Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA SAMA

OLEH DAN ANTARA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
DAN
PT NUSA ADIL MAKMUR
NO.XXXX
NO.XXXXX
TENTANG PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR
Perjanjian Kerja sama ini dibuat dan ditandatangani Pada hari Selasa, 01-01-2016 (satu Januari dua ribu
enam belas) telah dibuat Perjanjian Pengadaan Alat Tulis Kantor (untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”)
oleh dan antara para pihak sebagai berikut:
I. Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia yang berdomisili di Jalan Sisingamangaraja
Kav.1-2, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh Suhariyono selaku Pejabat
Pembuat Komitmen berdasarkan SK No…/…/2016 tanggal 1 Maret 2015, selanjutnya disebut
sebagai Pihak Kesatu;
II. PT Nusa Adil Makmur, yang berdomisili di Gedung Sarinah Lt.11, Jalan MH Thamrin No.11,
Jakarta Pusat. Sebuah Perseroan yang didirikan berdasarkan Akta No 123 tanggal 1 Agustus
2012 dihadapan Notaris Onni Dyah Prameswari, S.H, M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah
mendapat pengesahan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia No.AHU/AH-12345/XII/2012 tanggal 1 Desember 2012, dalam hal ini diwakili oleh
Anggi Prawitasari selaku Direktur Utama, selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Selanjutnya Pihak Kesatu dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak.
Para Pihak selanjutnya dalam hal ini menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Pihak Kesatu telah mengumumkan paket pengadaan alat tulis kantor untuk kepentingan
Pihak Kesatu pada Harian Republika pada tanggal 1 November 2015;
2. Bahwa Pihak Kedua telah menyampaikan Surat Penawaran Paket Pengadaan Alat Tulis Kantor
No.SRE-53/XI/2015 tanggal 20 November 2015;
3. Bahwa Pihak Kedua Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran No.23/XI/2015 tanggal 25
November 2015;
4. Bahwa Para Pihak telah menandatangani Berita Acara Negosiasi No.14/XII/2015 tanggal 10
Desember 2015;
5. Bahwa Pihak Pertama telah menetapkan Pihak Kedua sebagai pemenang sebagaimana dituangkan
dalam Surat Penetapan Pemenang No.31/XII/2015 tanggal 20 Desember 2015.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Para Pihak sepakat untuk menuangkan isi perjanjian dalam
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL 1
RUANG LINGKUP
1. Pihak Kesatu dengan ini menunjuk Pihak Kedua sebagai penyedia alat tulis kantor untuk
kepentingan Pihak Kesatu.
2. Pihak Kedua dengan ini menyatakan sanggup untuk menyediakan pengadaan alat tulis kantor
untuk Pihak Kesatu sebagaimana spesifikasi alat kantor pada Lampiran I Perjanjian ini.
3. Pengadaan alat tulis kantor di dalam Perjanjian ini, terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan di
lingkungan Pihak Kesatu.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Hak Pihak Kesatu adalah sebagai berikut:
a. Menerima alat tulis kantor sebagai sesuai dengan spesifikasi pada Lampiran I Perjanjian
ini;
b. Menerima alat tulis kantor sebagaimana waktu yang telah ditentukan;
c. Melakukan pengecekan terhadap alat tulis kantor yang telah diserahkan oleh Pihak
Kedua;
d. Menerima jaminan uang muka.
2. Hak Pihak Kedua adalah sebagai berikut:
a. Menerima pembayaran dari Pihak Kesatu sebagaimana ditentukan di dalam Perjanjian
ini;
3. Kewajiban Pihak Kesatu adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pembayaran kepada PIhak Kedua sebagaimana ditetapkan di dalam
Perjanjian ini;
4. Kewajiban Pihak Kedua adalah sebagai berikut:
5. Menyerahkan alat tulis kantor sesuai dengan spesifikasi pada Lampiran I Perjanjian ini;
6. Menyerahkan jaminan uang muka kepada Pihak Kesatu.

