Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KEBIJAKAN HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN

PADA HOTEL WISATA WATAMPONE


DI KABUPATEN BONE

JURNAL SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar sebagai Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

ANRIETHA LYSISTRATA

1493142025

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

MAKASSAR

2018
ABSTRAK

Anrietha Lysistrata, 2018. “Pengaruh Kebijakan Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pelanggan pada
Hotel Wisata Watampone di Kabupaten Bone. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar.
(Dibimbing oleh Bapak Nurman dan Bapak Abdul. Muis Dilla)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan harga dan promosi terhadap keputusan
pelanggan pada Hotel Wisata Watampone di Kabupaten Bone. Penelitian ini juga bertujuan untuk
menganalisis faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap keputusan pelanggan pada Hotel Wisata
Watampone. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan pada Hotel Wisata Watampone
yang berkunjung pada tahun 2017 sebanyak 2173 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 100 orang pelanggan
pada Hotel Wisata Watampone yang berdomisili di Kabupaten Bone..

Dari hasil analisis, indikator-indokator pada penelitian ini bersifat valid dan reliable.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pelanggan.
Secara parsial faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pelanggan adalah variabel
promosi dengan koefisien regresi sebesar 0,325 lebih besar dari pada variabel harga dengan koefisien
regresinya 0,157. Variabel-variabel independen pada penelitian ini sudah cukup baik dalam menjelaskan
variabel dependennya (keputusan pelanggan).

Kata Kunci : Harga, Promosi, Keputusan Pelanggan.


I. Pendahuluan pengertian harga, nilai, utility, merupakan
konsep yang saling berhubungan. Yang
Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang
bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan melekat pada suatu barang, yang memungkinkan
yang semakin ketat ini menuntut para pelaku barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan
bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja (needs), keinginan (wants), dan memuaskan
perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. konsumen (satisfaction). Value adalah nilai dari
Perusahaan harus berusaha keras untuk suatu produk untuk ditukarkan dengan produk
mempelajari dan memahami kebutuhan dan lain. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter
keinginan pelanggannya. Dengan memahami antara barang dengan barang. Sekarang ini
kebutuhan, keinginan dan permintaan ekonomi kita tidak melakukan barter lagi akan
pelanggan, maka akan memberikan masukan tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran
penting bagi perusahaan untuk merancang nilainya yang disebut harga. Menurut Kotler dan
strategi pemasaran. Agar perusahaan dapat Armstrong (2013:151), Sejumlah uang yang
mencapai kesuksesan dalam bersaing maka dibebankan atas suatu barang atau jasa atau
harus berusaha untuk mencapai tujuan yaitu jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen
menciptakan dan mempertahankan pelanggan. atas manfaat – manfaat karena memiliki atau
Dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan menggunakan produk atau jasa tersebut. Banyak
harus mengerti dan menghasilkan barang dan pandangan telah diungkapkan dalam berbagai
jasa yang diinginkan konsumen dengan harga literatur tentang pengertian promosi, menurut
yang pantas. Kotler dan Armstrong (2012:76) “promotion
Menurut Tjiptono (2015:425) setiap means activities that communicate the merits of
perusahaan harus mampu memahami the product and persuade target customers to
kelangsungan hidup perusahaan tersebut buy it”. Artinya promosi merupakan kegiatan
sebagai organisasi yang berusaha memenuhi yang mengkomunikasikan manfaat dari sebuah
kebutuhan dan keinginan para konsumen produk dan membujuk target konsumen untuk
tergantung perilaku dari para konsumennya membeli produk tersebut.
Kunci utama perusahaan untuk
memenangkan persaingan adalah Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
mempengaruhi keputusan pelanggan melalui bahwa promosi itu adalah sejenis komunikasi
penyampaian promosi dan penetapan yang memberikan penjelasan yang meyakinkan
kebijakan harga yang bersaing. calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan
Kotler (2012:166) Keputusan pembelian promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik,
merupakan tahapan dimana konsumen mengingatkan, dan meyakinkan calon
membentuk preferensi antarmerek dalam konsumen.
kumpulan pilihan. Dalam melakukan keputusan
pembelian, konsumen ditentukan melalui lima
sub keputusan yaitu merek, penjual, kuantitas, Salah satu bisnis atau usaha yang juga
waktu dan juga bagaimana metode pembelian merasakan ketatnya persaingan saat ini adalah
yang akan dilakukan . bisnis sewa penginapan hotel dan sewa gedung
Kebijakan harga dan promosi termasuk hotel. Persaingan yang semakin ketat tersebut
sebagian faktor yang dapat mempengaruhi ditandai dengan makin banyaknya
keputusan pelanggan, yang tentunya penentuan bermunculan hotel-hotel di kota Watampone
harga yang dapat bersaing dan pemberian Kabupaten Bone. Harga dan promosi yang
promosi yang berkesan. Di dalam ekonomi teori ditawarkan pun beraneka macam, dengan
begitu akan menjadi ciri khas dan keunggulan
tersendiri bagi setiap hotel. Hal tersebut among the brans in the choice set and may
menuntut pihak pemilik atau pengelola hotel also from an intention to buy the most
untuk menciptakan strategi agar mampu preferred brand”. Dapat diartikan
bersaing dan unggul dibanding hotel-hotel keputusan pembelian merupakan tahap
kompetitornya. evaluasi, konsumen dari preferensi di antara
Berdasarkan pada uraian latar belakang merek di set pilihan dan mungkin juga dari
yang tersebut di atas maka dapat diajukan niat untuk membeli merek yang paling
sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh disukai.
Kebijakan Harga dan Promosi Terhadap
Keputusan Pelanggan Pada Hotel Wisata 4. Penelitian Terdahulu
Watampone Di Kab.Bone”

