Anda di halaman 1dari 35

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini , peserta didik diharapkan :

 Menjelaskan pengertian ,tujuan dan persyaratan


pemeliharaan berkala atau servis kendaraan bermotor
 Menyiapkan,menggunakan, dan merawat tempat kerja dan
peralatan perawatan berkala sesuai dengan prosedur yang
benar
 Memahami, menerapkan dan merawat berkala system utama
engine dan mekanisme katup

PETA KONSEP

Dasar Pemeliharaan Kendaraan

Perawatan system Utama Engine dan Mekanisme Katup

Perawatan Sistem Pelumasan

Perawatan Sistem Pendinginan


Kegunaan kendaraan secara umum adalah untuk mengangkut orang atau barang dari
suatu tempat ke tempat lain. Kendaraan yang terdiri atas ribuan komponen dalam operasi atau
bekerjanya mendapatkan berbagai beban gesekan, tekanan, benturan, pukulan, puntiran, gaya
tekan-tarik-tekuk, beban panas, beban kimia dan sebagainya. Semakin lama digunakan
komponen kendaraan pasti akan semakin aus, semakin longgar, semakin lemah, atau semakin
menyimpang kepresisiannya dari kondisi semula yang baik dan standar. Oleh karena itu,
dengan memperhatikan hal tersebut diatas, supaya kendaraan selalu dalam kondisi standar
sehingga selalu siap digunakan dengan efisien, ekonomis, aman dan nyaman, maka kendaraan
harus mendapatkan perawatan dan perbaikan kerusakan atau mendapatkan pemeliharaan
secara teratur di bengkel kendaraan.

Nah, pada modul ini akan mempelajari tentang cara perawatan sistem utama engine
dan mekanisme katup.Untuk lebih jelasnya , ayo simak uraian materi berikut secara seksama.

A. Dasar Pemeliharaan Kendaraan


1. Konsep Pemeliharaan atau perawatan atau servise kendaraan
Pemeliharaan (Maintenance) adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk memperbaikinya sampai suatu
kondisi yang bisa diterima. Yang dimaksud dengan pemeliharaan disini meliputi perawatan
dan perbaikan.
Pemeliharaan terdiri dari 2 macam, yaitu :
a. Perawatan terencana atau perawatan berkala atau servis dikerjakan atas dasar
sejauhmana atau berapa lama kendaraan telah berjalan (dalam km atau bulan),
meskipun dalam kegiatan ini sebenarnya juga kadang-kadang terjadi sedikit
kegiatan perbaikan.
b. perawatan tak terencana disebut dengan perbaikan atau reparasi, yaitu jika
sewaktu-waktu terjadi kerusakan diluar jadwal perawatan berkala. Di masyarakat
pemeliharaan berkala mesin kendaraan dalam interval sekitar 10.000 km (servis
besar) disebut Tune-Up mesin kendaraan
2. Tujuan Pemeliharaan atau Perawatan atau Servis Kendaraan
Dengan dilakukannya servis secara teratur akan didapatkan beberapa
keuntungan :
a. Kendaraan selalu dalam kondisi optimal dan selalu siap dioperasikan.
Kapanpun dan dimanapun kendaraan akan digunakan, kendaraan
selalu siap dioperasikan. Kendaraan membantu kelancaran transportasi
orang maupun barang. Dengan kondisi selalu siap, kendaraan merupakan
faktor yang menguntungkan, bukan merugikan. Apalagi kalau dikaitkan
dengan kepentingan bisnis, kendaraan sangat berpengaruh terhadap
kelancaran bisnis.
b. Biaya operasional yang hemat
Semakin lengkap dan teliti servisnya, semakin panjang umur kendaraan
dan akhirnya semakin rendah biaya operasional kendaraan tersebut.
c. Keamanan dan Keselamatan
Semakin teliti perawatan kendaraan, maka keamanan dan keselamatan
operasi kendaraan akan semakin pasti dan terjamin.
Banyak pekerjaan kontrol dan diagnosa yang harus dilakukan pada servis
kendaraan. Kelalaian pada pengontrolan akan menaikkan jumlah resiko
gangguan dan kerusakan yang tidak dapat diperkirakan. Penting untuk
diketahui bahwa kekurangan pekerjaan pengontrolan pada saat servis
kendaraan dapat mengakibatkan kecelakaan yang serius, minimal
kendaraan bias mogok di tengah perjalanan
d. Unjuk kerja dan kenyamanan yang optimal.
Hanya kendaraan yang dirawat dengan baik yang dapat menampilkan unjuk
kerja dan
kenyamanan yang optimal.
3. Daftar Pemeliharaan Berkala Mesin Kendaraan Ringan
NO Komponen Pekerjaan Pemeliharaan ( service) Keterangan
kecil Besar
Pengencangan baut kepala
silinder
Pengencangan baut-mur
saluran masuk
dan buang (intake &
exhaust manifold)
Pemeriksaan dan
perbaikan saluran
Mekanik
1 buang/knalpot dan
Mesin/Engine
pemegangnya
Pemeriksaan /penggantian/
penyetelan
sabuk penggerak (drive
belt)
Pemeriksaan / penyetelan
sabuk timing
(timing chain/belt)
Penyetelan katup Dilakukan
saat mesin
panas
Tes tekanan kompresi Dilakukan
saat mesin
panas
2 Sistem Penggantian oli mesin
Pelumasan Penggantian filter oli
Pemeriksaan kebocoran air
pendingin
Pemeriksaan dan
3
Sistem perbaikan saluran air
Pendinginan pendingin
Pemeriksaan fungsi
termostat
Penggantian air pendingin
Pemeriksaan kondisi
baterai
Pengencangan pengikat
dan terminal
baterai
Pemeriksaan dan
penggantian busi
Pemeriksaan rangkaian
4 primer
Sistem pengapian
Pengapian Pemeriksaan rangkaian
sekunder
pengapian (rotor, tutup
distributor, kabel
busi)
Penggantian dan
penyetelan kontak
pemutus
Penggantian kondensator
Pemeriksaan fungsi advans
pengapian
Penyetelan saat pengapian
Pembersihan filter udara
Penggantian filter udara
Penggantian filter bensin
Pengencangan pengikatan
pompa
bensin dan karburator
Pemeriksaan tutup tangki
Pemeriksaan katup
penguapan bensin
Pemeriksaan saluran
bensin dan
5 sambungan
Pemeriksaan dan
Sistem penyetelan fungsi
Bahan Bakar pedal gas
Bensin Pemeriksaan dan Dilakukan
penyetelan fungsi cuk saat mesin
Pemeriksaan dan pana
penyetelan pompa Dilakukan
percepatan saat mesin
Penyetelan putaran pana
idel/stasioner
Penyetelan campuran
bahan bakar dan
udara

