Laporan Desa Bonto
Laporan Desa Bonto
Dalam pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata yang terlebih dahulu
melaksanakan observasi dan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat di
sekitar lokasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng.
Ada beberapa permasalahan yang diperoleh yang menjadi faktor
penghambat dalam pelaksanaan kegiatan program kerja. Antara lain:
1. Waktu
Sulitnya menyesuaikan waktu dengan masyarakat untuk melaksanakan
survei dan program kerja, dikarenakan mayoritas masyarakat yang berprofesi
sebagai petani/pekebun. Masyarakat akan bekerja dari pagi hingga sore hari,
sehingga waktu harus diatur sedemikian rupa. Selain itu, waktu pelaksanaan KKN
Gelombang 102 ini terbilang cukup singkat, hanya 30 hari saja, tidak seperti pada
pelasanaan KKN tahun-tahun sebelumnya yang biasanya berjalan hingga 2 bulan.
Dengan waktu yang cukup singkat ini, membuat program kerja yang ditawarkan
juga sangat dipertimbangkan dengan sangat matang, jangan sampai waktu yang
dibutuhkan melebihi dari waktu yang diberikan. Hal ini juga membuat
pelaksanaan program kerja menjadi tidak maksimal.
2. Bahasa sehari-hari
Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat Desa Bonto Tiro
yaitu bahasa daerah setempat sedangkan hanya beberapa mahasiswa yang
menguasai bahasa tersebut, sehingga dalam proses berkomunikasi terdapat sedikit
hambatan.
3. Keterbatasan Data
Mengingat program kerja yang kami tawarkan khususnya program kerja
utama, yaitu profil desa dan website desa, pastinya membutuhkan data-data
apapun terkait desa. Namun, data-data yang ada ataupun disajikan baik di Kantor
Desa maupun Puskesos terbilang masih kurang, seperti data Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS). Yang sejatinya menurut Kementerian Sosial RI,
jenis-jenis PMKS terdiri dari 26 jenis, akan tetapi data yang ter-rekap hanya ada
beberapa jenis PMKS saja.
BAB IV
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Desa
Sejahtera Mandiri Universitas Hasanuddin Gelombang 102 yang di laksanakan di
Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. Maka dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaannya berjalan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh pihak universitas.
Secara keseluruhan program kerja telah terlaksanakan dengan cukup baik,
walaupun terdapat berbagai hambatan, namun program kerja tetap terlaksana dan
mampu berjalan dengan lancar.
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan KKN selama 32 hari di Desa Bonto
Marannu, enam rencana program kerja yang diberikan dapat dituntaskan
sebagaimana mestinya.
Adapun enam program kerja Mahasiswa KKN Tematik Desa Sejahtera
Mandiri Universitas Hasanuddin Gelombang 102 Desa Bonto Marannu, yang
telah terlaksana antara lain sebagai berikut:
1. Pembuatan Profil Desa, dalam bentuk buku dan video.
2. Pembuatan website desa.
3. Pelaksanaan kerja bakti dalam bentuk GPS (Gerakan Pungut Sampah).
4. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat).
5. Pengajaran Bahasa Inggris.
6. Pengajaran mengaji.
6.2 Saran
Dalam pelaksanaan program kerja, hal utama yang harus dilakukan adalah
meningkatkan hubungan kekeluargaan terhadap masyarakat sekitar khususnya
kepada petugas pemerintah desa, tokoh masyarakat serta pemuda-pemuda desa.
Sebaiknya teamwork KKN Universitas Hasanuddin melakukan koordinasi dengan
baik terhadap pemerintah setempat dan instansi-instansi terkait yang berhubungan
dengan program kerja yang akan dilaksanakan. Komitmen untuk menjalankan
kegiatan tepat waktu wajib ditanamkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
kuliah kerja nyata ini karena ketepatan waktu merupakan salah satu bentuk sopan
santun dalam bermasyarakat.