II. Tinjauan Pustaka a. Penelitian yang dilakukan oleh Hariadi


(2012) dengan judul “Pengaruh Produk,
1. Harga harga, promosi dan Distribusi Terhadap
Harga menjadi salah satu elemen yang paling Keputusan Pembelian Konsumen pada
penting yang menentukan pangsa pasar Produk Projector Microvision”.
perusahaan dan profitabilitas dalam Penelitian ini bertujuan untuk
mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengetahui pengaruh harga, promosi
membeli produk/jasa, sehingga sangat dan distribusi terhadap keputusan
menentukan keberhasilan pemasaran suatu membeli Produk Projector Microvision.
produk/jasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Menurut Kotler dan Armstrong (2014:313) secara simultan bersama-sama
menerangkan bahwa harga adalah jumlah mempengaruhi.
yang harus disiapkan oleh pelanggan yang b. Penelitian yang dilakukan oleh Santi
ingin mendapatkan barang atau jasa atau (2010) dengan judul “Pengaruh Harga
jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas Dan Promosi Penjualan Terhadap
manfaat-manfaat karena memiliki atau Keputusan Pembelian Pada CV. Jaya
menggunakan produk atau jasa tersebut. Herbal Cabang Padang”. Penelitian ini
2. Promosi bertujuan untuk mengetahui pengaruh
harga, promosi penjualan terhadap
Menurut Hurriyati, (2010:58).Promosi
keputusan membeli Produk obat herbal
adalah bentuk bahasa komunikasi
merk an-nisa. Hasil penelitian
pemasaran yang merupakan aktivitas
menunjukkan bahwa variabel harga
pemasaran yang berusaha menyebarkan
berpengaruh signifikan terhadap
informasi, mempengaruhi /membujuk, dan
keputusan pembelian
mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia 5. Hubungan Antara Kebijakan Harga
menerima, membeli, dan loyal pada produk dengan Keputusan Pembelian
yang ditawarkan perusahaan yang Pengaruh Harga Terhadap Keputusan
bersangkutan Pembelian Harga juga berhubungan dengan
3. Keputusan Pembelian pendapatan dan turut mempengaruhi supply
atau marketing channels. Menurut
Keputusan pembelian menurut Kotler
Lupiyoadi, (2011: 63), harga dari suatu
dan Keller (2012:170) : “In the evaluation
barang ialah apa yang dirasa oleh penjual,
stage, the consumers from preferences
pembeli mampu membayar. Kemudian
harga ini ada yang bersifat tetap, dan ada Faktor kebijakan harga dan faktor promosi
pula yang dicapai dengan tawar menawar. secara simultan berpengaruh signifikan
Jadi pengertian harga sebenarnya ialah terhadap keputusan pelanggan pada Hotel
suatu nilai yang dicapai oleh penjual dan Wisata Watampone di Kabupaten Bone dan
pembeli mengenai suatu barang atau jasa. Faktor kebijakan harga yang paling
Hal itu menunjukkan bahwa harga dominan berpengaruh signifikan terhadap
mempunyai hubungan yang positif terhadap keputusan pelanggan pada Hotel Wisata
keputusan pembelian, sebab semakin bagus Watampone di Kabupaten Bone
strategi harga yang ditawarkan oleh III. Metode Penelitian
perusahaan misalnya potongan harga, akan 1. Variabel penelitian
menjadi perhatian utama konsumen atau Variabel penelitian ini terdiri dari dua
calon konsumen untuk membeli. variabel, yaitu variabel
independen/bebas dan variabel
6. Hubungan antara Promosi dengan dependen/terikat. Variabel bebas dalam
Keputusan Pembelian penelitian ini yaitu Harga (X1) dan
Promosi merupakan faktor penting dalam Promosi (X2), sedangkan variabel
mewujudkan tujuan penjualan suatu terikat adalah Keputusan Pelanggan
perusahaan. Konsumen bersedia menjadi (Y)
langganan, untuk itu mereka terlebih dahulu 2. Definisi Operssaional Variabel
harus dapat mencoba atau meneliti barang- a. Harga
barang yang dipasarkan oleh perusahaan, Harga dalam penelitian ini adalah
akan tetapi mereka tidak akan melakukan persepsi pelanggan terhadap kebijakan
hal tersebut jika kurang yakin terhadap harga yang ditawarkan Hotel Wisata
barang itu. Disinilah perlunya mengadakan Watampone. Adapun indikator
promosi yang terarah, karena diharapkan variabelnya :
dapat memberikan pengaruh positif 1) Harga terjangkau
terhadap meningkatnya penjualan. Promosi 2) Harga mampu bersaing dengan
