Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH STRUKTUR ALJABAR

BAB 5
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Struktur Aljabar dengan
dosen pengampu Dhian Arista Istiqomah, M.Sc

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Sulistyaningsih (16144100003)
2. Rifatul Hidayah (16144100007)
3. Anisa Eka Indriani (16144100008)
4. Dwi Solikhah Pri Mantari (16144100013)
5. Nofa Kusuma Fajarriana (16144100021)
6. Risky Ananda Setiyawan (16144100027)
7. Rifkiyanto Ukki Susilo (16144100028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2019
BAB 5
SIFAT-SIFAT SEDERHANA GRUP

Untuk pembicaraan selanjutnya grup (𝐺, °) disederhanakan penulisannya


menjadi grup G dan 𝑎°𝑏 menjadi 𝑎𝑏, kecuali jika lambang dari operasinya
diperlukan, maka lambang opeasi itu dituliskan. Misalnya G grup aditif, harus
ditulis (𝐺, +).

Teorema 5.1. Misalkan G suatu grup, maka ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 berlaku

(i) (𝑎−1 )−1 = 𝑎 dan


(ii) (𝑎𝑏)−1 = 𝑏 −1 𝑎−1 .

Bukti:

(i) Karena G suatu grup, maka ∀ 𝑎 ∈ 𝐺 berlaku bahwa 𝑎 ∙ 𝑎−1 = 𝑎−1 ∙ 𝑎 = 𝑒,


maka (𝑎−1 )−1 = 𝑎.
(ii) Telah dibuktikan pada bab 2, lihatlah kembali.

Teorema 5.2. (Sifat penghapusan atau kanselasi).

Dalam suatu grup berlaku sifat-sifat kanselasi kiri maupun sifat kanselasi kanan,
yaitu jika G suatu grup, maka ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺 berlaku bahwa:

(i) Jika 𝑎𝑏 = 𝑎𝑐, maka 𝑏 = 𝑐. (Sifat kanselasi kiri)


(ii) Jika 𝑎𝑏 = 𝑏𝑐, maka 𝑎 = 𝑏. (Sifat kanselasi kanan)

Bukti:

(i) Ambil sebarang 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐺 dan diketahui bahwa 𝑎𝑏 = 𝑎𝑐, maka


𝑎−1 (𝑎𝑏) = 𝑎 −1 (𝑎𝑐) karena G grup dan 𝑎 ∈ 𝐺, maka 𝑎−1 ∈ 𝐺
(𝑎−1 𝑎)𝑏 = (𝑎−1 𝑎)𝑐 asosiatif
𝑒𝑏=𝑒𝑐 𝑎−1 𝑎 = 𝑒 (unsur identitas)
𝑏=𝑐
(ii) buktinya sejalan dengan (i), buktikanlah

c 1 (ac)  c 1 (bc)
(c 1c) a  (c 1c)b
ca  cb
ab

Teorema 5.3. Setiap persamaan linier kiri maupun kanan dalam suatu grup
mempunyai penyelesaian yang tunggal, yaitu: jika G suatu grup, maka a, b  G
persamaan – persaman x a = b (persamaan kiri) dan a y = b (persamaan kanan),
masing-masing mempunyai penyelesaian tunggal.

Bukti: G suatu grup dan a, b  G dengan x a = b, karena a  G dan G grup maka

a 1 , b  G , sehingga ( x a)a 1  b a 1

x(a a 1 )  b a 1 sifat asosiatif


x e  b a 1
x  b a 1

Jadi b a 1 adalah peyelesaian dari persamaan x a = b. Selanjutnya akan dibutikan


bahwa penyelesaiaan itu tunggal. Misakan persamaan x a = b mempuyai
penyelesaiaan u dan v, maka berlaku bahwa

u a  b dan v a  b

Sehingga diperoleh

ua  va
(ua)a 1  (va)a 1
u (a a 1 )  v(a a 1 )
ue  ve
uv

Jadi penyelasaian dari persamaan 𝑥𝑎 = 𝑏 adalah tunggal. Pembaca dipersilahkan


membuktikan sendiri untuk persamaan linear kanan 𝑎𝑦 = 𝑏
Teorema 5.4 Suatu semigrup berhingga yang memenuhi sifat kanselasi adalah
suatu grup.