6 Sistem Pemeriksaan katup PCV,


Kontrol Emisi saluran
ventilasi dan sambungan-
sambungan
7 Pendukung Pengankatan kendaraan
Pembersihan/pencucian
kendaraan
Penambahan air pembasuh
kaca (wiper)
Pelumasan bodi (engsel
kap mesin,
pintu,dsb)
Tes jalan dan kontrol akhir

Catatan :
Dalam melaksanakan pemeliharaan berkala mesin/motor kendaraan ringan, tidak
harus mengikuti urutan pekerjaan seperti pada tabel diatas, disesuaikan dengan kondisi mesin
saat akan dilakukan pemeliharaan, misalnya kendaraan yang baru datang di bengkel
dengan kondisi mesin yang panas, sebaiknya dilakukan pekerjaan yang mensyaratkan
mesin panas dahulu, tetapi tetap mengindahkan pesyaratan yang lainnya. Yang pasti
untuk penyetelan idle (putaran mesin dan campuran) harus dilakukan paling akhir
setelah semua pekerjaan utama pemeliharaan berkala diselesaikan dengan baik.

4. Tahap-tahap Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan/Servis

Sebelum melaksanakan pekerjaan, informasi pertama yang diterima seorang


mekanik adalah kepastian pekerjaan apa yang harus dilakukan. Dalam hal
ini, pekerjaan yang akan dikerjakan adalah servis kendaraan. Pelaksanaan
servis akan menjadi lancar, kalau kita mengikuti tahap-tahap pekerjaan
secara logis dan teratur, sebagai berikut :

a. Persiapan

 Tentukan siapa mekanik yang harus mengerjakan dan siapa yang


mengontrol.
 Catatlah data kendaraan pada form / lembaran daftar pekerjaan
servis.
 Siapkan buku manual, yaitu untuk mencari data-data penyetelan
untuk kendaraan yang akan dikerjakan dan cara-cara menservis /
merawat.
 Siapkan tempat kendaraan, tempat kerja harus bersih.
 Siapkan peralatan servis yang lengkap dan teratur.
 Siapkan bak-bak untuk menempatkan komponen-komponen yang akan dilepas dari
kendaraan. Hal ini untuk mempermudah pemasangan kembali dan pengontrolan
kelengkapan komponen.
 Tempatkan kendaraan sesuai tempat yang telah disediakan.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
 Jika terjadi kerjasama antara beberapa orang mekanik, tugas-tugas
perlu dibagikan dengan jelas.
 Cuci ruang mesin kendaraan, setelah memeriksa kebocoran cairan
pada mesin secara visual ( air, bensin dan oli ).
 Ikutilah daftar pekerjaan tahap demi tahap atau sesuai dengan
Standar Operation Procedure (SOP).
 Pekerjaan yang telah selesai harus diketahui atau ditandatangani oleh orang atau
supervisor yang bertanggungjawab atas pekerjaan.
c. Tes Jalan Dan Kontrol Akhir
 Kontrol terlebih dahulu, apakah tidak ada alat yang tertinggal di
dalam kendaraan atau ruang mesin.
 Cek dengan cermat pengikatan, sambungan-sambungan dan kebocoran pada bagian-
bagian yang telah dikerjakan.
 Kontrol kembali batas permukaan cairan pada mesin (oli dan air).
 Kontrol unjuk kerja mesin yang telah diservis sesuai dengan SOP.
 Selesaikan catatan-catatan pada lembaran daftar pekerjaan,
 misalnya uraian pekerjaan, waktu penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan dan
harga / biaya pekerjaan perawatan.
d. Pembersihan dan Penyerahan Kendaraan
 Kendaraan harus keluar bengkel lebih bersih dan harum daripada waktu masuk. Jangan
lupa membersihkan bagian-bagian dalam kendaraan yang telah diraba, misalnya
pegangan pintu, stir / roda kemudi, tuas rem tangan, tangkai transmisi, tempat duduk
dsb.
 Kendaraan yang telah dikontrol dan dipastikan baik, bersih dan harum, siap diberikan
kembali kepada pelanggan. Ingatlah pepatah Jika hal yang terakhir itu baik, maka
semua hal yang telah terjadisebelumnya akan menjadi baik.
 Bersihkan alat dan tempat kerja.

