Anda di halaman 1dari 2

Konsep dan Strategi Pengembangan Kurikulum Muatan

Lokal di Sekolah/ Madrasah,


Konsep dan Strategi Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal di Sekolah dan
Madrasah.
A. Konsep Dasar Kurikulum Muatan Lokal

Kurikulum Muatan Lokal terdiri dari beberapa mata pelajaran yang berfungsi
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menumbuh kembangkan pengetahuan dan
kompetensinya dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan (Muatan Lokal KTSP dalam
E.Mulyasa, 2010: 7).
Kurikulum Muatan Lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah
masing- masing serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar (Depdikbud dalam E. Mulyasa, 1999: 5).
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya
tidak dapat dikelompokkan dalam mata pelajaran yang ada. Subtansi mata pelajaran muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
(sugeng Listyo Prabowo, 2010, 1)

B. Tujuan Kurikulum dan Pembelajaran Muatan Lokal


Secara umum, muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan,
Keterampilan dan sikap hidup kepada peserta didik agar memiliki wawasan yang mantap tentang
lingkungan dan masyarakat sesuai dengan nilai yang berlaku di daerahnya dan mendukung
kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional. (Depdiknas, 2006)
Dapat disimpulkan bahwa secara umum kurikulum muatan lokal ini bertujuan untuk :
a. Peserta didik lebih mengenal dan paham akan keadaan lingkungan alam, sosial dan budaya
sekitarnya.
b. Peserta didik diberi bekal pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mengenai lingkungan
daerahnya agar dapat berkompetensi sesuai dengan lingkungan daerahnya.
c. Peserta didik mampu mengenal, memahami, serta melestarikan nilai- nilai budaya setempat
dalam rangka pembangunan daerah.
E.Mulyasa (KTSP, 2010, 274) dalam hal ini berkomentar bahwa pemahaman terhadap
konsep dasar dan tujuan muatan lokal menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum muatan
lokal pada hakikatnya bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara peserta didik dengan
lingkungannya.
C. Ruang Lingkup Muatan Lokal
Ruang lingkup muatan lokal antara lain :
1. Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah. Kedaaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di
daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial
ekonomi, dan lingkungan sosial budaya
2. Lingkup isi atau jenis muatan lokal, dapat berupa: bahasa daerah, bahasa inggris, kesenian
daerah, ketrampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai cirri
khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.
D. Strategi Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal
1. Pada sekolah yang tidak mampu.
Langkah dalam pengembangan muatan lokal bagi sekolah yang tidak mampu
mengembangkannya, langkah tersebut adalah:
1) Analisis mata pelajaran muatan lokal yang ada di sekolah. Apakah masih layak dan relevan mata
pelajaran muatan lokal diterapkan di sekolah.
2) Bila mata pelajaran muatan lokal yang diterepkan disekolah tersebut masih layak digunakan
maka kegiatan berikutnya adalah merubah mata pelajaran muatan lokal tersebut ke dalam SK
dan KD

3) Bila mata pelajaran muatan lokal yang ada tidak layak lagi diterapkan maka sekolah bisa
menggunakan mata pelajaran muatan lokal dari sekolah lain atau tetap menggunakan mata
pelajaran muatan lokal yang ditawarkan oleh dinas atau mengembangkan muatan loakla yang
lebih sesuai.
Mata pelajaran muatan lokal pengembangannya sepenuhnya di tangani oleh sekolah dan komite
sekolah yang membutuhkan penanganan secara professional dalam merencanakan, mengelola,
dan melaksanakannya.
Penanganan secara professional muatan local merupakan tanggung jawab pemangku kepentingan
(stakeholders) yakni sekolah dan komite sekolah.
2.Pada sekolah mampu
Pemberlakuan KTSP membawa implikasi bagi sekolah dalam melaksanakan KBM sejumlah
mata pelajaran, dimana hampir semua mata pelajaran sudah memiliki Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk masing- masingpelajaran. Sedangkan untuk Mata Pelajaran Muatan
Lokal yang merupakan kegiatan kurikuler yang harus diajarkan di kelas tidak mempunyai
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarnya. Hal ini membuat kendala bagi sekolah untuk
menerapkan Mata Pelajaran Muatan Lokal. Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar untuk mata pelajaran Muatan Lokal bukanlah pekerjaan yang mudah, karena harus
dipersiapkan berbagai hal untuk dapat mengembangkan Mata Pelajaran Muatan Lokal.

Anda mungkin juga menyukai