Bukti : misalkan 𝐺 semigrup berhingga dengan 𝑛 unsur, maka 𝐺 dapat dinyatakan


sebagai 𝐺 = {𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , … , 𝑎𝑛 } dengan 𝑎𝑖 ≠ 𝑎𝑗 untuk 𝑖 ≠ 𝑗.

Ambil sembarang 𝑎𝑖 ∈ 𝐺 dan setiap unsur 𝐺 dioperasikan dengan 𝑎𝑖 maka


diperoleh

𝑎𝑖 𝑎1 , 𝑎𝑖 𝑎2 , 𝑎𝑖 𝑎3 , … , 𝑎𝑖 𝑎𝑛

Karena sifat tertutup dari 𝐺 maka setiap setiap kali operasi ini semua berada
dalam 𝐺. Karena 𝐺 memenuhi sifat kanselasi , maka

Jika 𝑎𝑖 𝑎𝑘 = 𝑎𝑖 𝑎𝑡 maka 𝑎𝑘≠ 𝑎𝑡 untuk 𝑘 ≠ 𝑡

Tetapi karena untuk 𝑘 ≠ 𝑡, 𝑎𝑘 ≠ 𝑎𝑡 maka 𝑎𝑖 𝑎𝑘 ≠ 𝑎𝑖 𝑎𝑡 . Jadi hasil operasi hasil


operasi 𝑎𝑖 𝑎1 , 𝑎𝑖 𝑎2 , 𝑎𝑖 𝑎3 , … , 𝑎𝑖 𝑎𝑛 semuanya berbeda (tidak ada yang sama). Hal
ini berarti setiap persamaan linear kanan 𝑎𝑖 𝑥 = 𝑎𝑚 dengan 𝑎𝑖 , 𝑎𝑚 ∈ 𝐺
mempunyai penyelesaian tunggal.

Sejalan dengan cara tersebut dapat disimpulkan pula, bahwa setiap persamaan
linear kiri 𝑦𝑎𝑖 = 𝑎𝑚 mempunyai penyelesaian tunggal.

Pandang persamaan –persamaan 𝑎𝑖 𝑥 = 𝑎𝑖 dan 𝑦𝑎𝑖 = 𝑎𝑖 dengan 𝑎𝑖 ∈ 𝐺 dan


misalkan berturut-turutbmempunyai penyelesaian 𝑢 dan 𝑣 ,maka

𝑎𝑖 𝑢 = 𝑎𝑖 dan 𝑣𝑎𝑖 = 𝑎𝑖 (𝑢, 𝑣 ∈ 𝐺)

Demekian pula untuk 𝑎𝑖 𝑢 ∈ 𝐺𝑖 maka ada dengan tunggal x dan y yang


memenuhi persamaan – persamaan

𝑎𝑖 𝑥 = 𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑦 𝑎𝑖 = 𝑢

Selanjutnya 𝑣 𝑢 = 𝑣 (𝑎 𝑖 𝑥) dan 𝑢 𝑢 = (𝑦 𝑎𝑖 ) 𝑢

= (𝑣 𝑎𝑖 ) 𝑥 = 𝑌 (𝑎𝑖 𝑢)
= 𝑎𝑖 𝑥 = 𝑦 𝑎𝑖

𝑣𝑢=𝑢 𝑢𝑢 = 𝑢

Sehingga 𝑣 𝑢 = 𝑢 𝑢, karena G memenuhi sifat kanselasi, maka 𝑣 = 𝑢. Ini berarti


G memuat unsur identitas.

