Anda di halaman 1dari 22

Vol. 3 | No.

1 | Maret 2019 | Halaman : 1-22


http://ejournal.sthb.ac.id/index.php/jwy

Penerapan Perma Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pidana


Tambahan Uang Pengganti Dalam Tindak Pidana Korupsi
Rahma Noviyanti1, Elwi Danil2, Yoserwan3
123
Fakultas Hukum, Universitas Andalas Padang, Indonesia
E-mail: 1rahmabustami@gmail.com, 2elwidanil@law.unand.ac.id, 3yoserwan@law.unand.ac.id

Info Artikel:
DOI: 10.25072/jwy.v3i1.236

Diterima: 21 Januari 2019 |Disetujui: 31 Maret 2019 |Dipublikasikan: 3 April 2019

Abstrak
Tindak pidana korupsi di Indonesia saat ini telah menjadi kejahatan serius.
Pengembalian harta kekayaan Negara diupayakan dengan cara penerapan pidana
tambahan berupa pembayaran pidana uang pengganti. Dalam rangka mengoptimalkan
pelasanaan pembayaran uang pengganti Mahkamah Agung telah menerbitkan Perma
Kata Kunci: Uang Pengganti dalam rangka memberikan pemahaman yang sama kepada penegak
Korupsi; Perma Uang hukum khususnya Hakim dalam penerapan Perma Uang Pengganti kepada Terdakwa
Pengganti; Pidana Uang Korupsi. Permasalahan dalam artikel ini, yaitu: bagaimanakah penerapan Perma
Pengganti. Uang Pengganti dalam Putusan Hakim bagi Terdakwa tindak pidana korupsi. Metode
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Tipe
penelitiannya adalah deskriptif dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa Hakim dalam memutuskan pidana uang pengganti telah
menerapkan sebagian ketentuan Perma Uang Pengganti, namun penerapan tersebut
belum merata tertuang dalam setiap putusan hakim.

Abstract
Corruption in Indonesia is currently a serious crime. The restoration is endeavored by the
application of additional punishment in the form of payment of substitute money. In order
Keywords: to optimize the implementation of the payment, the Supreme Court has issued a regulation
Corruption; Punishment of of Substitute Money to provide the same understanding for the Law Enforcers, specifically
Subtitute Money; Supreme Judges, in the imposition of the regulation on Defendants of Corruption. The problems in this
Court Regulation Subtitute research are: How is the implementation of Supreme Court Regulation on Substitute Money
Money. in the verdict to the defendants of corruption. The method used in this research is normatif
juridical method. The type of the research is descriptive by using primary data and secondary
data. The results of the study revealed The Judges have implemented some of the clauses of the
regulation on making the decision, however the implementation have not evenly stated on each
verdict.

ISSN
Jurnal Wawasan Yuridika
2549-0664 (print)
1
Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
2549-0753 (online)
A. PENDAHULUAN Selain itu juga dapat dilihat dengan
Tindak pidana korupsi di Indonesia banyaknya pejabat negara dan tokoh
saat ini telah menjadi kejahatan serius besar yang terjerat kasus korupsi, seperti
yang dilakukan secara sistematis dan diadilinya Ketua Dewan Perwakilan
berdampak luas dalam kehidupan Rakyat aktif yaitu Setya Novanto
masyarakat. Harta kekayaan negara sebagai terdakwa tindak pidana korupsi,
yang seharusnya dimanfaatkan ditangkap dan diadilinya Ketua Dewan
bagi pembangunan agar tercapai Perwakilan Daerah yaitu Irman Gusman,
kesejahteraan kehidupan masyarakat, tertangakap tangannya Hakim Konstitusi
dipergunakan dan dimanfaatkan untuk yaitu Patrialis Akbar menyusul Ketua
kepentingan pribadi koruptor. MK Akil Mochtar yang lebih dahulu
Semakin seriusnya tindak pidana tertangkap tangan dan sederetan nama-
korupsi dapat dilihat berdasarkan nama besar lainnya.
data yang diterbitkan oleh Indonesian Melalui instrumen UU Korupsi
Corruption Watch (ICW), yang negara mengusahakan pemberantasan
menjelaskan bahwa sepanjang tahun dan mengupayakan harta kekayaan
2016 kerugian negara akibat korupsi negara yang telah dikorupsi kembali
sekitar Rp. 1. 47 Triliun dengan jumlah ke tangan negara. Pengembalian harta
kasus sekitar 482 kasus korupsi dan kekayaan negara tersebut diupayakan
1.101 Tersangka kasus korupsi. Dari dengan cara penerapan pidana
keseluruhan kasus korupsi tersebut 238 tambahan berupa pembayaran pidana
kasus merupakan kasus yang terkait uang pengganti.
dengan keuangan negara dengan nilai Pembayaran pidana uang pengganti
kerugian sekitar Rp. 1 Triliun, 33 perkara diatur dalam Pasal 18 ayat 1 huruf b
suap dengan nilai Rp. 32.4 Miliar, 3 kasus Undang-Undang Nomor 20 Tahun
pengelapan dalam jabatan dengan nilai 2001 Jo. Undang-Undang Nomor 31
kerugian negara Rp. 2.3 Miliar, 7 kasus Tahun 1999 tentang Pemberantasan
pemerasan dengan nilai kerugian negara Tindak Pidana Korupsi yang pada
Rp. 20,5 Miliar, 2 kasus gratifikasi, 2 pokoknya menyatakan bahwa jumlah
kasus benturan dalam PBJ, dan sisanya pembayaran pidana uang pengganti
197 kasus yang belum diketahui secara dapat dikenakan kepada terdakwa
pasti bentuk tindak pidana korupsinya korupsi sebanyak-banyaknya sama
dengan kerugian negara sekitar Rp. 442 dengan harta benda yang diperoleh
Miliar.1 dari tindak pidana korupsi tersebut.2

1
www.antikorupsi.org/id/articles/annual-reports, diakses terakhir tanggal 10 Januari 2018 Pukul
14.50 WIB.
2
Christine Juliana Sinaga, "Kajian Terhadap Pidana Penjara Sebagai Subsidair Pidana Tambahan
Pembayaran Uang Pengganti Dalam Tindak Pidana Korupsi," Jurnal Wawasan Yuridika Vol. 1 No. 2
(2017), hlm. 193.

