan Promosi) adalah :
Edukasi mengenai Obat
Edukasi mengenai Penyakit
Edukasi pasien tentang apa yang harus dihindari
Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk
meningkatkan kualitas hidupnya pasca dirawat di Rumah Sakit
Edukasi mengenai Gizi Akses untuk mendapatkan edukasi
bisa diperoleh melalui Seksi Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) RS Katolik Bhakti Wara.
3) Syarat Komunikasi Efektif:
Tepat Waktu
Akurat
Lengkap
Jelas
Mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi
tingkat kesalahan
4) Proses Komunikasi Efektif Untuk mendapatkan komunikasi efektif,
dilakukan melalui prinsip sebagai berikut :
a. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan.
b. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi pesan tersebut.
c. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh
penerima pesan.
d. Pemberi pesan memverifikasi isi pesan kepada pemberi
penerima pesan.
e. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan
pesan dengan hasil verifikasi.
Untuk memverifikasi dan mengklarifikasi sebaiknya komunikan
mengeja huruf demi huruf menggunakan Alfabet Standar
Internasional yaitu.
VI. TATA LAKSANA KOMUNIKASI EFEKTIF UMUM
A. STANDAR KOMUNIKASI SAAT MENYAMBUT CUSTOMER
Sikap menyambut Customer secara umum di semua titik sentuh :
Sumpit
Sikap
sopan dan ramah
1. Standar komunikasi menyambut pasien/keluarga/pengunjung :
Senyum
Ucapkan salam (bila dalam posisi duduk, segera berdiri terlebih dahulu
kemudian ucapkan salam)
Perkenalkan diri
Menawarkan bantuan
Contoh : Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam, Saya (nama) dari (Bagian),
saya siap membantu Bapak/Ibu
2. Standar Komunikasi saat melepas Customer Sikap melepas Customer
secara umum di semua titik sentuh :
Senyum
Sumpit
Sikap sopan dan ramah
3. Standar komunikasi saat pasien pulang :
Terima kasih Bapak/Ibu (sebut nama pasien/keluarga) atas
kepercayaannya terhadap Rumah Sakit Katolik Bhakti Wara, control
kembali tanggal XX, sudah kami daftarkan, jika Bapak/Ibu (sebut
namanya) ada kesulitan dapat menghubungi kami di no (0717) 422605)
sambil menjabat tangan.
B. STANDAR KOMUNIKASI MELALUI TELFON
Menerima Panggilan “Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam, Saya (nama)
dari (Bagian),ada yang bisa saya bantu?”
Melakukan Panggilan “Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam, Saya (nama)
dari (Bagian),bisa bicara dengan …………………”
Selesai percakapan, ditutup dengan mengucapkan terima kasih,
letakkan telepon dengan lembut (jangan dibanting).
Mengakhiri percakapan via telepon “Ada lagi yang bisa saya bantu,
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam, terima kasih.”
Catatan : Tunggu hingga si penelepon menutup gagang telepon, baru
kita tutup.
C. STANDAR KOMUNIKASI SAAT HANDLING KOMPLAIN
Menggunakan teknik SPIN (Situation, Problem, Implication, Need
Payoff)
1. SITUATION
Bersikap tenang, mendengarkan dengan baik, konsentrasi, respek,
mencatat bila diperlukan, bertanya bila ada kata-kata yang kurang
dimengerti, interupsi dengan cara yang sopan, membuat komentar
yang positif, bahasa tubuh dan gesture tubuh yang positif.
2. PROBLEM Menanggapi dengan menanyakan permasalahan
pasien dan ketidakpuasannya.
3. IMPLICATION Melibatkan Customer dengan berfokus pada
alternatif penyelesaian masalah.
4. NEED PAY OFF Memenuhi kebutuhan, memberikan solusi atas
masalah, dan menegaskan kegunaan dari solusi yang ditawarkan.
B. RAWAT JALAN
a. Layanan Pendaftaran
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Layanan diberikan dengan cepat, tepat dan tidak bertele-tele.
Memberikan informasi yang jelas tentang nomor antrian, lokasi klinik,
jadwal praktek dokter.
b. Layanan Dokter
Dokter bersikap ramah dan profesional Tanpa diminta keluarga, dokter
memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami pasien.