merupakan salah satu aspek yang penting pesaing
dalam manajemen pemasaran dan sering 3) Harga sesuai kualitas dan
dikatakan sebagai proses berlanjut. Promosi pelayanan
mempengaruhi sikap dan kesukaan b. Promosi
konsumen dalam memilih produk suatu Promosi dalam penelitian ini
perusahaan, serta untuk memotivasi adalah kegiatan mengkombinasikan
konsumen untuk mengambil tindakan informasi dari penjual kepada pembeli
positif yaitu melakukan keputusan atau pihak lain dalam saluran untuk
pembelian terhadap produk yang mempengaruhi sikap dan perilaku.
ditawarkan. Dengan demikian maka Indikator Variabelnya :
promosi merupakan kegiatan perusahaan 1) Periklanan
yang dilakukan dalam rangka 2) Publisitas
memperkenalkan produk kepada konsumen 3) Pemasaran langsung
sehingga dengan kegiatan tersebut c. Keputusan Pelanggan
konsumen tertarik untuk melakukan Keputusan Pelanggan pada penelitian ini
pembelian. adalah tahap evaluasi pelanggan dari
7. Hipotesis prefensi pilihan yang ada. Adapun
indikator Variabelnya :
1) Kemantapan Membeli yang reliable jika nilai cronbach
2) Pertimbangan dalam membeli alpha di atas 0,60.
3) Kesesuaian atribut dengan keinginan b. Uji Asumsi Klasik
dan kebutuhan 1) Uji Normalitas, Uji normalitas
3. Pengukuran Variabel data digunakan untuk mengetahui
Pengukuran variabel dalam penelitian apakah populasi data berdistribusi
ini di gunakan kuesioner yang disusun normal atau tidak. Model regresi
berdasarkan skala likert. Jadi data yang baik adalah distribusi data
dihimpun dengan menggunakan daftar normal atau mendekati normal.
pertanyaan dan setiap pertanyaan yang Deteksi normal dilakukan dengan
diajukan sebagai alat ukur skala likert. penyebaran data (titik) pada
Jawaban setiap item instrument yang sumbu diagonal dari grafik. Dasar
menggunakan skala likert gradasi dari pengambilan keputusan :
sangat positif sampai sangat negative yang a) Jika data menyebar di sekitar
dapat berupa kata-kata garis diagonal dan mengikuti
4. Populasi arah garis diagonal, maka
Populasi dalam penelitian ini adalah model regresi memenuhi
pelanggan pada Hotel Wisata Watampone asumsi normalitas.
di Kabupaten Bone. Dimana peneliti b) Jika data menyebar jauh dari
mengambil data pelanggan penyewa jasa garis diagonal dan tidak
sewa kamar dan sewa gedung pada tahun mengikuti arah garis diagonal,
2017 berjumlah 2173. maka model regresi tidak
5. Sampel memenuhi asumsi normalitas.
Sampel dari penelitian ini adalah sebagian 2) Uji Heterokedasitas, untuk
dari populasi pelanggan pada Hotel Wisata menguji apakah dalam model
Watampone di Kabupaten Bone yaitu regresi terjadi ketidaksamaan
pelanggan pada tahun 2017 yang varians dari residual satu
berdomisili di kabupaten bone dipilih pengamatan ke pengamatan yang
penulis untuk menjadi sampel yaitu 100 lain. Jika varians dari residual
responde. satu pengamatan ke pengamatan
6. Metode Analisis Data lain tetap, maka disebut
a. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas homoskedastisitas dan varians
1) Uji validitas digunakan untuk berbeda disebut
menguji keabsahan butir instrumen heteroskedstisitas. Model regresi
penelitian, sebab suatu instrumen yang baik adalah yang
penelitian yang valid homokedastisitas atau tidak
memengaruhi validitas tinggi, terjadi heteroskedastisitas
sebaliknya suatu instrumen yang (Ghozali, 2005).
kurang valid berarti memiliki 3) Uji Autokorelasi
validitas rendah Uji autokorelasi merupakan
2) Uji reliabilitas digunakan untuk pengujian asumsi dalam regresi
menguji keandalan butir instrumen dimana variabel dependen
penelitian, pengujian reliabilitas berkorelasi dengan dirinya
terhadap butir instrumen penelitian sendiri. Maksud korelasi dengan
diri sendiri adalah bahwa nilai
dari variabel dependen tidak c. Analilsis Regresi Berganda
berhubungan dengan nilai Analisis statistik yang digunakan dalam
variabel itu sendiri, baik nilai penelitian ini adalah analisis regresi
variabel sebelumnya atau nilai berganda dengan menggunakan program