2 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
Ketentuan pidana pembayaran uang bahwa parameter perhitungan besaran
pengganti ini kemudian dipertegas uang pengganti ditinjau dari besaran
lagi dengan diterbitkanya Peraturan kerugian negara sudah tidak dapat
Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 5 diterapkan dalam penegakan hukum
Tahun 2014 tentang Pidana Tambahan terhadap tindak pidana korupsi.4
Uang Pengganti dalam Tindak Pidana Namun dalam Perma Uang
Korupsi (selanjutnya disebut Perma Pengganti tersebut juga dimungkinkan
Uang Pengganti). Perma Uang Pengganti suatu pengecualian terhadap parameter
yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung pengenaan uang pengganti ini.
tersebut mengatur terkait dengan Parameter terkait dasar pengenaan
parameter perhitungan besaran uang uang pengganti yang dilihat dari harta
pengganti; persinggungan antara pidana benda yang diperoleh terdakwa dari
tambahan perampasan barang dengan hasil tindak pidana korupsi tersebut
uang pengganti; prosedur eksekusi uang dapat disimpangi apabila harta benda
pengganti, penyitaan, pelelangan dan yang diperoleh dari tindak pidana
pelaksanaan penjara pengganti.3 korupsi tidak dinikmati oleh terdakwa,
Bab 1 Perma Uang pengganti tentang melainkan telah dialihkan kepada pihak
dasar penentuan uang pengganti, pada lain, yang pihak tersebut tidak dilakukan
Pasal 1 menjelaskan bahwa “Dalam hal suatu penuntutan.5 Hal ini diatur dalam
menentukan jumlah pembayaran uang Pasal 5 Perma Uang Pengganti yang
pengganti dalam tindak pidana korupsi, menyatakan bahwa:
adalah sebanyak-banyaknya sama
dengan harta benda yang diperoleh “Dalam hal harta benda yang
dari tindak pidana korupsi dan bukan diperoleh dari tindak pidana korupsi
tidak dinikmati oleh terdakwa
semata-mata sejumlah kergian keuangan
dan telah dialihkan kepada pihak
negara yang diakibatkan”. Hal ini berarti lain, uang pengganti tetap dapat
Perma Uang Pengganti menegaskan dijatuhkan kepada terdakwa
pandangan bahwa parameter pengenaan sepanjang terhadap pihak lain
pidana pembayaran uang pengganti tersebut tidak dilakukan penuntutan,
baik dalam tindak pidana korupsi
didasarkan pada harta yang diperoleh
maupun tindak pidana lainnya,
dari hasil tindak pidana korupsi. seperti tindak pidana pencucian
Sehingga pemahaman (pandangan) uang”.

3
Penjelasan Umum PERMA Nomor 5 Tahun 2014.
4
Ibid.
5
Penjelasan Umum Perma Uang Pengganti.

Jurnal Wawasan Yuridika 3


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
Melihat pengaturan terkait dengan menyatakan bahwa “kepada pihak lain
parameter uang pengganti tersebut, tersebut tidak dilakukan penuntutan”
dapat dilihat bahwa adanya suatu juga menyiratkan bahwa tidak terjadinya
ketentuan norma yang tidak konsisten penegakan hukum secara optimal kepada
yang akan berdampak pada praktek setiap orang yang melakukan korupsi.
penegakan hukum. Di satu sisi Sehingga perlu dipertanyakan apa yang
ditegaskan bahwa parameter pengenaan menjadi alasan pihak lain tersebut tidak
pidana pembayaran uang pengganti dilakukan suatu penuntutan.
adalah harta benda yang diperoleh dari Dalam praktek penegakan hukum
hasil tindak pidana korupsi sebagaimana terhadap pemberantasan tindak pidana
dinyatakan dalam Pasal 1 Perma Uang korupsi khususnya di wilayah hukum
Pengganti. Namun di sisi lain ketentuan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
itu dapat dikecualikan apabila harta Pengadilan Negeri Padang, terdapat
benda yang diperoleh dari tindak pidana inkonsistensi hakim dalam menerapkan
korupsi tidak dinikmati oleh terdakwa, pidana tambahan berupa pembayaran
melainkan telah dialihkan kepada pihak uang pengganti kepada Terdakwa tindak
lain, yang kepada pihak lain tersebut pidana korupsi. Selain itu, putusan juga
tidak dilakukan suatu penuntutan tidak memperlihatkan pertimbangan
sebagaimana diatur Pasal 5 Perma Uang hakim yang secara konkret memuat
Pengganti. pertimbangan yang berkaitan dengan
Lebih jauh lagi ketentuan pengenaan perlu atau tidaknya hakim menghukum
pidana uang pengganti yang diatur Terdakwa dengan pidana uang
dalam Pasal 5 Perma Uang Pengganti ini pengganti. Pelbagai putusan hakim
akan sangat tidak memberikan keadilan memperlihatkan adanya keberagaman
bagi Terpidana apabila Terpidana yang putusan seperti, Hakim menghukum
tidak menikmati harta benda hasil tindak Terpidana dengan pidana uang
pidana korupsi tersebut dikenakan pengganti sedangkan di sisi lain Hakim
pidana pembayaran uang pengganti. tidak menghukum Terpidana dengan
Terlebih lagi pasal ini juga membuka Pidana Uang Pengganti, walaupun
ruang bagi pengenaan pidana uang telah terjadi kerugian keuangan negara
pengganti kepada Terdakwa walaupun maupun terdapatnya sejumlah harta
tidak ada kerugian keuangan negara benda yang diperoleh dan dinikmati oleh
yang terjadi (dalam tindak pidana pelaku tindak pidana korupsi tersebut.
korupsi selain yang diatur dalam Pasal Uraian di atas mendasari penulis
2 dan Pasal 3 UU Korupsi seperti Suap untuk mengkaji dan menelusuri
dan Gratifikasi) dan Terdakwa juga tidak bagaimana penerapan Perma Uang
menikmati harta benda hasil korupsi Pengganti dalam usaha mengembalikan
karena telah dialihkan kepada pihak kerugian keuangan negara hasil dari
lain. Selain itu ketentuan Pasal 5 yang tindak pidana korupsi, khususnya

4 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
dalam konteks penentuan parameter perundang-undangan yang relevan,
pengenaan pidana uang pengganti bahan hukum sekunder dan bahan
yang diatur Perma tersebut. Dapatkah hukum tersier. Teknik pengumpulan
penerapan pidana pembayaran uang data yang digunakan dalam penelitian
pengganti melalui pengaturan yang ini adalah studi kepustakaan dan
demikian memberikan keadilan dan wawancara. Metode pengolahan data
kepasatian hukum bagi justisiabelen. melalui proses editing, dan analisis data
dilakukan secara kualitatif.

B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan C. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian ini menggunakan Tindak pidana korupsi dapat
pendekatan yuridis normatif, yaitu dijelaskan sebagai suatu perbuatan
pendekatan yang menggunakan konsepsi curang yaitu dengan menyelewengkan
legis positivis, yang memandang hukum atau menggelapkan keuangan negara
identik dengan norma-norma tertulis yang dimaksudkan untuk memperkaya
yang dibuat dan diundangkan oleh diri seseorang yang dapat merugikan
lembaga atau pejabat yang berwenang.6 negara. Umumnya, tindak pidana korupsi
Penelitian ini bersifat deksriptif dengan dilakukan secara rahasia, melibatkan
tujuan memperoleh gambaran yang elemen kewajiban dan keuntungan
menyeluruh, lengkap, dan sistematis secara timbal balik. Kewajiban dan
tentang permasalahan yang diteliti. keuntungan tersebut tidak selalu berupa
Data yang digunakan bersumber pada uang.7
data sekunder yang diperoleh dari Sebagai suatu kejahatan yang luar
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada biasa maka pemberantasan tindak
Pengadilan Negeri Padang berupa data pidana korupsi seakan-akan berpacu
putusan tindak pidana korupsi sebelum dengan menculnya berbagai macam
dan sesudah diterbikannya Perma Uang modus operandi yang semakin
Pengganti dan melalui wawancara canggih. Oleh sebeb itu, diperlukan
dengan Hakim Tipikor Padang. Selain suatu strategi yang tepat sebagai
itu, data sekunder juga mempergunakan upaya penanggulangaannya serta
bahan hukum primer berupa peraturan sinergi dan persamaan persepsi dari

6
Amiruddin & Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004), hlm. 133.
7
Aziz Syamsuuddin, Tindak Pidana Khusus (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), hlm. 15.

