Anda di halaman 1dari 10

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI

Dalam pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata yang terlebih dahulu
melaksanakan observasi dan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat di
sekitar lokasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng.
Ada beberapa permasalahan yang diperoleh yang menjadi faktor
penghambat dalam pelaksanaan kegiatan program kerja. Antara lain:
1. Waktu
Sulitnya menyesuaikan waktu dengan masyarakat untuk melaksanakan
survei dan program kerja, dikarenakan mayoritas masyarakat yang berprofesi
sebagai petani/pekebun. Masyarakat akan bekerja dari pagi hingga sore hari,
sehingga waktu harus diatur sedemikian rupa. Selain itu, waktu pelaksanaan KKN
Gelombang 102 ini terbilang cukup singkat, hanya 30 hari saja, tidak seperti pada
pelasanaan KKN tahun-tahun sebelumnya yang biasanya berjalan hingga 2 bulan.
Dengan waktu yang cukup singkat ini, membuat program kerja yang ditawarkan
juga sangat dipertimbangkan dengan sangat matang, jangan sampai waktu yang
dibutuhkan melebihi dari waktu yang diberikan. Hal ini juga membuat
pelaksanaan program kerja menjadi tidak maksimal.
2. Bahasa sehari-hari
Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat Desa Bonto Tiro
yaitu bahasa daerah setempat sedangkan hanya beberapa mahasiswa yang
menguasai bahasa tersebut, sehingga dalam proses berkomunikasi terdapat sedikit
hambatan.
3. Keterbatasan Data
Mengingat program kerja yang kami tawarkan khususnya program kerja
utama, yaitu profil desa dan website desa, pastinya membutuhkan data-data
apapun terkait desa. Namun, data-data yang ada ataupun disajikan baik di Kantor
Desa maupun Puskesos terbilang masih kurang, seperti data Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS). Yang sejatinya menurut Kementerian Sosial RI,
jenis-jenis PMKS terdiri dari 26 jenis, akan tetapi data yang ter-rekap hanya ada
beberapa jenis PMKS saja.
BAB IV

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Setelah melakukan observasi yang dilakukan pada minggu pertama dan


kedua di lokasi, langkah selanjutnya yang ditempuh yakni menyusun tahapan
program kerja yang akan dilaksanakan selama berada di lokasi. Dengan adanya
program kerja seperti ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi desa yang
menjadi lokasi penempatan program Desa Sejahtera Mandiri, sehingga program
ini dapat terus berlanjut dari tahun ke tahun selanjutnya. Adapun alternatif untuk
mengantisipasi masalah yaitu sebagai berikut:
Untuk masalah waktu pelaksanaan program kerja, dibutuhkannya koordinasi
antara mahasiswa KKN dengan pendamping desa/Kepala Dusun/Ketua RK/RT
maupun kelompok pemuda atau Karang Taruna Desa setempat, agar program
kerja berjalan dengan lancar. Selain itu, mengingat waktu pelaksanaan KKN yang
terbilang singkat, program kerja yang ditawarkan harus diestmasikan waktu
pelaksanaannya tidak akan memakan waktu yang lama. Langkah awal yang dapat
dilakukan adalah dengan membuat time schedule, agar waktu yang digunakan
dalam pelaksanaan dapat dimaksimalkan, tanpa ada waktu yang terbuang prcuma.
Koordinasi dengan aparat desa juga sangat bermanfaat ketika mahasiswa KKN
tidak dapat memahami bahasa daerah yang umum digunakan oleh masyarakat,
maka mahasiswa KKN akan sangat terbantukan dengan adanya dampingan dari
aparat desa tersebut.
Alternatif permasalahan selanjutnya yaitu keterbatasan data. Hal ini dapat
diselesaikan dengan melakukan survei langsung kepada masyarakat, bersama staff
desa melakukan pendataan ulang terkait data yang dibutuhkan untuk pembuatan
profil desa. Selain membantu kelengkapan data profil desa, data yang didapatkan
juga dapat menambah informasi data untuk keperluan administrasi desa.
Adapun untuk pelaksanaan program kerja, Mahasiswa KKN Tematik Desa
Sejahtera Mandiri Unhas Gelombang 102, telah menjalankan program-program
berikut:
1. Pembuatan Profil Desa, baik dalam bentuk cetak maupun dalam bentuk
video.
2. Pembuatan website desa
3. Pelaksanaan kerja bakti dalam bentuk GPS (Gerakan Pungut Sampah)
4. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
5. Pengajaran Bahasa Inggris
6. Pengajaran mengaji
BAB V
KEGIATAN DAN HASIL PELAKSANAAN

