Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

KB ( KELUARGA BERENCANA )

I. PENGANTAR

Topik : KB

Sasaran : Ny. N

Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret 2018

Jam : 16.15 WIB

Waktu : 20 menit

Tempat : Rumah Ny. N

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan KB pada usia subur,

keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam alat kontrasepsi dan

menerapkan dalam kehidupannya.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan kembali:
a. Menyebutkan pengertian KB
b. Menyebutkan manfaat KB
c. Menyebutkan macam-macam KB dan efek sampingnya
IV. MATERI
Terlampir

V. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
VI. MEDIA
a. Materi SAP
b. Leaflet
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Tahapan Waktu Kegiatan Ket


1 Pembukaan 2 menit a. Memperkenalkan diri Curah
b. Menjelaskan tujuan KIE pendapat
c. Menyepakati waktu untuk KIE
d. Menggali pengetahuan WUS tentang
KB
2 Inti 15 menit a. Menjelaskan tentang pengertian KB Ceramah
b. Menjelaskan tentang manfaat KB
c. Menjelaskan tentang jenis-jenis, cara
kerja, efektivitas, keuntungan,
indikasi, kontraindikasi, efek
samping, cara dan waktu
pemberian/pemasangan dari masing-
masing alat kontrasepsi.
d. Menjelaskan tentang masalah yang
mungkin
e. terjadi jika PUS tidak menjadi
akseptor KB
3 Penutup 3 menit a. Memberikan kesempatan sasaran Tanya jawab
untuk
bertanya tentang hal yang belum
dimengerti
b. Melakukan evaluasi secara lisan
tentang KB
c. Memberikan salam penutup

VIII. Evaluasi
a. Metode evaluasi
Tanya jawab
1. Ibu mampu menyebutkan pengertian KB
2. Ibu mampu menyebutkan manfaat KB
3. Ibu mampu menyebutkan macam-macam KB dan efek sampingnya
IX. SUMBER :

Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo


Lampiran Materi

MATERI PENYULUHAN
KB DAN ALAT KONTRASEPSI

A. KELUARGA BERENCANA DAN ALAT KONTRASEPSI


1. Pengertian
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan

jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka

dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun

menunda kehamilan. Pasangan usia subur menggunakan alat kontrasepsi

untuk mengikuti program Keluarga Berencana tersebut (Affandi, 2012).


2. Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah usaha menghindari dan mencegah terjadinya

suatu kehamilan sebagai akibat dari bertemunya sel sperma dan sel telur

yang matang dan dapat mengakibatkan kehamilan. Upaya ini dapat

bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Dapat juga

menggunakan berbagai macam cara, baik menggunakan hormon, alat

ataupun melalui prosedur operasi.

Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” yang artinya

melawan/mencegah dan “konsepsi” artinya pertemuan antara sel telur

yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud

dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan


sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma

tersebut. (BKKBN, 2015).

3. Manfaat
a. Perbaikan kesehatan badan ibu.
b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anaak, beristirahat,

dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.


c. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.
d. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.
4. Macam-macam metode kontrasepsi
Menurut Saifuddin ( 2010), macam-macam metode kontrasepsi yaitu:
a. Metode Pengamatan Lendir Kemaluan
Merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) dengan cara

mengenali masa subur dari siklus haid dengan mengamati lendir

yang keluar dari kemaluan (jalan lahir).


1) Cara kerja
Cara pengamatan lendir yaitu apabila di sekitar alat kelamin

terasa basah dankeluar lendir berwarna jernih, tidak gatal, tidak

berbau dan tidak nyeri makawanita tersebut memasuki masa

subur dan bila terasa kering maka wanita tersebutmemasuki

masa tidak subur.


2) Keuntungan
a) Mudah digunakan.
b) Tidak memerlukan biaya.
c) Metode pengamatan lendir merupakan salah satu
metode keluargaberencana alami lain yang mengamati
wanita- wanita kesuburan.
3) Keterbatasan
a) Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya

dikombinasikan denganmetode kontrasepsi lain (misal

metode simptothermal
b) Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai

menyentuh alatkelaminnya.
c) Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi

dapat mengaburkan wanita - wanita kesuburan.


d) Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.
b. Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang

mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). MAL sebagai

kontrasepsi bila menyusui secara penuh, belum haid dan umur bayi

kurang dari 6 bulan.


1) Cara kerja:

Penundaan/penekanan ovulasi.

2) Keuntungan kontrasepsi:

a) Tidak mengganggu senggama

b) Tidak ada efek samping secara sistemik

c) Tidak perlu obat atau alat

d) Tanpa biaya

3) Keterbatasan:
a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera

menyusui dalam 30 menit pasca persalinan.

b) Tidak melindungi terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual)

4) Cara pemakaian:
a) Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngeksel).
b) Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri

hisapannya.
c) Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada

waktu malam membantu mempertahankan kecukupan

kebutuhan ASI.
d) Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.
e) Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan

harus segera mulai metode KB lainnya.


c. PIL
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat

digunakan sebagai kontrasepsi darurat.Efek samping gangguan

perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur).


