Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yesica Okta Nurvida

Kelas : 3A

Nim : 1604000059

Berbagai Masalah yang bikin BPJS Kesehatan Nunggak Rp 9 T


Puti Aini Yasmin - detikFinance

Jakarta - Badan Penyelenggar Jaminan Sosial yang selanjutnya disebut BPJS. BPJS adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang dibentuk dengan Undang-Undang untuk menyelenggarakan
perogram jaminan sosial. BPJS menurut UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional adalah trasformasi dari badan penyelenggara jaminan sosial yang sekarang telah berjalan dan
dimungkinkan untuk membentuk badan penyelenggara baru sesuai dengan dinamika perkembangnan
jaminan sosial.

Laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mencatat tunggakan


BPJS Kesehatan ke rumah sakit mencapai Rp 9,1 triliun di 2018. Hal ini dikarenakan adanya
permasalahan data peserta yang digunakan oleh lebih dari satu orang.

Menurut Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah pada
dasarnya ada beberapa faktor lain yang menyebabkan tunggakan hingga Rp 9 triliun. Hal
pertama, karena jumlah iuran peserta yang tergolong kecil sehingga pemerintah harus
mensubsidi sisanya. Kemudian, ketidakdisiplinan peserta membayar iuran, cakupan pelayanan
kesehatan yang luas, hingga adanya oknum rumah sakit yang memberikan pelayanan lebih dari
yang dibutuhkan. Alhasil, beban dari semua lagi-lagi mesti ditanggung oleh pemerintah.

"Permasalahan BPJS Kesehatan muncul disebabkan beberapa faktor, utamanya juga


karena masyarakat memanfaatkan sepenuhnya fasilitas yang diberikan BPJS dan adanya oknum
rumah sakit dan dokter yang ditengarai memberikan pelayanan melebihi yang dibutuhkan pasien
BPJS," ungkap dia kepada detikFinance, Rabu (29/5/2019). "Dampak dari hal itu, BPJS
menerima iuran masyarakat sangat terbatas sementara tagihan dari rumah sakit begitu besar.
Defisit yang terjadi menjadi begitu luar biasa yang semuanya dibebankan kepada pemerintah
dalam bentuk subsidi," ungkapnya.

Piter pun menjelaskan guna mencegah tunggakan kembali terjadi, BPJS Kesehatan
seharusnya menaikkan besaran iuran. Hal ini juga mesti dilakukan bersamaan dengan
meningkatkan kedisiplinan oleh masyarakat. Ia mencontohkan, cara meningkatkan disiplin
dengan memberikan sanksi bila mana peserta telat membayar iuran. "Bagaimana mengatasinya?
Alternatifnya, adalah pertama menaikkan besarnya iuran dan meningkatkan kedisiplinan
masyarakat membayar iuran. Untuk meningkatkan kedisiplinan ini bisa lewat sosialisasi dan
edukasi yang terus menerus, salah satu alternatif bisa memberikan sanksi untuk yang tidak
disiplin bayar iuran," jelas dia. Selain itu, BPJS Kesehatan juga bisa mengurangi jumlah
pelayanan yang ditanggung serta menertibkan oknum rumah sakit, dokter yang dengan sengaja
memberikan pelayanan melebihi kebutuhan peserta.

Walaupun begitu, Piter menyadari hal tersebut masih sulit dilakukan. Pasalnya, akan ada
risiko protes dari masyarakat yang akan merasa keberatan bila solusi diterapkan. "Agak susah
dilakukan. Ada risiko adanya protes dari masyarakat," tutup dia.(ang/ang)

1. Dari artikel di atas, ada berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh
BPJS kecuali . . .
a. Data peserta yang digunakan oleh lebih dari satu orang
b. Jumlah iuran peserta yang tergolong kecil
c. Kurang tegasnya pemerintah dalam menasehati masyarakat
d. Memanfaatkan sepenuhnya fasilitas yang diberikan BPJS dan adanya oknum
rumah sakit dan dokter yang ditengarai memberikan pelayanan melebihi yang
dibutuhkan pasien BPJS,
e. Ketidakdisiplinan peserta membayar iuran

2. Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah trasformasi dari badan penyelenggara jaminan sosial
yang sekarang telah berjalan dan dimungkinkan untuk membentuk badan penyelenggara
baru sesuai dengan dinamika perkembangnan jaminan sosial. Menurut undang-Undang
nomor berapa pengertian di atas . . .
a. UU Nomor 40 Tahun 2004
b. UU Nomor 60 Tahun 2004
c. UU Nomor 40 Tahun 2008
d. UU Nomor 30 Tahun 2006
e. UU Nomor 10 Tahun 2009

3. Dampak dari Permasalahan BPJS yaitu masyarakat memanfaatkan fasilitas yang


diberikan BPJS dan adanya oknum rumah sakit dan dokter yang ditengarai
memberikan pelayanan melebihi yang dibutuhkan pasien BPJS adalah . .
a. menerima iuran masyarakat besar sementara tagihan dari rumah sakit begitu
besar.
b. menerima iuran masyarakat sangat terbatas sementara tagihan dari rumah sakit
begitu kecil
c. menerima iuran masyarakat sangat terbatas sementara tagihan dari rumah
sakit begitu besar.
d. menerima iuran masyarakat sangat besar sementara tagihan dari rumah sakit
begitu kecil
e. menerima iuran masyarakat sangat kecil sementara tagihan dari rumah sakit
begitu besar.
4. Untuk mencegah tunggakan BPJS, Piter Abdullah selaku Ekonom dari Center of
Reform on Economics (CORE) mempunyai solusi dalam menghadapi permasalahan
tersebut, yakni . . .
a. menaikkan besarnya iuran dan meningkatkan kedisiplinan masyarakat
membayar iuran
b. menaikkan gaji UMR untuk para pegawai
c. melakukan transaksi dan hutang di perusahaan tinggi
d. melakukan perjanjian kepada para anggota BPJS untuk terus menaati peraturan
yang telah ditetapkan
e. melakukan tindakan lebih lanjut kepada para pelanggar

5. Dari artikel diatas, untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat membayar iuran premi
BPJS, maka yang harus dilakukan pemerintah adalah
a. Memberikan keringanan membayar
b. Meningkatkan gaji UMR para pegawai
c. sosialisasi dan edukasi
d. memberikan sanksi untuk yang tidak disiplin bayar iuran
e. C dan D benar

Anda mungkin juga menyukai