periode sesudahnya. Ada SPSS (Statistical Package for Social
beberapa cara yang dapat Sciences). Analisis regresi, untuk
digunakan untuk mendeteksi ada menghitung besarnya pengaruh secara
tidaknya autokorelasi, yaitu uji kuantitatif dari suatu perubahan kejadian
Durbin Watson/DW Test, (variabel X) terhadap kejadian lainnya
Santoso (2011). Dasar (variabel Y). Untuk melihat hubungan
pengambilan keputusannya yaitu antara variabel yang dipergunakan rumus
: (1) Apabila du < DW < 4-du, regresi berganda Sugiyono (2010:277).
maka tidak ada autokorelasi. (2)
Apabila du ≤ DW ≤ du atau 4-du d. Uji F ( Uji Simultan )
≥ DW ≥ 4-dl, maka tidak ada
kesimpulan yang dapat di ambil. Uji statistik F pada dasarnya
(3) Dw< dl, maka autokorelasi menunjukkan apakah semua variabel
positif. (4) DW > 4-dl, maka bebas yang dimasukkan dalam model
autokorelasi negatif. mempunyai pengaruh secara diuji
adalah apakah semua parameter dalam
4) Uji Multikolineritas model sama dengan nol atau Ho : β1 = β2
=…= βk = 0 yang artinya adalah apakah
Uji multikolinieritas bertujuan semua variabel independen bukan
untuk menguji apakah ditemukan merupakan penjelas yang signifikan
adanya korelasi antar variabel terhadap variabel dependen. Hipotesis
bebas (independen). Model alternatifnya (Ha), tidak semua
korelasi yang baik seharusnya parameter simultan sama dengan nol
tidak terjadi korelasi diantara atau H0 : β1 ≠ β2 ≠ … ≠ βk ≠ 0 yang artinya
variabel independen. Jika adalah semua variabel independen
variabel independen saling secara simultan merupakan penjelas
berkorelasi, maka variabel ini yang signifikan terhadap variabel
tidak ontogonal. Variabel dependen. Jika tingkat signifikansi F >
ontogonal adalah variabel 0,05 atau Fhitung < Ftabel, maka H0
independen yang nilai korelasi diterima..Jika tingkat signifikansi F <
antar sesama variabel independen 0,05 atau Fhitung > Ftabel, maka H0
sama dengan 0. Untuk ditolak.
mendeteksi adanya
multikolinieritas dengan e. Uji T ( Uji Parsial )
membuat hipotesis : (1)
Tolerance value < 0,10 atau VIF Uji statistik t pada dasarnya
> 10 = terjadi multikolinieritas. menunjukkan seberapa jauh pengaruh
(2) Tolerance value > 0,10 atau satu variabel independen secara
VIF < 10 = tidak terjadi individual dalam menerangkan variabel
multikolinieritas. dependen. Hipotesis nol (H0) yang
hendak diuji adalah apakah suatu
parameter (βi) sama dengan nol, atau H0 : Keputusan KP1 0,791 0,196
Pelanggan
βi = 0 yang artinya adalah apakah suatu KP2 0,695 0,196
variabel independen bukan merupakan KP3 0,745 0,196
penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (Ha), parameter suatu uji r hitung pada keseluruhan variabel
variabel tidak sama dengan nol, atau H0 : penelitian lebih besar daripada r tabel.
βi ≠ 0 yang artinya adalah variabel Dengan demikian keseluruhan variabel
tersebut merupakan penjelas yang penelitian adalah valid untuk digunakan
signifikan terhadap variabel dependen. sebagai instrument dalam penelitian dan
Pengambilan keputusan dengan tingkat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat
signifikansi = 0,05 ditentukan sebagai digunakan untuk mengukur variabel yang
berikut. Jika tingkat signifikansi thitung > diteliti.
0,05 atau thitung < ttabel, maka H0 diterima. Jika
tingkat signifikansi thitung < 0,05 atau thitung > b. Uji Reliabilitas
ttabel, maka H0 ditolak. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji
keandalan butir instrumen penelitian,
pengujian reliabilitas terhadap butir
IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan instrumen penelitian yang reliable jika
nilai cronbach alpha di atas 0,60.
1. Hasil Analisis Data Adapun hasil uji reliabilitas yang
dilakukan terhadap instrumen penelitian
Uji validitas digunakan untuk menguji ini dapat dijelaskan pada tabel berikut
keabsahan butir instrumen penelitian, sebab suatu ini:
instrumen penelitian yang valid memengaruhi
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
validitas tinggi, sebaliknya suatu instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Harga 0,812 Reliabel