PASAL 3
OBYEK PERJANJIAN
1. Objek Perjanjian ini adalah alat tulis kantor dengan spesifikasi sebagaimana dimuat dalam lampiran 1
Perjanjian ini tentang Daftar Spesifikasi dan Harga Barang, untuk selanjutnya disebut sebagai “Barang”.
PASAL 4
PENYERAHAN BARANG
1. Pihak Kedua melakukan Penyerahan Barang kepada Pihak Kesatu secara bertahap, sebagaima
rincianpenyerahan Barang yang dimuat di dalam Lampiran II Perjanjian ini;
2. Penyerahan harus dilakukan pada hari kerja Pihak Kesatu di tempat domisli Pihak Kesatu.
3. Pihak Kesatu harus melakukan pengecekan Barang pada saat Pihak Kedua melakukan penyerahan
Barang.
4. Penyerahan Barang wajib disertai dengan berita acara serah terima Barang yang telah disediakan
oleh Pihak Kesatu dan dilakukan oleh pejabat penerima Barang di lingkungan kerja Pihak Kesatu.

PASAL 5
NILAI DAN MEKANISME PEMBAYARAN
1. Nilai pengadaan Barang pada dalam Perjanjian ini adalah Rp3.000.000.000,00 (tiga milyar
rupiah), belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10% (sepuluh persen).
2. Pembayaran dilakukan melalui beberapa tahap dengan Mekanisme sebagai berikut:
a. Pembayaran kesatu dilakukan sebesar 20% dari total nilai yaitu sebesar Rp600.000.000,00
(enam ratus juta rupiah) dengan ketentuan bahwa Pihak Kesatu harus menyerahkan jaminan
uang muka kepada Pihak Kedua dengan besaran yang sama dengan uang muka tersebut
yang diterbitkan oleh Bank Umum dengan Jangka Waktu Jaminan Uang Muka sekurang-
kurangnya sama dengan Jangka Waktu Perjanjian ini;
b. Pembayaran selanjutnya dilakukan secara bertahap berdasarkan penyerahan barang yang
dibuktikan berita acara serah terima Barang yang telah disediakan oleh Pihak Kesatu dan
dilakukan oleh pejabat penerima Barang di lingkungan kerja Pihak Kesatu.
3. Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah Pihak Kesatu menerima
dokumen tagihan pembayaran dari Pihak Kedua.
4. Pembayaran dilakukan melalui media Bank Transfer kepada rekening sebagai berikut:
Bank Bukopin Cabang Thamrin
No Rek 41627363829
Atas nama PT Nusa Adil Makmur

PASAL 6
JANGKA WAKTU
1. Jangka waktu Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2016
sampai dengan 31 Desember 2019.
2. Pihak Kedua wajib menyerahkan seluruh barang sesuai dengan spesifikasi dalam Lampiran
Perjanjian ini selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 2019.
PASAL 7
PAJAK DAN BEA LAINNYA
1. Semua jenis pajak-pajak dan beban-beban lain yang timbul akibat perjanjian ini, baik yang
sekarang ada maupun pada masa yang akan datang ditetapkan oleh Pemerintah, menjadi beban
yang harus dibayar Para Pihak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Untuk saat ini pajak yang menjadi kewajiban Para Pihak adalah sebagai berikut:
a. Pihak Kesatu akan memotong Pajak Penghasilan atas pembayaran Barang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Pihak Kesatu harus menyerahkan bukti pemotongan Pajak Penghasilan tersebut kepada
Pihak Kedua paling lambat pada akhir bulan setelah setiap pembayaran dilakukan.
c. Pajak Pertambahan Nilai akan dibayarkan dan ditanggung oleh Pihak Kesatu dengan
ketentuan Pihak Kedua akan melampirkan faktur pajak pada saat menyampaikan
dokumen penagihan kepada Pihak Kesatu.