Jurnal Wawasan Yuridika 5


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
seluruh komponen bangsa. Selain itu, mengembalikan kerugian keuangan
pembuktian dari tindak pidana korupsi negara yang hilang sebagai akibat
sangat sulit karena modus operansinya dilakukannya perbuatan korupsi, baik
mengalami dinamisasi dari segala sisi itu dilakukan oleh perorangan maupun
sehingga dapat dikatakan invisible korporasi. Penyelamatan keuangan
crime yang sangat sulit memperoleh negara ini penting dilakukan, mengingat
prosedural pembuktiannya.8 fakta yang terjadi selama ini bahwa
Lord Acton mengemukakan “power pemberantasan tindak pidana korupsi
tends to corrupt, and absolute power corrupt yang dilakukan oleh aparat penegak
absolutely”. Kekuasaan cenderung untuk hukum hanya bisa menyelamatkan
korupsi dan kekuasaan yang absolut 10-15 persen saja dari total uang yang
cenderung korupsi absolut.9Korupsi dikorupsi.12
dapat diartikan memungut uang Dalam mewujudkan pemerintahan
bagi layanan yang sudah seharusnya yang bersih, pemberantasan korupsi
diberikan atau menggunakan wewenang merupakan salah satu prioritas demi
untuk mencapai tujuan yang tidak sah. mewujudkan masyarakat adil, makmur,
Korupsi adalah tidak melalukan tugas dan sejahtera. Dikatakan sebagai
karena lalai atau sengaja.10 Gejala korupsi prioritas, karena korupsi telah merasuki
itu muncul kata Soerjono Soekanto lini kehidupan masyarakat Indonesia,
ditandai dengan adanya penggunaan sehingga pola penanganannya pun
kekuasaan dan wewenang publik, untuk memerlukan cara khusus. Selain itu,
kepentingan pribadi atau golongan mengingat korupsi merupakan kejahatan
tertentu, yang sifatnya melanggar terorganisir yang dilakukan secara
hukum atau norma-norma lainnya.11 sistematis, terkait dengan kekuasaan,
Salah satu persoalan yang mendapat serta terkait pula dengan nasib orang
perhatian “lebih” dalam pemberantasan banyak karena adanya keuangan negara
korupsi adalah bagaimana yang dirugikan, maka tepat untuk

8
Dwi Setyo Budi Utomo, "Penjatuhan Pidana Bersyarat Bagi Koruptor Dalam Perspektif Upaya
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia," Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Volume V
Nomor 2 (Juli-Desember 2017), hlm. 102.
9
Ermansjah Djaja, Memberantas Korupsi Bersama KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Edisi Kedua,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hlm. 19.
10
Jawade Hafidz Arsyad, Korupsi Dalam Perspektif HAN (Hukum Administrasi Negara) (Jakarta: Sinar
Grafika, 2013), hlm. 5.
11
Marwan Effendy, Kapita Selekta Hukum Pidana, Perkembangan dan Isu-isu Aktual Dalam Kejahatan
Finansial dan Korupsi (Jakarta: Refensi, 2012), hlm. 5.
12
Ismansyah, "Penerapan dan Pelaksanaan Pidana Uang Pengganti dalam Tindak Pidana Korupsi,"
Jurnal Demokrasi Vol. VI No. 2 (2007), hlm. 44.

6 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
menggolongkan tindak pidana korupsi pihak.18 Sedangkan putusan menurut
sebagai tindak pidana khusus.13 hukum pidana menurut Lilik, yaitu:19
Secara bahasa, putusan bermakna Merupakan putusan yang diucapkan
hasil atau kesimpulan terakhir dari oleh hakim karena jabatannya dalam
sesuatu pemeriksaan perkara.14 Istilah persidangan perkara pidana yang
putusan atau keputusan pengadilan terbuka untuk umum setelah melakukan
dalam bahasa Belanda disebut uitspraak proses dan prosedural hukum acara
van de rechter dan dalam bahasa pidana pada umumnya berisikan amar
Inggris disebut verdict.15 Verdict dalam pemidanaan atau bebas atau pelepasan
ensiklopedia internasional semakna dari segala tuntutan hukum dibuat
dengan civil procedure, criminal procedure. dalam bentuk tertulis dengan tujuan
Dalam common law system, putusan- penyelesaian perkaranya.
putusan pengadilan disebut dengan case Berdasarkan perumusan Bab I Pasal 1
law.16 Angka 11 Kitab Undang-Undang Hukum
Dalam konteks hukum Indonesia Acara Pidana (KUHAP) yang dimaksud
dan dalam tulisan ini putusan yang putusan pengadilan adalah pernyataan
dimaksud adalah putusan hakim atau hakim yang diucapkan dalam sidang
putusan pengadilan. Putusan dalam pengadilan terbuka, yang dapat berupa
khasanah ilmu hukum dapat dibedakan pemidanaan atau bebas atau lepas
atas putusan perdata dan putusan dari segala tuntutan hukum dalam hal
pidana.17 Menurut Sudikno putusan serta menurut cara yang diatur dalam
dalam hukum perdata diartikan sebagai Undang-Undang. Hakim merupakan
suatu pernyataan oleh hakim sebagai orang yang mengadili perkara dalam
pejabat negara yang diberi wewenang, pengadilan atau mahakamah. Berhakim
untuk itu diucapkan di persidangan artinya minta diadili perkaranya;
dan bertujuan untuk mengakhiri suatu menghakimi artinya berlaku sebagai
perkara atau sengketa antara para hakim terhadap seseorang; kehakiman

13
Kristwan Genova Damanik, "Antara Uang Pengganti dan Kerugian Keuangan Negara dalam Tindak
Pidana Korupsi," Jurnal Masalah-Masalah Hukum Vol. 45 No. 1 (Januari 2016), hlm. 1-10.
14
Yan Pramadya Puspa, Kamus Hukum (Semarang: Aneka Ilmu, 1977), hlm. 695.
15
Jonaedi Efendi, Rekonstruksi Dasar Pertimbangan Hukum Hakim (Depok: Prenadamedia Group, 2018),
hlm. 79.
16
Ibid.
17
Dey Ravena, "Konsep Hukum Progresif Dalam Penegakan Hukum Di Indonesia," Jurnal Wawasan
Yuridika Vol. 23 No. 2 (September 2010), hlm. 160.
18
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata di Indonesia (Yogyakarta: Liberty, 1999), hlm. 175.
19
Jonaedi Efendi, op.cit., hlm. 81.