Promosi 0,827 Reliabel


Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas
menggunakan aplikasi IBM SPSS V.22; Keputusan 0,799 Reliabel
Pelanggan

tabel diatas menunjukkan semua variabel


a. Uji Validitas
Jumlah Item
dalam penelitian ini mempunyai koefisien
Variabel
Pertanyaan
r hitung r standar
cronbach’s Alpa (α) yang lebih besar dari
Keterangan

Harga H1 0,758 0,1966


0,60
Valid
sehingga dapat dikatakan semua
konsep pengukuran masing-masing
H2 0,776 0,1966 Valid
variabel dari koesioner adalah reliabel.
H3 0,806 0,1966 Valid

H4 0,823 0,1966 Valid

Promosi P1 0,773 0,1966 Valid

P2 0,859 0,1966 Valid

P3 0,765 0,1966 Valid


c. Uji Normalitas tidak adanya pola tertentu pada grafik
scatterplot. Apabila grafik penyebaran
nilai-nilai resudal terhadap nilai-nilai
prediksi tidak membentuk suatu pola
tertentu, seperti meningkat atau menurun,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk menguji ada tidaknya
heteroskedastisitas di dalam penelitian ini
maka digunakan uji grafik Scatterplot.
Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat
dilihat pada gambar berikut:
Uji Normalitas digunakan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebasnya
mempunyai distribusi normal atau tidak
normal. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi normal atau
mendekati normal.
Untuk menguji normalitas data dalam
penelitian ini digunakan uji Normal P-
P Plot of Regression Standardized
Residual. Cara menguji normalitas
dapat diketahui dengan melihat Berdasarkan grafik Scatterplot pada
penyebaran data pada sumbu diagonal gambar erlihat titik-titik menyebar secara
pada suatu grafik. Penetapan dasar acak (random) baik di atas maupun di
pengambilan keputusan yang bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka hal
digunakan sebagai berikut: ini dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi
Jika data menyebar di sekitar garis heteroskedastisitas pada model regresi.
diagonal dan mengikuti arah garis e. Uji Autokorelasi
diagonal, maka model regresi Uji Autokorelasi digunakan untuk
memenuhi asumsi normalitas. menguji apakah dalam model regresi
Jika data menyebar jauh dari garis linear ada korelasi antara kesalahan
diagonal atau tidak mengikuti garis pengganggu pada periode t dengan
diagonal, maka model regresi tidak kesalahan pengganggu pada periode
memenuhi asumsi normalitas sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka
Berdasarkan hasil uji normalitas pada dapat disimpulkan ada problem
output di atas terlihat bahwa data autokorelasi. Cara mudah untuk
menyebar di sekitar garis diagonal dan mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan
mengikuti arah garis diagonal, maka dengan uji Durbin Watson. Untuk
model regresi memenuhi asumsi mempercepat proses ada tidaknya
normalitas. autokorelasi dalam suatu model regresi
dapat digunakan patokan nilai dari Durbin
d. Uji Heterodekasitas Watson hitung mendekati angka 2 atau
Diagnosis adanya heteroskedastisitas kurang dari angka 2.
dapat dideteksi dengan melihat ada atau
selengkapnya ada pada lampiran dan
Model Durbin-Waston selanjutnya diringkas sebagai berikut :
1 1,933
Variabel independen Koefisien Regresi (b)
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi 5,669
Constant
pada tabel 14 menunjukkan bahwa nilai
0,157
Durbin Watson (D-W) sebesar 1,933. Harga (X1)

Nilai tersebut mendekati 2, maka dapat Promosi (X2)