Dengan sabar memberikan kesempatan kepada pasien/keluarga bertanya
dan menyampaikan pendapat. Sikap dokter cekatan, teliti, akurat dalam
tindakan, dan tidak tergesa-gesa saat melakukan pemeriksaan pasien.
Meminta persetujuan kepada pasien/keluarga atas tindakan apapun yang
akan dilakukan. Menghargai segala keputusan pasien/keluarga.
Memberikan pujian atas perkembangan positif pasien. Menghargai hak dan
privasi pasien.
c. Layanan Perawat
Perawat bersikap ramah dan profesional Memperkenalkan diri dengan
ramah sesuai standar komunikasi. Menyambut pasien dan keluarga saat
memasuki lokasi klinik. Peka terhadap kebutuhan pasien dan keluarga.
Perawat cekatan dan sabar dalam melakukan tindakan.
d. Layanan Administrasi FO/Kasir
Perawat bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Memberikan rincian pembayaran dengan sopan
Tidak ada kesalahan entry billing
Uang kembalian dalam kondisi rapi/baru
e. Layanan Farmasi
Petugas bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Tidak ada kesalahan dalam pemberian obat (Benar Obat, Benar
Pasien, Benar Dosis, Benar Rute, Benar Waktu)
Memberikan kepastian waktu tunggu obat kepada pasien/keluarganya.
Memberikan informasi yang lengkap dan jelas tentang penggunaan
obat termasuk hal-hal yang diperhatikan pasien/keluarga.
Peka terhadap kebutuhan informasi pasien/keluarga.
Petugas memberikan nomor telepon Farmasi yang bisa dihubungi jika
ada masalah dalam penggunaan obat.
C. RAWAT INAP
a. Layanan Pendaftaran
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Layanan diberikan dengan cepat, tepat dan tidak bertele-tele.
Memberikan informasi yang jelas tentang nomor antrian, lokasi klinik,
jadwal praktek dokter.
b. Layanan Dokter
Dokter bersikap ramah dan profesional Tanpa diminta keluarga, dokter
memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami pasien.
Menginformasikan jadwal visit dokter. Dengan sabar memberikan
kesempatan kepada pasien/keluarga bertanya dan menyampaikan
pendapat. Sikap dokter cekatan, teliti, akurat dalam tindakan, dan tidak
tergesa-gesa saat melakukan pemeriksaan pasien. Meminta persetujuan
kepada pasien/keluarga atas tindakan apapun yang akan dilakukan.
Menghargai segala keputusan pasien/keluarga. Memberikan pujian atas
perkembangan positif pasien. Menghargai hak dan privasi pasien.
c. Layanan Perawat
Perawat bersikap ramah dan profesional Memperkenalkan diri dengan
ramah sesuai standar komunikasi. Peka terhadap kebutuhan pasien dan
keluarga.
Perawat cekatan dan sabar dalam melakukan tindakan. Menghargap
privasi dan keluarga saat melakukan asukan keperawatan.
d. Layanan Administrasi FO/Kasir
Perawat bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Memberikan rincian pembayaran dengan sopan
Tidak ada kesalahan entry billing
Uang kembalian dalam kondisi rapi/baru
Melepas Customer sesuai standar komunikasi.
e. Layanan Farmasi
Petugas bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Tidak ada kesalahan dalam pemberian obat (Benar Obat, Benar
Pasien, Benar Dosis, Benar Rute, Benar Waktu)
Memberikan kepastian waktu tunggu obat kepada pasien/keluarganya.
Memberikan informasi yang lengkap dan jelas tentang penggunaan
obat termasuk hal-hal yang diperhatikan pasien/keluarga.
Peka terhadap kebutuhan informasi pasien/keluarga.
Petugas memberikan nomor telepon Farmasi yang bisa dihubungi jika
ada masalah dalam penggunaan obat.
f. Layanan Umum
Petugas bersikap ramah dan profesional
Memperkenalkan diri dengan ramah sesuai standar komunikasi.
Menyampaikan tindakan apa yang hendak dilakukan