PETA KONSEP
Nah, pada modul ini akan mempelajari tentang cara perawatan sistem utama engine
dan mekanisme katup.Untuk lebih jelasnya , ayo simak uraian materi berikut secara seksama.
Catatan :
Dalam melaksanakan pemeliharaan berkala mesin/motor kendaraan ringan, tidak
harus mengikuti urutan pekerjaan seperti pada tabel diatas, disesuaikan dengan kondisi mesin
saat akan dilakukan pemeliharaan, misalnya kendaraan yang baru datang di bengkel
dengan kondisi mesin yang panas, sebaiknya dilakukan pekerjaan yang mensyaratkan
mesin panas dahulu, tetapi tetap mengindahkan pesyaratan yang lainnya. Yang pasti
untuk penyetelan idle (putaran mesin dan campuran) harus dilakukan paling akhir
setelah semua pekerjaan utama pemeliharaan berkala diselesaikan dengan baik.
a. Persiapan
LATIHAN…!!!!
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar :
b. Periksalah kedudukan dari sabuk penggerak dengan pulli. Bila kedudukan dari sabuk
penggerak terlalu dalam terhadap pulli, atau sabuk penggerak menempel pada
permukaan dalam pulli, maka sabuk penggerak harus diganti.
2. Bila penyetelan terlalu tegang maka akan berakibat bantalan pada pompa air dan
alternator akan cepat rusak atau kocak serta putaran dari engine akan bertambah
berat
3. Perawatan Sabuk Timing ( timing belt )
Penyetelan timing belt dilakukan untuk menjaga kinerja dari timing belt agar tetap
optimal. Untuk melakukan penyetelan timing belt agar lebih tepat maka dilakukan
dengan berpedoman pada buku manual kendaraan. Pada kesempatan kali ini kami akan
membahas tata cara penyetelan timing belt yang pada umumnya dilakukan pada
kendaraan .
Langkah penyetelan :
1. Tentukan arah putaran mesin terlebih dahulu dengan cara lakukan langkah starter untuk
mengetahu arah putaran mesin. Arah putaran mesin pada umumnya searah dengan
putaran jarum jam bila dilihat dari depan mesin, namun ada juga beberapa mesin yang
arah putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.
2. Cari lubang pemeriksaan timing belt pada rumah atau cover timing belt. Jika tidak
terdapat lubang pemeriksaan timing belt maka rumah atau cover timing belt harus
dibuka.
3. Periksa keadaan kondisi gerigi pada timing belt dari kemungkinan retak. Selain itu,
periksa juga dari kemungkinan terjadi kebocoran oli yang masuk ke bagian timing belt,
karena oli tidak boleh masuk ke ruang timing belt.
4. Kendorkan baut-baut pengikat stasioner sampai rol penekan timing belt dapat bergerak.
Stasioner akan menekan timing belt secara otomatis karena pegas yang terdapat di
dalam stasioner.
5. Putarkan poros engkol satu putaran menggunakan kunci. Jangan memutar poros engkol
berlawanan dengan putaran mesinnya karena akan berakibat timing belt dapat
melompat sehingga terjadi kesalahan timing.
6. Kencangkan kembali baut pengikat stasioner.
Perhatian :
1. Beberapa kendaraan dilengkapi dengan rol penyetel timing belt tanpa pegas atau roda
pompa air yang berfungsi sebagai rol penekan. Untuk penyetelan tipe ini maka
digunakan alat khusus untuk dapat menyetel kekencangan atau ketegangan timing belt
agar sesuai dengan spesifikasinya.
2. Jangan pernah membengkokkan timing belt atau memberi pelumas pada timing belt
karena akan merusak timing belt tersebut.
3. Penggantian sabuk timing belt dilakukan pada jarak tempuh sekitar 80.000 km sampai
120.000 km, untuk lebih jelasnya perhatikan waktu penggantian timing belt pada buku
manual kendaraan tersebut.
4. Penyetelan sabuk timing belt yang kendur akan berakibat gigi-gigi timing belt dapat
melompat sehingga akan terjadi kesalahan timing bukaan katup-katup serta akan
menimbulkan suara mendengung pada bagian timing belt. Sedangkan apabila
penyetelan timing belt terlalu kencang akan berakibat timing belt akan cepat putus.
4. Perawatan berkala kepala silinder dan celah katup
Pada kendaraan 4 tak, terdapat sebuah mekanisme katup yang berfungsi untuk
mengatur pemasukkan campuran udara dan bahan bakar atau pemasukkan udara saja
(untuk mesin EFI tipe Gasoline Direct Injection dan pada mesin diesel) untuk
mengoptimalkan kinerja mesin serta mengatur mengatur pembuangan gas hasil
pembakaran ke saluran buang.