0,325

diambil kesimpulan tidak ada


1) Nilai konstanta sebesar 5,669
autokorelasi antara masing-masing
menyatakan bahwa jika tidak ada
variabel independen.
variabel Bebas ( harga dan Promosi )
f. Uji Multikolineritas
maka keputusan pembelian tetap
Uji multikolinearitas adalah untuk
menghasilkan nilai sebesar 5,669 atau
menguji apakah pada model regresi
dengan kata lain. Jika variabel X1dan X2
ditemukan adanya korelasi antar variabel
sama dengan 0 maka Keputusan
bebas (independen). Apabila terjadi
Pembelian tetap menghasilkan 5,669.
korelasi, maka dinamakan terdapat
2) Koefisien regresi variabel Harga (X1)
problem multikolinearitas.
bernilai positif sebesar 0.157. Hal ini
berarti bahwa Harga mempunyai
Variabel Independen Tolerance VIF Kesimpulan
pengaruh positif terhadap tingkat
keputusan Pembelian pada Hotel Wisata
Harga (X1) 0,648 1.543 Bebas Multikolinearitas
Watampone.
Promosi (X2) 0,648 1.543 Bebas Multikolinearitas
3) Koefisien regresi variabel Promosi (X2)
diatas diketahui bahwa nilai VIF masing- bernilai positif sebesar 0.325. Hal ini
masing variabel independen kurang dari berarti bahwa Promosi mempunyai
10 dan mempunyai nilai tolerance pengaruh positif terhadap tingkat
mendekati 1, maka hal ini menunjukkan keputusan Pembelian pada Hotel Wisata
bahwa variabel independen pada Watampone.
penelitian ini bebas dari masalah h. Uji T
multikolinearitas. Untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh
g. Analisis Liniear Berganda satu variabel penjelas atau bebas yakni :
Analisis regresi linier berganda yang kebijakan harga dan promosi secara individual
digunakan dalam penelitian ini dengan dalam menerangkan variasi variabel terikat
tujuan untuk membuktikan hipotesis (keputusan pelanggan) maka digunakan
mengenai adanya pengaruh variabel pengujian parsial (uji t). Pengujian regresi
kebijakan harga (X1) dan promosi (X2) menggunakan uji t dengan df= n-k atau df =
secara parsial maupun secara bersama- 100-3 =97, dan tingkat signifikasi (α)= 5 %
sama terhadap keputusan pelanggan (Y). maka diperoleh Ttabel sebesar 1,984. Berikut ini
Perhitungan statistik dalam analisis regresi akan dijelaskan pengujian masing-masing
linier berganda yang digunakan dalam variabel secara parsial.
penelitian ini adalah dengan menggunakan
bantuan program computer SPSS for
Variabel thitung Sig. ttabel Keterangan
Windows versi 22. Hasil pengolahan data
Harga (X1) 2,348 0,021 1,984 Signifikan
dengan menggunakan program SPSS
Promosi (X2) 3,889 0,000 1,984 Signifikan
1) Uji signifikan kebijakan harga dengan pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pelanggan. Dalam uji signifikan keputusan pelanggan dapat diterima
antara harga dengan keputusan pelanggan,
maka diperoleh nilai þvalue = 0,021, selain 2. Pembahasan
itu memiliki nilai thitung = 2,348 dan ttabel =
1,984, karena nilai thitung 2,348 > ttabel a. Pengaruh Kebijakan Harga Terhadap
1,984, serta memiliki nilai þvalue 0,021 < Keputusan Pelanggan
0,05. Dengan demikian maka dapat
dikatakan bahwa kebijakan harga dengan Harga merupakan salah satu elemen
keputusan pelanggan dapat dikatakan yang paling menentukan pangsa pasar
mempunyai pengaruh yang signifikan. perusahaan dan profitabilitas dalam
2) Uji signifikan promosi dengan keputusan memepengaruhi keputusan konsumen
pelanggan dalam membeli produk/jasa, sehingga
Dalam uji signifikan antara promosi sangat menentukan keberhasilan pemasaran
dengan keputusan pelanggan, maka suatu produk/jasa. Menurut Kotler dan
diperoleh nilai þvalue = 0,000, selain itu Amstrong (2014: 313) harga adalah jumlah
memiliki nilai thitung = 3,889 dan ttabel = yang harus yang disiapkan oleh konsumen
1,984, karena nilai thitung 3,889 > ttabel yang ingin mendapatkan barang dan jasa.
1,984, serta memiliki nilai þvalue 0,000 < Harga dalam penelitian ini adalah
0,05. Dengan demikian maka dapat persepsi pelanggan terhadap harga yang
dikatakan bahwa promosi dengan ditawarkan Hotel Wisata Watampone yang
keputusan pelanggan dapat dikatakan diukur melalui sebaran kuesioner yang
mempunyai pengaruh yang signifikan. diberikan kepada 100 responden dengan 3
indikator yaitu harga yang terjangkau, harga
i. Uji F mampu bersaing dengan pesaing, dan harga
sesuai kualitas dan pelayanan.
Pengujian hipotesis secara bersama-sama Berdasarkan hasil uji t yang
dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F menunjukkan nilai thitung variable Harga
dilakukan untuk menguji hubungan (X1) adalah 2,348 yang lebih besar dari nilai
signifikansi antara variabel bebas (kebijakan ttabel yaitu 1,984 dengan nilai signifikansi
harga dan promosi) dan variabel terikat 0,021 < 0,05. Artinya variabel Kebijakan
secara keseluruhan (keputusan pelanggan). Harga berpengaruh positif dan signifikan
Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut terhadap Keputusan Pelanggan. Adapun
koefisien regresi variabel Harga sebesar
0,157. Artinya setiap kenaikan 1% nilai
Model Sum of Df Meab F Sig.
Hasil pengujian model regresi untuk squares Square
keseluruhan variabel menunjukkan nilai F 1. 62.245 2 31.122 24.284 000a
Regresion
hitung = 24,284 dengan signifikansi 0,000. Residual 124.315 97 1.282
Dengan menggunakan batas signifikansi Total 186.560 99

