Anda di halaman 1dari 1

Kontribusiku untuk Inspirator Indonesia

Aku yang dilahirkan dari keluarga yang sangat memperhatikan dunia pendidikan, dari
orangtua yang memang hanya tamat sampai dengan SMA/SMK sederajat, dan menjalani
kehidupan yang berliku-liku arusnya. Dari situ orang tua saya berfikir, “anakku harus memiliki
kehidupan yang jauh lebih baik, mereka semua harus sukses, harus menjadi orang yang
disegani”.

Saat itu, di desaku seorang guru dan orang yang berpangkatlah yang disegani. Rakyat
kecil yang hanya seorang petani dianggap remeh karena satu hal, yaitu mereka tidak
berpendidikan. Ironis memang, Tuhan yang menciptakan makhluk sosial di bumi untuk saling
membutuhkan, tolong-menolong, dan hormat-menghormati. Tapi tidak berlaku untuk di desaku
waktu itu. Dari sana aku belajar memahami keadaan yang sama sekali kuanggap tidak benar.
Sampailah dimana aku mengenal pendidikan dari Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah
Menengah Atas. Sejak kecil aku sudah punya kegemaran untuk berdiri didepan papan tulis dan
memegang spidol untuk menularkan ilmu layaknya guru. Aku sadar kalau ilmu itulah yang bisa
membawa manusia untuk menjadi orang hebat.

Namun sekarang, maraknya industri yang beredar diseluruh daerah di Indonesia membuat
calon-calon penerus bangsa lebih tertarik untuk terjun ke industri daripada ke bangku sekolah.
Pabrik-pabrik yang muncul dari mancanegara di Indonesia menggiurkan mereka untuk tidak
melanjutkan sekolah. Mereka adalah anak-anak berumur 9-17 tahun yang putus sekolah karena
tidak mempunyai biaya, karena kurang pengetahuan tentang arti penting sebuah pendidikan.
Mereka berpikir akhir dari sekolah adalah untuk mencari uang juga. Tanpa sekolah pun mereka
bisa mencari uang.

Dan aku ingin merubah persepsi mereka melalui kegiatan-kegiatan yang merubah
pandangan mereka tentang arti penting pendidikan. Dari pendidikan lah yang bisa membuat uang
mereka semakin banyak, pendidikan lah yang membuat mereka bisa menjadi milyarder, dan dari
pendidikan lah membuat mereka semakin menjadi orang hebat. Dari tekadku itu aku ingin
membuat suatu kegiatan untuk teman-teman yang kurang pengetahuan akan pentingnya
pendidikan. Aku ingin membuat mereka memiliki karakter kuat untuk menjunjung tinggi
pendidikan di Indonesia, yang mana kurikulum di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan
Negara lain.

Anda mungkin juga menyukai