Terdapat beberapa tipe mekanisme katup pada kendaraan berdasarkan
penempatan poros noknya (camshaft) antara lain mekanisme katup tipe OHV (Over
Head Valve), SOHC (Single Over Head Camshaft) dan DOHC (Doube Over Head
Camshaft).
Pada mekanisme katup terdapat celah katup yang berfungsi agar katup-katup dapat
menutup dengan sempurna pada semua keadaan temperatur. Jika kondisi celah katup
tidak sesuai maka perlu dilakukan penyetelan.
Kenapa celah katup harus disetel?
Saat mesin dihidupkan maka mekanisme katup yang ada di mesin akan bergerak
bergesekkan dan akan mendapatkan panas serta gaya dari berbagai arah. Lama-
kelamaan komponen-komponen mekanisme katup ini akan menjadi aus, terutama pada
bagian komponen yang bersinggungan yaitu pada penekan katup dan dudukannya
sehingga akan merubah celah katup. Semakin besar keausan yang terjadi maka akan
semakin besar pula celah katup yang diakibatkan sehingga perlu dilakukan penyetelan
pada celah katup agar kinerja mesin tetap optimal.
Tidak adanya celah katup dapat disebabkan karena kesalahan saat penyetelan celah katup
yang salah. Tidak adanya celah katup dapat mengakibatkan :
Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan gas
baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan mengatur
pembuangan gas bekas ke saluran buang
l. Mekanisme Katup dengan Poros Kam Di Bawah
a. Katup di Samping ( Side Valve atau SV )
Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan di samping blok motor serta poros
kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana, mesin pendek tidak
memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang bakar kurang menguntungkan
bagi proses pembakaran yang ideal dan Penyetelan celah katup sulit .
b. Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)
Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di bawah.
Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun kerugiannya adalah banyak
komponen/ bagian-bagian yang bergerak berarti kelembaman massa besar sehingga tidak
ideal untuk mesin putaran tinggi
Penyetelan celah katup dengan mengendorkan mur pengunci dan memutar skrup penyetel.
Perhatikan ! Untuk penyetelan, posisi penumbuk pada kam harus pada lingkaran dasar
2).Dengan Tuas Ayun ( mis. MB, Ford, Nissan )
Pengukuran celah harus antara tuas ayun dan kam, bukan antara ujung tuas ayun dan
ujung batang katup.
3).Dengan plat penyetel ( mis. Volvo, Fiat, VW )
Pada sistem ini, penyetelan dilaksanakan dengan penggantian plat penyetel dengan
bermacam macam ketebalan Untuk menyetel celah katup, diperlukan satu set plat penyetel
dan alat khusus untuk menekan mangkok penekan katup
4).Tuas Katup Dengan Eksenter Penyetel ( mis. BMW )
Peralatan yang diperlukan untuk pengencangan kepala silinder dan penyetelan celah
katup adalah peralatan dalam servis dalam kotak alat, kunci sok 3/8 ,dan kunci
momen.Bahan yang diperlukan untuk penyetel celah katup adalah kendaraan atau stand
mobil hidup,paking tutp kepala silinder dan kain lap. Kemudian lakukan penyetelan celah
katup dengan langkah sebagai berikut:
a. Cari besar celah katup di dalam buku data / manual. Besarnya celah katup pada
mesin panas / dingin biasanya tidak sama.
b. Lepas tutup kepala silinder.Kencangkan baut-baut kepala silinder dengan kunci
momen sesuai dengan urutan pengencangan yang benar seperti gambar. Data
kekuatan pengencangan baut lihat di buku manual.
c. Kencangkan baut atau mur unit tuas penekan katup dengan
kunci momen sesuai dengan urutan pengencangan yang benar
seperti gambar. Pengencangan jangan terlalu keras. Data
kekuatan pengencangan baut lihat di buku manual.
d. Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. Tanda TMA
terletak pada puli motor (gambar) atau pada roda gaya.
e. Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi, apakah terjadi pada silinder
pertama atau silinder terakhir. Saat akhir langkah kompresi dapat diketahui dari
adanya celah pada kedua katupnya, karena posisi kedua katup tertutup.
f. Stel katup, dimana setengah dari jumlah katup dapat distel. Pertama, silinder
yang berada pada posisi saat terakhir kompresi, kedua katupnya dapat distel.
Pada silinder berikutnya, katup masuk dapat distel. Pada silinder berikutnya lagi,
katup buang dapat distel, dan demikian juga untuk silinder berikutnya. Katup-
katup pada silinder terakhir tidak dapat distel.
Penyetelan Katup Motor 4 dan 6 Silinder
M Katup masuk
B Katup buang
X Katup yang dapat
distel
1...6 = Nomor urut
silinder
2). Motor 6 silinder
Jika silinder keenam pada saat akhir langkah kompresi, maka katup yang dapat
disetel ( X ) adalah :
g. Kemudian penyetelan setengah dari jumlah katup yang belum distel dilakukan
dengan cara yang sama, yaitu setelah puli motor diputar satu putaran lagi / tanda
TMA tepat.
h. Pasang tutup kepala silinder.
Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala silinder
serta sambungan-sambungan ventilasi karter.
Cara Menyetel Katup Yang Benar
Ukurlah tebal plat yang telah dilepas (E) dengan mikrometer, kemudian masukkan ke
kotak set yang sesuai dengan ketebalannya
Cari plat penyetel yang tebalnya sesuai (D) untuk menghasilkan celah katup yang
benar, yaitu D = E + C.
Kontrol ketebalan plat baru dengan mikrometer.
Pasang plat penyetel yang baru pada mangkok.
Kontrol celah katup kembali.
KEGIATAN
Perluaslah pemahaman anda terkait materi pada modul ini ! kemudian kerjakan kegiatan
berikut secara kreatif dan tanggung jawab! Kumpulkan hasil kegiatan anda kepada guru
untuk mendaptkan penilaian !
A. Tujuan
Setelah selesai praktik, peserta didik dapat:
1. Melaksanakan prosedur stel katup dengan benar
B. Alat dan Bahan
1. Tool box 1 set
2. Fuller gauge
3. Unit stand engine
C. Keselamatan Kerja
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
2. Bekerja sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar kerja
3. Ruangan kerja yang terkena air dan oli harus secepatnya dibersihkan dan
dikeringkan
D. Dasar Teori
Mekanisme katup merupakan komponen yang penting pada system
pengapian.Komponen ini berfungsi untuk mengatur pemasukan bahan bakar dan membuka
saluran keluar sebagai jalan keluarnya asap dari hasil pembakaran.
E. Langkah Kerja
1. Buka kepala silinder bagian atasyang menutupi bagian system katup dengan
membuka mur pengikat dengan menggunakan kunci
2. Posisikan silinder pada top 1 akhir langkah kompresi dengan cara putar pulley
poros engkol dan tepatkan tanda cowakkan pada fly wheel dengan tanda “0” pada
cover timing mesin
7. Apabila celah dirasa masih terlalu lebar/sempit maka kendorkan mur dan sekrup
kemudian lakukan penyetelan ulang
8. Setelah dirasa celahnya sudah sesuai standar maka tanpa memutarkan sekrup
katup (tahan sekrup menggunakan obeng) lalu kencangkan mur katup dengan
menggunakan kunci ring.
9. Kemudian setelah semua katup pada top 1 sudah disetel putar kembali pulley
360⁰ untuk posisi top 4, cara mengetahui top silinder 4 adalah :
a. Periksa rocker arm silinder 4, ex dan in dapat digerakan
b. Periksa push rod silinder 4 (untuk mesin OHV), ex dan in dapat digerakan
c. Rotor pada pada distributor (pengapian konvensional) menghadap ke kabel
busi silinder 4
10. Setelah itu setel kembali katupnya seperti meyetel katup pada top 1
11. Setelah semua selesai disetel,tutup kembali kepala silinder dengan memasang
mur/ baut menggunakan kunci.
F. HASIL PENYETELAN
Top 1 Hasil Kesimpulan Top 4 Hasil Kesimpulan
Sil 1 In Sil 1 In
Ex Ex
Sil 2 In Sil 2 In
Ex Ex
Sil 3 In Sil 3 In
Ex Ex
Sil 4 In Sil 4 In
Ex Ex
G. TUGAS
1. Buatlah laporan lengkap mengenai prosedur penyetelan katup!
Rangkuman
1. Mekanisme katup pada kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan gas baru(
campuran bahana bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan mengatur
pembuangan gas bekas ke saluran buang.