0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil Kebijakan Harga akan meningkatkan
dari 0,05. Dengan arah koefisien positif Keputusan Pelanggan Hotel Wista
serta Fhitung 24,284 > Ftabel 3,090. Maka Watampone sebesar 0,157. Hal ini
Hipotesis yang menyatakan harga dan menunjukkan bahwa semakin bagus harga
promosi secara bersama-sama memiliki yang ditawarkan maka akan menjadi
perhatian utama konsumen untuk membeli.
Hasil penelitian ini mendukung mempengaruhi keputusan pelanggan Hotel
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wisata Wisata untuk melakukan pembelian.
Hariadi (2012) yang menunjukkan variabel Hasil penelitian ini sudah sejalan
harga berpengaruh positif dan signifikan dengan dengan penelitian yang dilakukan
terhadap keputusan pembelian. oleh Santi (2010) yang menunjukkan
variabel promosi berpengaruh positif dan
b. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan signifikan terhadapan keputusan pembelian.
Pelanggan c. Pengaruh Kebijakan Harga dan Promosi
terhadap Keputusan Pelanggan
Promosi merupakan bagian penting
Beradasarkan hasil penelitian diatas
dari pemasaran, karena pihak perusahaan
diatas dapat dijelaskan bahwa hubungan
berharap dengan promosi yang dilaksanak
variabel bebas ( Kebijakan Harga dan
secara efektif dapat meningkatkan
Promosi ) terhadap variabel terikat (
pendapatan sesuai dengan target penjualan
Keputusan Pelanggan ) mempunyai
yang telah ditetapkan dan dapat bersaing
hubungan yang kuat. Uji secara simultan
dengan perusahaan lain yang sejenis.
(Uji F) menunjukan Fhitung 24,284 > Ftabel
Promosi dalam penelitian ini adalah
3,090 dan signifikansi 0,000 < 0,05 maka
kegiatan mengkombinasikan informasi dari
apabila secara bersama-sama variabel
perusahaan kepada pelanggan atau melalui
Harga dan Promosi dapat memberikan
pihak lain dengan tujuan mempengaruhi
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
sikap dan perilaku dalam hal ini keputusan
Keputusan Pelanggan Hotel Wisata
pelanggan Hotel Wisata Watampone yang
Watampone,
diukur melalui kuesioner dengan 3
indikator yaitu periklanan, publisitas dan Pada uji determinasi dalam
pemasaran langsung. penelitian ini, diketahui nilai determinasi
Berdasarkan hasil uji t yang Harga dan Promosi sebesar 0,334. Artinya
menunjukkan nilai thitung variable Promosi Harga dan Promosi mempengaruhi
(X2) adalah 3,889 yang lebih besar dari nilai Keputusan Pelanggan sebesar 33,4% dan
ttabel yaitu 1,984 dengan nilai signifikansi 66,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang
0,000 < 0,05. Artinya variabel Promosi tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini
berpengaruh positif dan signifikan terhadap sejalan dengan teori yang dikemukakan
Keputusan Pelanggan. Adapun koefisien Shinta (2011:24) bahwa Bauran pemasaran
regresi variabel Harga sebesar 0,325, atau Marketing Mix merupakan perangkat
Artinya setiap kenaikan 1% nilai Promosi alat pemasaran taktis yang dapat
akan meningkatkan Keputusan Pelanggan dikendalikan, yang dipadukan oleh
sebesar 0,325. Variabel promosi juga perusahaan untuk menghasilkan respon
merupakan variabel yang paling dominan yang diinginkan pasar sasaran. Jika konsep
dibanding variabel harga yang nilai ini sesuai maka konsumen akan
koefiesien regresinya hanya 0,157. Hal ini memutuskan untuk melakukan pembelian
menunjukkan Promosi yang dilakukan terhadap produk/jasa tersebut.
Hotel Wisata Watampone melalui media
massa, media elektronik dan brosur tentang
harga dan fasilitas yang disediakan sudah
efektif dan tepat sasaran sehingga
V. Kesimpulan dan Saran
dulunya hanya melalui brosur, media
1. Kesimpulan massa maupun media elektronik
ditambah dengan promosi melalui media
Mengacu pada pembahasan sebelumnya,
sosial, mengingat pengguna media sosial
maka penelitian ini mengambil kesimpulan
dari tahun ketahun meningkat sehingga
bahwa :