LATIHAN…!!!!
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar :

1. Aapakah yang dimaksud dengan pemeliharaan?


2. Sebut dan jelaskan macamnya pemeliharaan kendaraan ringan!
3. Sebutkan keuntungan yang didapatkan dengan dilakukan nya servise teratur
4. Sebutkan beberapa pedoman untuk perawatan komponen pengaman
kendaraan
5. Bagaimana cara mencegah kecelakaan saat menghidupkan mesin/motor
kendaraan?

B. Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup


1. Komponen komponen utama engine
Engine terdiri dari komponen – komponen utam dan bagian bagian pendukung kerjanya.
Yang dimaksud komponen utama engine meliputi kepala silinder, blok silinder, mekanisme
katup, kelengkapan piston,poros engkol, poros nok dan roda penerus. Sedangkan bagian
penunjang kerja engine meliputi system pendinginan,system pelumasan, system bahan bakar
dan system pengapian.
2. Perawatan berkala sabuk penggerak ( fan belt )
Tujuan melakukan perawtan sabuk penggerak yaitu untuk memeriksa kondisi sabuk
penggerak dan menyetel tegangan sabuk. Peralatan yang diperlukan untuk perawatan sabuk
penggerak yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah perlatan standar dalam kotak
alat dan pengungkit. Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksanya perawatan ini dan
harus dipersiapkan sebelumnya adalah kendaraan/motor.
Langkah – langkah dalam memeriksa kondisi sabuk penggerakn dan menyetel tegangan
sabuk sebagai berikut.
a. Periksalah seluruh bagian dari sabuk penggerak secara visual dari kemungkinan sabuk
pengerak yang telah rusak. Jika tidak dapat diperiksa pada saat sabuk penggerak
masih terpasang, maka lepas dahulu sabuk penggerak, kemudian periksalah
kondisinya. Bila sabuk penggerak telah rusak maka gantilah

b. Periksalah kedudukan dari sabuk penggerak dengan pulli. Bila kedudukan dari sabuk
penggerak terlalu dalam terhadap pulli, atau sabuk penggerak menempel pada
permukaan dalam pulli, maka sabuk penggerak harus diganti.

c. Periksa tegangan sabuk penggerak dengan cara berikan tekanan sebesar 10 kg


dengan menggunakan spring scale pada tempat yang ditunjukkan seperti pada gambar
dibawah ini. Ukur defleksi dari sabuk penggerak. Spesikasi tegangan sabuk penggerak
pada engine toyota 5k untuk bagian pompa air dengan alternator defleksinya adalah
sebesar 7 sampai 11 mm.
d. Bila tegangan sabuk penggerak tidak sesuai dengan spesifikasi maka setellah
tegangan sabuk penggerak dengan menggeser alternator dengan cara kendorkan
dahulu baut dan mur pemegang alternator kemudian ungkit alternator menggunakan
pengungkit sehingga didapatkan tegangan sabuk yang sesuai dengan spesifikasinya.
Setelah tegangan sabuk penggerak sesuai dengan spesifikasinya, kencangkan
kembali mur dan baut pemegang alternatornya.

Akibat penyetelan tegangan sabuk penggerak yang kurang tepat


Penyetelan tegangan sabuk penggerak yang kurang tepat akan menyebabkan :
1. Bila penyetelan kurang tegang maka akan berakibat sabuk berkemungkinan akan
slip sehingga putaran dari alternator, kipas dan pompa air akan kurang

2. Bila penyetelan terlalu tegang maka akan berakibat bantalan pada pompa air dan
alternator akan cepat rusak atau kocak serta putaran dari engine akan bertambah
berat
3. Perawatan Sabuk Timing ( timing belt )
Penyetelan timing belt dilakukan untuk menjaga kinerja dari timing belt agar tetap
optimal. Untuk melakukan penyetelan timing belt agar lebih tepat maka dilakukan
dengan berpedoman pada buku manual kendaraan. Pada kesempatan kali ini kami akan
membahas tata cara penyetelan timing belt yang pada umumnya dilakukan pada
kendaraan .