Jurnal Wawasan Yuridika 7


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
artinya urusan hukum dan pengadilan, adalah karena adanya suatu perbuatan
ada kalannya istilah hakim dipakai yang melanggar atau gangguan.
oleh orang budiman, ahli dan orang Uang pengganti merupakan
bijaksana.20 suatu bentuk hukuman atau pidana
Menurut M.W.Patti Peilohy, tambahan dalam perkara korupsi. Pada
istilah uang pengganti kurang begitu hakekatnya baik secara hukum maupun
dikenal dalam masyarakat indonesia. doktrin, Hakim tidak diwajibkan
Dalam kehidupan dan pergaulan selalu menjatuhkan pidana tambahan.
dan masyarakat Indonesia.21 Dalam Walaupun demikian khusus untuk
kehidupan dan pergaulan dan perkara korupsi hal tersebut perlu untuk
masyarakat lebih sering dikenal dengan diperhatikan sebab korupsi adalah suatu
penyebutan uang ganti rugi atau dengan perbuatan yang bertentangan dengan
kata lain lebih sering dengan istilah hukum yang merugikan atau setidak-
uang ganti rugi daripada istilah uang tidaknya dapat merugikan keuangan
pengganti. Dalam masyarakat hukum negara. Sehingga meskipun uang
adat, masalah uang ganti rugi bukanlah pengganti hanyalah pidana tambahan
sesuatu yang baru. bahkan delik-delik namun adalah sangat tidak bijaksana
adat masalah ganti rugi memegang apabila membiarkan terdakwa tidak
peranan sedemikian pentingnya sebagai membayar uang pengganti sebagai cara
salah satu usaha untuk menyeimbangkan untuk memulihkan kerugian negara. 22
lagi suatu keadaan seperti semula. Jadi Meskipun dalam UU Tipikor telah
ganti rugi itu dihubungkan dengan mencantumkan mengenai jangka waktu
adanya pelanggaran. Secara sederhana pembayaran denda dan konsekuensi
dapat dijelaskan bahwa ganti rugi itu hukum jika terpidana tidak membayar
menunjukkan adanya suatu ketidak harta benda yang mencukupi untuk
seimbangan, yaitu adanya perbuatan pembayaran uang pengganti. Namun
yang menimbulkan kerugian dan dalam undang-undang tersebut hanya
kerugian itu perlu diseimbangkan lagi menetapkan rumusan sederhana
dan untuk keseimbangan itu perlu mengenai besarnya uang pengganti
dilakukan pergantian sebagai suatu yaitu sebanyak-banyaknya adalah sama
reaksi. Jadi ketidakseimbangan itu dengan harta benda yang diperoleh

20
Lilik Mulyadi, Putusan Hakim dalam Hukum Acara Pidana: Teori, Praktek, Teknik Penyusunan dan
Permasalahannya (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2010), hlm. 125.
21
M.W. Patti Pelohy, Antara tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan Putusan Hakim/Pengadilan Mengenai
Pembayaran Uang Pengganti, Bagian I, (Ujung Pandang: Dipajaya, 1994), hlm. 7.
22
Indriyanto, Uang Pengganti (Jakarta: Citra Aditya Bakti, 1998), hlm. 6.

8 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
dari korupsi, maka dapat ditafsirkan sama berkaitan dengan penerapan
besarnya uang pengganti dapat dihitung Perma Uang Pengganti.
berdasarkan nilai harta terdakwa yang Penerapan Perma pidana uang
diperoleh dari tindak pidana korupsi pengganti dalam praktik penegak
yang didakwakan. hukum terhadap tindak pidana korupsi
Setelah dikaji secara komprehensif, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
terdapat beberapa permasalahan yang pada Pengadilan Negeri Padang dapat
berkaitan dengan uang pengganti yang diketahui melalui putusan pidana yang
belum dapat dijawab di dalam UU dijatuhkan terhadap terpidana. Oleh
Tipikor, permasalah tersebut menyakut sebab itu, dalam rangka mengetahui
beberapa hal, yaitu:23 pertimbangan hakim dalam menerapkan
pidana uang pengganti kepada
1. Parameter perhitungan besaran uang Terpidana Korupsi, berikut penulis
pengganti; sajikan, beberapa putusan pidana uang
2. Persinnggungan antara pidana pengganti dari tahun 2015-2017.
tambahan perampasan barang
dengan uang pengganti;
3. Prosedur eksekusi uang pengganti,
penyitaan, pelelangan, dan
pelaksanaan penjara pengganti.

Berdasarkan hal tersebut maka


Mahkamah Agung Republik Indonesia
mengeluarkan Peraturan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 5
tahun 2014 tentang Pidana Tambahan
Uang Pengganti. Perma Uang Pengganti
merupakan ketentuan hukum yang
diterbitkan oleh Mahkamah Agung
untuk menjelaskan ketentuan Pasal 18 UU
Korupsi. Sehingga ketika masalah di atas
diharapkan dapat dijawab dan penegak
hukum mempunyai pemahaman yang

23
Penjelasan Perma Uang Pengganti.

Jurnal Wawasan Yuridika 9


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
Tabel 1
Putusan Pembayaran Uang Pengganti dalam Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
Negeri Padang Setelah diterbitkannya Perma Uang Pengganti (Tahun 2015-2017)
Uang pengganti Pertimbangan
No Nomor Delik Kerugian keuangan Tuntutan JPU Putusan Hakim Hakim dalam
Putusan yang negara (Rp) (Rp) menetapkan uang
Dilanggar pengganti

1 8/Pid.Sus- Pasal 3 Rp.668.265.182, 668.265.182 668.265.182 Sesuai dengan


TPK/2015/PN juncto berdasarkan Laporan tuntutan JPU dan
Pdg, a.n. Pasal 18 Audit Pembangunan berdasarkan
Suezinovi ayat (1) Prasarana Air Baku di keterangan saksi,
Rustamadji. huruf a Sungai Duo Tahun keterangan
dan huruf 2012 Nomor : Terdakwa, dan hasil
b, ayat (2) 700/05/Kh/Inspektorat- Laporan Audit
dan ayat 2014 Tanggal 21 Inspektorat serta
(3) Oktober 2014 barang bukti yang
diperlihatkan
dipersidangan

2 3/Pid.Sus- Pasal 3 Rp337.447.859,87, 337.447.859 337.447.859. Sesuai dengan


TPK/2016/PN sesuai dengan hasil tuntutan JPU dan
Pdg, a.n. audit penghitungan berdasarkan
Bastian M kerugian keuangan keterangan saksi,
Sinaga, St Bin negara dari BPKP keterangan
M.E Sinaga Propinsi Sumbar Terdakwa, dan hasil
Laporan Audit
Inspektorat serta
barang bukti yang
diperlihatkan
dipersidangan

3 6/Pid.Sus- Pasal 2 Rp. 10.046.964.400 10.046.964.400 - Tidak Terdapat


TPK/2016/PN ayat (1) Jo Pertimbangan hakim
Pdg, a.n. Joni Pasal 18 yang secara Jelas
Amir. memutuskan
besaran uang
pengganti yang
dijatuhkan kepada
Terdakwa

4 7/Pid.Sus- Pasal 2 9.519.622.800 9.519.622.800 1.344.756.011 Uang Pengganti


TPK/2016/PN ayat (1) Jo yang harus
Pdg, a.n. Pasal 18 dibayarkan
Endang Terdakwa kepada
Kusrianto negara adalah
sebesar uang yang
dinikmati oleh
Terdakwa

5 10/Pid.Sus- Pasal 3 Jo. 234.440.566 234.440.566 234.440.566 Sesuai dengan


TPK/2016/PN Pasal 18 tuntutan JPU dan
Pdg, a.n. ayat (1) berdasarkan
Muhammad huruf b, keterangan saksi,
Dahril Lubis keterangan