1) Cara kerja:
a) Menekan ovulasi
b) Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan
c) Mengentalkan lendir servik
d) Mengganggu transportasi sperma.
2) Keuntungan:
a) Tidak mengganggu hubungan seksual
b) Tidak mempengaruhi ASI
c) Kesuburan cepat kembali
d) Dapat dihentukan setiap saat.
3) Keterbatasan:
a) Mengganggu siklus haid.
b) Peningkatan atau penurunan berat badan.
c) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
d) Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.
e) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.
4) Cara pemakaian:
a) Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.
b) Diminum setiap hari pada saat yang sama.
c) Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan

gunakan metode pelindung sampai akhir bulan.


d) Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket

terakhir.
d. Suntik Progestin
Sangat efektif dan aman.Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam

usia reprroduksi.Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4

bulan.Cocok untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi

ASI.
1) Cara kerja :
a) Mencegah ovulasi
b) Mengentalkan lendir servik
c) Menghambat transportasi sperma.
2) Keuntungan
a) Sangat efektif
b) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
c) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun

sampai pre menopause.


d) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius

terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.


3) Keterbatasan
a) Gangguan siklus haid.
b) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan

berikutnya.
c) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan

kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi

(jarang), sakit kepala, jerawat.


4) Cara pemakaian
a) Setiap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil.
b) Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid.
c) Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh

melakukan hubungan seksual.


d) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan

cara disuntik IM dalam didaerah pantat. suntikan diberikan

setiap 90 hari.
e. Kontrasepsi Implan
Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,

Indoplant, dan Implanon. Dapat dipakai oleh semua perempuan

dalam usia reproduksi. Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan.

Kesuburan segera kembali setelah implant di cabut. Aman dipakai

saat laktasi.
1) Cara Kerja:
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit

terjadi implantasi.
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
2) Keuntungan
a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5
tahun).

b) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.

c) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.

d) Bebas pengaruh estrogen.

e) Tidak mengganggu senggama.

f) Tidak mengganggu produksi ASI.

g) Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan.

3) Keterbatasan
a) Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola

haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea,

atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorhea.

b) Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada,

perasaan mual, pening/ pusing kepala, peningkatan/

penurunan berat badan.

c) Membutuhkan tindak pembedahan minor.

4) Cara pemakaian
a) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau

6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran.


b) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR

dan ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat

dilakukan setiap saat.


c) Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian

dalam (sub kutan).


d) Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam

pertama (untuk mencegah infeksi pada luka insisi).


e) Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam,

sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh

(biasanya 5 hari).
f) Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan

dicuci dengan tekanan wajar.


g) Bila ditenmukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam

peradangan, atau bila ada rasa sakit menetap selama beberapa

hari, segera kembali ke klinik.


h) Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas.
f. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang.Haid menjadi lebih

lama dan lebih banyak. Pemasangan dan pencabutan memerlukan

pelatihan. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi.

Tidak boleh dipakai oleh wanita yang terpapar Infeksi Menular

Seksual. Ada beberapajenis : CuT-380A, NOVA-T, LípezLoops.


1) Cara Kerja
a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba

fallopi.

b) Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum

uteri.

c) Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma

sulitmasuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan

mengurang kemampuan sperma untuk fertilisasi.

d) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam

uterus

2) Keuntungan
a) Efektifitas tinggi ( 0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1

tahun pertama, 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan ).

b) Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A

dan tidak perlu diganti).

c) Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan

kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.

d) Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.

e) Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah

abortus (apabila tidak terjadi infeksi ).

f) Dapat digunakan sampai menoupouse ( 1 tahun atau lebih

setelah haid terakhir ).

g) Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

3) Kerugian :
a) Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid

(umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah

3 bulan ), haid lebih lama dan banyak, perdarahan spooting

antar menstruasi, saat haid lebih sakit.

b) Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari

setelah pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan

berat pada waktu haid yang memungkinkan penyebab

anemia.

c) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.

d) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau

perempuan yang sering berganti-ganti pasangan.


4) Cara Pemakaian :
a) Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak
hamil.
b) Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.

c) Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan

setelah 6 bulan dengan metode MAL.

d) Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi ).

e) Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi.

f) AKDR dipasang di dalam rahim.

g) Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah

pemasangan.

h) Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang

secara rutin terutama setelah haid.

i) Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang

AKDR, merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR

terlepas, siklus haid terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran

cairan vagina yang mencurugakan, adanya infeksi.

j) Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.

g. Kontrasepsi mantap pria (Vasektomi)

Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi

pria dengan jalan melakukan oklui vasa deferensia sehingga

alur transportasi spermaterhambat dan proses fertilisasi tidak

terjadi.
1) Keuntungan:
a) sangat efektif dan permanen
b) tidak ada efek samping jangka panjang
c) aman bagi hampir semua pria
d) tidak mempengaruhi kemampuan seksual
e) pembedahan sederhana dapat dilakukan dengan anastesi lokal
2) Keterbatasan
a) tidak melindungi dari HIV/AIDS
b) efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan

h. Kontrasepsi mantap wanita (Tubektomi)

Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba falopi ( mengikat dan

memotong atau memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat

bertenu dengan ovum.


1) Keuntungan
a) Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi

lokal
b) rahim tidak diangkat,ibu masih bisa mendapatkan haid
c) sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama

tahun pertamapenggunaan.
d) metode yang tidak mudah dikembalikan ke semula,hanya

untuk ibu yangtidak menginginkan anak lagi


e) tidak bergantung pada faktor senggama
f) tidak mempengaruhi proses menyusui
g) baik bagi klien bila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan

yang serius
h) tidak ada efek samping jangka panjang
2) Kerugian
a) tidak melindungi dari HIV/IMS
b) harus dipertimbangkan sifat permanennya(tidak dapat
dipulihkan kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi.
c) Klien dapat menyesal di kemudian hari
d) Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah

tindakan

e) Dilakukan oleh dokter yang terlatih(SPOG atau spesialis

bedah)

f) Minimal usia >26 tahun, paritas > 2 tahun

Anda mungkin juga menyukai