Langkah penyetelan :

1. Tentukan arah putaran mesin terlebih dahulu dengan cara lakukan langkah starter untuk
mengetahu arah putaran mesin. Arah putaran mesin pada umumnya searah dengan
putaran jarum jam bila dilihat dari depan mesin, namun ada juga beberapa mesin yang
arah putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.
2. Cari lubang pemeriksaan timing belt pada rumah atau cover timing belt. Jika tidak
terdapat lubang pemeriksaan timing belt maka rumah atau cover timing belt harus
dibuka.
3. Periksa keadaan kondisi gerigi pada timing belt dari kemungkinan retak. Selain itu,
periksa juga dari kemungkinan terjadi kebocoran oli yang masuk ke bagian timing belt,
karena oli tidak boleh masuk ke ruang timing belt.
4. Kendorkan baut-baut pengikat stasioner sampai rol penekan timing belt dapat bergerak.
Stasioner akan menekan timing belt secara otomatis karena pegas yang terdapat di
dalam stasioner.
5. Putarkan poros engkol satu putaran menggunakan kunci. Jangan memutar poros engkol
berlawanan dengan putaran mesinnya karena akan berakibat timing belt dapat
melompat sehingga terjadi kesalahan timing.
6. Kencangkan kembali baut pengikat stasioner.

Perhatian :

1. Beberapa kendaraan dilengkapi dengan rol penyetel timing belt tanpa pegas atau roda
pompa air yang berfungsi sebagai rol penekan. Untuk penyetelan tipe ini maka
digunakan alat khusus untuk dapat menyetel kekencangan atau ketegangan timing belt
agar sesuai dengan spesifikasinya.
2. Jangan pernah membengkokkan timing belt atau memberi pelumas pada timing belt
karena akan merusak timing belt tersebut.
3. Penggantian sabuk timing belt dilakukan pada jarak tempuh sekitar 80.000 km sampai
120.000 km, untuk lebih jelasnya perhatikan waktu penggantian timing belt pada buku
manual kendaraan tersebut.
4. Penyetelan sabuk timing belt yang kendur akan berakibat gigi-gigi timing belt dapat
melompat sehingga akan terjadi kesalahan timing bukaan katup-katup serta akan
menimbulkan suara mendengung pada bagian timing belt. Sedangkan apabila
penyetelan timing belt terlalu kencang akan berakibat timing belt akan cepat putus.
4. Perawatan berkala kepala silinder dan celah katup
Pada kendaraan 4 tak, terdapat sebuah mekanisme katup yang berfungsi untuk
mengatur pemasukkan campuran udara dan bahan bakar atau pemasukkan udara saja
(untuk mesin EFI tipe Gasoline Direct Injection dan pada mesin diesel) untuk
mengoptimalkan kinerja mesin serta mengatur mengatur pembuangan gas hasil
pembakaran ke saluran buang.
Terdapat beberapa tipe mekanisme katup pada kendaraan berdasarkan
penempatan poros noknya (camshaft) antara lain mekanisme katup tipe OHV (Over
Head Valve), SOHC (Single Over Head Camshaft) dan DOHC (Doube Over Head
Camshaft).
Pada mekanisme katup terdapat celah katup yang berfungsi agar katup-katup dapat
menutup dengan sempurna pada semua keadaan temperatur. Jika kondisi celah katup
tidak sesuai maka perlu dilakukan penyetelan.
Kenapa celah katup harus disetel?
Saat mesin dihidupkan maka mekanisme katup yang ada di mesin akan bergerak
bergesekkan dan akan mendapatkan panas serta gaya dari berbagai arah. Lama-
kelamaan komponen-komponen mekanisme katup ini akan menjadi aus, terutama pada
bagian komponen yang bersinggungan yaitu pada penekan katup dan dudukannya
sehingga akan merubah celah katup. Semakin besar keausan yang terjadi maka akan
semakin besar pula celah katup yang diakibatkan sehingga perlu dilakukan penyetelan
pada celah katup agar kinerja mesin tetap optimal.

Akibat celah katup terlalu besar


Celah katup yang semakin besar dapat disebabkan karena keausan komponen
mekanisme katup atau karena kesalahan saat penyetelan celah katup. Celah katup
yang besar dapat mengakibatkan :
 Bagian penggerak katup akan timbul suara berisik atau terdengar suara pukulan-
pukulan.
 Bagian penggerak katup dapat berkibat patah karena menerima pukulan dan
kejutan.

Akibat celah katup terlalu kecil


Celah katup yang semakin kecil dapat disebabkan karena penyetelan celah katup yang
salah. Celah katup yang terlalu kecil dapat berakibat :
 Waktu pembukaan katup akan lebih lama dari waktu pembukaan yang seharusnya.
 Ketika waktu pembukaan katup terlalu lama maka akan menimbulkan over laping
yang terlalu lama juga sehingga kerugian gas baru semakin besar dan berakibat
pada pemaiakan bahan bakar yang boros.
 Putaran mesin saat idle menjadi kurang stabil dan mesin akan bergetar.
Akibat tidak ada celah katup

Tidak adanya celah katup dapat disebabkan karena kesalahan saat penyetelan celah katup
yang salah. Tidak adanya celah katup dapat mengakibatkan :

 Katup-katup tidak akan menutup dengan sempurna.


 Terdapat kerugian gas baru karena katup hisap tidak menutup dengan sempurna.
 Tenaga mesin berkurang.
 Dapat menimbulkan perambatan pembakaran pada komponen karburator.
 Katup-katup dapat terbakar karena tidak adanya perpindahan panas dari kepala katup
ke dudukannya di kepala silinder.

