Anda di halaman 1dari 2

KELAS CHILOPODA(Centipedes, Kelabang, Lipan) KELAS DIPLOPODA(Millipedes, Lengkibang, Sikaki

seribu)
Morfologi
Morfologi
Bentuk tubuhnya memanjang, beruas-ruas, pipih
dorsoventral dan b’kaki banyak. Bentuknya silindris panjang dgn banyak ruas.

Tubuh t.a. kepala dan badan .Pd kepala t’dpt Sebgn berwarna cerah dan sebagian lagi hitam.
sepasang antena yg beruas banyak, Tubuh t.a. kepala dan badan.
sepasang mandibula dan 2 pasang maksila. Pd kepala t’dpt sepasang antena pendek, mandibula
Badan t.a. 15 - 170 ruas dan tiap ruas memp sepa dan 2 pasang maksila.
sang lubang trakhea dan sepasang kaki beruas Pd tiap ruas badan t’dpt 2 pasang kaki dan 2
tujuh. lubangudara (spirakel) pd sebgn bsr ruas
Pd ruas pertama badan, kaki mengalami badan.
modifikasimenjadi sepasang kaki penjepit yg Kaki dan antena tidak mencolok dan pendek.
memp cakar dan b’hub dgn klnjar racun.

Siklus hidup dan habitat

Jenis kelaminnya terpisah antara ♂ dan ♀.


Siklus hidup dan habitat
Yang ♀ bisa b’telur atau dlm btk centipedes muda.
Yg muda mirip dewasa; jlh ruas juga hampir sama. Artropoda ini senang di tempat gelap, lembab, di
bawah potongan kayu, daunan atau batuan; di
Hidup di bwh bebatuan, daunan dan sampah. Pa-sifik ada juga yg hidup di semak belukar.

M’cari makan pd malam hari. Wkt telur menetas, keluar diplopoda muda yg ha-
nya terdiri dari 6 ruas dan tiga pasang kaki
Makanannya: serangga lain, cacing tanah, tikus selain satu pasang kaki tambahan di depan
atau kadal kecil. ruas terakhir.
Mangsanya dgn cepat terbunuh/lumpuh oleh ra-
cunnya lalu dimakan/dikunyah dgn
mandibulanya. Kerugian

Kerugian Sbg parasit fakultatif.


Gigitan menyebabkan kerusakan jaringan kulit dan
rasa pedih. 2. Sbg hospes perantara cacing pita Hymenolepis
diminuta.
Racun yg masuk melalui gigitan menyebabkan
perih, eritema, papula, gatal, bengkak dan 3. Genus: Julus, Spirobolus, Rhinocrichus dan Spi-
bahkan rostroptus dpt menyemprotkan cairan tengik
kematian.
dan menyebabkan dermatitis vesikuler bila
Bbrp spesies penting: kena kulit.
 Scolopendra heros, Scolopendra morsitans,
Scolopendra gigantea.
 Scutigera cleopatra.
Siklus hidup artropoda
 Lithobius forficatus.
Pengobatan: kompres Natrium bikarbonat atau Selama hidupnya, arthropoda mengalami perubahan
garam epson atau larutan ammonia ringan.
bentuk yang  disbt metamorfosis.

1. Metamorfosis sempurna : telur → larva


→pupa → dewasa;
contoh: nyamuk, lalat dsb
2. Metamorfosis tidak sempurna: telur →(larva →
nimfa → dewasa; contoh: caplak (Acarina)
.
Stadium penular pd Arthropoda

1. Dewasa: mis pd Ordo Diptera (nyamuk, lalat) dan


Siphonaptera (pinjal ).
2. Nimfa dan dewasa: mis pd Ordo Anoplura (kutu)
dan Hemiptera (kutu busuk).
3. Larva, nimfa maupun dewasa, mis pada Acarina
(caplak dan tungau). \

Mekanisme penularan oleh Arthropoda

1. Injeksi, mis nyamuk menginjeksikan Plasmodium.


2. Regurgitasi: mis saluran cerna pinjal tersumbat
oleh bakteri Yersinia pestis sehingga pinjal
memuntahkannya dan masuk melalui luka.
3. Kontaminasi kulit/selaput lendir:
a. Parasit berada pd tinja vektor, mis riketsia tifus
murin pd tinja pinjal.
b. Parasit berada di dalam atau pada tubuh vektor,
mis tubuh caplak hancur tergencet sehingga
ricketsia Spotted fever keluar.
c. Parasit terbawa menempel pd tubuh vektor, mis
lalat membawa agen peny usus.
4. Kontaminasi makanan atau alat makan:

Faktor pd Arthropoda yang mempengaruhi penularan


• Kemampuan Arthropoda untuk terinfeksi.
• Kemampuan menularkan.
• Kesenangan menggigit manusia.
• Umur (survival rate).
• Domestisitas (hidup berdekatan dgn
manusia).
• Kepadatan/populasi.

Klasifikasi:

1.Kelas Chilopoda, mis kelabang (lipan)


2.Kelas Diplopoda, mis lengkibang (si
kaki seribu)
3. Kelas Crustacea: udang, lobster,
kepiting
4. Kelas Arachnida: kalajengking, laba-
laba, caplak, tungau
5 Kelas Hexapoda (Insecta): lalat, nyamuk,
pinjal, kutu kepala, kutu busuk, kumbang,
kupu-kupu

Anda mungkin juga menyukai