10 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
Alias M. ayat (2), Terdakwa, dan hasil
Dahril Lubis ayat (3) Laporan Audit
Inspektorat serta
barang bukti yang
diperlihatkan
dipersidangan

6 15/Pid.Sus- Pasal 3 Jo 960.686.240 Laporan 960.686.240 - Tidak Terdapat


TPK/2016/PN pasal 18 hasil Audit dalam Pertimbangan hakim
Pdg, a.n. ayat (1) rangka perhitungan yang secara Jelas
Sudarno huruf b kerugian keuangan memutuskan
Prasetyo ayat (2) negara (PKKN) atas besaran uang
Utomo dan (3) Dugaan Tindak pengganti yang
Pidana Korupsi dijatuhkan kepada
Pembangunan Terdakwa
Prasarana Dasar (PSD)
Penataan dan
Revitalisasi Kawasan
Jenjang Seribu Kota
Bukittinggi tahun 2013
Nomor surat :
200/PW03/5/2016
Tanggal 15 Januari
2016 oleh Badan
Pengawas Keuangan
dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi
Sumatera Barat

7 19/Pid.Sus- Pasal 3 jo Rp800.000.000, 800.000.000 - Tidak Terdapat


TPK/2016/PN Pasal 18 berdasarkan laporan Pertimbangan hakim
Pdg, a.n. ayat (1) hasil perhitungan yang secara Jelas
Helwis huruf b, kerugian keuangan memutuskan
ayat (2) negara/daerah besaran uang
dan ayat Inspektorat Kota pengganti yang
(3) Padang dalam surat dijatuhkan kepada
Nomor : Terdakwa
700.1075/Insp.XI/2015
tanggal 27 Nopember
2015.

8 1/Pid.Sus- Pasal 12 Hadiah uang sejumlah 355.600.000 355.600.000, Penjatuhan uang


TPK/2017/PN huruf a Rp440.000.000,00 pengganti
Pdg, a.n. tersebut diberikan didasarkan karena
Farizal agar Terdakwa pada Terdakkwa telah
tingkat penuntutan mengembalikan
tidak melakukan sebagain kerugian
penahanan badan, keuangan negara
membuatkan
keberatan / eksepsi
atas Surat Dakwaan
dan membantu
mengurus perkara
Xaveriandy Sutanto
agar hukumannya
ringan

Jurnal Wawasan Yuridika 11


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
9 5/Pid.Sus- Pasal 2 3.600.000.000, 2.600.000.000 2.600.000.000 Penjatuhan uang
TPK/2017/PN ayat (1) Jo Berdasarkan Laporan pengganti
Pdg, a.n. Pasal 18 Hasil Audit Nomor didasarkan karena
Emry Sain ayat (1) SR-2566/PW03/5/2016 Terdakkwa telah
huruf b, tanggal 20 Oktober mengembalikan
ayat (2) 2016 sebagain kerugian
dan ayat keuangan negara
(3)

10 8/Pid.Sus- Pasal 2 552.756.821, 552.756.821 552.756.821 Sesuai dengan


TPK/2017/PN ayat (1) Jo berdasarkan hasil tuntutan JPU dan
Pdg, a.n. Pasal 18 perhitungan Badan berdasarkan
Maiko ayat (1) Pengawasan keterangan saksi,
Candra huruf b Keuangan dan keterangan
Pembangunan Terdakwa, dan hasil
Perwakilan Propinsi Laporan Audit
Sumatera Barat Inspektorat serta
barang bukti yang
diperlihatkan
dipersidangan

11 22/Pid.Sus- Pasal 2 - - 120.000.000 Tidak Terdapat


TPK/2017/PN ayat (1) Jo Pertimbangan hakim
Pdg, a.n. Pasal 18 yang secara Jelas
Hernowo UU memutuskan
Anung besaran uang
Wibowo pengganti yang
dijatuhkan kepada
Terdakwa

12 43/Pid.Sus- Pasal 3 jo 150.000.000 150.000.000 - Tidak Terdapat


TPK/2017/PN Pasal 18 Pertimbangan hakim
Pdg, a.n. Ayat (1) yang secara Jelas
Akhiarli huruf b, memutuskan
Ayat (2), besaran uang
dan Ayat pengganti yang
(3) dijatuhkan kepada
Terdakwa

Sumber: SIPP PN Padang, dan Repository putusan MA, diakses terakhir tanggal 10 Desember
2018.

12 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
Berdasarkan uraian di atas dapat Berdasarkan hasil wawancara
diketahui bahwa terdapat beragam dengan Hakim di Pengadilan Tindak
putusan pemidanaan yang diajtuhkan Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
hakim dalam mempertimbangkan Padang, diketahui bahwa terhadap
pidana uang pengganti yang dapat putusan tersebut terdapat beberapa
dikenakan kepada terpidana. Sebagian kemungkinan yang menjadi alasan
putusan menunjukkan bahwa hakim hakim untuk tidak menerapkan pidana
berpedoman kepada hasil audit/ uang pengganti kepada Terdakwa,
laporan kerugian keuangan negara yang yaitu pertama, kerugian keuangan
didakwakan dan dituntut oleh Penuntut negara yang terjadi telah dipenuhi
Umum. Namun masih terdapat putusan dan dibebankan kepada Terpidana
hakim yang tidak menjatuhkan pidana yang secara bersama-sama terlibat
uang pengganti kepada terpidana dalam tindak pidana korupsi, namun
meskipun telah terjadi dugaan kerugian penuntutan dan pemeriksaan terhadap
keuangan negara berdasarkan hasil Terpidana tersebut terpisah. Kedua,
audit/laporan lembaga yang berwenang terpidana tidak menikmati uang hasil
melakukan penghitungan kerugian tindak pidana korupsi tersebut karena
keuangan negara. Seperti dalam putusan dialihkan kepada pihak lain. 24
hakim Nomor 6/Pid.Sus-TPK/2016/ Namun lebih lanjut dijelaskan oleh
PN Pdg, atas nama Joni Amir, dalam Hakim bahwa pertimbangan demikian
dakwaan dan tuntutan Penuntut Umum seharusnya dimuat secara jelas oleh
berdasarkan penghitungan kerugian Hakim yang memutuskan untuk
keuangan negara diketahui bahwa menerapkan atau tidak menerapkan
terdapat kerugian keuangan negara pidana uang pengganti kepada
sebesar Rp. 10.046.964.400. Namun, Terpidana tindak pidana korupsi.
hakim tidak menjatuhkan pidana uang Sehingga terhadap putusan tersebut
pengganti kepada Terpidana. Melalui apabila dilakukan upaya hukum oleh
pertimbangannya hakim tidak membuat pihak yang merasa tidak puas tidak
pertimbangan yang secara langsung dapat dibantahkan.
menggambarkan apa yang menjadi Selain itu, dari 12 (dua belas) putusan
dasar pertimbangan hakim untuk tidak di atas, dapat diketahui bahwa terdapat
menjatuhkan pidana uang pengganti putusan hakim yang menghukum
kepada Terpidana. terpidana untuk membayar pidana uang

24
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 10 Desember 2018, pukul 11.00.

