Anda di halaman 1dari 3

Dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan

Undang-undang Dasar 1945, perlu adanya pondasi yang kuat dalam menjalankan sistem
pemerintahan yang baik, bersih dan berkualitas. Hal tersebut didukung pula oleh peran
Aparatur Negara (AN) yang bertugas dalam penyelenggaraan dan pembangunan Negara.
Untuk itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari Aparatur Negara harus
bersikap profesional, berintegritas, dan bersih dari kepentingan perorangan, kelompok
maupun partai, serta menjunjung tinggi nilai dasar Pancasila. Ditegaskan dalam UU No. 5
Tahun 2014 (pasal 10) yang menjelaskan bahwa fungsi ASN yaitu : 1) Pelaksanaan
kebijakan publik, 2) Pelayan publik, dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Untuk
mewujudkan tujuan nasional dibutuhkan pegawai ASN yang dapat menjalankan tugas
pelayanan publik, tugas pemerintah, dan tugas pembangunan tertentu. Maka dari itu,
sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang
pendidikan
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, disebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional secara efektif dan efeisen diperlukan pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan berkualitas adalah pendidikan yang dapat mengembangkan seluruh potensi
peserta didik sehingga membentuk insan yang berkarakter, manusia yang cerdas baik
secara intelektual, emosional maupun spiritual.
Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan publik mengamanatkan
bahwa penyelenggara pelayanan publik berkewajiban untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan publik dan melaksanakan
pelayanan sesuai dengan standar pelayanan. Pelayanan prima adalah pelayanan terbaik,
melebihi, melampaui, mengungguli pelayanan yang diberikan pihak lain atau daripada
pelayanan waktu yang lalu. Seperti dikutip oleh Tjiptono dalam bukunya Total Quality
Service, pelayanan prima tersebut mempunyai 4 (empat) sasaran pokok yaitu : kecepatan,
ketepatan, keramahan dan kenyamanan.
Guru merupakan ujung tombak yang menentukan kualitas dan mutu pendidikan.
Oleh karena itu seorang guru harus memiliki kompetensi di bidangnya yang akan
membantunya dalam upaya mewujudkan tugasnya itu. Guru selaku tenaga pendidik
karena guru adalah sosok yang menjadi panutan bagi peserta didik. Keberadaannya
sebagai jantung pendidikan tidak dapat dipungkiri. Kualitas tenaga pendidik atau guru
selaku Pegawai Negeri Sipil menjadi bagian penting dalam pencapaian kesuksesan dalam
dunia pendidikan. Pendidik yang berkualitas dan berkompeten akan mampu
menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan berkompeten pula.
Di samping itu, tanggung jawab guru sebagai pengajar juga lebih menekankan
kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru
dituntut memiliki kompetensi yang dapat mendukung tugas tersebut, antara lain
kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial. Guru harus berusaha untuk memperhatikan apa yang sudah ada serta mengadakan
penyempurnaan cara mendidik agar prestasi siswa dapat ditingkatkan.
Untuk menjadi Aparatur Sipil Negara, seseorang tidak hanya wajib memiliki
tanggung jawab terhadap pekerjaannya, tetapi juga dengan nilai - nilai yang lainnya..
Untuk mendapatkan PNS yang profesional, perlu dilaksanakan pembinaan melalui
Pelatihan Dasar CPNS (Latsar CPNS). Latsar CPNS ini dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS yang tergabung dalam ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Lima kompetensi itulah
yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang
berintegritas serta mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat.
Penyelenggaraan Latsar CPNS bertujuan agar para peserta mampu menerapkan
nilai-nilai ANEKA yaitu:
1. Mampu mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya.
2. Mampu mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
3. Mampu menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
4. Mampu berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya.
5. Mampu untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansinya.

Peraturan baru yang tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5


Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara sudah secara implisit menghendaki bahwa
PNS merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik, maka dari itu sebagai PNS perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya pada pelayanan bidang pendidikan yang
dilaksanakan di instansi SMP Negeri 3 Kota Batu
SMP Negeri 03 Batu sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah pertama
senantiasa berupaya menjadi lembaga pendidikan yang mampu memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat. Upaya yang terus menerus dilakukan adalah dengan konsisten
tidak saja menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang bersifat intrakulrikuler dan
kokurikuler, tetapi juga mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler. Namun keberhasilan
lembaga pendidikan juga ditentukan oleh output yang tinggi, untuk itu guru perlu
melakukan pengembangan inovasi dalam pembelajarannya, diantaranya dengan
membiasakan menerapkan metode maupun media yang berbeda, sehingga menjadikan
peserta didik aktif, kreatif dan belajar dalam suasana senang serta efektif. Penguasaan
guru berkenaan dengan pembelajaran yang menyenangkan, diharapkan mampu
menstimulasi terciptanya dinamika pembelajaran yang sehat dan kondusif yang bermuara
pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar. Berdasarkan pengamatan penulis di SMP
Negeri 03 Batu, penulis menemukan temuan :
1. Belum efektifnya pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas
2. Rendahnya minat membaca siswa terhadap buku teks pelajaran
3. Rendahnya tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan guru
4. Kurang produktivitas guru dalam membuat karya inovatif
5. Rendahnya kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan sekolah
Berdasarkan permasalahan di atas penulis merancang sebuah kegiatan aktualisasi
dengan judul “Efektifitas Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Berita Kelas
VIII Melalui Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading & Composition) dengan
Memanfaatkan Media Grafis di SMP Negeri 03 Batu”.
Sebagai Calon PNS yang porfesional, maka penulis akan berusaha untuk menjawab
permasalahan yang terjadi di SMP Negeri 03 Batu dengan mengaktualisasikan nilai-nilai
akuntabilitas, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) serta whole of
government.

Anda mungkin juga menyukai