Bagian-Bagian Mekanisme Katup Standar

Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan gas
baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan mengatur
pembuangan gas bekas ke saluran buang
l. Mekanisme Katup dengan Poros Kam Di Bawah
a. Katup di Samping ( Side Valve atau SV )
Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan di samping blok motor serta poros
kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana, mesin pendek tidak
memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang bakar kurang menguntungkan
bagi proses pembakaran yang ideal dan Penyetelan celah katup sulit .
b. Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)
Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di bawah.
Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun kerugiannya adalah banyak
komponen/ bagian-bagian yang bergerak berarti kelembaman massa besar sehingga tidak
ideal untuk mesin putaran tinggi

2. Mekanisme Katup Dengan Poros Kam Di Atas


a. Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)
Pada konstruksi SOHC atau OHC saja, poros kam berada di kepala silinder dan
langsung menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B). Keuntungannya sedikit
komponen/ bagian-bagian yang bergerak, berarti kelembaman massa kecil, sehingga baik
untuk putaran tinggi. Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada
as a.
b. Dua Poros Kam Di Kepala (Double Over Head Camsaft atau DOHC)
Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung
menggerakkan mangkok penumbuk. Keuntungannya bentuk ruang bakar baik dn susunan
katup-katup bentuk V menguntungkan bagi performance atau unjuk kerja mesin.
Kelembaman massa paling kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi. Kerugiannya
konsrtuksi mesin mahal, mesin lebih berat dan
penyetelan celah katup lebih sulit
Macam-Macam Konstruksi Penyetel Katup
1).Konstruksi umum

Penyetelan celah katup dengan mengendorkan mur pengunci dan memutar skrup penyetel.
Perhatikan ! Untuk penyetelan, posisi penumbuk pada kam harus pada lingkaran dasar
2).Dengan Tuas Ayun ( mis. MB, Ford, Nissan )

Pengukuran celah harus antara tuas ayun dan kam, bukan antara ujung tuas ayun dan
ujung batang katup.
3).Dengan plat penyetel ( mis. Volvo, Fiat, VW )

Pada sistem ini, penyetelan dilaksanakan dengan penggantian plat penyetel dengan
bermacam macam ketebalan Untuk menyetel celah katup, diperlukan satu set plat penyetel
dan alat khusus untuk menekan mangkok penekan katup
4).Tuas Katup Dengan Eksenter Penyetel ( mis. BMW )

5).Penyetel Celah Katup Pada Motor Neptune ( Colt T-120)


1. Fuler
2. Mur penyetel ( mur stop yang mengunci sendiri )
3. Tuas katup dari pelat yang di pres
Keuntungan :
Karena mur penyetel tidak bergerak, penyetel dapat dilaksanakan selama mesin hidup,
tetapi fuller bisa menjadi rusak (kena tumbukan)

Peralatan yang diperlukan untuk pengencangan kepala silinder dan penyetelan celah
katup adalah peralatan dalam servis dalam kotak alat, kunci sok 3/8 ,dan kunci
momen.Bahan yang diperlukan untuk penyetel celah katup adalah kendaraan atau stand
mobil hidup,paking tutp kepala silinder dan kain lap. Kemudian lakukan penyetelan celah
katup dengan langkah sebagai berikut:
a. Cari besar celah katup di dalam buku data / manual. Besarnya celah katup pada
mesin panas / dingin biasanya tidak sama.
b. Lepas tutup kepala silinder.Kencangkan baut-baut kepala silinder dengan kunci
momen sesuai dengan urutan pengencangan yang benar seperti gambar. Data
kekuatan pengencangan baut lihat di buku manual.

c. Kencangkan baut atau mur unit tuas penekan katup dengan
kunci momen sesuai dengan urutan pengencangan yang benar
seperti gambar. Pengencangan jangan terlalu keras. Data
kekuatan pengencangan baut lihat di buku manual.

d. Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. Tanda TMA
terletak pada puli motor (gambar) atau pada roda gaya.

e. Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi, apakah terjadi pada silinder
pertama atau silinder terakhir. Saat akhir langkah kompresi dapat diketahui dari
adanya celah pada kedua katupnya, karena posisi kedua katup tertutup.
f. Stel katup, dimana setengah dari jumlah katup dapat distel. Pertama, silinder
yang berada pada posisi saat terakhir kompresi, kedua katupnya dapat distel.
Pada silinder berikutnya, katup masuk dapat distel. Pada silinder berikutnya lagi,
katup buang dapat distel, dan demikian juga untuk silinder berikutnya. Katup-
katup pada silinder terakhir tidak dapat distel.
Penyetelan Katup Motor 4 dan 6 Silinder

1). Motor 4 silinder


Jika silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi, maka katup yang dapat
disetel ( X ) adalah :

M Katup masuk
B Katup buang
X Katup yang dapat
distel
1...6 = Nomor urut
silinder
2). Motor 6 silinder
Jika silinder keenam pada saat akhir langkah kompresi, maka katup yang dapat
disetel ( X ) adalah :


g. Kemudian penyetelan setengah dari jumlah katup yang belum distel dilakukan
dengan cara yang sama, yaitu setelah puli motor diputar satu putaran lagi / tanda
TMA tepat.
h. Pasang tutup kepala silinder.
 Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala silinder
serta sambungan-sambungan ventilasi karter.
Cara Menyetel Katup Yang Benar

 Fuler harus dapat didorong


dan ditarik dengan agak
rapat/seret.
 Fuler yang tidak rata /
berombak dan tidak halus
harus diganti baru.