2. Mekanisme katup terdiri atas mekanisme katup dengan kam yang berada di bawah, di
blok mesin yaitu jenis SOHC atau OHC dan mekanisme katup yang berada diatas , di
kepala silinder yaitu OHV dan DOHC
3. Fungsi adanya celah katup adalah supaya katup – katup dapat menutup dengan
sempurna pada semua keadaan temperature
Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silang ( X ) huruf a,b,c,d atau e pada jawaban yang paling benar
2. Tenaga mesin yang lemah atau hilang bisa disebabkan oleh…. Kecuali
3. Ledakan dan detonasi yang terjadi pada motor bakar bisa disebabkan oleh...
a. 38,50 – 40,50
b. 44,50 - 45,50
c. 40,50 - 41,50
d. 46,50 - 49,50
e. 42,50 - 44,50
5. Berikut ini adalah nama bagian yang terdapat pada kepala silinder motor 4 langkah, kecuali
6. Untuk mencegah katup melayang pada kecepatan tinggi, maka digunakan pegas yang..
a. Ukuran diameter lubang lebih besar
b. Ukuran penampang besi pegas lebih besar
c. Bentuk penampang besi pegas pipih
d. Jumlah pegasnya ganda
e. Ukurannya lebih panjang
7. Salah satu tujuan celah katup buang dibuat lebih besar dari celah katup masuk adalah agar
a. Suaranya halus
b. Tekanan kompresi tinggi
c. Mudah melepaskan gas buang
d. Mudah membedakan ukuran celahnya
e. Katup buang tidak overheating
8. Yang bukan merupakan metode mengeraskan baut pada kepala silinder adalah
a. Elastic region
b. Konvensional
c. plastic region
d. pneumatic region
e. a dan b benar
9. Yang dimaksud direct injection pada motor bakar adalah jenis penyemprotan bahan bakar ke
a. Ruang bakar
b. Saluran masuk
c. Lubang vemturi karburator
d. Saluran injector
e. Saluran buang
10. Bagian yang mengatur tekanan udara pada sistem pendinginan adalah
11. Bagian dari karburator yang berfungsi menambah jumlah bahan bakar yang di semprotkan ke
lubang venturi disebut
13. Pembuatan bentuk piston dimana ukuran diameter bagian atas piston lebih kecil dari bagian atas
disebut
14. Perbedaan tekanan kompresi yang diijinkan untuk masing-masing silinder adalah
15. Tali penggerak kipas pendingin yang mempunyai bentuk gigi pada permukaan yang
bersinggungan disebut tipe
16. Alat yang dipakai untuk memeriksa kelengkungan intake dan exhaust manifold pada motor bakar
adalah
a. Jangka sorong dan mistar baja d. Mistar baja dan caliper gauge
b. Micrometer dan feeler gauge e. Feeler gauge dan mistar baja
c. Dial indicator dan mistar baja
17. Penggolongan pemakaian minyak pelumas pada otomotif biasa didasarkan pada
a. Kapasitas d. kuantitas
b. Viskositas e. beban mesin
c. kualitas
18. Alat yang dipakai untuk memasang ring kompresi pada motor bakar disebut
19. Pemeriksaan kelayakan pakai yang dilakukan pada tali penggerak kipas pendingin seperti
tersebut di bawah ini, kecuali pemeriksaan
20. Kemungkinan penyebab air pendingin bercampur dengan minyak pelumas adalah ….., kecuali
21. Alat untuk memeriksa kebocoran tekanan pada sistem pendinginan air pada mesin disebut
22. Bagian mesin yang bertugas menggerakkan katup untuk bergerak membuka dan menutup
disebut
23. Dalam posisi top 1, tanda puley segaris dengan angka 0 adalah
24. Untuk motor dengan 4 silinder , jika Top 4 berarti piston silinder No. 1 sedang melakukan langkah
25. Salah satu fungsi sistem bahan bakar pada motor adalah… kecuali
28. Jumlah bahan bakar udara yang dihisap masuk ke dalam silinder tanpa bantuan komponen
tambahan saat mesin bekerja di kenal dengan istilah
a. Efisiensi volumetrik
b. Efisiensi pengisian
c. Efisiensi kompresi
d. Perbandingan kompresi
e. Efisiensi panas mesin
29. Komponen yang berfungsi membuka dan menutup katup sesuai waktu yang ditentukan....
a. Camshaft
b. Crankshaft
c. Rocker arm
d. Valve
e. lifter
30. Pada Tipe DOHC mekanisme katup digerakkan oleh ....
a. Timing gear
b. Timing belt
c. Timing Chain
d. Timing light
Jawab : ....................................................................................................................................................
Jawab : ...................................................................................................................................................
4. Jelaskan akibat dari penyetelan katup terlalu lebar dan terlalu kecil.
Jawab : ...................................................................................................................................................
Jawab : ...................................................................................................................................................
SOAL REMIDI
SOAL PENGAYAN
1. Sebutkan macam-macam penggerak katup!
2. Sebutkan bagian-bagian camshaft!
3. Jelaskan jika celah katup tidak ada!
4. Jelaskan jika tanda timing tidak tepat dan akibatnya!
5. Sebutkan fungsi tensioner!