Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi perkebunan yang dalam
beberapa tahun belakangan ini. Maraknya perkebunan kelapa sawit juga
dipengaruhi oleh banyaknya penyediaan tenaga kerja dan juga menjadi faktor
penting pertumbuhan bagi ekonomi indonesia karena menjadi sumber pendapatan Commented [U1]: Hapus aja

negara yang sangat signifikan. Sehingga banyak pihak yang berusaha ikut serta
kedalam industri kelapa sawit, baik dalam industri pengolahan kelapa sawit Commented [U2]: hapus

hingga dalam perkebunan kelapa sawit.


Melihat banyaknya keuntungan dari aspek ekonomi banyak perusahaan Commented [U3]: Tidak perlu lagi, tambah koma saja

berusaha memperluas perkebunan kelapa sawit, sehingga banyak perusahaan yang


berusaha mendapatkan Hak Guna Usaha(HGU) untuk dimanfaatkan sebagai lahan Commented [U4]: hapus

perkebunan kelapa sawit. Selain perusahaan, masyarakat juga berusaha Commented [U5]: hapus

memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk ditanami pohon kelapa sawit.


Di indonesia sendiri perkebunan kelapa sawit mencapai luas 14,31 juta Ha Commented [U6]: hapus

pada 2018. PT. Nafasindo sendiri memiliki perkebunan kelapa sawit .......... .
bukan hanya memiliki perkebunan kelapa sawit, PT. Nafasindo juga memiliki
pabrik yang memproses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit di
Aceh Singkil. Commented [U7]: bukan hanya perkebunan kelapa sawit yang
dimiliki oleh PT. Nafasindo, tetapi juga memiliki pabrik untuk
Limbah yang dihasilkan oleh industri pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) mengolah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit

pada umumnya berupa limbah cair, limbah domestik, limbah B3 hingga emisi
udara dan pencemaran tanah. Tak jarang ditemukan industri pmks membuang Commented [U8]: kapital

limbah cairnya ke sungai. Apabila hal ini tidak dikendalikan bisa menyebabkan
tercemarnya air sungai yang berdampak pada terganggunnya ekosistem sungai Commented [U9]: ekosistem sungai terganggu

dan juga meruikan masyarakat yang memanfaatkan air sungai sebagai air baku Commented [U10]: merugikan

dalam kehidupan sehari hari. Commented [U11]: sehari-hari

PT. Nafasindo PMKS sendiri memanfaatkan limbah cairnya untuk Commented [U12]: PMKS PT Nafasindo

didistribusikan ke lahan perkebunan kelapa sawit mereka, dengan sarat haru Commented [U13]: hapus
Commented [U14]: serat atau sarat ?
memenuhi baku mutu limbah cair yang bisa didistribusikan ke kebun sesuai
Commented [U15]: tambah s
dengan keputusan menteri lingkungan hidup nomor 29 tahun 2003 sehingga dapat Commented [U16]: Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 29 Tahun 2003
meminimalisir meluasnya pencemaran lingkungan. Commented [U17]: hapus

1.2. Tujuan Kerja Praktek


Pada uraian latarbelakang di atas dapat diperoleh tujuan kerja praktek
sebagai berikut :
1. Mengetahui Sistem Kinerja Instalasi pengelolaan Libah produksi Pabrik
Sebelum didistribusikan ke Land Application.
2. Mengetahui kualitas hasil akhir limbah produksi pada IPAL PMKS PT.
Nafasindo
3. Mengetahui kesesuaian kualitas limbah produksi PMKS PT. Nafasindo
dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 28 Tahun 2008

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat di ambil dari latar belakang diatas
dalam studi kasus Analisis Managemen pengelolaan Limbah Cair Produksi Pabrik
Minyak Kelapa Sawit PT. Nafasindo Aceh Singkil oleh mahasiswa kerja praktik Commented [U18]: praktek

sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem Kinerja Instalasi pengelolaan Libah produksi