Pelaksanaan program yang telah kami lakukan tetap mengacu pada


program kerja yang telah disiapkan berdasarkan hasil observasi dan instruksi dari
pihak Kementerian Sosial RI dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten Bantaeng,
beserta beberapa program kerja tambahan. Program kerja desa yang telah
dilaksanakan yang merupakan jawaban dari identifikasi persoalan. Berikut
merupakan hasil program kerja selama kegiatan KKN berlangsung:

1. Pembuatan Profil Desa dalam bentuk Buku dan Video


Tujuan : Untuk memberikan informasi terkait potensi Desa
Bonto Marannu

Sasaran : Pemerintah Desa, Perangkat Desa, dan Masyarakat


umum

Waktu Pelaksanaan : Sepanjang pelaksanaan KKN


Tempat Pelaksanaan : Kantor Desa dan Posko KKN Desa Marannu
Penanggung Jawab : Semua Mahasiswa KKN-T DSM Unhas Gel. 102
Desa Bonto Marannu
Anggaran Biaya : Rp. 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah)
Realisasi : Pelaksanaan program Pembuatan Profil Desa Bonto
Marannu berjalan dengan baik, dan luaran dalam
bentuk buku, telah diserahkan secara simbolis
kepada pemerintah desa. Adapun luaran dalam
bentuk video, telah diupload ke media sosial
Youtube.
2. Pembuatan Website Desa

Tujuan : Untuk mengeksplorasi potensi Desa Bonto Marannu


berbasis internet atau media online
Sasaran : Pemerintah Desa, Perangkat Desa, dan Masyarakat
umum
Waktu Pelaksanaan : Sepanjang pelaksanaan KKN
Tempat Pelaksanaan : Posko KKN Desa Bonto Marannu
Penanggung Jawab : Semua Mahasiswa KKN-T DSM Unhas Gel. 102
Desa Bonto Marannu
Anggaran Biaya : Rp.
Realisasi : Pelaksanaan program Pembuatan Website Desa
Bonto Marannu terlaksana dengan baik. Hasilnya
dapat diakses secara online dengan alamat situs
https://bontomarannu.000webhostapp.com

3. Pelaksanaan kerja bakti dalam bentuk GPS (Gerakan Pungut Sampah)

Tujuan : Untuk mengurangi sampah plastik yang berserakan


di Desa Bonto Marannu
Sasaran : Masyarakat umum
Waktu Pelaksanaan : 13 Juli 2019 dan ..
Tempat Pelaksanaan : Sepanjang jalan Dusun Gunung Loka, Dusun
Selayar, dan Dusun Barabatua.
Penanggung Jawab : Semua Mahasiswa KKN-T DSM Unhas Gel. 102
Desa Bonto Marannu
Anggaran Biaya : Rp. -
Realisasi : Pelaksanaan gerakan pungut sampah berjalan dengan
baik, bebrapa warga antusias dalam membantu dan
dengan beberapa pertimbangan sampah yang telah
dikumpulkan hanya dibakar.
4. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)

