Sosiologi PDF
Sosiologi PDF
BAB I
PENDAHULUAN
internal maupun eksternal, sesuai dengan tuntutan yang serba terus berubah dari
zaman ke zaman.
Perubahan dan dinamika merupakan suatu ciri yang sangat hakiki dalam
suatu fenomena yang selalu diwarnai perjalanan sejarah setiap masyarakat dan
satu masyarakat pun yang mempunyai potret yang sama dalam waktu yang
1
Garna, Yudistira, K. 1992. Teori-teori Perubahan Sosial. Bandung: Program Pascasarjana
Universitas Pajajaran. hal. 1-2.
1
2
perubahan yang sesuai dengan harapan, terjadi pula kondisi yang tidak
perubahannya. Hal itu meliputi hampir semua aspek kehidupan, yaitu; geografi,
pertahanan dan keamanan. Secara khusus tulisan ini membahas dinamika sosial
budaya kawasan Wisata Candi Borobudur yang dimulai dari proses pemugaran
Candi Borobudur oleh Theodore Van Erp pada tahun 1907 – 1911 selama empat
tahun, 2 kemudian dilanjutkan hingga tahun 1960-an, namun hasilnya dirasa masih
kurang karena kegiatan pemugaran saat itu masih ditujukan untuk memperbaiki
sistem drainase dan pembuatan canggal/jalan air untuk mengarahkan aliran air
hujan.
Pada tahun 1963 usaha penyelamatan monumen besar dunia itu dilanjutkan
oleh Pemerintah Indonesia. Meskipun usaha penyelamatan ini telah memakan dana
yang cukup besar namun usaha tersebut terhenti dengan adanya peristiwa G 30 S.
alam dan situs sejarah dunia untuk masa kini dan masa depan bagi seluruh warga
2
Soekmono, 1981, Candi Borobudur - Pusaka Budaya Umat Manusia, Jakarta: Pustaka Jaya.
3
(IUCN), 2011, International Union for the Conservation of Nature,. IUCN Red List of
Threatened Species. Versi 2011.
3
anggota, dan “pertemuan mengenai perlindungan budaya dunia dan warisan alam”
Indonesia menjadi anggota PBB, maka secara otomatis Indonesia menjadi anggota
bersejarah yaitu Candi Borobudur. dengan dana dari Pelita (Pembangunan Lima
pernah padam, pada tanggal 10 Agustus tahun 1973 Presiden Suharto meresmikan
proyek pemugaran Candi Borobudur yang saat itu disebut dengan proyek
Indonesia yaitu Drs. Soekmono dan UNESCO pada saat itu bergabung dengan
tahun (1973-1983).6
4
Amerika mengajukan pertemuan untuk menggabungkan perlindungan alam dengan budaya.
Sebuah pertemuan di White House pada tahun 1965 yang dijuluki World Heritage Trust
(Pertanggung jawaban terhadap Warisan Dunia) “untuk melindungi keagungan dan
keindahan alam dan situs sejarah dunia untuk masa kini dan masa depan untuk seluruh warga
dunia”. Kemudian, dikembangkanlah suatu organisasi bernama International Union for
Conservation of Nature pada waktu yang sama pada tahun 1968, dan mereka diperkenalkan
pada tahun 1972 saat konferensi Lingkungan Manusia PBB di Stockholm.
Sebuah perjanjian disetujui oleh semua anggota, dan Pertemuan Mengenai Perlindungan
Budaya Dunia dan Warisan Alam dipakai dalam Konferensi Umum oleh UNESCO pada
tanggal 16 November 1972.
5
Kemendikbud, 2011, Candi Borobudur, Balai Konsevasi Borobudur.
6
Sucoro, 2012, “Catatan Rakyat di Kaki Candi Rangkaian Duka Yang Tak Terlupakan”,
Jakarta.