Jurnal Wawasan Yuridika 13


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
pengganti walaupun dalam dakwaan pemeriksaan pengadilan, selain itu
dan tuntutan Penuntut Umum tidak alasan hakim menjatuhkan pidana uang
terdapat kerugian keuang negara dan pengganti yang lebih ringan berkaitan
tidak menuntut pembayaran pidana dengan alasan yang sama pidana
uang pengganti. Seperti yang terdapat pengganti tidak dibayarkan, atau karena
dalam putusan hakim Nomor 22/ hakim membagi secara proporsional
Pid.Sus-TPK/2017/PN Pdg atas nama pidana uang pengganti yang harus
Hernowo Anung Wibowo, dalam dibayarkan untuk mengembalikan
putusannya hakim menjatuhkan pidana kerugian keuangan negara.26
uang pengganti sebesar Rp. 120.000.000 Selanjutnya, terkait dengan pidana
(seratus dua puluh juta rupiah). penjara pengganti apabila uang
Terkait hal ini, Hakim menjelaskan pengganti yang diputuskan oleh Hakim
bahwa dalam membuat putusan tidak dibayarkan dalam jangka waktu
hakim memang berdasarkan pada satu bulan maka pidana uang pengganti
tuntutan Penuntut Umum, namun itu diganti dengan pidana penjara
dalam hal-hal tertentu hakim diberikan pengganti selama waktu tertentu sesuai
hak berdasarkan fakta yang terjadi dengan Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang
dipersidangan untuk memutuskan suatu Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-
pidana di luar tuntutan penuntut umum, Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
sehingga penilaian hakim terhadap Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
fakta-fakta yang terjadi dipersidangan yang menjelaskan bahwa “Dalam hal
sanganlah penting.25 Namun, terhadap terpidana tidak mempunyai harta benda
hal ini tentu seharusnya Penuntut Umum yang mencukupi untuk membayar
juga memperhatikan fakta-fakta yang uang pengganti sebagaimana dimaksud
terungkap di Persidangan. dalam ayat (1) huruf b, maka dipidana
Selanjutnya terkait dengan putusan dengan pidana penjara yang lamanya
hakim menghukum terpidana untuk tidak melebihi ancaman maksimum
membayar pidana uang pengganti yang dari pidana pokok yang sesuai dengan
tidak sama dengan dakwaan dan tuntutan ketentuan dalam undang-undang ini
Penuntut Umum, maka menurut Hakim dan lamanya pidana tersebut sudah
bahwa hakim mendasarkan pada ditentukan dalam putusan pengadilan.
pertimbangan yang terdapat selama

25
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 10 Desember 2018, pukul 11.00.
26
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 10 Desember 2018, pukul 11.00.

14 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
Namun dalam putusan hakim yang dipertegas oleh Pasal 1 Perma Uang
Nomor 7/Pid. Sus-TPK/2016/PN Pdg. Pengganti, ditujukan apabila ternyata
atas nama Endang Kusrianto, hakim dalam hasil pemeriksaan di persidangan
bukan menjatuhkan pidana penjara diketahui bahwa terdakwa memperolah
pengganti apabila Terpidana tidak harta hasil korupsi yang lebih besar
dapat membayar uang pengganti dari kerugian keuangan negara yang
tersebut melainkan menjatuhkan pidana terjadi. Namun dalam hal tertentu
kurungan pengganti. Dalam putusan penentuan harta benda yang diperoleh
tersebut hakim menjatuhkan pidana tersebut sangat sulit untuk dihitung
kurungan Penggati selama 2 (dua) tahun, dan dibuktikan sehingga hakim tetap
meskipun dalam tuntutannya Penuntut berpedoman kepada kerugian keuangan
Umum telah menuntut pidana penjara negara yang telah dihitung dan dituntut
pengganti selama 4 (empat) tahun 3 penuntut umum.28
(tiga) bulan. Terkait hal ini hakim tidak Selanjutnya hakim juga menjelaskan
memberikan penjelasan lebih lanjut.27 bahwa, frasa harta benda yang diperoleh
Apabila putusan tersebut Terdakwa dari hasil tindak pidana
dibandingkan dengan ketentuan dalam korupsi tersebut perlu dipisahkan
Perma Uang Pengganti maka dapat pemahamannya dengan hasil tindak
dijelaskan beberapa hal, yaitu Pertama pidana korupsi yang dinikmati.
Berkaitan dengan Pasal 1 Perma Uang Alasannya karena seorang terdakwa
Pengganti telah menegaskan bahwa memperoleh hasil tindak pidana korupsi
“penentuan jumlah pembayaran uang mungkin sama atau melebihi dari
pengganti tindak pidana korupsi kerugian keuangan negara yang terjadi,
adalah sebanyak-banyaknya sama tapi mungkin dia tidak menikmati
dengan harta benda yang diperoleh hasil tindak pidana korupsi tersebut,
dari tindak pidana korupsi dan bukan atau hanya menerima sedikit hasil
semata-mata sejumlah kerugian negara tindak pidana korupsi tersebut setelah
yang diakibatkan.” Terkait dengan hal menyetorkannya keberbagai pihak yang
ini, menurut penjelasan Hakim dapat kepadanya tidak dilakukan pemeriksaan
diketahui bahwa dasar pengenaan hukum.29Hal ini sejalan dengan ketentuan
pidana uang pengganti yang demikian Pasal 5 Perma Uang Pengganti yang

27
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 10 Desember 2018, pukul 11.00.
28
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00.
29
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00.

Jurnal Wawasan Yuridika 15


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
menjelaskan bahwa “dalam hal harta terdakwa tidak diketahui secara pasti
benda yang diperoleh dari tindak pidana jumlahnya, uang pengganti dapat
korupsi tidak dinikmati oleh Terdakwa dijatuhkan secara proporsional dan
dan telah dialihkan kepada pihak lain, objektif sesuai dengan peran masing-
uang pengganti tetap dapat dijatuhkan masing terdakwa dalam tindak pidana
kepada Terdakwa sepanjang terhadap korupsi yang dilakukan” mempunyai
pihak lain tersebut tidak dilakukan tugas untuk menentukan besaran uang
penuntutan, baik dalam tindak pidana pengganti kepada Terpidana.
korupsi maupun tindak pidana lainnya Kemudian, Pasal 2 Perma Uang
seperti tindak pidana pencucian uang. Pengganti juga dinyatakan bahwa hasil
Namun hakim juga menjelaskan korupsi yang telah disita terlebih dahulu
bahwa penentuan pidana uang pengganti oleh penyidik harus diperhitungkan
yang demikian menjadi tugas berat hakim dalam menentukan jumlah uang
dalam menentukan dasar penentuan pengganti yang harus dibayarkan
pidana uang pengganti tersebut.30 Oleh terpidana. Menurut Hakim tujuannya
sebab itu, jika kita melihat putusan adalah agar Hakim dapat menentukan
hakim, dapat diketahui bahwa dalam besaran uang pengganti yang akan
dakwaan, tuntutan maupun putusan dibebankan dalam hal tindak pidana
hakim terhadap penjatuhan pidana uang korupsi yang dilakukan secara bersama-
pengganti, Penuntut Umum dan Hakim sama dan diadili secara berbarengan.32
berpijak pada pemahaman bahwa Sedangkan Pidana tambahan uang
tindakan yang dilakukan Terdakwa pengganti tidak dapat dijatuhkan secara
dengan melakukan sesuatu atau tidak tanggung renteng. Apabila harta benda
melakukan sesuatu yang mengakibatkan yang diperoleh masing-masing terdakwa
sejumlah kerugian keuangan negara, tidak diketahui secara pasti jumlahnya,
mengakibatkan terdakwa memperoleh uang pengganti dapat dijatuhkan
harta hasil tindak pidana korupsi secara proposional dan objektif sesuai
tersebut.31 Terkait dengan penentuan dengan peran masing-masing terdakwa
uang pengganti, hakim berdasarkan dalam tindak pidana korupsi yang
Pasal 4 ayat (2) Perma Uang Pengganti dilakukannya.33
yang menjelaskan bahwa “apabila harta Dalam praktek di Pengadilan Negeri
benda yang diperoleh masing-masing Padang, setelah diterbitkannya Perma

30
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00.
31
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00.
32
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00.
33
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00.

16 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
Uang Pengganti ini, maka dapat dilihat ratus lima puluh Sembilan rupiah),
dalam beberapa putusan hakim bahwa sebagaimana yang disita oleh Penuntut
hasil korupsi telah disita terlebih dahulu Umum untuk disetor ke Kas Daerah
oleh penyidik harus diperhitungkan melalui Dinas Prasarana Jalan Tata
dalam menentukan jumlah uang Ruang dan Pemukiman (Prasjaltarkim)
pengganti yang harus dibayarkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat,
terpidana, telah dilaksanakan oleh sisanya sejumlah Rp. 2.477.603,00 (dua
Penegak Hukum walaupun penyitaan juta empat ratus tujuh puluh tujuh ribu
terhadap hasil korupsi tersebut tidak enam ratus tiga rupiah) dikembalikan
diterapkan dalam semua perkara korupsi kepada Terdakwa Bastian M Sinaga, St
yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dalam Bin M.E Sinaga.
putusan Nomor 8/Pid.Sus-TPK/2015/ Selanjutnya, berkaitan dengan
PN Pdg atas nama Terdakwa Suezinovi lamanya pidana penjara pengganti
Rustamadji dan putusan nomor Putusan yang diatur dalam Pasal 8 Perma Uang
Nomor 3/Pid.Sus-TPK/2016/PN Pdg, Pengganti yang menyatakan bahwa
atas nama Terdakwa Bastian M Sinaga. lamanya penjara pengganti yang dapat
Terdakwa Suezinovi Rustamadji dijatuhkan adalah setinggi-tingginya
dihukum untuk membayar pidana ancaman pidana pokok atas pasal yang
uang pengganti sebesar Rp668.265.182 dinyatakan terbukti dan dalam hal
(enam ratus enam puluh delapan juta ancaman pidana pokok atas pasal yang
dua ratus enam puluh lima ribu seratus dinyatakan terbukti adalah pidana
delapan puluh dua rupiah), sesuai penjara seumur hidup maka maksimum
dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum pidana penjara pengganti adalah 20
yang didasarkan pada Laporan Audit tahun.
Pembangunan Prasarana Air Baku di Dilihat dari penerapan pidana
Sungai Duo Tahun 2012 Nomor: 700/05/ uang pengganti yang dijabarkan dalam
Kh/Inspektorat-2014 Tanggal 21 Oktober uraian tabel 1 di atas, dapat diketahui
2014, sebagaimana yang disita oleh bahwa penerapan pidana penjara
Penuntut Umum untuk disetor ke Kas pengganti dalam hal Terpidana tidak
Negara melalui Kementerian Pekerjaan dapat membayar uang pengganti
Umum RI, sisanya sejumlah Rp. 34.818.- meskipun telah diusahakan melalui
(tiga puluh empat juta delapan ratus harta kekayaannya belum optimal
delapan belas rupiah) dikembalikan dilaksanakan. Dalam praktek penegakan
kepada Ananta Kumara Gupta. hukum di Pengadilan Tindak Pidana
Terdakwa Bastian M Sinaga Korupsi pada Pengadilan Negeri
dihukum untuk membayar pidana uang Padang, hakim menjatuhkan pidana
pengganti sebesar Rp. 337.447.859,00 penjara pengganti uang pengganti
(tiga ratus tiga puluh tujuh juta empat yang cukup bervariatif, ada yang hanya
ratus empat puluh tujuh ribu delapan dalam hitungan bulan seperti dalam

Jurnal Wawasan Yuridika 17


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
putusan Nomor 10/Pid.Sus-TPK/2016/ penuntut umum menuntut pidana uang
PN Pdg, atas nama Muhammad Dahril pengganti relatif singkat dalam hitungan
Lubis, hakim hanya menjatuhkan pidana 2-4 (dua sampai) tahun penjara, namun
penjara pengganti 2 (dua) bulan penjara hakim tetap menjatuhkan pidana penjara
apabila uang pengganti tidak dibayarkan pengganti dalam hitungan bulan.
sebesar Rp. 234.440.566. Dalam Penerapan Perma Uang
Selain itu, juga terdapat kekeliruan Pengganti di Pengadilan Tindak Pidana
hakim dalam menjatuhkan pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
pengganti, yaitu dengan menjatuhkan hakim telah mencoba mengusahakan
pidana kurungan kepada Terpidana, dapat diterapkannya teori kemanfaatan
seperti dalam putusan Nomor 7/Pid. dalam putusannya. Pelopor teori
Sus-TPK/2016/PN Pdg, atas nama kemanfaatan menginginkan bahwa
Endang Kusrianto, dalam putusannya hukum dapat memberikan kemanfaatan
hakim menjatuhkan pidana kurungan (kebahagiaan) bagi setiap individu.
selama 2 (dua) tahun kepada Terpidana, Namun, jika kebahagiaan tersebut tidak
meskipun dalam tuntutannya Penuntut mungkin tercapai, maka diupayakan
Umum menuntut dengan pidana penjara dapat dinikmati oleh sebanyak-banyak
pengganti. mungkin individu dalam masyarakat
Berdasarkan data yang dijelaskan (bangsa) tersebut. (the greats happiness
dalam Tabel 1, dapat diketahui bahwa for the greatest number of people).
hakim belum mau menjatuhkan pidana Dalam penerapannya hakim telah
penjara pengganti sesuai dengan mengusahakan terciptanya kemanfataan
Pasal 8 Perma Uang Pengganti yaitu yang lebih bagi masyarakat melalui
sama dengan maksimum ancaman pengusahaan yang sebesar-besarnya
pidana pokok. Menurut Hakim, Hakim untuk menghukum Terdakwa tindak
menjatuhkan pidana penjara pengganti pidana korupsi serta mengembalikan
demikian juga didasarkan atas tuntutan kerugian keuangan negara.
dari penuntut umum.34 Namun menurut MahkamahAgung melalui penerbitan
Penulis, Hakim mempunyai hak untuk Perma Uang Pengganti, pada prinsipnya
menentukan lamanya penjatuhan pidana menginginkan Terdakwa korupsi dapat
penjara pengganti, di luar tuntutan dimintakan pertanggungjawabannya
penuntut umum, selain itu berdasarkan untuk membayar pidana uang pengganti
data yang ada dalam tabel 1, meskipun terhadap Tindak Pidana Korupsi yang