Misakan eleman identitas G adalah e dan ambil sembarang 𝑎𝑖 ∈ 𝐺, maka


persamaan – persamaan linier

𝑎𝑖 𝑥 = 𝑒 𝑑𝑎𝑛 𝑦 𝑎𝑖 = 𝑒

masing – masing mempunyai penyelesaian tunggal. Selamjutnya :

𝑎𝑖 𝑥 = 𝑒

𝑦 (𝑎𝑖 𝑥 ) = 𝑦 𝑒

𝑦 (𝑎𝑖 𝑥 ) = 𝑦

𝑒𝑥=𝑦

𝑥=𝑦

Hal ini berarti setiap unsur G mempunyai invers dalam G pula. Sehingga telah
terbukti bahwa G suatu grup.

Misalkan G suatu grup dan ∀ a є G berlaku a e = a, maka e disebut


identitas kanan. Sehingga a a-1 = e. Dalam hal ini a-1 disebut invers kanan dari a.
Selanjutnya,
(e a) a-1 = e (a a-1) Sifat asosiatif
= e e e identitas kanan
= e
(e a) a-1 = a a-1 e identitas kanan
e a = a Sifat kanselasi
Hal ini berarti e adalah identitas kiri. Uraian tersebut merupakan bukti dari
teorema berikut ini.
Teorema 5.5. Elemen identitas kanan dari suatu grup merupakan identitas kiri
pula.

Definisi 5.1. Misalkan G suatu grup, a є G dan m suatu bilangan bulat positif,
maka
am = a a a .... a sebanyak m faktor
a-m = (a-1)m dengan a-1 adalah invers dari a
a0 = e elemen identitas
Catatan : Jika G suatu grup aditif, maa definisi tersebut menjadi.
ma = a + a + a ... + a sebanyak m faktor
(-m) a = m (-a) dengan –a adalah invers dari a
0a = e elemen identitas

Contoh : G  1, 2,3, 4,5,6 dengan perkalian mod 7 adalah suatu grup. 11 

1, 21  4,31  5, dan 61  6


53  (51 )3  33  6
48  (41 )8  28  4
Teorema 5.6 Misalkan G suatu grup, m dan n sebarang bilangan-bilangan bulat.

Maka  a G berlaku:

(i) a m  a n  a m n

(ii) (a )  a
m n mn

Bukti: Karena m dan n bilangan-bilangan bulat, maka terdapat tiga kemungkinan


(dengan mengabaikan nol, karena jika m atau n sama dengan nol, buktinya mudah
dilakukan), yaitu:

Keadaan I : m dan n keduanya positif

Keadaan II : m dan n keduanya negatif

Keadaan III : salah satu positif dan lainnya nnegatif


Keadaan I : m dan n keduanya bulat positif

a m  a n  (a  a  a  a  .....  a) (a  a  a  a  .....  a)
m faktor n faktor
 a  a  a  .....  a sebanyak  m  n  faktor
 a m n

Keadaan II : m dan n keduannya bulat negatif, misalnya m=-k dan n=-t dengan
k,t bilangan-bilangan bulat positif.

a m  a n  a  k  a t
  a 1   a 1 
k t

 (a 1  a 1  ......  a 1 ) (a 1  a 1  ......  a 1 )
k faktor t faktor
 a 1  a 1  a 1  ......  a 1 sebanyak (k  t ) faktor
  a 1 
k t

 a  ( k t )
 a (  k )( t )
 a mn

m n
Keadaan III : Misalnya m bulat positif dan n bulat negatif dan .

Misalkan pula n=-t dengan t suatu bilangan bulat positif.

a m  a n  a m  a t  a m  (a 1 )t
 (a  a  a  a  .....  a) (a 1  a 1  a 1  a 1  .....  a 1 )
m faktor t faktor
 a  a  a  a  .... a (a a 1 ) a 1 ..... a 1 dan seterusnya hingga
 a  a  a  a  .... a sebanyak (m  t ) faktor
m t m( t )
a a
m n
a

Untuk kasus m  n , pembuktian sejalan.


(ii) Buktikanlah sebagai latihan dengan memperhatikan tiga keadaan seperti pada
bukti (i).

Anda mungkin juga menyukai