Anda di halaman 1dari 2

[12:03 AM, 3/16/2019] Bu Suryadini: Pemprov Bali dan Kabupaten/Kota Tandatagan Program Kerjasama

Jaminan Kesehatan Nasional-Krama Bali Sehat

08 Januari 2019

Di penghujung tahun 2018, Gubernur Bali Wayan Koster yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda
Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) serta Sekretaris Daerah Prov. Bali Dewa Made Indra melakukan
penandatangan Program Kerjasama Jaminan Kesehatan Nasional-Krama Bali Sehat (JKN-KBS) bersama
dengan Bupati/Walikota se-Bali di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin
(31/12). Di hadapan bupati, walikota serta pimpinan DPRD Prov Bali, Koster mengatakan Indonesia
berkomitmen untuk mencapai Universal Health Coveage (UHC) yaitu program yang memastikan
masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus menghadapi kesulitan
finansial. Sejak 1 Januari 2014, Pemerintah Indonesia telah menerapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
sebagai jalan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak di bidang kesehatan bagi seluruh rakyat dengan
target pencapaian Universal Health Coverage (UHC) JKN bagi seluruh warga Indonesia pada Tahun 2019.
“Sejalan dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, Provinsi Bali juga berkomitmen untuk mencapai
Universal Health Coverage (UHC) yaitu menjamin Krama Bali yang belum menjadi peserta Jaminan
Kesehatan Nasional dan memberikan manfaat tambahan di luar Jaminan Kesehatan Nasional melalui
program Jaminan Kesehatan Nasional-Krama Bali Sehat (JKN-KBS),” jelas Koster.
Ia juga melanjutkan Untuk mendukung Program JKN-KBS, dari sisi kepesertaan dan pembiayaan,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota telah mengambil peran dalam membiayai masyarakat
miskin, tidak mampu dan masyarakat yang belum menjadi peserta JKN melalui pembiayaan PBI dengan
sistem sharring. Sedangkan dari sisi pelayanan, berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan
jumlah dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan baik di tingkat primer maupun di tingkat lanjutan. “Untuk
mewujudkan terlaksananya program JKN-KBS diperlukan sinergitas antara dinas, badan terkait dan fasilitas
pelayanan kesehatan baik di provinsi maupun kabupaten/kota serta dengan instansi vertikal. Kesepakatan
Bersama dan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
tentang Pembiayaan Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Daerah Program Jaminan Kesehatan Nasional-
Krama Bali Sehat (JKN-KBS) menjadi sangat penting dalam mencapai UHC di Provinsi Bali dan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bali,” tandasnya.
Sementara sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya melaporkan bahwa
program kesehatan merupakan amanat UU untuk mencapai Universal Healt Coverage (UHC). Untuk
mencapai Provinsi Bali UHC sudah mulai dari Kabupaten Badung dan menyebar ke seluruh Bali pada tahun
2019. Ia juga mengatakan Bali menjadi Provinsi ke-6 yang menjalankan UHC.
Mengenai pembiayaan UHC melalui skema sharing, dr. Suarjaya menyatakan jika Pemprov Bali beserta
pemerintah kabupaten/kota telah menganggarkan sekitar RP. 495 miliar dengan rincian Rp. 170 miliar d…
[12:08 AM, 3/16/2019] Bu Suryadini: Bisa pake judul peran pemprov dalam mendukung program JKN
menuju peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Atau yg lain coba dani cari judul yang menarik dan bikin penasaran bagi pembaca untuk membaca.
[12:11 AM, 3/16/2019] Bu Suryadini: Jaminan Kesehatan Nasional Bukan Hanya Tanggung Jawab
Pemerintah

By
Eva Kristina Tambunan

March 15, 2018

JAKARTA, presidentpost.id – Sri Mulyani yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu)
mengatakan, dibutuhkan kerjasama dalam menciptakan suatu sistem untuk dapat mensinergikan asuransi
kesehatan dan jaminan kesehatan nasional, sehingga mencapai Indonesia yang universal health coverage.
“Orang selalu menunjuk apakah ini tugasnya Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, BPJS, Pemerintah
Daerah. Ini kerja bersama, kerja bareng, dan oleh karena itu juga pertemuan seperti ini kita bisa
meningkatkan kualitas diskusi baik dari sisi provider mulai dari rumah sakit sampai kepada fasilitas
puskesmas yang primer, maupun tadi tenaga dokter dan paramedis dan juga industri farmasi yang perlu
untuk terus ditingkatkan,” kata Menkeu pada acara Semiloka Nasional Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes)
dengan tema Penguatan Peran Dinkes dalam Pencegahan Kecurangan Implementasi Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) di Hotel Aryaduta Jakarta pada Rabu (14/2).
Manusia adalah aset paling penting dari suatu negara. Kualitas manusia antara lain diukur dari sisi kesehatan
dan pendidikannya yang kemudian membuahkan berbagai macam inovasi, produktivitas, mental dan
karakter.
Menurutnya, dalam konteks manusia di Indonesia sebagai suatu aset yang paling penting dan perlu untuk
mendapatkan dukungan kebijakan yang setara, salah satu bentuknya adalah adanya jaminan kesehatan
nasional.
“Bagaimana membuat Dinas Kesehatan berperan secara aktif, kredibel, reliable di dalam meningkatkan
kinerja kesehatan di masing-masing daerah dan di dalam konteks policy, atau kebijakan kesehatan adalah
mampu menjadi institusi yang bisa mencegah kejahatan atau kecurangan bahasa Inggrisnya fraud di dalam
mengimplementasikan program JKN,” ujar Menkeu.
Banyak studi di berbagai negara menunjukkan apabila manusia menghadapi masalah kesehatan dan harus
membayar biaya pengobatan dengan finansialnya mencukupi bisa menjadi bangkrut karena harus
menanggung biaya.
“Hal-hal seperti inilah yang menjadi sasaran kita. Namun bukan hanya satu-satunya masalah. Kita semua
tahu bahwa JKN itu menyangkut hampir semua segi dan aspek supply side-nya (maupun) demand side-nya,”
ungkap Menkeu. (TPP/Eva)

Anda mungkin juga menyukai