4
Pasal 14 UULH dinyatakan bahwa “warisan budaya” adalah salah satu unsur
langkah untuk mengembangkan sektor-sektor non migas dalam hal ini adalah
Akan tetapi ternyata orientasi terhadap peningkatan devisa negara tersebut, belum
oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) lebih merupakan masalah bagi
tanah produktif yang notabene milik masyarakat digusur dengan ganti rugi yang
tidak seimbang, tidak dijamin untuk diterima bekerja di Kantor TWCB serta sulit
mendapatkan akses untuk berusaha yang lain, maka hal ini menjadi masalah.
dan sarana ibadah seperti masjid yang digunakan oleh masyarakat dipindahkan,
7
Banjir Minyak 1980-an, Wikipedia Ensiklopedia, diunduh pada tanggal 25 Januari 2013.
Pada tahun 1980-an harga minyak di pangsa pasar dunia mulai merosot dan komoditas lain
mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan oleh banjir minyak 1980-an, merujuk pada
surplus minyak mentah pada 1980-an yang disebabkan oleh menurunnya permintaan setelah
krisis energi tahun 1970-an. Harga minyak dunia yang mencapai puncaknya pada tahun 1980
dengan harga US$ 35 per barrel jatuh pada tahun 1986 dari $27 menjadi di bawah $10 (saat
ini $95,95 per barrel, 25 Januari 2013- Kompas.com, Jumat, 25 Januari 2013).
“Banjir minyak” ini dimulai pada awal 1980-an sebagai akibat dari melambatnya kegiatan
perekonomian di negara-negara industri dan konservasi energi yang didorong oleh tingginya
harga bahan bakar. Penyesuaian inflasi atas nilai riil minyak jatuh dari rata-rata $78,2 pada
1981 ke rata-rata $26,8 per barel pada 1986.
5
maka masyarakat bersikeras untuk menolak. Selanjutnya hal yang paling menarik
temurun telah ikut serta merawat dan menjaga Candi Borobudur, padahal sebagian
di sekitar Candi Borobudur, maka ketika dipindahkan juga menolak dan menjadi
masalah.
berusaha memberikan rasa aman, bagi setiap pengunjung yang datang karena
8
Yazir Marzuki dan Toeti Heraty, 1987, Borobudur, Jakarta, Djambatan.
9
Purwantana, 1985, Candi Borobudur dan Taman Wisatanya, Bandung, Alumni 1985.
6
ruang dalam hal ini menjadi bagian dari sebuah produksi (proses) sejarah, yang
meliputi persinggungan dari waktu (time), ruang (space) dan makhluk sosial, yang
102 dalam Kurniawan, 2011:2). Berkaitan dengan hal tersebut, alat politiknya
pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur yang terdiri dari 3 Zona, yaitu:
menjadi realitas ketidak adilan dan berdampak kecemburuan. Karena hal itu dapat
Bagi masyarakat salah satu mata pencaharian di kawasan Candi Borobudur adalah
10
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1, Tahun 1992.
11
Penuturan dari Asisten Pemerintahan Pemkab Magelang Ir. Agung Trijaya, 27 Oktober 2013,
saat menerima kunjungan DPR RI Poppy Dharsono di Kecamatan Srumbung.
7
berbagai usaha kecil dan menengah, antara lain bagi yang agak mampu berdagang
stay, bagi yang tidak mampu dengan berdagang di kaki lima dan asongan mulai
dari taman parkir hingga masuk ke wilayah-wilayah lain yang terlarang baginya,
sedangkan bagi yang mempunyai lahan cukup luas telah bekerjasama dengan
sebagai pusat studi budaya dan komunitas lintas agama kelas internasional; serta
kondisi fisik dan lingkungan Candi Borobudur berada pada kondisi yang rawan
kepariwisataan secara berkelanjutan telah menjadi salah satu isu utama dalam
yang sangat mendesak dan perlu segera dilakukan pemulihan kondisi Candi beserta
12
Nindyo Suwarno, 2008, Revitalisasi Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
8
lingkungannya, sehingga citra Candi Borobudur akan tetap dikenang sebagai salah
1.2 Permasalahan
Permasalahan utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah dinamika
perubahan dan perkembangan sosial budaya sejak adanya Master Plan yang
dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan UNESCO pada dekade 1970-an selama
Pertanyaan utama ini akan diformulasikan lebih rinci dalam beberapa sub
masyarakat.
nilai yang menjadi salah satu penyebab sengketa antara penguasa dengan
kalangan kelompok masyarakat petani dan pedagang, akibat dari perubahan budaya
13
Adrian Snodgrass, 1985, Architecture, Time and Eternity, Volume II, London: Oxford
University Press.