Tempat Mengukur Celah Katup


Pengukuran celah katup pada penggerak katup yang menggunakan tuas ayun harus
antara tuas dengan kam, bukan antara ujung tuas dengan ujung batang katup.

Penyetelan Katup dengan Plat Penyetel


Pada sistem ini, penyetelan plat penyetel dilaksanakan melalui mengganti plat penyetel
dengan bermacam- macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup, diperlukan satu set plat
penyetel, mikrometer dan alat khusus untuk menekan mangkok penumbuk katup
Untuk mencegah bercampurnya pelat penyetel dari sejumlah katup yang ada, stel katup satu
persatu, seperti berikut :
Ukurlah besar celah katup yang ada (A) dan catat.
Catatlah kesalahan celah (C), yaitu perbedaan ukuran celah antara besar celah yang
seharusnya (B) dan besar celah yang telah diukur. Kesalahan celah ini ( C = B – A )
digunakan untuk menentukan pelat penyetel dengan tebal yang tepat (D).
Tekan mangkok penumbuk dengan alat khusus.
Keluarkan plat penyetel dengan tang khusus atau obeng.

Ukurlah tebal plat yang telah dilepas (E) dengan mikrometer, kemudian masukkan ke
kotak set yang sesuai dengan ketebalannya
Cari plat penyetel yang tebalnya sesuai (D) untuk menghasilkan celah katup yang
benar, yaitu D = E + C.
Kontrol ketebalan plat baru dengan mikrometer.
Pasang plat penyetel yang baru pada mangkok.
Kontrol celah katup kembali.

KEGIATAN
Perluaslah pemahaman anda terkait materi pada modul ini ! kemudian kerjakan kegiatan
berikut secara kreatif dan tanggung jawab! Kumpulkan hasil kegiatan anda kepada guru
untuk mendaptkan penilaian !

A. Tujuan
Setelah selesai praktik, peserta didik dapat:
1. Melaksanakan prosedur stel katup dengan benar
B. Alat dan Bahan
1. Tool box 1 set
2. Fuller gauge
3. Unit stand engine
C. Keselamatan Kerja
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
2. Bekerja sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar kerja
3. Ruangan kerja yang terkena air dan oli harus secepatnya dibersihkan dan
dikeringkan
D. Dasar Teori
Mekanisme katup merupakan komponen yang penting pada system
pengapian.Komponen ini berfungsi untuk mengatur pemasukan bahan bakar dan membuka
saluran keluar sebagai jalan keluarnya asap dari hasil pembakaran.

E. Langkah Kerja
1. Buka kepala silinder bagian atasyang menutupi bagian system katup dengan
membuka mur pengikat dengan menggunakan kunci
2. Posisikan silinder pada top 1 akhir langkah kompresi dengan cara putar pulley
poros engkol dan tepatkan tanda cowakkan pada fly wheel dengan tanda “0” pada
cover timing mesin

3. Pastikan silinder pada top 1 dengan cara:


 Periksa rocker arm silinder 1, ex dan in dapat digerakan
 Periksa push rod silinder 1 (untuk mesin OHV), ex dan in dapat digerakan
 Rotor pada pada distributor (pengapian konvensional) menghadap ke kabel
busi silinder 1
4. Katup yang dapat disetel saat top 1 (dengan FO 1-3-4-2) adalah:
No silinder 1 2 3 4
Katup B M M B B M M B
Penyetelan pada waktu top 1 X X X X
Penyetelan pada waktu top 4 X X X X
Keterangan :
Katup masuk = M; Katup buang = B; X = katup yang dapat disetel
5. Setelah mengetahui katupnya yang dapat disetel maka lakukan penyetelan celah
katup,katup ex = 0,30 (keadaan mesin dingin) katup in= 0,20 (keadaan mesin
dingin).
6. Cara menyetelnya dengan mengendorkan mur dan sekrup katup lalu celah katup
dimasukan fuller gauge sesuai ukuranya.

7. Apabila celah dirasa masih terlalu lebar/sempit maka kendorkan mur dan sekrup
kemudian lakukan penyetelan ulang
8. Setelah dirasa celahnya sudah sesuai standar maka tanpa memutarkan sekrup
katup (tahan sekrup menggunakan obeng) lalu kencangkan mur katup dengan
menggunakan kunci ring.
9. Kemudian setelah semua katup pada top 1 sudah disetel putar kembali pulley
360⁰ untuk posisi top 4, cara mengetahui top silinder 4 adalah :
a. Periksa rocker arm silinder 4, ex dan in dapat digerakan
b. Periksa push rod silinder 4 (untuk mesin OHV), ex dan in dapat digerakan
c. Rotor pada pada distributor (pengapian konvensional) menghadap ke kabel
busi silinder 4
10. Setelah itu setel kembali katupnya seperti meyetel katup pada top 1
11. Setelah semua selesai disetel,tutup kembali kepala silinder dengan memasang
mur/ baut menggunakan kunci.
F. HASIL PENYETELAN
Top 1 Hasil Kesimpulan Top 4 Hasil Kesimpulan
Sil 1 In Sil 1 In
Ex Ex
Sil 2 In Sil 2 In
Ex Ex
Sil 3 In Sil 3 In
Ex Ex
Sil 4 In Sil 4 In
Ex Ex

G. TUGAS
1. Buatlah laporan lengkap mengenai prosedur penyetelan katup!

Rangkuman
1. Mekanisme katup pada kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan gas baru(
campuran bahana bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan mengatur
pembuangan gas bekas ke saluran buang.
2. Mekanisme katup terdiri atas mekanisme katup dengan kam yang berada di bawah, di
blok mesin yaitu jenis SOHC atau OHC dan mekanisme katup yang berada diatas , di
kepala silinder yaitu OHV dan DOHC
3. Fungsi adanya celah katup adalah supaya katup – katup dapat menutup dengan
sempurna pada semua keadaan temperature
Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silang ( X ) huruf a,b,c,d atau e pada jawaban yang paling benar

1. Yang bukan penyebab kompresi rendah pada motor bakar adalah...

a. Setelan katup tidak tepat


b. Batang katup tersangkut
c. Katup choke tertutup
d. Gasket kepala silinder bocor
e. Ring piston aus

2. Tenaga mesin yang lemah atau hilang bisa disebabkan oleh…. Kecuali

a. Tekanan kompresi rendah


b. Katup choke tertutup
c. Sistem pengapian tidak tepat
d. Mesin belum mencapai temperatur kerja
e. Campuran bahan bakar udara miskin

3. Ledakan dan detonasi yang terjadi pada motor bakar bisa disebabkan oleh...

a. Muffler belum terpasang


b. Mekanisme choke rusak
c. Katup terbakar
d. Gasket kepala silinder bocor
e. Busi rusak atau kotor

4. Permukaan sudut katup pada motor bakar 4 langkah adalah sebesar...

a. 38,50 – 40,50
b. 44,50 - 45,50
c. 40,50 - 41,50
d. 46,50 - 49,50
e. 42,50 - 44,50

5. Berikut ini adalah nama bagian yang terdapat pada kepala silinder motor 4 langkah, kecuali

a. Valve spring, intake port, water jacket


b. Adjusting shim, valve lifter, spark plug
c. Valve retainer, exhaust port, intake valve
d. Intake camshaft, release bearing, oil seal
e. Exhaust camshaft, oil seal, adjusting shim

6. Untuk mencegah katup melayang pada kecepatan tinggi, maka digunakan pegas yang..
a. Ukuran diameter lubang lebih besar
b. Ukuran penampang besi pegas lebih besar
c. Bentuk penampang besi pegas pipih
d. Jumlah pegasnya ganda
e. Ukurannya lebih panjang

7. Salah satu tujuan celah katup buang dibuat lebih besar dari celah katup masuk adalah agar

a. Suaranya halus
b. Tekanan kompresi tinggi
c. Mudah melepaskan gas buang
d. Mudah membedakan ukuran celahnya
e. Katup buang tidak overheating

8. Yang bukan merupakan metode mengeraskan baut pada kepala silinder adalah

a. Elastic region
b. Konvensional
c. plastic region
d. pneumatic region
e. a dan b benar

9. Yang dimaksud direct injection pada motor bakar adalah jenis penyemprotan bahan bakar ke

a. Ruang bakar
b. Saluran masuk
c. Lubang vemturi karburator
d. Saluran injector
e. Saluran buang

10. Bagian yang mengatur tekanan udara pada sistem pendinginan adalah

a. radiator d. pompa air


b. reservoir e. tutup radiator
c. termostat

11. Bagian dari karburator yang berfungsi menambah jumlah bahan bakar yang di semprotkan ke
lubang venturi disebut

a. Main jet d. nozzle


b. Pompa akselerasi e. slow port
c. Pompa injeksi

12. Katup dinamakan pada posisi overlap terjadi pada saat


a. Menjelang akhir langkah kompresi d. Menjelang awal langkah kompresi
b. Menjelang akhir langkah buang e. Menjelang akhir langkah usaha
c. Menjelang awal langkah hisap

13. Pembuatan bentuk piston dimana ukuran diameter bagian atas piston lebih kecil dari bagian atas
disebut

a. Oval b. Circle c. Cylinder cone d. Circular truncated cone e. tubular

14. Perbedaan tekanan kompresi yang diijinkan untuk masing-masing silinder adalah

a. 0,5 kg/cm2 c. 1,0 kg/cm2 d. 1,5 kg/cm2 e. 2,0 kg/cm2


b. 2,5 kg/cm2

15. Tali penggerak kipas pendingin yang mempunyai bentuk gigi pada permukaan yang
bersinggungan disebut tipe

a. V belt c. Ribbed belt d. Timing belt


b. Gear belt e. Driven belt

16. Alat yang dipakai untuk memeriksa kelengkungan intake dan exhaust manifold pada motor bakar
adalah

a. Jangka sorong dan mistar baja d. Mistar baja dan caliper gauge
b. Micrometer dan feeler gauge e. Feeler gauge dan mistar baja
c. Dial indicator dan mistar baja

