Anda di halaman 1dari 4

Posyandu Remaja atau Pos Pelayanan Terpadu Remaja adalah sebuah wadah Pos Kesehatan Remaja

yang memfasilitasi dalam memahami seluk beluk remaja selama masa puber yang ditujukan kepada
siswa dan remaja pada umumnya.[1] Selain itu pos pelayanan terpadu remaja berfungsi juga sebagai
sebuah wadah untuk memberi remaja kesempatan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristiknya melalui pendekatan terpadu dari segi medis dan agamis.

Tujuan Posyandu Remaja adalah[3]:

 Memberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja.[4]


 Memberikan pengetahuan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi dan NAPZA bagi
remaja.[5]
 Menciptakan wadah generasi muda di masing-masing desa atau kelurahan sebagai wadah
pembinaan dan memahami pentingnya gaya hidup sehat.

Kegiatan posyandu remaja terdiri dari[6]:

 Pelayanan kesehatan dasar seperti penimbangan dan pengukuran tekanan darah


 Penyuluhan tentang masalah Kespro Remaja dan permasalahan yang dialami remaja pada
umumnya seperti NAPZA, seksualitas,HIV/AIDS dan lain-lain.

 Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk
remaja dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam
memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk
 14meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat
remaja.
 14meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat
remaja.6.Pelayanan kesehatan remaja di Posyandu adalah
pelayanan kesehatan yang peduli remaja,mencakup upaya promotif
dan preventif, meliputi: Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), kesehatan
reproduksi remaja, kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan
Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
dan pencegahan kekerasan pada remaja.7.Remaja menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 adalah
kelompok usia 10 tahun sampai berusia 18 tahun.
 Apa itu posyandu remaja?
 Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2006). Kegiatan
Posyandu remaja merupakan salah satu kegiatan upaya kesehatan berbasis masyarakat
(remaja) kegiatan dilakukan untuk memantau kesehatan remaja dengan melibatkan
remaja itu sendiri. Tak hanya itu, posyandu remaja juga merupakan tempat untuk
pemberian informasi kesehatan maupun informasi penting lainnya kepada remaja secara
rutin setiap bulannya.
 Apa tujuannya?
 Tujuan pelaksanaan kegiatan Posyandu remaja adalah
 1. Melibatkan remaja dalam upaya intervensi terkait permasalahan remaja
 2. Memantau kesehatan remaja secara berkala
 3. Mengedukasi remaja untuk hidup sehat
 4. Menurunkan angka pernikahan dini
 5. Membekali remaja untuk mempersiapkan masa depannya dengan menjadi Generasi
Berencana yang kreatif dan berwawasan luas.
 Siapa yang menjalankan?
 Posyandu remaja dijalankan oleh kader remaja di daerah tersebut. Jumlah kader disetiap
posyandu minimal 7 orang dengan rincian. 1 orang di meja 1, 2 orang dimeja 2, 2 orang
dimeja 3 dan 2 orang dimeja 4. Akan tetapi jumlah kader ini sangat fleksibel tergantung
dengan kebutuhan masing-masing posyandu. Selain itu kegiatan Posyandu Remaja juga
didampingi oleh petugas kesehatan seperti petugas KRR atau Petugas kesehatan desa,
seperti bidan desa.
 Apa kegiatannya?
 Kegiatannya tak jauh berbeda dengan posyandu yang lainya akan tetapi, posyandu remaja
lebih menekankan pada pendidikan remaja dan keaktifan remaja itu sendiri atau lebih
tepatnya pemberdayaan remaja untuk mengenali dirinya sendiri dan mengenali masalah
yang ada dalam dirinya dan memunculkan solusi untuk dirinya. Dalam pelaksanaannya
posyandu remaja dibagi menjadi beberapa meja, yaitu;
 Dimeja 1 adalah meja pendaftaran, semua peserta yang hadir harus registrasi agar kader
remaja dapat mengetahui jumlah peserta yang hadir disetiap posyandu, selain itiu
registrasi ini dapat dimanfaatkan untukmelihat jumlah penerima manfaat dan kurvanya
setiap bulan untuk bahan evaluasi promosi kegiatan posyandu remaja
 Meja 2 adalah meja pengukuran berat badabn dan tinggi badan. Dalam pengukuran berat
badan tentunya dimanfaatkan sebagai petunjuk adanya remaja yang kurang gizi atau gizi
lebih sehingga dapat dilakukan penanggulangan secepartnya. Dimeja ini setiap peserta
dicatat hasilnya untukmengetahui pertumbuhannya setiap bulan.
 Meja 3 adalah meja gizi. Dimeja ini remaja dapat melakukan konsultasi gizi terutama
