Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi sudah berkembang dengan
pesat, dapat dilihat dari kemajuan IPTEK dalam setiap aspek kehidupan masyarakat yang
banyak memberikan kemudahan untuk pemenuhan kebutuhan dengan menghadirkan
berbagai invosi terbaru. Sebagai warga negara, alangkah baiknya jika kita tidak menutup
diri dengan adanya perkembangan IPTEK yang ada. Karena, jika kita menolak
perkembangan yang ada justru akan semakin menjadikan ketertinggalan yang jauh
dengan negara lain.
Perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan,
salah satu yang paling berkembang adalah media pembelajaran. Oleh karena itu, dari
sektor pendidikan harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk
mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia yang lebih menarik, interaktif
dan komprehensif. Meliputi media visual seperti gambar, denah, peta, diagram serta audio
visual seperti video, slide suara menjadi pilihan yang bagus untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Media Pembelajaran juga akan sangat berguna dan bermanfaat bagi siswa
apabila mereka terlibat secara langsung dalam menggunakan media tersebut (Ditama,
2015).
Ilmu kimia menurut Mira (2017) adalah salah satu ilmu dari rumpun sains yang
berkembang berdasarkan fenomena-fenomena alam, serta merupakan jawaban dari
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana mengenai perubahan komposisi, struktur dan
sifat, atau materi dari skala atom hingga molekul yang disertai dengan perubahan energi.
Sedangkan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan sadar dan
memiliki tujuan serta bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi
antara guru dan siswanya. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
dirumuskan oleh guru sebelum proses belajar mengajar dimulai (Djamarah & Zain,
2010:1).
Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan dengan quisioner dan
wawancara informal dengan beberapa siswa MAN 2 BANYUMAS khususnya kelas XI
menunjukkan bahwa adanya bahan ajar dan media pembelajaran yang kurang interaktif
saat proses pembelajaran berlangsung. Bahan ajar yang dipakai hanya berupa buku cetak
dari penerbit Erlangga dan LKS yang telah disediakan oleh sekolah.
Sedangkan metode pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi
adalah metode ceramah atau teacher center dan sesekali melakukan diskusi dan
praktikum. Pada proses pembelajaran yang dilakukan, setelah materi selesai disampaikan
guru akan menanyakan materi apa yang masih kurang dipahami oleh siswa dan akan
mengulangi penjelasannya. Kemudian guru akan memberi tugas ke siswa untuk
mengerjakan soal yang ada di buku LKS berdasarkan materi yang telah disampaikan
sebagai sumber nilai harian atau nilai tambahan.
Dalam mengerjakan soal yang ada di buku LKS, beberapa siswa yang belum bisa
mengerjakan secara mandiri biasanya akan berdiskusi dengan teman lainnya. Namun ada
juga siswa yang masih menyepelekan untuk mengerjakan soal tersebut dan hanya
menyalin jawaban teman (mencontek). Hal ini terjadi karena masih rendahnya
pemahaman konsep yang dimiliki siswa setelah guru menyampaikan materi. Kegiatan
belajar-mengajar yang tidak efektif seperti ini, tentu saja akan sangat merugikan siswa.
Ketika dilakukan evaluasi harian dan akhir semester, siswa akan mengalami kesulitan
ketika diminta mengerjakan soal secara mendadak dan mandiri.
Hal ini tentu akan berdampak pada hasil belajar yang dicapai oleh siswa tersebut
yang kemudian membuat persentase ketuntasan hasil belajar di sekolah ini masih sangat
rendah. Berdasarkan rekapitulasi hasil belajar kimia siswa MAN 2 BANYUMAS hanya 48%
siswa dari 148 siswa yang memperoleh ketuntasan belajar (KKM=69).
Permasalahan seperti ini harus segera diperbaiki dan diberikan tindakan agar
proses pembelajaran di kelas menjadi berkualitas dan efektif sehingga dapat
mercapaintujuan pembelajan yang ditandai dengan tuntasnya nilai hasil belajar siswa.
Dengan demikian, perlu adanya inovasi atau pembaruan dalam proses pembelajaran.
Salah satunya adalah dengan pemakaian media pembelajaran. Dalam penelitian ini,
penulis menawarkan media pembelajaran berbasis lectora inspire sebagai media
pendukung dalam proses pembelajaran kimia.
Media Pembelajaran mempunyai fungsi meningkatkan daya tarik materi pelajaran
dan perhatian siswa. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran memberikan
pengaruh yang besar terhadap minat dan daya tarik siswa untuk mempelajari sesuatu
oleh karena itu jika media pembelajaran yang digunakan guru menarik maka dengan
otomatis siswa juga akan menyukai materi yang diajarkan dan pemahaman siswa
terhadap materi tersebut akan lebih cepat atau lebih tercapai. Sebaliknya jika siswa tidak
menyukai media yang digunakan guru maka siswa akan bosan, jenuh dan tidak tertarik
terhadap materi yang disampaikan sehingga akan mempengaruhi pemahaman siswa
terhadap materi tersebut (Ditama, 2015).
Lectora inspire telah terintegrasi dengan berbagai tools yang dibutuhkan untuk
membuat konten multimedia yang bersifat interaktif dengan sangat mudah dan
cepatkarena dilengkapi dengan tiga fitur diantaranya Camtasia for Lectora yaitu aplikasi
yang mampu merekam aktivitas yang dilakukan pada layar kerja komputer, sehingga
tercipta sebuah video aktivitas layar kerja komputer dan dapat digunakan juga untuk
mengedit video serta animasi flash. Snagit for lectora yaitu aplikasi yang mampu
menciptakan potret layar kerja komputer dengan resolusi tinggi, untuk nantinya
digunakan pada media pembelajaran) dan Flypaper for Lectora yaitu aplikasi yang mampu
membuat media pembelajaran lebih kreatif dengan melibatkan dan menambahkan
animasi flash dan efek spesial (Mas’ud, 2014).
Materi Laju reaksi dipilih berdasarkan hasil observasi. Siswa mengatakan bahwa
materi laju reaksi sulit karena berisi beberapa sub bab dan banyak rumus yang harus
difahami. Siswa masih merasa kesulitan untuk menerapkan rumus perhitungan pada
materi laju reaksi saat evaluasi atau menjawab soal-soal pada buku LKS. Diperkuat
dengan hasil wawancara bersama guru Kimia kelas XI yaitu ibu Umi, beliau mengatakan
bahwa materi yang dirasa cukup sulit untuk difahami oleh siswa adalah materi laju reaksi
dan materi kesetimbangan kimia. Dibuktikan dengan hasil observasi angket ke siswa yang
menunjukan sebanyak 20 % siswa menjawab laju reaksi menjadi materi tersulit dan 60%
siswa menjawab kesetimbangan kimia menjadi materi yang paling sulit dengan alasan
belum pernah diajarkan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada
materi laju reaksi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis
Lectora Inspire Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi di MAN 2
Banyumas”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh multimedia
interaktif berbasis lectora inspire terhadap hasil belajar siswa pada materi laju reaksi di
MAN 2 Banyumas?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh multimedia interaktif
berbasis lectora inspire terhadap hasil belajar siswa pada materi laju reaksi di MAN 2
Banyumas.
D. Manfaat Peneltian
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini memilki manfaat secara teoritis dan
secara praktis. Manfaat secara teoritis adalah untuk menambah wawasan dan khazanah
ilmu pengetahuan. Sedangkan secara praktis sebagai berikut :
1. Bagi peserta didik
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam kegiatan belajar baik di dalam
kelas maupun di setiap keadaan yang tidak terbatas ruang dan waktu.
2. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan menambah wawasan guru
untuk meningkatkan efektifitas waktu dan penggunaan sumber belajar lain dalam
proses pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah pengalaman baru untuk
mengembangkan inovasi – inovasi pembelajaran sehingga berdampak terhadap
kualitas pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai