Maternitas
Maternitas
NIM : 751440117078
1. Penis
Penis berfungsi sebagai saluran keluarnya air seni pada sistem urinaria, dalam
sistem reproduksi penis mempunyai dua fungsi yakni sebagai tempat keluarnya cairan
semen serta alat untuk kopulasi. Meski demikian, air semen serta air seni tidak akan
keluar bersamaan, sebab saat terjadinya ejakulasi (pengeluaran sperma) otot-otot pada
kandung kemih akan mengerut untuk mencegah sperma masuk sehingga urine yang
berada di dalamnya juga tidak akan ikut keluar.
Penis merupakan organ yang bersifat erektil yang disusun dari tiga tabung
erektil yakni sepasang corporacavernosa dan sebuah corporaspongiosa yang ketiganya
akan berakhir pada gland penis, disekeliling tabung diliputi oleh jaringan ikat dan
banyak otot polos. Ketiga tabung inilah yang berperan dalam proses ereksi dan
ejakulasi.Penis juga dilapisi oleh kulit yang tipis dan halus dengan bagian ujung melipat
yang disebut preputium, bagian inilah yang akan dipotong saat khitan. Selain itu, pada
kulit penis juga terdapat kelenjar keringat, kelenjar lemak, dan folikel rambut.
2. Skrotum
Skrotum adalah suatu kantung pembungkus testis. Kantung ini terdiri dari
lapisan subkutan, otot polos, serta lapisan kulit. Kulit pada skrotum memiliki lipatan-
lipatan. Hal ini menjadikan skrotum bisa mengendur menjauhi tubuh saat cuaca panas,
serta mengerut mendekati tubuh saat suhu rendah (dingin). Fungsinya yakni untuk
mempertahankan suhu testis agar stabil sehingga spermatogenesis tetap terjadi.
3. Testis
Jika pada sistem reproduksi wanita yang berperan menghasilkan sel telur adalah
ovarium, maka pada reproduksi jantan organ penghasil sperma adalah testis. Testis juga
merupakan kelenjar eksokrin sekaligus endokrin. Fungsi eksokrin, yakni untuk
memproduksi sel-sel kelamin pria, sedangkan fungsi endokrin, yakni untuk
memproduksi hormon.
Testis dibungkus oleh kapsulatestikularis yang terdiri dari selapis mesotel, sel-
sel otot polos, dan jala-jala kapiler yang terbenam pada jaringan ikat.
Kapsulatestikularis ini akan menimbulkan terjadinya kerutan secara berkala. Hal ini
berguna untuk mempertahankan tekanan di dalam testis, mengatur keluar-masuknya
cairan ke dalam kapiler-kapiler, serta mendorong pengeluaran sperma.
Sel Spermatogenik
Sel Sertoli
Jumlah sel sertoli tidak sebanyak jumlah sel spermatogenik. Sel ini berada di
antara sel-sel spermatogonium dan berperan sebagai sel penyokong. Yakni untuk
memberi makan sel-sel spermatogenik serta menghilangkan sisa sitoplasma spermatid
yang merupakan bahan residu. Dua sel sertoli yang teletak berdekatan akan
membentuk sawar darah (blood testis barrier) bersama-sama dengan jaringan
peritubuler.. Selain diisi oleh tubulusseminiferus, testis juga diisi oleh sel-sel
interstitial yang terletak diantaratubulusseminiferus. Sel interstitial atau sel leydig
terdiri dari jaringan ikat kendor, dan diisi oleh sel-sel fibroblast, mast sel, makrofag,
pembuluh darah, limfe, sel mesenchyme, dan saraf. Fungsinya ialah menghasilkan
hormone testosteron.
Tubulusrecti
Rete testis
Duktus efferens
Kelanjutan dari rete testis ialah duktus efferens. Rata-rata panjang saluran ini
ialah 6-8 cm dengan diameter 0.05 mm. pada bagian dalam duktus dilapisi oleh epitel
selapis silindris serta bersilia yang dapat bersifat motil. Kegunaannya yakni untuk
mendorong spermatozoa menuju epididimis. Dibandingkan dengan saluran yang lain,
motilsilia ini hanya dapat dijumpai di dalam duktus efferens.
Duktus epididimis
Duktus Defferens
Setelah mengalami pematangan, maka spermatozoa akan keluar dari skrotum dan
naik ke atas melalui duktus deferens. Pada ujung saluran terdapat pelebaran yang
disebut ampulla duktus deferens.
Duktus ejakulatorius
Saluran ini merupakan bagian terakhir dari saluran genitalia. Duktus ejakulatorius
menembus kelenjar prostat dan masuk ke saluran urethra.
5. Kelenjar genital
Vesikulaseminalis
Kelenjar prostat
Kelenjar Bulbo-urethralis
FSH
LH
Testosteron
1. Ovarium
Ovarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul yang
bersebelahan dengan bagian rahim atas. Ovarium bertanggung jawab untuk memproduksi
hormon seks wanita seperti estrogen, progesteron dan ovum yang biasa disebut sel telur.
2. Tuba falopi
3. Rahim ( Uterus )
Rahim (uterus) adalah tempat di mana embrio ditanamkan dan kemudian tumbuh.
Bagian ini menyelimuti dan mendukung janin yang sedang berkembang. Selain itu, rahim
menyokong embrio selama tahap perkembangan awal. Otot-otot dinding rahim
berkontraksi selama persalinan untuk mendorong janin melewati jalan lahir.
4. Vagina
Yang selama ini Anda bisa amati dari luar dengan mata telanjang bukanlah
vagina, melainkan vulva. Di vulva terdapat bukaan vagina. Vagina itu sendiri sebenarnya
terletak dalam tubuh di belakang kandung kemih, lebih rendah dari rahim. Salah satu
fungsi vagina adalah sebagai jalan keluar darah saat menstruasi dan jalur lahir bayi saat
persalinan. Tanggung jawab utamanya adalah sebagai “terowongan” bagi sperma
berenang menuju rahim dan tuba falopi untuk pembuahan.
5. Vulva
Vulva adalah tampak luar dari anatomi vaginayang terdiri dari labiamajora,
labiaminora, bukaan saluran kemih untuk buang air kecil, dan klitoris. Fungsinya adalah
untuk melindungi vagina. Vulva juga merupakan bagian sensitif pada tubuh wanita yang
mudah dirangsang dan menghasilkan kenikmatan seksual.
Payudara juga termasuk salah satu organ yang terlibat dalam sistem reproduksi
wanita. Payudara terdiri dari kelenjar susu, saluran susu, dan kelenjar adiposa. Kelenjar
susu adalah jenis kelenjar sudoriferus khusus yang telah diubah untuk menghasilkan susu
untuk memberi makan bayi.
Jangan merasa malu untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai struktur tubuh
Anda atau pasangan. Ini bisa membantu Anda untuk mengetahui dengan pasti bagaimana
cara menjaga kesehatan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/178528279/Anatomi-Sistem-Reproduksi-Pria
https://dosenbiologi.com/manusia/alat-reproduksi-manusia
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-serviks/informasi-sistem-reproduksi-
wanita/amp/