bagi mereka yang gizi kurang dan gizi lebih. Selain itu dimeja ini juga dilakukan
pemeriksaan LILA dan anemia bagi remaja perempuan. Secara berkala dimeja ini juga
remaja diberikan vitamin. Bagi remaja yang bermasalah dengan gizi atau masalah
kesehatan yanglain, dimeja ini kader akan memberikan rujukan ke sarana pelayanan
kesehatan primer yaitu Puskesmas jika memang diperlukan.
 Meja 4 adalah meja KIE atau komunikasi informasi dan edukasi. Dimeja ini peserta
mendapatkan edukasi mengenai kesehatan remaja ataupun mengenai informasi yang lain
seperti kewirausahaan.dalam pelaksanaannya meja ini sangat flexible, tidak harus dengan
sistem penyuluhan dalam menyempaikan sebuah informasi, bisa melalui game, bedah
film, drama, lagu atau bahkan praktik pembuatann karya tertentu seperti sablon
kaos,pembuatan gantungan kunci atau kerajinan yang lain.
 Nah intinya kegiatan posyandu remaja ini adalah untuk memperdayakan dan melibatkan
remaja dalam menjaga kesehatannya dan merencanakan kehidupannya dimasa yang akan
datang. Sehingga kegiatan yang dillakukan tidaklah kaku tetapi menjadi kegiatan yang
menyenangkan akan tetapi kondisi kesehatan dan pertumbuhannya tetap terpantau setiap
bulannya.
 Yuk kita kembangkan posyandu remaja di tempat tinggal masing-masing, agar remaja
kita menjadi remaja sehat dan berprestasi sesuai dengan bakat dan minatnya.
 Posyandu remaja, remaja sehat prestasi hebat, yes...!!!
 ONGAS – Puskesmas Tongas membentuk posyandu remaja, Sabtu (18/5/2019).
Pembentukan ini dihadiri oleh para duta kesehatan remaja selaku kader remaja dan bidan
desa. Posyandu remaja ini akan dilaksanalan mulai Juni 2019 di 8 (delapan) desa wilayah
Puskesmas Tongas.
 Kader remaja yang diundang berasal dari 12 siswa SMA dan 8 orang dari Karang Taruna
Kecamatan Tongas di 8 desa wilayah kerja Puskesmas Tongas yang sebelumnya telah
dikukuhkan sebagai duta kesehatan remaja oleh Kecamatan Tongas. Posyandu remaja
merupakan salah satu kegiatan upaya monitoring kesehatan berbasis masyarakat (remaja)
dengan melibatkan remaja itu sendiri serta merupakan tempat untuk pemberian informasi
kesehatan kepada remaja secara rutin tiap bulannya.
 Kepala Puskesmas Tongas Kurnia Ramadhani mengatakan posyandu remaja ini
dimaksudkan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan. Sedangkan di Puskesmas
Tongas telah dibuka Poli PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) sejak 1 Mei 2019.
 “Tugas kader remaja (dengan didampingi tenaga kesehatan dan kader posbindu) yaitu
melakukan pengukuran antopometri menjadi konselor sebaya (peer counsellor) di desa
serta melakukan diskusi santai (ngobrol santai). Kader ini sifatnya kerelaan dan
keikhlasan,” katanya.
 Dengan dibentuknya posyandu remaja ini Nia mengharapkan dapat menjadi wadah untuk
memfasilitasi remaja dalam memahami permasalahan kesehatan remaja, menemukan
alternatif pemecahan masalah dan memperluas jangkauan pelayanan monitoring
kesehatan. “Apabila ditemukan masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan di
posyandu, maka remaja akan dirujuk ke Poli PKPR Puskesmas Tongas,” pungkasnya.
 Kegiatan ini dilanjutkan dengan materi konsep pembentukan posyandu remaja yang
disampaikan oleh Penanggung Jawab Program Promkes Puskesmas Tongas Anisa.
Menurutnya, posyandu remaja bertujuan untuk memberikan informasi dengan langkah-
langkah 5 meja dalam posyandu serta pencatatan dan pelaporan.
 Sementara Yuliana, Penanggung Jawab Program KRR menambahkan tentang skrining
metode HEAADSS (Home, Education, Eating&Exercise, Activity, Drugs, Sexuality,
Suicide dan Safety) dan pentingnya pemberian tablet Fe pada usia remaja putri.
 Hal senada disampaikan Rahmat Sandi, Penanggung Jawab Program PTM. Dirinya
menambahkan tentang posbindu remaja menginformasikan contoh penyakit-penyakit
tidak menular pada kader remaja. Perbedaan dengan posbindu, pada posyandu remaja
ditambahkan pemeriksaan Hb, pemantauan minum tablet Fe, skrining mata dan jiwa serta
ngobrol santai tentang kesehatan remaja.
 Selanjutnya para kader remaja mempraktikkan 5 meja (simulasi) yang ada pada posyandu
sesuai prosedur. Kemudian Chelvia selaku Duta Kesehatan Juara 1 se-tingkat Kabupaten
Probolinggo Tahun 2018 berbagi cerita pengalamannya menjadi Duta Kesehatan. (wan)

Anda mungkin juga menyukai