9
wisata Borobudur; perubahan perilaku sosial dan gaya hidup masyarakat. Serta
Daerah Jawa Tengah. Diharapkan juga hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi
pembangunan sehingga dapat dijadikan pemicu dan pemacu untuk lebih baik lagi
di masa mendatang.
(2011: 64).
Salah satu wilayah yang cukup potensial namun masih cukup terpuruk
umum. Desa Karangrejo juga hanya berjarak sekitar 5 km dari pusat pemerintahan
pertanian dan jasa dalam hal ini sebagai petani, buruh tani. pedagang, dan sektor
jasa pariwisata dan kesenian. Kebanyakan mereka yang bekerja di sektor wisata
pekerja serabutan atau sebagai tenaga kebersihan, penjaga hotel dan tenaga
antara lain: Satria, Arif Sofianto, (2013) berjudul “Peran kelompok masyarakat
dalam penguatan inovasi sosial di desa Karang Rejo kecamatan Borobudur” dan
itu sendiri. Gejala seperti ini terjadi di berbagai tempat dan hampir pada semua
sumber daya akan selalu bergantung pada situasi politik maupun hukum Evolusi
sosial.
suasana yang hadir malahan berupa sebuah arena konflik yang semakin lama
semakin tajam antara pihak pengelola dengan masyarakat. Interaksi konflik ini bila
diamati dari atas, seakan-akan kedua kelompok tersebut yaitu penguasa (pengelola) dan
Taman Wisata Candi Borobudur. Di satu sisi pengelola memiliki sebuah cetak
biru yang berkaitan dengan aturan-aturan mesti ditaati dan di sisi lain masyarakat
yang telah melakukan proses kreatif adaptif, tidak mentaati demi sesuap nasi.
12
bidang agraris dan industri karena tidak diberdayakan. Sedangkan dalam makalah
ini, penulis akan membahas lebih luas. Muhammad Taufik, menyatakan bahwa
dianjurkan oleh Pengelola. Lingkup bahasan penulis lebih luas dan membahas
masih mengikuti prinsip yang diatur dalam Master Plan JICA (1979) dan
sesuai dengan zonanya. Situs Candi Borobudur (Zona I) dikelola oleh Balai
Pariwisata. Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (Zona II) dikelola oleh PT
Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Wilayah di luar kedua zona itu dikelola oleh
Padahal, selain telah menggusur beberapa dusun dan membelah desa menjadi dua
telah memberikan dampak yang intensif terhadap wilayah dan masyarakat Desa
Borobudur.
Proses identifikasi dan diskusi mengenai potensi baik dan buruk di Desa
Borobudur yang dilakukan langsung oleh penduduk telah dimulai sejak tahun
2005 dan dilanjutkan kembali pada akhir tahun 2008 lalu. Langkah-langkah yang
Borobudur Tourist Park (Tahap I), tanggal 8 Juni 2009. Tujuan utama acara ini
adalah sebagai langkah publikasi kepada masyarakat setempat dan para pihak
masyarakat setempat terhadap keadaan desa mereka di masa kini dan di masa
mendatang. Namun dalam bahasan yang telah dilakukan penelitian oleh Elanto
14
Elanto Wijoyono, Rabu, 19 Maret 2014, “Pertemuan Nasional Peta Hijau 2014”.
15
Elanto Wijoyono, 2009, “Peluncuran Peta Hijau Mandala Borobudur”. Dusun Ngaran I,
Desa Borobudur.