Pabrik Sebelum didistribusikan ke Land Application
2. Bagaimana kualitas hasil akhir limbah produksi pada IPAL PMKS PT.
Nafasindo
3. Sudah sesuaikah kualitas limbah produksi PMKS PT. Nafasindo
dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 28 Tahun 2008
1.4. Manfaat Kerja Praktek
Kerja Praktek ini memiliki manfaatsebagai berikut
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengetahui perbandingan antara teori serta ilmu yang telah
diperoleh selama perkuliahan 6 semester ini dengan praktek yang ada
di lapangan, khususnya mengenai proses pengelolaan limbah industri
minyak kelapa sawit.
b. Dapat melihat penerapan teori yang diperolah selama perkuliahan 6
semester ini .
c. Mendapatkan gambaran tentang kondisi nyata dari dunia kerja, serta
memiliki wawasan yang lebih mendalam mengenai bidang kegiatan
yang nantinya ditawarkan oleh instansi.
d. Melatih mahasiswa untuk menganalisis serta memecahkan suatu
permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan limbah produksi
minyak kelapa sawit.
e. Memperdalam serta dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas
sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
f. Menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman sehingga siap
terjun langsung ke masyarakat, khususnya di lingkungan kerjanya.
g. Dapat melatih sistem managemen dan koordinasi dalam sebuah
perusahaan.
h. Menambah wawasan mengenai pelaporan limbah industri terhadap
pemerintah.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Dapat mempromosikan keberadaan prodi teknik lingkungan di tengah-
tengah dunia kerja
b. Dapat memberikan tambahan referensi serta perbandingan dalam
kegiatan pembelajaran di lingkungan kampus.
3. Bagi Instansi

Laporan Hasil Kerja Praktek ini dapat menjadi tambahan informasi serta bahan
evaluasi bagi PMKS PT.NAFASINDO Aceh Singkil dalam menentukan
kebijakan-kebijakan kedepan demi perkembangan PMKS ke arah yang lebih baik

1.5.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja Praktek ini dilaksanakan di PABRIK MINAK KELAPA SAWIT PT.


NAFASINDO Aceh Singkil. Khususnya pada Bagian SHE(Safe Health and Commented [U19]: Pabrik Minak Kelapa Sawit PT. Nafasindo,
Aceh Singkil
Enviroment). Waktu Pelaksanaan kerja praktek ini berlangsung pada tanggal 22
Juli s/d 21 Agustus 2019.

1.6.Studi Kasus Selama Kerja Praktek

Pada kerja praktek di perusahaan pabrik minyak kelapa sawit(PMKS) PT. Commented [U20]: Awal paragraph tidak bolah ada kata
“pada”
Nafasindo Aceh singkil. Penulis ingin mengetahui dan menelaah sistem Commented [U21]: Awal kata huruf kapital

pengelolaan limbah produksi yang dihasilkan dari proses produksi minyak kelapa
sawit di PMKS PT.Nafasindo. mencangkup tahap tahapan yang harus dilalui oleh
limbah produksi sehingga berakhir di kolam penampungan terakhir sebelum
limbah hasil produksi tersebut nanti akan di distribusikan ke kebun kelapa sawit
milik perusahaan. Proses pengelolaan limbah produksi ini nanti akan membahas
mengenai proses tahapan pemisahan limbah dan minyak kelapa sawit sebelum
masuk ke pipa inlet yang menuju kolam penampungan limbah pertama hingga Commented [U22]: Menuju ke kolam

menuju pipa pendistribusian limbah ke Land Application serta adanya perlakuan


pengujian pengecekan pH limbah setiap harinya. Pengolahan Limbah produksi
PMKS PT. Nafasindo memanfaatkan topografi atau memanfaatkan kemiringan
dalam mengalirkan limbah kesetiap kolamnya sehingga lebih

Setiap PMKS memiliki sistem managemen pengelolaan limbah yang berbeda


beda, begitupun dengan struktur IPAL produksinya. Sehingga mempengaruhi
kualitas limbah produksi. Ada beberapa PMKS yang memilki izin membuang
limbah produksinya ke badan sungai dengan memenuhi baku mutu limbah yang
sesuai peraturan pemerintah. Namun demikian ada sebagian PMKS memilih
mendistribusikan limbah produksinya ke Land Application dengan syarah harus
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di PMKS
PT.Nafasindo aceh singkil sendiri mendistribusikan limbah produksinya ke Land
Application.
BAB II
GAMBARAN UMUM PT.NAFASINDO ACEH SINGKIL

2.1 Sejarah Singkat PT. NAFASINDO

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 22 Agustus 1972 berdasarkan akta


notaris Tjahjadi Hartanto, S.H. No. 58. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Commented [U23]: Notaris

Menteri Kehakiman RI dengan surat Keputusan No. Y.A 5/85/12, tanggal 15


maret 1974. Dimana Anggaran Dasar Perusahaan ini telah mengalami beberapa
kali perubahan, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI.