hal itu diharapkan dapat meningkatkan
a. Variabel Harga secara parsial
jumlah pelanggan Hotel Wisata
berpengaruh positif dan signifikan
Watampone.
terhadap keputusan pelanggan pada
Hotel Wisata Watampone.
b. Variabel Promosi secara parsial VI. Daftar Pustaka
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pelanggan pada Alma, Buchari. 2011, Pemasaran dan
Hotel Wisata Watampone Pemasaran Jasa, Bandung, Alfabeta
c. Variabel bebas yang terdiri dari Harga
dan Promosi secara simultan bersama Elfitri, Santi. (2010). Pengaruh Harga
sama berpengaruh signifikan terhadap Dan promosi Penjualan Terhadap
keputusan pelanggan pada Hotel Wisata Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Watampone. CV. Jaya Herbal Cabang Padang, Vol V
d. Variabel Promosi adalah variabel yang No1 2014, Padang.
paling dominan berpengaruh terhadap
keputusan pelanggan pada Hotel Wisata Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis
Watampone. Multivariat Dengan SPSS, Semarang:
Badan Penerbit UNDIP
2. Saran
Grewal, Dhruv and Levy, Michael. 2014.
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian Marketing, Fourth Edition, The
ini, maka saran yang dapat diberikan adalah : McGraw-Hill, New York.
1. Variabel Harga diketahui berpengaruh
signifikan terhadap keputusan Hanggadika, Hardian. 2010. Analisis
pelanggan, maka untuk manajemen Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap
Hotel Wisata Watampone agar terus Keputusan Pembelian Konsumen Pada
memperbaruhi kebijakan harga yang Produk Smartphone Merek Nokia Di
sesuai keadaan pasar, dan sesuai degan Semarang.
fasilitas serta kualitas pelayanan yang
ditawarkan agar dapat bersaing dengan Hariadi. Doni, 2012, Pengaruh Produk,
hotel-hotel baru yang banyak Harga, Promosi dan Distribusi terhadap
bermunculan di Kabupaten Bone. Pembelian Konsumen pada Produk
2. Mengingat bahwa variabel yang paling Projektor Microvision
dominan mempengaruhi keputusan
pelanggan adalah promosi, maka Hasan, Iqbal. 2013, Analisis Data
disarankan agar perusahaan perlu Penelitian Dengan Statistik,. Jakarta,
mempertahankan promosi yang Bumi Aksara..
dilakukan atau kalau bisa perusahaan
menambah media promosinya yang
____________2013, Pokok-Pokok
Materi Metodologi Penelitian dan Saladin, Djaslim. (2012), Manajemen
Aplikasinya, Jakarta, Ghalia Indonesia.. Pemasaran-analisis Perencanaan,
Pelaksanaan dan Pengendalian,
Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Bandung, Linda Karya
Pemasaran dan Loyalitas Konsumen.
Bandung: Alfabeta Santoso, Singgih, (2011), Mastering
SPSS 19, Jakarta, Alex Media
Kotler, Philip, 2012, Manajemen
Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 1 dan Setiadi, Nugroho J. (2010). Perilaku
2, Jakarta, Penerbit Prehallindo. Konsumen. Cetakan 4. Edisi Revisi.
______, 2010, Manajemen Pemasaran, Jakarta : Kencana.
Jilid14, Jakarta; Prehalindo
Shinta, Agustina. (2011). Manajemen
Kotler, Philip.& Amstrong, Gary 2012 Pemasaran. Malang: UB Press
Prinsip-prinsip Pemasaran., Edisi 13
Jilid 1, Jakarta, Erlangga Lamarto, Yohanes (2012). Prinsip
pemasaran, Jakarta; Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip. & Amstrong, Gary 2014.
Principle Of Marketing, 15th edition. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian
New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kuantitatif, Bandung, Alfabeta

Kotler, philip dan kevin keller, 2012. _________2012, Statistika Untuk


Marketing management. Fourteenth Penelitian , Bandung, Alfabeta
edition, new jersey : prentice Hall
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani., Konsumen. Bogor : Ghalia Indonesia
(2011), Manajemen Pemasaran Jasa
Edisi. 2, Jakarta: Salemba Empat Tjiptono. Fandy 2012. Service
Management Mewujudkan Layanan
Rangkuti, Freddy. (2010). Analisis SWOT Prima, CV Andi Offset, Yogyakarta
Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai