Anda di halaman 1dari 10

Tugas Individu

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

NAMA : WINA NINGSI KUMADJI

NIM : 751440117078

KELAS : II-B KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


2018-2019
A. SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI

1. Penis

Penis berfungsi sebagai saluran keluarnya air seni pada sistem urinaria, dalam
sistem reproduksi penis mempunyai dua fungsi yakni sebagai tempat keluarnya cairan
semen serta alat untuk kopulasi. Meski demikian, air semen serta air seni tidak akan
keluar bersamaan, sebab saat terjadinya ejakulasi (pengeluaran sperma) otot-otot pada
kandung kemih akan mengerut untuk mencegah sperma masuk sehingga urine yang
berada di dalamnya juga tidak akan ikut keluar.

Penis merupakan organ yang bersifat erektil yang disusun dari tiga tabung
erektil yakni sepasang corporacavernosa dan sebuah corporaspongiosa yang ketiganya
akan berakhir pada gland penis, disekeliling tabung diliputi oleh jaringan ikat dan
banyak otot polos. Ketiga tabung inilah yang berperan dalam proses ereksi dan
ejakulasi.Penis juga dilapisi oleh kulit yang tipis dan halus dengan bagian ujung melipat
yang disebut preputium, bagian inilah yang akan dipotong saat khitan. Selain itu, pada
kulit penis juga terdapat kelenjar keringat, kelenjar lemak, dan folikel rambut.

2. Skrotum

Skrotum adalah suatu kantung pembungkus testis. Kantung ini terdiri dari
lapisan subkutan, otot polos, serta lapisan kulit. Kulit pada skrotum memiliki lipatan-
lipatan. Hal ini menjadikan skrotum bisa mengendur menjauhi tubuh saat cuaca panas,
serta mengerut mendekati tubuh saat suhu rendah (dingin). Fungsinya yakni untuk
mempertahankan suhu testis agar stabil sehingga spermatogenesis tetap terjadi.

3. Testis

Jika pada sistem reproduksi wanita yang berperan menghasilkan sel telur adalah
ovarium, maka pada reproduksi jantan organ penghasil sperma adalah testis. Testis juga
merupakan kelenjar eksokrin sekaligus endokrin. Fungsi eksokrin, yakni untuk
memproduksi sel-sel kelamin pria, sedangkan fungsi endokrin, yakni untuk
memproduksi hormon.

Testis dibungkus oleh kapsulatestikularis yang terdiri dari selapis mesotel, sel-
sel otot polos, dan jala-jala kapiler yang terbenam pada jaringan ikat.
Kapsulatestikularis ini akan menimbulkan terjadinya kerutan secara berkala. Hal ini
berguna untuk mempertahankan tekanan di dalam testis, mengatur keluar-masuknya
cairan ke dalam kapiler-kapiler, serta mendorong pengeluaran sperma.

Pembentukan sperma terjadi di dalam tubulusseminiferus. Yakni saluran panjang


yang berlekuk-lekuk dan berada di dalam testis. Pada epitel tubulus terdapat dua jenis
sel, yaitu;

 Sel Spermatogenik

Sesuai dengan namanya, sel spermatogenik merupakan cikal bakal sel


spermatozoa. Sel benih ini awalnya berkromosom diploid, kemudian memerlukan
waktu sekitar 64 hari untuk berdifferensiasi dan mengalami spermatogenesis hingga
memiliki kromosom haploid. Sel spermatogonium sendiri terdiri dari4-8 lapis sel.

 Sel Sertoli

Jumlah sel sertoli tidak sebanyak jumlah sel spermatogenik. Sel ini berada di
antara sel-sel spermatogonium dan berperan sebagai sel penyokong. Yakni untuk
memberi makan sel-sel spermatogenik serta menghilangkan sisa sitoplasma spermatid
yang merupakan bahan residu. Dua sel sertoli yang teletak berdekatan akan
membentuk sawar darah (blood testis barrier) bersama-sama dengan jaringan
peritubuler.. Selain diisi oleh tubulusseminiferus, testis juga diisi oleh sel-sel
interstitial yang terletak diantaratubulusseminiferus. Sel interstitial atau sel leydig
terdiri dari jaringan ikat kendor, dan diisi oleh sel-sel fibroblast, mast sel, makrofag,
pembuluh darah, limfe, sel mesenchyme, dan saraf. Fungsinya ialah menghasilkan
hormone testosteron.

4. Sistem saluran genital

 Tubulusrecti

Yakni saluran lurus yang merupakan kelanjutan dari tubulusseminiferus.


Tubulusrecti dimulai dari puncak setiap lobulus testis.

 Rete testis

Selanjutnya, tubulus-tubulusrecti akan memasuki mediastinum testis dan


membentuk seperti anyaman. Struktur inilah yang dimaksud dengan rete testis.
Spermatozoa yang melewati saluran ini berjalan sangat cepat sehingga jarang
ditemukan di daluran ini.

 Duktus efferens

Kelanjutan dari rete testis ialah duktus efferens. Rata-rata panjang saluran ini
ialah 6-8 cm dengan diameter 0.05 mm. pada bagian dalam duktus dilapisi oleh epitel
selapis silindris serta bersilia yang dapat bersifat motil. Kegunaannya yakni untuk
mendorong spermatozoa menuju epididimis. Dibandingkan dengan saluran yang lain,
motilsilia ini hanya dapat dijumpai di dalam duktus efferens.

 Duktus epididimis

Setelah melalui duktus efferens, spermatozoa akan berjalan melalui duktus


epididimis. Duktus epididimis adalah saluran panjang yang berlekuk-lekuk serta
terletak di atas testis. Dengan panjang sekitas 5-7 meter spermatozoa berjalan sangat
lambat. Hal ini menjadikan sperma mengalami pematangan yang sempurna. Pada
sekitas duktus epididimis terdapat otot polos yang akan membantu pengeluaran
spermatozoa ke saluran berikutnya.

 Duktus Defferens

Setelah mengalami pematangan, maka spermatozoa akan keluar dari skrotum dan
naik ke atas melalui duktus deferens. Pada ujung saluran terdapat pelebaran yang
disebut ampulla duktus deferens.

 Duktus ejakulatorius

Saluran ini merupakan bagian terakhir dari saluran genitalia. Duktus ejakulatorius
menembus kelenjar prostat dan masuk ke saluran urethra.

5. Kelenjar genital

 Vesikulaseminalis

Vesikulaseminalis adalah tonjolan dari duktus deferens yang masih berbentuk


saluran dan terletak di belakang prostat. Saluran ini mempunyai panjang sekitar 5-10
cm. Kelenjar ini menghasilkan sekret yang mengandung protein globulin, fruktosa,
asam askorbat, serta prostaglandin yang berpengaruh saat fertilisasi di dalam saluran
reproduksi wanita. Sekret yang dihasilkan vesikulaseminalis mempunyai pH 7,3
sehingga tergolong basa. Cairan ini bersifat kental dan bergabung menjadi bagian
dari cairan semen yang keluar bersama sperma saat ejakulasi. Meski ukuran kelenjar
ini lebih kecil dari kelenjar prostat, namun vesikulaseminalis menyumbang sebesar
60% dari komposisi cairan semen.

 Kelenjar prostat

Dibandingkan kelenjar tambahan lainnya, kelenjar prostat merupakan kelenjar


terbesar pada sistem reproduksi pria. Letaknya berada di bawah vesikaurinaria.
Sekret yang dihasilkan kelenjar prostat bersifat encer dan berwarna putih seperti
susu. Pada cairan ini terdapat banyak enzim acid-phosphatase, asam sitrat, dan juga
fosfolipid. Cairan yang dihasilkan kelenjar prostat mencapai 30% dari total volume
cairan semen.

 Kelenjar Bulbo-urethralis

Kelenjar bulbo-urethralis dikenal juga sebagai kelenjar cowpery. Kelenjar ini


berukuran sebesar kacang hijau dan berjumlah sepasang. Letaknya di belakang
urethraparsmembranacea. Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar cowpery bersifat
kental, sperti lendir serta nampak jernih.

6. Hormon Penting Pada Genitalia Pria

 FSH

Hormon FSH (Folliclestimulatinghormone) merupakan hormone yang dihasilkan


oleh kelenjar hiposisis anterior yang berada di otak. Hormone ini berperan memicu
sel sertoli untuk membentuk AnrogenBound Protein atau ABP. Selanjutnya, reseptor
ABP ini akan berikatan dengan testosterone dan masuk ke dalam tubulusseminiferus
dan berperan memelihara spermatogenesis.

 LH

LuteinizingHormone atau LH juga berasal dari kelenjar hipofisis anterior.


Fungsinya pada sistem reproduksi yakni untuk merangsang sel-sel leydig untuk
menghasilaknahormone testosteron

 Testosteron

Seperti dijelaskan di atas, hormon testosteron dihasilkan oleh sel-sel interstitial


atau sel leydig yang berada di antara tubulusseminiferus. Hormon ini memiliki
beberapa fungsi penting diantaranya menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan
saluran-saluran reproduksi pria, menampakkan dan memelihara sifat-sifat seks
sekunder pria, membangkitkan nafsu birahi, serta memberikan kemampuan untuk
bersetubuh.

B. SISTEM REPRODUKSI WANITA

1. Ovarium

Ovarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul yang
bersebelahan dengan bagian rahim atas. Ovarium bertanggung jawab untuk memproduksi
hormon seks wanita seperti estrogen, progesteron dan ovum yang biasa disebut sel telur.

2. Tuba falopi

Tuba falopi memiliki bentuk seperti saluran bercorong yang masing-masing


membentang dari ujung kanan dan kiri pada rahim atas ke ujung ovarium. Tuba falopi
bertanggung jawab untuk mengangkut ovum yang dilepaskan dan membawanya ke dalam
infundibulum untuk dipindahkan ke rahim.

3. Rahim ( Uterus )

Rahim (uterus) adalah tempat di mana embrio ditanamkan dan kemudian tumbuh.
Bagian ini menyelimuti dan mendukung janin yang sedang berkembang. Selain itu, rahim
menyokong embrio selama tahap perkembangan awal. Otot-otot dinding rahim
berkontraksi selama persalinan untuk mendorong janin melewati jalan lahir.

4. Vagina
Yang selama ini Anda bisa amati dari luar dengan mata telanjang bukanlah
vagina, melainkan vulva. Di vulva terdapat bukaan vagina. Vagina itu sendiri sebenarnya
terletak dalam tubuh di belakang kandung kemih, lebih rendah dari rahim. Salah satu
fungsi vagina adalah sebagai jalan keluar darah saat menstruasi dan jalur lahir bayi saat
persalinan. Tanggung jawab utamanya adalah sebagai “terowongan” bagi sperma
berenang menuju rahim dan tuba falopi untuk pembuahan.

5. Vulva

Vulva adalah tampak luar dari anatomi vaginayang terdiri dari labiamajora,
labiaminora, bukaan saluran kemih untuk buang air kecil, dan klitoris. Fungsinya adalah
untuk melindungi vagina. Vulva juga merupakan bagian sensitif pada tubuh wanita yang
mudah dirangsang dan menghasilkan kenikmatan seksual.

6. Payudara dan Kelenjar Susu

Payudara juga termasuk salah satu organ yang terlibat dalam sistem reproduksi
wanita. Payudara terdiri dari kelenjar susu, saluran susu, dan kelenjar adiposa. Kelenjar
susu adalah jenis kelenjar sudoriferus khusus yang telah diubah untuk menghasilkan susu
untuk memberi makan bayi.
Jangan merasa malu untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai struktur tubuh
Anda atau pasangan. Ini bisa membantu Anda untuk mengetahui dengan pasti bagaimana
cara menjaga kesehatan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/178528279/Anatomi-Sistem-Reproduksi-Pria

https://dosenbiologi.com/manusia/alat-reproduksi-manusia

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-serviks/informasi-sistem-reproduksi-
wanita/amp/

Anda mungkin juga menyukai