PASAL 8
PENGALIHAN PERJANJIAN
1. Pihak Kedua berhak untuk mengalihkan Pekerjaan kepada pihak lainnya, tanpa adanya
pemberitahuan kepada Pihak Kesatu;
2. Pihak Kedua bertanggung jawab atas pelaksanaan Pekerjaan oleh Pihak lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 di atas.
PASAL 9
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. Para Pihak mempunyai hak untuk membatalkan/memutuskan Perjanjian ini apabila Pihak lainnya
cidera janji/ tidak memenuhi seluruh atau sebagian kewajiban dan tanggung jawabnya
sebagaimana diatur di dalam Perjanjian ini;
2. Pihak Kedua berhak memperoleh pembayaran dari PIhak Kesatu atas Barng yang telah
diserahkan, meskipun adanya pemutusan Perjanjian ini;
3. Pihak Kesatu berhak untuk memperoleh Barang sesuai dengan nilai yang telah dibayarkan oleh
Pihak Kesatu kepada Pihak Kedua, meskipun adanya pemutusan Perjanjian ini;
4. Para pihak dengan ini sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
undang Hukum Perdata, sepanjang Putusan Hakim diperlukan untuk melakukan Pemutusan
Perjanjian ini.

PASAL 10
DENDA DAN SANKSI
1. Apabila terjadi keterlambatan penyelesaian Pekerjaan karena kelalaian Pihak Kedua, maka Pihak
Kedua dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribi) dari sisa pekerjaan yang
belum diselesaikan untuk setiap hari keterlambatan, atau maksimal sebesar 5% (lima perseratus)
dari sisa pekerjaan yang beum diselesaikan;
2. Dapat dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, jika penundaan atau
keterlambatan penyerahan Barang dari jangka waktu yang ditetapkan terjadi akrena akibat
keadaan memaksa/Kahar sebagaimana dimaksid pada pasal ….. Perjanjian ini.

PASAL 11
KEADAAN KAHAR
1. Kewajiban salah satu pihak di dalam Perjanjian ini akan ditangguhkan sepanjang dan selama
pelaksanannya terhalang oleh Keadaan Kahar;
2. Adapun yang dimaksud Keadaan Kahar adalah sebagai berikut:
a. Persengketaan perburuhan;
b. Musibah/Bencana Alam;
c. Perubahan terhadap peraturan perundang-undangan;
d. Perang atau keadaan yang timbul dari/atau sebagai akibat perang: (Perang yang
dinyatakan atau Perang yang tidak dinyatakan)
e. Huru hara;
f. Tindakan sabotase, oleh teroris atau tindaka pidana lainnya;
g. Makar atau pemberontakan;
h. Kebakaran atau peledakan;
i. Gempa bumi, badai, banjir, letusan gunung merapi, kekeringan, atau kondisi cuaca yang
luar biasa buruk;
j. Kecelakaan;
k. Sebab-sebab lain yang sejenis.

PASAL 12
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Dalam hal terjadi sengketa atau perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian ini maka akan
diselesaikan secara musyawarah mufakat;
2. Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas tidak tercapai, Para Pihak
sepakat untuk menyelesaikan sengketa atau perselisihan tersebut melalui Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Segala biaya yang timbul atas proses penyelesaian sengketa atau
perselisihan tersebut ditanggung oleh pihak yang kalah.
PASAL 13
AMENDEMEN
Tidak ada pengurangan, modifikasi, revisi, penambahan, atau perubahan-perubahan lain pada Perjanjian
ini yang sah atau mengikat Para Pihak kecuali dinyatakan secara tertulis dan ditandatangani oleh Para
Pihak.
Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua bermeterai cukup, masing-masing berlaku sebagai
aslinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM, PT NUSA ADIL MAKMUR,

SUHARIYONO ANGGI PRAWITASARI


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DIREKTUR UTAMA

Anda mungkin juga menyukai