17. Penggolongan pemakaian minyak pelumas pada otomotif biasa didasarkan pada

a. Kapasitas d. kuantitas
b. Viskositas e. beban mesin
c. kualitas

18. Alat yang dipakai untuk memasang ring kompresi pada motor bakar disebut

a. Ring expander d. Ring pressure


b. Ring compressor e. Ring kompresi gauge
c. Ring gauge

19. Pemeriksaan kelayakan pakai yang dilakukan pada tali penggerak kipas pendingin seperti
tersebut di bawah ini, kecuali pemeriksaan

a. Kekencangan dan keausan d. Masa kerja dan kelurusan


b. Kekendoran dan keretakan e. Kelurusan dan keausan
c. Terkena minyak pelumas dan kekendoran

20. Kemungkinan penyebab air pendingin bercampur dengan minyak pelumas adalah ….., kecuali

a. Gasket blok silinder retak


b. Water jacket kepala silinder retak
c. Gasket water pump rusak
d. Gasket kepala silinder rusak
e. Saluran pelumasan di blok silinder retak

21. Alat untuk memeriksa kebocoran tekanan pada sistem pendinginan air pada mesin disebut

a. Radiator cap tester d. Pressure tester


b. Radiator tube e. Thermostat dan by pass
c. Radiator gauge

22. Bagian mesin yang bertugas menggerakkan katup untuk bergerak membuka dan menutup
disebut

a. Cam shaft d. Propeller shaft


b. Main shaft e. Over head valve
c. Idle shaft

23. Dalam posisi top 1, tanda puley segaris dengan angka 0 adalah

a. Kedua katup silinder 4 bebas d. Katup silinder No 1 dan 2 bebas


b. Kedua katup silinder No 1, bebas e. Katup masuk No 1dan no 3, bebas
c. Kedua katup No 2, bebas

24. Untuk motor dengan 4 silinder , jika Top 4 berarti piston silinder No. 1 sedang melakukan langkah

a. Hisap c. kompresi d. Usaha


b. Buang e. Akhir langkah kompresi

25. Salah satu fungsi sistem bahan bakar pada motor adalah… kecuali

a. Mensuplai bahan bakar ke ruang bakar


b. Memisahkan bahan bakar dengan air
c. Mencampur bahan bakar udara menjadi kabut
d. Mengubah kadar oktan bahan bakar pada mesin
e. Mengatur putaran mesin sesuai beban

26. Fungsi utama pompa bahan bakar adalah


a. menampung bahan bakar
b. menekan bahan bakar ke saringan
c. mengisap bahan bakar
d. mengisap dan menekan bahan bakar ke karburator
e. mengukur jumlah bahan bakar yang akan di pompa

27. Tulisan PS pada kendaraan angkutan menunjukkan

a. Gaya mesin pada putaran mesin per menit


b. Momen puntir pada mesin
c. Daya mesin pada putaran mesin per menit
d. Energi potensial pada mesin
e. Perputaran tenaga mesin per menit

28. Jumlah bahan bakar udara yang dihisap masuk ke dalam silinder tanpa bantuan komponen
tambahan saat mesin bekerja di kenal dengan istilah

a. Efisiensi volumetrik
b. Efisiensi pengisian
c. Efisiensi kompresi
d. Perbandingan kompresi
e. Efisiensi panas mesin

29. Komponen yang berfungsi membuka dan menutup katup sesuai waktu yang ditentukan....

a. Camshaft
b. Crankshaft
c. Rocker arm
d. Valve
e. lifter
30. Pada Tipe DOHC mekanisme katup digerakkan oleh ....

a. Timing gear
b. Timing belt
c. Timing Chain
d. Timing light

II. Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan benar!


1. Apa yang dimaksud dengan mekanisme katup ?

Jawab : ....................................................................................................................................................

2. Jelaskan perbedaan antara motor bakar system SOHC dan DOHC


Jawab : ...................................................................................................................................................

3. Gambarkan mekanisme katup pada motor bakar 4 langkah !

Jawab : ...................................................................................................................................................

4. Jelaskan akibat dari penyetelan katup terlalu lebar dan terlalu kecil.

Jawab : ...................................................................................................................................................

5. Jelaskan langkah penyetelan motor 4 silinder

Jawab : ...................................................................................................................................................

SOAL REMIDI

Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan benar!


1. Sebutkan fungsi mekanisme katup dan jenisnya!
2. Sebutkan keuntungan dan kerugian jenis mekanisme katup!
3. Jelaskan mengapa celah katup perlu disetel!
4. Sebutkan komponen mekanisme katup dan fungsinya masing-masing!
5. Jelaskan cara membedakan katup masuk dan buang!

SOAL PENGAYAN
1. Sebutkan macam-macam penggerak katup!
2. Sebutkan bagian-bagian camshaft!
3. Jelaskan jika celah katup tidak ada!
4. Jelaskan jika tanda timing tidak tepat dan akibatnya!
5. Sebutkan fungsi tensioner!

Anda mungkin juga menyukai