14
2000) menjelaskan bahwa pariwisata secara sosiolosis terdiri atas tiga interaksi
yaitu interaksi bisnis, interaksi politik dan interaksi kultural. Interaksi bisnis
adalah interaksi di mana kegiatan ekonomi yang menjadi basis materialnya dan
Dalam dimensi interaksi kultural dimungkinkan adanya pertemuan antara dua atau
lebih warga dari pendukung unsur kebudayaan yang berbeda. Pertemuan ini
pedagang dan penjual jasa. Dengan demikian pariwisata ditinjau dari dimensi
membutuhkan suatu perantara atau media yang mampu menjalin pengertian antara
kedua belah pihak, perantara atau media tersebut adalah bahasa, bahasa menjadi
faktor determinan. Dorongan itu muncul bukan semata-mata karena motif ingin
15
baik produk souvenir, jasa menjadi guide (pemandu wisata) dll. Ini berarti telah
terjadi pola perubahan budaya masyarakat menuju ke arah yang positif yaitu
keberadaan interaksi bisnis dan interaksi politik. Penulis akan mengkaji lebih
setempat dan pengelola, kaum pendatang dan penduduk lokal serta hubungannya
tradisi budaya terdapat berbagai nilai dan norma budaya sebagai warisan leluhur
diklasifikasikan sebagai kearifan lokal. Jenis-jenis kearifan lokal itu antara lain (1)
kesejahteraan, (2) kerja keras, (3) disiplin, (4) pendidikan, (5) kesehatan, (6)
gotong royong, (7) pengelolaan gender, (8) pelestarian dan kreativitas budaya, (9)
16
Op.cit.
17
Robert Sibarani, 2013, ”Pembentukan Karakter Berbasis Kearifan Lokal” Taskap Program
Pendidikan Reguler Angkatan LXVIII, Lemhannas RI.
16
pengetahuan atau ide, peralatan, dipadu dengan norma adat, nilai budaya, sangat
kondisi sumber daya hayati disekitarnya. Peran masyarakat lokal dalam CBNRM
masyarakat lokal terhadap alam sekitar, dan manfaat apa dari nilai kearifan lokal
(secara materi) yang bisa didapat. Hal ini masih berkaitan lagi dengan masalah
lokal yang berada di sekitar Gunung Merapi yang kurang memahami konsep
CBNRM ini malah ikut mencuri kayu di hutan sekitar masyarakat hal ini tidak
18
Suhartini, 16 Mei 2009, Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan, Universitas Negeri Yogyakarta.
17
era otonomi daerah dan era globalisasi yang perlu dilakukan adalah menelusuri
lain sebagainya. Pada saat yang sama, hasil rekonstruksi ini perlu dibumikan dan
bukan sekedar menjadi identitas suku atau masyarakat tertentu. Dalam hal ini,
peran dan tanggung jawab para pemimpin dan elite sosial dan elit politik
nasional.
terletak pada pengertian masyarakat dan budaya yang diberikan, tetapi pada
19
Susilo, Candi Borobudur Belum Banyak Berikan Keuntungan Bagi Masyarakat, Kompas Images,
Magelang, 11 November 2011 (19:18)
18
sosial pada sistem pelembagaan yang mengatur tingkah laku anggota masyarakat.
masyarakat pertanian.
Soemantri (2011: 2), perubahan budaya adalah proses yang terjadi dalam
budaya yang menyebabkan adanya perbedaan yang dapat diukur setelah terjadi
dalam kurun waktu tertentu. Budaya dapat diartikan sebagai segala daya upaya
lembaga sosial, dan lain-lain. Perubahan sosial merupakan hal yang penting dalam
perubahan kebudayaan.
tidak diorganisir secara baik, dalam hal ini aturan organisasi seyogyanya
perpindahan penduduk bukan saja akibat bencana alam, buatan maupun keinginan
masyarakat sendiri namun juga bisa terjadi karena justru hadirnya industri
dan mendasar untuk memulihkan kondisi fisik Candi dan lingkungannya serta
elemen non fisik yang terkait di dalamnya merupakan prinsip pengembangan yang
terdiri dari:
Borobudur adalah keterpaduan kultur antara India dan Jawa yaitu sebagai tempat
20
Solidaritas Mekanistik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih
sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya pembagian kerja
diantara para anggota kelompok. (Masyarakat Pedesaan).
Solidaritas Organistik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan
telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan
antar anggota. (Masyarakat Perkotaan).
21
Hooguelt, Ankle MM, 1995, Sosiologi Sedang Berkembang, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Hlm. 56.
20
peninggalan sejarah tetapi perlu adanya pelestarian dan perencanaan yang matang,
peningkatan ekonomi.
candi, tak pernah tersentuh oleh sistem konservasi pusat maupun daerah, padahal di
Taman Agung kecamatan Muntilan sebagai tokoh maestro seni pahat kelas dunia
d. Cultural Tourism and Healthy Lifestyle ; merupakan salah satu trend dalam
rumah sakit, dokter dan tenaga medis mengakibatkan berkurangnya wisatawan yang
infrastruktur seperti rumah sakit, dokter serta paramedis yang berkualitas sangat
penting untuk diwujudkan guna melayani wisatawan dan masyarakat kawasan wisata.
mendukung konsep pariwisata, perlu fasilitas media center yang mampu membangun
f. Konsep Mandala; konsep dasar sebuah mandala stupa ialah adanya ruangan
pusat yang dikelilingi oleh ruangan-ruangan yang lebih kecil. Bila konsep tersebut
konsep.
selalu terpusat pada Candi Borobudur. Padahal, keberadaan bangunan ini tidak dapat
sumberdaya alam sebagai objek budaya yang apabila dikelola dan dilestarikan
organisme yang terdiri dari individu-individu yang hidup dan saling berinteraksi
beberapa kegiatan atau usaha bersama maupun hanya karena adanya kedekatan
secara geografis. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Sarason pada tahun 1974
(dalam Dalton et al, 2007) bahwa komunitas adalah penyedia dengan mudah
jaringan hubungan saling mendukung satu sama lain dan masing-masing individu
perkumpulan dengan harapan dapat semakin dekat dan harmonis antara sesama
anggota (Elias 1974, dikutip oleh Hogget 1997). Di sisi lain komunitas adalah
sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang tinggal berdekatan; dan
ada yang melihat komunitas sebagai daerah yang mempunyai kehidupan yang
sama. Komunitas dapat berarti sebuah nilai (Frazer, 2000). Komunitas dapat
secara terus menerus Etienne Wenger (2004). Komunitas merupakan bagian dari
masyarakat yang saling berbagi informasi mengenai suatu subjek tertentu. Mereka
ialah sekelompok orang yang berinteraksi dan saling berbagi sesuatu secara
berkelompok.
Dari teori tersebut dapat dikatakan bahwa faktor utama yang menjadi
dalam suatu daerah tertentu didasarkan pada solidaritas, komitmen, saling tolong-
menolong dan rela berkorban, serta terjalinnya kepercayaan. Namun disisi lain
tuntutan perkembangannya.
dalam beradaptasi dan berfungsi dengan baik dalam posisinya sosial yang berbasis
terpelihara”
masyarakat yang didasarkan pada ikatan yang kuat dari kepercayaan dan
kehidupan bermasyarakat.
sebagai berikut:
contoh sistem sosial, tetapi merupakan substansi yang paling penting untuk
dianalisis; kita membatasi masyarakat sebagai suatu tipe sistem sosial yang
lingkungannya, termasuk sistem sosial lain. Sebagian besar sistem sosial, sekolah,
masyarakat).23
berat terletak pada struktur interaksi sosial dan pada pola-pola tindakan, serta pada
23
Alfabeta, 23-27 Agustus 2010, dalam Lemhannas RI, Kajian kondisi ketahanan nasional
provinsi Nusa Tenggara, Laporan kelompok peserta PPRA, studi strategis kajian dalam
negeri.
25
pada unsur tindakan yang membentuk unit-unit sistem sebagai empat syarat
proses adaptasi berlangsung secara normal, namun adaptasi tidak akan punya
pemborosan fasilitas. Semua upaya dari sistem bermuara pada pencapaian tujuan,
c. Integrasi
artinya suatu kesatuan yang utuh, tidak terpecah-belah dan cerai-berai. Integrasi
kesatuan dengan jalinan hubungan yang erat, harmonis dalam kebersamaan antara
Paul Doyle Johnson (1990 : 130) menyatakan, supaya sistem sosial itu
berfungsi secara efektif sebagai suatu satuan harus ada paling kurang satu tingkat
kebersamaan (kohesivenes) akan memiliki daya magnetic yang kuat bila diikat
oleh agama.
seperti nilai moral, norma-norma yang di anut bersama oleh para anggota dalam
suatu masyarakat atau suatu sistem tertentu yang diakui kebenarannya. Konsep ini
nilai akhir yang bersifat kekal, dan dapat meningkatkan serta memperkuat
komitmen terhadap nilai-nilai itu. Pola-pola lama dari suatu unit sistem yang
harus di lihat sebagai suatu keseluruhan atau totalitas dari bagian-bagian atau
unsur-unsur yang saling berhubungan satu sama lain, saling tergantung dan berada
dalam satu kesatuan. Sistem sosial sifatnya tidak empiris (abstrak), sehingga
komponennya tidak dapat di lihat tapi hanya dapat dibayangkan dengan suatu
konstruksi berfikir.
dan budaya. Sosial dalam arti masyarakat atau kemasyarakat berarti segala sesuatu
yang bertalian dengan sistem hidup bersama atau hidup bermasyarakat dari orang
nilai-nilai sosial, dan aspirasi hidup serta cara mencapainya. Arti budaya, kultur
atau kebudayaan adalah cara atau sikap hidup manusia dalam hubungannya secara
timbal balik dengan alam dan lingkungan hidupnya yang di dalamnya sudah
tercakup pula segala hasil dari cipta, rasa, karsa, dan karya, baik yang fisik
materiil maupun yang psikologis, idiil dan spiritual. Sistem sosial budaya yaitu
merupakan suatu keseluruhan dari unsur-unsur tata nilai, tata sosial, dan tata laku
manusia yang saling berkaitan dan masing-masing unsur budaya secara mandiri
serta bersama-sama satu sama lain saling mendukung untuk mencapai tujuan
pemberdayaan dalam sistem nilai yang berkaitan dengan nilai, norma, etika,
1.4.2.6 Kosmopolitanisme
tendensi untuk terbuka dan usaha untuk menutup diri, antara proses penyatuan dan
24
Ranjabar, Jacobus, 2006, Sistem Sosial Budaya Indonesia; Bogor, Ghalia Indonesia.
25
Charles Taylor, 2009, Jurnal Etika, Vol. 1 No. 2, November 2009, hlm. 187.
28
komunitas moral universal, maupun arus globalisasi yang tak bisa terhindarkan.
dan eksternal. Salah satu contoh ketegangan yang timbul dari masalah internal
suatu negara adalah problem migrasi yang kemudian memicu tantangan lain,
legitimasi dari organisasi ekonomi dan sosial yang bersifat global, seperti: World
Trade Organization, World Economic Forum, dan World Social Forum, dan
negara di dunia. Status politik dan fungsi pragmatis dari batas-batas geografis
setiap negara sebagai penegas identitas dan kedaulatan nasional setiap negara,
walau masih penting sekarang cenderung nasionalisme mulai luntur disaat negara
yang bersangkutan menegaskan diri sebagai satu Negara dan berjuang untuk
alasan dasar bagi para pendukung aliran nasionalisme untuk semakin menegaskan
kebudayaan yang beragam. Identitas manusia sebagai bagian dari suatu kelompok
satu kosmos yang sama. Atau dengan kata lain, manusia melakukan interaksi dan
kontak dengan budaya lain, namun di saat yang sama ia masih dapat memelihara
yang berdasar pada pemahaman liberal bahwa setiap manusia mempunyai harkat
dan martabat yang sama dan bahwa setiap manusia diikat oleh kodrat tersebut,
dunia dan permasalahannya yang semakin accessible dan compact akibat proses
1.4.2.7 Transformasi
yang ada di kawasan wisata Borobudur, Max Weber berpendapat bahwa proses
transformasi berjalan melalui suatu proses evolusioner yang antar unsurnya saling
mempengaruhi dalam suatu ”bentuk ideal” yang sengaja diciptakan sebagai suatu
dan sistem terjadi berawal dari individu, dan kemudian dalam organisasi.26
memiliki pengetahuan akan hal itu. Berdasarkan hal tersebut, semestinya para
pemimpin mulai dari Bupati, Camat, Lurah Kabupaten Magelang yang meliputi
tampilan dan struktur baru budaya sebagai artikulasi baru dari artikulasi yang
sudah ada.
26
Marcia Daszko dan Sheinberg, 2005, Survival is Optional: Only Leaders With New
Knowledge Can Lead the Transformation.
31
Pada Gambar 1 (lihat hal 31). Secara diagram dapat dijelaskan bahwa pada
dinamis, namun relatif masih menunjukkan kondisi tentram dan damai didasarkan
berkorban.
bahwa Candi Borobudur dijadikan kawasan wisata pada tanggal 10 Agustus tahun
bersamaan dengan itu kapitalisme industri masuk dan mengubah alam yang
Padahal dalam sistem komunitas, alam itu totalitas tetapi kapitalisme itu
tidak memperhitungkan alam secara totalitas, hanya melihat dari sisi berapa
harganya bila dijual, hal inilah yang kemudian merubah kawasan dan komunitas
pisah oleh proses yang berlangsung dalam sistem industri pariwisata itulah,
kemudian melahirkan transformasi sosial budaya, dalam hal ini adalah kasus di
terjadi perubahan ekosistem antara lain yang semula lahan pertanian, perkebunan,
dari kelas yang paling rendah adalah penduduk asli, yaitu kelompok orang
terpinggir yang tidak mempunyai skill dan pengangguran. Kemudian kelas yang
lebih tinggi kelas pengasong, pemandu wisata, pedagang, bisnis, sedangkan yang
lebih tinggi lagi yaitu kelompok intelektual elit baik pemerintah maupun swasta.
masyarakat teralienasi ada yang kepinggir atau kemana-mana, ini belajar dari
kasus Borobudur oleh karena itu penulis berpendapat bahwa “suatu daerah baik di
dalam maupun di luar negeri bila dijadikan kawasan wisata, dimanapun daerahnya
tengah-tengah iklim globalisasi yang syarat dengan teknologi saat ini. Penulis
dalam pengumpulan data dan fakta sosial, untuk memberikan masukan kepada
dirumuskan dan sejalan dengan manfaat penelitian yang diharapkan, maka data
yang dikumpulkan diperoleh dari berbagai sumber dengan dua macam cara
a. Observasi
dokumentasi.
34
dan mendalam.
Borobudur, sebelas orang, wisatawan lokal, enam orang dan wisatawan manca
negara, lima orang. Tehnik pengumpulan data ini diperlukan untuk mendapatkan
data yang tidak didapat dengan observasi serta berasal dari sumber utama.
data primer maupun data sekunder, dilanjutkan pada proses pengolahan data atau
b. Klasifikasi data, melalui data yang telah melalui proses editing, sesuai
masalah.
ke dalam berbagai ragam sumber mata pencaharian, meliputi (a) perubahan dari
masyarakat pertanian ke perdagangan atau home industry serta industri wisata, (b)
dan kultural diantara masyarakat setempat dan pengelola, kaum pendatang dan
penduduk lokal, yang meliputi proses penduduk migran memberi makna dalam
penduduk setempat merespon secara kultural dan sosial terhadap para pendatang.
Disertasi ini terdiri dari enam Bab, dan masing-masing bab merupakan satu
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teoritik dan metode penelitian
BAB II, Gambaran Lokasi Studi, menguraikan kondisi letak geografi dan
masyarakat Borobudur.
36
Borobudur.
daerah, dengan adanya kedatangan pengaruh budaya asing yang dibawa oleh
Borobudur dengan berbagai sumber daya alam yang ada di Kabupaten Magelang.
oleh penanam modal termasuk masalah-masalah yang bersifat lintas sektor dan
BAB VI, berisi Kesimpulan dan saran bagi pemerintah pusat dan daerah serta