Perubahan tersebut adalah; tanggal 22 desember 1986 dangan Surat


Keputusan No. C2-899.HT.01.04.TH’86, tanggak 27 maret 1989 No. C2- Commented [U24]: tanggal

2584.HT.01.TH’89 dan yang terakhir adalah bersadarkan akta Notaris Chufran


Hamal, S.H., tanggal 22 april 1999 No.29. dan disetujui oleh Menteri Kehakiman
RI dengan Surat Keputusan No. C-18470.HT.01.04.TH.99 tanggal 3 november
1999.

Sebelumnya PT. Ubertraco adalah perseroan terbatas yang didirikan dalam


rangka Peneneman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebagaimana dinyatakan dalam Commented [U25]: Penanaman

surat Persetujuan Tetap Penanaman Modal Dalam Negeri yang diberikan oleh
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tanggal 23 desember 1986 No.
303/I/PMD/1986. dan sesuai dengan Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri
Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal, tertanggal
27 september 1996 No. 85/v/PMA/1996. PT. Ubertraco berubah status Perusahaan
dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Menjadi Penanaman Modal Asing
(PMA). Izin Usaha Tetap telah dikeluarkan oleh Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal pada tanggal 14 juni 2007, Nomor:
491/T/PERTANIAN/INDUSTRI/2007.

PT. Ubertraco yang pada mulanya adalah perusahaan PMDN yang


didirikan oleh Andi Sarwono, Win Budiharja dan Drs. H. Nur Usman berdasarkan
Akte Pendirian No.58 tanggal 22 agustus 1973 yang telah mendapat pengesahan
sebagai badan hukum dari Menteri Kehakiman RI No. Y.A.5/85/12 tanggal 12
maret 1974 yang bertujuan dibidang usaha berdagang, sertifikat HGU yang terdiri
dari:

1. Serifikat HGU No : 1/Desa Lentong tanggal 11 mei 1994 Simpang Kiri


Aceh Selatan dengan Luas 3.007 hektar.

2. Sertifikat HGU No : 2/1996 tanggal 4 november 1996 Kabupaten Aceh


Selatan Kecamatan Simpang Kanan, Singkil dan Simpang Kiri dengan Luas
10.917 hektar.

Ruang lingkup perusahaan adalah menyelenggarakan usaha perkebunan


Kelapa Sawit terpadu dengan unit pengolahannya menjadi minyak sawit (CPO)
dan inti sawit. Kebunnya berlokasi di Aceh Singkil.

Di tahun 2007 berdasarkan akte notaris Ny. Yanty Sulaiman Sihotang, Commented [U26]: Akta Notaris

S.H., tanggal 23 november 2007, No. 100 “PT. UBERTRACO” berganti nama
menjadi “PT.NAFASINDO”, yang selanjutnya perseroan akan bernama PT.
NAFASINDO, dan memindahkan tempat kedudukan perseroan dai “Jakarta” Commented [U27]: di

pindah ke “Medan”. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada tanggal


11 februari 2008 dengan surat No. 271/B.1/A.8/2008, telah mencatat perubahan
nama perusahaan yang Semula PT. UBERTRACO Menjadi PT. NAFASINDO.
Dan kantornya berkedudukan di Jalan Setia Budi Komplek Setia Budi Point.Blok.
B No. 9,10,11 Medan Selayang. Medan – 20132.

2.2 Visi dan Misi PT. NAFASINDO


a. Visi
PT. Nafasindo PMKS memiliki visi yaitu:
Menjadi produsen CPO terkemuka melalui perbaikan Commented [U28]: tambah n

berkelanjutan yang fokus pada produktivitas, efesiensi biaya dan


pertumbuhan bisnis serta ikut berpartisipasi dakam pemanfaatan Commented [U29]: dalam

potensi daerah di bidang agro industri dan agro bisnis dengan


memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup yang berkelanjutan.
b. Misi
PT. Nafasindo PMKS memiliki misi yaitu:
1. Meningkatkan nilai untuk pemegang saham.
2. Meningkatkan nilai manfaat dan kualitas hidup karyawan.
3. Mengembangkan bisnis dibidang agro industri dan agro bisnis
untuk memberikan kontribusi peningkatan perekonomian
daerah.
4. Memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup yang
berkelanjutan serta menghasilkan produksi yang ramah
lingkungan.

2.3 Struktur Organisasi PT. NAFASINDO

Anda mungkin juga menyukai