Tujuan : Upaya untuk mengajarkan hidup bersih sehat sejak


dini dalam lingkup sekolah
Sasaran : Anak-anak sekolah dasar kelas 3 dan 4
Waktu Pelaksanaan : 18 Juli 2019
Tempat Pelaksanaan : SD INPRES LOKA
Penanggung Jawab : Semua Mahasiswa KKN-T DSM Unhas Gel. 102
Desa Bonto Marannu
Anggaran Biaya : Rp. 560.750, 00
Realisasi : Pelaksanaan Penyuluhan PHBS terlaksana dengan
baik. Output atau luaran yang dihasilkan dari
penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat yaitu
adanya kesadaran anak-anak SD tentang pentingnya
menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS)
dalam kehidupan sehari-hari

5. Pengajaran Bahasa Inggris

Tujuan : Menambah wawasan bahasa asing siswa lokal Desa


Bonto Marannu, salah satunya Bahasa Inggris
Sasaran : Anak-anak sekolah dasar kelas 5 dan 6
Waktu Pelaksanaan : 18 Juli 2019
Tempat Pelaksanaan : SD INPRES LOKA
Penanggung Jawab : Semua Mahasiswa KKN-T DSM Unhas Gel. 102
Desa Bonto Marannu
Anggaran Biaya : Rp. -
Realisasi : Pelaksanaan pengajaran Bahasa Inggris terlaksana
dengan baik, antusias belajar bahasa inggris sangat
terlihat dari hasil pengajaran yang mereka hafalkan
6. Pengajaran mengaji

Tujuan : Memudahkan anak-anak dalam pengenalan


membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta
menambah wawasan tentang keislaman seperti
kisah nabi, tata cara shalat dan sebagainya
Sasaran : Anak-anak Desa Bonto Marannu
Waktu : 7 Juli – 26 Agustus 2019
Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan : Masjid Nurul Huda Loka
Penanggung Jawab : Semua Mahasiswa KKN-T DSM Unhas Gel. 102
Desa Bonto Marannu
Anggaran Biaya : Rp. -
Realisasi : Pelaksanaan pengajaran mengaji di TPA terlaksana
dengan baik, beberapa anak-anak telah
menghafalkan surah-surah pendek, telah berpindah
dari Iqra ke Al-Qur’an.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Desa
Sejahtera Mandiri Universitas Hasanuddin Gelombang 102 yang di laksanakan di
Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. Maka dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaannya berjalan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh pihak universitas.
Secara keseluruhan program kerja telah terlaksanakan dengan cukup baik,
walaupun terdapat berbagai hambatan, namun program kerja tetap terlaksana dan
mampu berjalan dengan lancar.
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan KKN selama 32 hari di Desa Bonto
Marannu, enam rencana program kerja yang diberikan dapat dituntaskan
sebagaimana mestinya.
Adapun enam program kerja Mahasiswa KKN Tematik Desa Sejahtera
Mandiri Universitas Hasanuddin Gelombang 102 Desa Bonto Marannu, yang
telah terlaksana antara lain sebagai berikut:
1. Pembuatan Profil Desa, dalam bentuk buku dan video.
2. Pembuatan website desa.
3. Pelaksanaan kerja bakti dalam bentuk GPS (Gerakan Pungut Sampah).
4. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat).
5. Pengajaran Bahasa Inggris.
6. Pengajaran mengaji.

6.2 Saran
Dalam pelaksanaan program kerja, hal utama yang harus dilakukan adalah
meningkatkan hubungan kekeluargaan terhadap masyarakat sekitar khususnya
kepada petugas pemerintah desa, tokoh masyarakat serta pemuda-pemuda desa.
Sebaiknya teamwork KKN Universitas Hasanuddin melakukan koordinasi dengan
baik terhadap pemerintah setempat dan instansi-instansi terkait yang berhubungan
dengan program kerja yang akan dilaksanakan. Komitmen untuk menjalankan
kegiatan tepat waktu wajib ditanamkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
kuliah kerja nyata ini karena ketepatan waktu merupakan salah satu bentuk sopan
santun dalam bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai