Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

KEWIRAUSAHAAN

USAHA KREATIF
JUAL BELI BESI TUA

DISUSUN OLEH:

LA ODE MUHAMAD SAID


21701110

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………..
DAFAR GAMBAR ……………………………………………………….
PENDAHULUAN …………………………………………………………
Latar Belakang ……………………………………………… ……
Perumusan Masalah ………………………………………………
Tujuan ……………………………………………………………
Luaran yang diharapkan …………………………………………..
Kegunaan Program ………………………………………………..
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA …………………………….
Analisis Kelayakan Usaha …………………………………………..
METODE PELAKSANAAN USAHA ……………………………………
Proses Produksi …………………………………………………….
Strategi Pemasaran …………………………………………………
Media Promosi …………………………………………………….
Bagan atau Alur Produksi …………………………………………
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN …………………………………..
Anggaran Program ………………………………………………..
Jadwal Program ……………………………………………………
Justifikasi Anggaran………………………………………………..
ANALISIS SWOT………………………………………………………..
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kata rongsokan selalu mendapat reaksi buruk dari banyak orang. Rongsokan memang
berhubungan dengan sampah yang kotor, dan barang bekas yang sudah tidak layak pakai sama
sekali. Biasanya, orang yang berkutat dengan rongsokan selalu diasosiasikan sebagai orang
yang tidak mampu, pekerjaannya jorok maupun kotor dan tidak higienis. Tetapi, banyak orang
yang tahu betul bagaimana caranya mencari emas dalam timbunan pasir, atau mencari jarum
dalam tumpukan jerami. Jika Anda tahu cara bisnis rongsokan yang tepat, rongsokan ini bisa
menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Jangan termakan ucapan orang yang mengatakan
ini-itu soal rongsokan. Mari kita memperdalam pengetahuan kita mengenai rongsokan terlebih
dahulu. Baru nanti setelahnya Anda boleh berkomentar. Mari simak cara-cara yang tepat dalam
mengelola rongsokan menjadi bisnis yang menjanjikan.

Memahami pekerjaan mengumpulkan barang bekas ini dengan baik. Rongsokan


hanyalah sebuah kata yang agak kasar dalam penggunaannya, tetapi intinya barang bekas yang
dikumpulkan ini tidak melulu bekas botol mineral. Mengumpulkan barang bekas memiliki dua
kategori yang berbeda. Pertama, bisnis rongsokan botol plastik yang mengumpulkan barang-
barang bekas yang dapat didaur ulang seperti botol bekas air mineral atau juga besi tua dan
kaleng. Kedua, kategori bisnis mengumpulkan barang bekas produk-produk yang memiliki
nama brand bagus, fashion maupun elektronik. Kedua kategori ini sama-sama memiliki
industry sasaran, seperti industri kertas atau plastik yang membutuhkan bahan-bahan guna
mendaur ulang ataupun industri pakaian bekas maupun spare part elektronik.

Mengetahui apa yang disebut dengan mata rantai dalam dunia bisnis rongsokan akan
membantu Anda dalam melakukan bisnis ini. Semakin banyak yang Anda mengerti, semakin
baik demi kelancaran bisnis. Maka dari itu, kenali mata rantai dalam dunia rongsokan.
Pertama, tentukan lokasi penampungan. Disarankan mencari lokasi yang mudah diakses oleh
mobil pengangkut. Jika rumah Anda mampu menampung barang-barang bekasnya, maka tidak
perlu lagi menyewa. Namun, jika rumah terletak di lokasi yang sulit dijangkau dan sempit,
disarankan untuk menyewa tempat yang lebih strategis demi kelancaran usaha pengepul barang
bekas milik Anda.

Kualitas barang bekas yang diperoleh sangat perlu sekali untuk diperhatikan. Jika bisnis
rongsokan yang dibuka adalah barang-barang bekas yang masih layak pakai seperti pakaian,
aksesoris atau sandal bermerek, maka periksalah kualitas barang tersebut. Jika memang Anda
berniat langsung menjual kembali barang-barang yang Anda dapat kepada konsumen
ketimbang menjualnya ke pemasok, maka bersihkanlah terlebih dahulu kotoran dan noda yang
menempel. Pastikan ketika dijual ulang barang tersebut bersih dan indah dipandang. Begitu
pula dengan bisnis rongsokan barang bekas daur ulang. Ketika Anda membersihkan barang
tersebut, pelanggan akan lebih senang ketika membelinya dari penampungan Anda.

Demikianlah hal-hal mengenai bisnis rongsokan yang mungkin ingin Anda ketahui
sebelum memulai bisnisnya. Hal-hal tersebut perlu diperhatikan agar bisnis berjalan lancar.
Bisnis besi kiloan memerlukan keberanian tinggi, mental baja dan insting yang mumpuni.
Karena tanpa ketiga hal ini resiko ruginya sangat tinggi, seorang pebisnis besi baja harus dapat
menaksir berat besi bekas yang akan didapat dari sebuah bangunan yang akan dibongkar.

Misalnya saja sebuah pabrik yang akan dibongkar ditaksir memiliki besi beton bekas
seberat 10.000 ton, namun ketika selesai dibongkar ternyata hanya seberat 8.000 ton, tentu
salah perhitungan 2.000 ton berakibat sangat fatal. Jika 1 kg besi scrap harganya 4.000/kg,
maka salah hitung 2.000 ton mengakibatkan kerugian sebesar 8 milyar rupiah! Jumlah yang
sangat fantastis bukan?.

Perumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat disimpulkan beberapa permasalahan antara lain:
1. Limbah Besi tua ( scrap) banyak tersebar di semua kegiatan manusia, ada yang di
manfaatkan langsung, ada yang diolah, ada pula yang akan di daur ulang untuk
2. Melihat bahwa bahan baku banyak tersedia serta dengan adanya kota atau daerah yang
mengalami perkembangan sehingga banyaknya gedung-gedung baru atau kapal-kapal baru
atau lainnya yang baru sehingga banyak bangunan atau gedung atau bahan pabrikasi dari
besi yang menjadi rongsokan, tidak terpakai di kalangan masyarakat dapat membuka
peluang usaha pengumpul ( pembeli besi tua ) meningkat.
3. Selain untuk usaha tersebut, adanya limbah besi/baja ini membantu mengurangi limbah
besi tua dan tentunya mengurangi pencemaran lingkungan
Tujuan
Tujuan dari Usaha ini antara lain :
1. Memberdayakan masyarakat ( pengcari ) dalam memanfaatkan limbah besi tua sebagai
bahan dasar pembuatan daur ulang biji besi.
2. Terbentuk usaha yang potensial untuk meningkatkan penghasilan dan mengurangi angka
pengangguran dengan melibatkan dalam pengolahan dan pengepakkan besi tua.
3. Mengurangi pencemaran lingkungan dan limbah yang disebabkan oleh besi/baja yang
sudah tidak terpakai.

Hasil yang diharapkan dari usaha ini antara lain :


1. Menghasilkan besi tua yang siap di jual ke pabrikasi pengolahan biji besi yang menjadi
produk pengolahan limbah yang bermutu, berkualitas dan ramah lingkungan
2. Menjadikan usaha ini dapat mengurangi rongsokan dan kesemrautan lingkungan di sekitar
tempat tinggal masyarakat yang dapat menjadi sebab penyakit dan sebagainya.
3. Menyediakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sebagai pekerja pada pengusaha jual
beli besi tua.

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Besi merupakan komoditas yang memiliki pasar tersendiri. Permintaan rutin akan komoditi
ini membuat banyak orang tergiur untuk menekuninya. Asal Anda mengetahui harga besi di
pasar, Anda bisa langsung terjun ke bisnis ini, tentunya sebelum memutuskan untuk menekuni
bisnis ini, sebaiknya Anda pelajari dulu seluk beluknya.

Bisnis besi bekas atau besi tua merupakan bisnis menarik lagi menguntungkan, pasalnya
pencarinya banyak dan sekali beli totalnya bisa milyaran. Walau yang dijual adalah besi
rongsokan berupa besi scrap yang seringnya sudah karatan, namun pengusaha besi tua yang
sukses memiliki kantor yang biasanya lebih mewah dari kantor pengusaha lainnya.

Awalnya para pengusaha besi scrap biasanya cuma coba-coba menjual besi karena ikut
teman. Bisa sebagai penghubung(broker / makelar) atau langsung sebagai penyuplai. Namun
setelah mengetahui seluk beluk bisnis besi rongsokan ini dan memiliki banyak jaringan
pertemanan, barulah para pengusaha ini bersemangat untuk serius membangun bisnisnya.
Analisis Kelayakan Usaha

A. Biaya-Biaya
I. Biaya Investasi
Tabel 1: Biaya Investasi
Nilai Satuan
NO. Uraian Jumlah Nilai Total (Rp)
(Rp)
1 Mesin Pres Baja 1 100.000.000,- 100.000.000,-
2 Gergaji Besi 2 150.000,- 300.000,-
3 pemotong besi duduk 1 1.500.000,- 1.500.000,-
4 Timbangan duduk 2 1.200.000,- 2.400.000,-
5 Kawat Baja 1 500.000,- 500.000,-
6 Mesin Cut Blender 1 2.500.000,- 100.000,-
7 Tabung Gas Besar 1 1.000.000,- 700.000,-
8 Mesin TS 300 1 5.000.000,- 5.000.000,-
9 Kabel Besar 2 500.0000,- 1.000.000,-
10 Penggaris Besi 1 200.000,- 200.000,-
Total Sub Total I 111.700.000,-

II. Biaya Operasinal


Tabel 2: Biaya Operasional
Nilai Total
NO. Uraian Jumlah Nilai Satuan (Rp)
(Rp.)
1 Sewa gerai 0 0 0
2 Transportasi 1 7.000.000,- 7.000.000,-
3 Promosi Spanduk, T-
shirt, iklan dll 1 500.000,- 500.000,-
4 Sewa tempat poduksi 0 0 0
5 Bayar Gaji Pekerja 5 2.000.000,- 10.000.000,-
6 Bayar Listrik 1 1.000.000,- 1.000.000,-
7 Bayar Air 1 500.000,- 500.000,-
8 Bayar Harga Gas 5 500.000,- 2.500.000,-
9 Bayar Konsumsi 15 35.000,- 525.000,-
10 Minyak Tanah 20 15.000,- 300.000,-
11 Solar 200 10.000,- 2.000.000,-
12 Sewa Kontainer 0 0 0
13 Sewa Truk Pengangkut 2 1.000.000,- 1.000.000,-

Jumlah Sub Total II 25.325.000,-


III. Biaya Pembelian Bahan Baku
Tabel 3: Bahan Baku
Nilai Total
NO. Uraian Jumlah Nilai Satuan (Rp)
(Rp.)
1 Besi tua kelas A 3000 2.000,- 6.000.000,-
2 Besi tua kelas B 3000 2.000,- 6.000.000,-
3 Bsei tua kelas C 3000 2.000,- 6.000.000,-
4 Besi tua kelas D 3000 2.000,- 6.000.000,-
5 Besi tua kelas K, Kl, 3000 2.000,- 6.000.000,-
6 Besi tua GR 1, GR 2 3000 2.000,- 6.000.000,-
7 Campuran 1000 1.000,- 1.000.000,-

Jumlah Sub Total II 25.000.000,-

B. Total Penjualan Per Satu Bulan Pertama


Tabel 4: Jumlah Pendapatan Kotor dari penjualan eceran harian

Keterangan Nilai persatuan (Rp) Jumlah Nilai Total (Rp)


Penjualan Besi Cor Beton 100.000,- 10 1.000.000,-
Penjualan Drum Bekas 150.000,- 10 1.500.000,-
Penjualan Pipa Bekas 150.000,- 10 1.500.000,-
Pejualan Besi Plat 200.000,- 10 2.000.000,-
Penjualan Besi Profil 500.000,- 10 5.000.000,-
Total 50 11.000.000,-

Tabel 5: Jumlah Pendapatan Kotor dari penjualan Hasil Olahan

Keterangan Nilai persatuan (Rp) Jumlah Nilai Total (Rp)


Besi tua kelas A 5.000,- 6.000 kg 30.000.000,-
Besi tua kelas B 5.000,- 4.000 kg 20.000.000,-
Bsei tua kelas C 5.000,- 6.000 kg 30.000.000,-
Besi tua kelas D 5.000,- 4.000 kg 20.000.000,-
Besi tua kelas K, Kl, 5.000,- 6.000 kg 30.000.000,-
Besi tua GR 1, GR 2 5.000,- 4.000 kg 20.000.000,-
Campuran 4.000,- 5.000 kg 20.000.000,-
Total 35.000 kg 170.000.000,-
C. Pendapatan Bersih
Jumlah pendapatan bersih didapat dari total penjualan ( table 4 + table 5) dikurangi total
biaya operasional.
Pendapatan bersih= Rp 188.000.000 – Rp 162.025.000 = Rp 25.975.000
D. Return Cost Ratio (RCR)
RCR ini dihitung untuk mengetahui kelayakan usaha, jika nilai RC>0 berarti usaha layak
untuk dilanjutkan, apabila nilai RC<0 berarti usaha tersebut akan mengalami kerugian,
cara menghitung RC yaitu nilai total penjualan dibagi total biaya operasional.
RCR= 188.000.000 / 162.025.000 = 1,16
Dari perhitungan diatas didapatkan RC>0, maka usaha layak untuk dilanjutkan.
E. Payback Periode (PP)
PP dilakukan untuk menghitung waktu kembalinya modal atau biaya investasi, cara
menghitung PP yaitu jumlah biaya investasi dibagi biaya penerimaan/ jumlah pendapatan
bersih.
PP= 4.480.000/ 25.975.000= 0,2
Jadi, dalam waktu 0,2 tahun biaya investasi akan kembali.
F. BEP (Break Even Point) Harga
Harga BEP dihitung dengan cara: total biaya operasional dibagi banyak jumlah produk.
BEP= 25.325.000/ 35.000 = 723.571,-

METODE MEMULAI USAHA

Sebelum memulai usaha bisnis jual beli besi tua ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dan diperhitungkan antara lain :
1. Ada niat yang kuat dan persiapan mental yang cukup
2. Obserasi lapangan, cari pengalaman dari bandar-bandar yang sudah berjalan di bidang
ini sekedar ngobrol ringan dapat barang dari mana jual ke mana, harga bagaimana,
untung ruginya.
3. Perluas koneksi / bangun jaringan yang berhubungan erat dengan bisnis besi tua
seperti limbah pabrik, pasar pasar loak atau bengkel-bengkel motor/mobil dsb.
4. Mulai buat bisnis plan dengan perhitungan modal yang sesuai dan skala bisnis yang
akan di kelola.
Juga ada bebarapa kiat khusus yang lain seperti :

1. Ketahui Dulu Jenis Logam Avalan

Ada banyak sekali jenis logam rongsok atau barang rongsokan yang bisa Anda jual.
Namun, apapun jenisnya, logam memiliki bahan dasar yang hampir sama, seperti
karbon, manganese, dan sebagainya yang biasanya bahan-bahan tersebut akan
berpengaruh saat peleburan. Jika ingin terjun ke dalam bisnis yang satu ini, Anda
harus bisa membedakan bahan dasar logam tersebut, karena bahan tersebut memiliki
harga pembelian/penjualan yang berbeda. Bisa dikatakan bahwa logam avalan yang
mampu dijual kembali meliputi tembaga rongsok berbagai jenis seperti TB, BC, TS,
dan TM, kuningan bekas, aluminium bekas dari Kusen, Siku A, Siku B, Plat A, Plat
B, Kaleng, Panci, Wajan dan kawat aluminium dan aki bekas berbagai jenis.

2. Perbanyak Jaringan

Cara bisnis logam rongsok bisa dikatakan beragam. Ada yang sebagai penyuplai
logam avalan atau mungkin hanya sebatas makelar. Namun, apapun cara yang Anda
pilih, Anda sangat diwajibkan untuk memiliki jaringan yang luas—mulai dari
pengumpul kecil hingga pabrik bangunan yang biasanya memerlukan besi tua.
Semakin luas jaringan yang Anda miliki, maka sebagai penyuplai semakin banyak
pula logam rongsok yang bisa Anda jual.

3. Bisa Memperkirakan Harga Jual

Logam bekas memiliki banyak konsumen potensial. Seperti yang sudah dikatakan di
atas, banyak jenis logam yang laku di pasaran. Hal inilah yang membuat Anda harus
berpikir cepat dalam menentukan harga jual. Karena barang yang bervariasi tersebut
memiliki harga jual yang berbeda. Biasanya harga jual logam rongsok dilihat dari
kondisi dan berat logam tersebut. Semakin bagus kondisinya maka semakin tinggi
harga jualnya. Apalagi biasanya konsumen Anda nantinya akan membeli secara
borongan. Jika Anda bisa menentukan harga secara tepat, Anda akan mendapat
keuntungan yang besar. Namun, jika perkiraan harga jual yang Anda tentukan salah,
sudah pasti kerugian besar akan menimpa Anda.
Proses Produksi
a. Pra produksi
Tahapan ini pelaksanaan dilakukan dengan penyiapan peralatan dan pengumpulan bahan
baku. Bahan baku utama usaha ini adalah berupa limbah besi tua diperoleh dari:
1) Pertama, dengan memanfaatkan/mengumpulkan besi tua yang ada di lingkungan dan
tidak digunakan.
2) Setelah bahan didapat, kemudian disortasi untuk mendapatkan bahan yang sesuai dan
berkualitas.
b. Produksi
Proses produksi dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:
 Proses awal yaitu proses membersihkan besi tua dari kotoran yang menempel.
 Lalu proses selanjutnya adalah pemotongan besi tua sesuai dengan keinginan.
 Tahap selanjutnya yaitu menghaluskan potongan besi menggunakan mesin pemotong
agar sisi-sisi besi tidak tajam dan melukai.
 Kemudian besi yang sudah dihaluskan, di susun dan di dekatkan dengan mesin press
pemadat blok besi
 Setelah selesai dibentuk, blok besi di isi kedalam kotak pengemasan.
 Hasil tersbut akan diteliti dan dikontrol kembali untuk melihat kualitas produk yang
sudah jadi. Selanjutnya produk yang memenuhi syarat akan langsung dipasarkan dan
yang belum layak akan diperbaiki kembali.
c. Pasca produksi
Setelah produk siap untuk dikirim, selanjutnya dilakukan proses packaging dan
pengikiriman via eksepedisi dengan target dan dipemasaran kepada pihak ketiga
berdasarkan kesepakatan harga jual.

1. Strategi Pemasaran
a) Tahap ketiga, produk akan dipasarkan melalui jalinan kerjasama dengan pihak lain
yaitu Pabrik Pengolahan Biji Besi yang ada di Indonesia
b) Tahap keempat, memasarkan produk melalui tempat usaha atau gerai, tanpa adanya
jalinan kerjasama dengan usaha lain agar keuntungan yang diperoleh semakin besar
c) Tahap akhir, agar produk lebih dikenal oleh konsumen, maka juga akan diikut
sertakan dalam setiap kegiatan pemerintah.
2. Media promosi
a) Internet
Dalam hal ini adalah sistem pemasaran/ promosi yang ditujukan bagi semua warga
b) Pasar
Sistem pemasaran/ promosi kepada masyarakat secara langsung melalui gerai atau
usaha lainnya
c) Kerjasama (bermitra)
Sistem pemasaran/ promosi kepada masyarakat yang menggunakan jasa/ kerjasama
pihak lain dalam memasarkan produk tersebut
d) Media cetak dan elektronik
Sistem pemasaran yang menggunakan media cetak dan media elektronik seperti,
selebaran, spanduk, T-shirt, internet, facebook, blog dan lain sebagainya

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN USAHA

Anggaran Biaya
Tabel 6: Anggaran Usaha
NO. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Biaya Investasi 5.080.000
2 Biaya Operasional 6.350.000,-
3 Bahan Pembelian Baku 940.000,-

Jadwal Kegiatan Memulai Usaha


Tabel 7 : Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan, Bulan ke-


No Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan dan
1.
Persiapan
Pengadaan Peralatan
Pembelian Bahan Baku
2. Pengadaan fasilitas
3. Pembuatan design
4. Pengolahan
Proses Penjual dan
5.
Pengiriman Hasil Olahan

6 Evaluasi hasil Usaha


ANALISIS SWOT

1. Kekuatan (strength). Kelebihan dari produk


 produk ini merupakan daur ulang dari limbah besi tua yang diolah menjadi produk bahan
mentah yang memiliki nilai juali tinggi, dari segi pemasaran dan harganya.
 membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
 memiliki harga yang terjangkau.
 menambah lapangan pekerjaan.
2. Kelemahan (weakness)
Kegiatan usaha ini membutuhkan keterampilan dan kreativitas untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
3. Peluang (opportunities)
Karena selama ini masih belum banyak pengusaha isi yang memiliki kualitas bagus dan
manajemen yang tepat terutama di wilayah kota sehingga produksi kreatifitas dari usaha
besi tua memiliki peluang yang cukup besar.
4. Ancaman (threats)
Fluatuasi harga pasaran dan transportasi sewaktu-waktu dapat menjadi ancaman tersendiri
dari usaha ini.
Adanya usaha ini tentunya akan membutuhkan banyak waktu bagi para pelaku, sehingga
para pelaku harus dapat membagi waktu agar realisasi usaha berjalan secara seimbang.

Anda mungkin juga menyukai