34
Wawancara dengan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Padang,
tanggal 11 Desember 2018, pukul 13.00.

18 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
telah dia lakukan. Selain itu, melalui keyakinannya. Sehingga dapat tercapai
ketentuan perma tersebut, sebenarnya keadilan bagi setiap Terpidana sekaligus
Mahkamah Agung memberikan kemanfaatan bagi sebanyak-banyaknya
kepastian kepada hakim untuk dapat orang.
dengan tenang membebankan Terdakwa Sedangkan jika dilihat dari aspek
yang tidak menikmati hasil tindak teori penegakan hukum, penegakan
pidana korupsi karena telah dialihkan hukum terhadap tindak pidana korupsi
kepada pihak lain untuk membayar khususnya terhadap penerapan Perma
pidana uang pengganti. Namun hal Uang Pengganti terkendala dari aspek
ini perlu digaris bawahi, bahwa hakim penegak hukum itu sendiri atau dengan
dalam membebankan kepada Terdakwa kata lain kendala itu dipengaruhi
yang tidak menikmati hasil tindak oleh hakim itu sendiri. Hakim dalam
pidana korupsi perlu memperhatikan penerapan Perma Uang Pengganti lebih
keadilan bagi Terdakwa. Hakim tetap memperhatikan fakta yang terungkap
harus memperhatikan keadilan dengan dipersidangan dan keyakinan hakim dari
melihat keadaan Terdakwa. Sehingga pada memperhatikan ketentuan Perma
penjatuhan pidana uang pengganti Uang Pengganti. Dalam Penerapan
tersebut tidak berdampak pula kepada pidana uang pengganti hakim lebih
keutuhan keluarganya, padahal berdasarkan kepada keadilan bagi
Terdakwa tidak menikmati. Oleh sebab Terdakwa Korupsi.
itu, diperlukan pertimbangan hakim Oleh sebab itu, berdasarkan uraian
yang matang yang disertai dengan di atas dapat diketahui bahwa dalam
keyakinan penuh untuk membebankan penerapan Perma Uang Pengganti,
kepada Terdakwa yang tidak menikmati penegak hukum khususnya Hakim telah
hasil tindak pidana korupsi membayar menerapkan sebagian dari Ketentuan
uang pengganti. Perma Uang Pengganti, namun
Dilihat dari aspek penerapan penerapan tersebut belum merata dalam
dalam praktek pengenaan kewajiban setiap putusan. Hal ini dipengaruhi oleh
pembayaran pidana uang pengganti pandangan hakim yang masih belum
kepada Terdakwa tindak pidana bersesuaian dengan ketentuan yang
korupsi, hakim belum bisa menerapkan/ diatur dalam Perma Uang Pengganti.
memberikan kemanfaatan yang besar Namun dalam beberapa ketentuan
bagi masyarakat maupun keadilan pidana uang pengganti, dapat diketahui
bagi Terpidana. Hakim harus lebih bahwa hakim telah melaksanakan
memperhatikan dasar pengenaan pidana ketentuan dalam Perma Uang Pengganti
uang pengganti dan mempedomani seperti ketentuan Pasal 2, 4 ayat (2), 5,
ketentuan dasar pengenaan pidana uang dan 9 Perma Uang Pengganti.
pengganti disamping memperhatikan
fakta yang terungkap dipersidangan dan

Jurnal Wawasan Yuridika 19


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
D. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
Penerapan Perma Uang Pengganti
dalam putusan hakim bagi Terdakwa Adriano. "Pidana Pengganti Denda
tindak pidana korupsi dapat diketahui Sebagai Bentuk Substitusi Pidana
bahwa penegak hukum khususnya Dalam Pertanggungjawaban Pidana
Hakim telah menerapkan sebagian dari Korporasi." Jurnal Hukum Justitia Vol.
Ketentuan Perma Uang Pengganti, namun 1 Nomor 1 (April 2017).
penerapan tersebut belum merata dalam
setiap putusan. Hal ini dipengaruhi oleh Arsyad, Jawade Hafidz. Korupsi Dalam
pandangan hakim yang masih belum Perspektif HAN Hukum Administrasi
bersesuaian dengan ketentuan yang Negara. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.
diatur dalam Perma Uang Pengganti.
Namun dalam beberapa ketentuan Agustina, Shinta. Asas Lex Specialis
pidana uang pengganti, dapat diketahui Derogat Legi Generali dalam Penegakan
bahwa hakim telah melaksanakan Hukum Pidana. Depok: Themis Book,
ketentuan dalam Perma Uang Pengganti 2014.
seperti ketentuan Pasal 2, 4 ayat (2), 5,
dan 9 Perma Uang Pengganti. Atmasasmita, Romli. Kapita Selekta
Hukum Pidana dan Kriminologi.
Bandung: Mandar, 1995.

Chaerudin et al. Strategi Pencegahan


& Penegakan Hukum Tindak Pidana
Korupsi. Bandung: Refika Aditama,
2009.

Chazawi, Adami. Hukum Pidana Korupsi.


Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Danil, Elwi. Korupsi konsep. Tindak


Pidana dan Pemberantasannya. Jakarta:
Rajawali Pers, 2011.

Djaja, Ermansjah. Memberantas Korupsi


Bersama KPK Komisi Pemberantasan
Korupsi. Edisi Kedua. Jakarta: Sinar
Grafika, 2010.

20 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
Damanik, Kristwan Genova. "Antara dalam Tindak Pidana Korupsi." Jurnal
Uang Pengganti dan Kerugian Demokrasi Vol. VI No. 2 (2007).
Keuangan Negara dalam Tindak
Pidana Korupsi." Jurnal Masalah- Lukas, Ade Paul. "Efektivitas Pidana
Masalah Hukum Jilid 45 No. 1 (Januari Pembayaran Uang Pengganti Dalam
2016). Tindak Pidana Korupsi." Jurnal Dinamika
Hukum Vol. 10 Nomor 2 (Mei 2010).
Efendi, Jonaedi. Rekonstruksi Dasar
Pertimbangan Hukum Hakim. Depok: Mertokusumo, Sudikno. Hukum
Prenadamedia Group, 2018. Acara Perdata di Indonesia. Yogyakarta:
Liberty, 1999.
Effendy, Marwan. Kapita Selekta Hukum
Pidana. Perkembangan dan Isu-isu Mulyadi, Lilik. Putusan Hakim dalam
Aktual Dalam Kejahatan Finansial Hukum Acara Pidana: Teori. Praktek.
dan Korupsi. Jakarta: Refensi, 2012. Teknik Penyusunan dan Permasalahannya.
Bandung: Citra Aditya Bakti, 2010.
Indonesia. Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2002 tentang Komisi Pelohy, M.W. Patti. Antara tuntutan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jaksa Penuntut Umum dan Putusan Hakim/
Pengadilan Mengenai Pembayaran Uang
_________. Undang-Undang Nomor 31 Pengganti. Bagian I. Ujung Pandang:
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Dipajaya, 1994.
Tindak Pidana Korupsi.
Prakoso, Joko. Masalah Ganti Rugi
_________. Undang-Undang Nomor dalam KUHP. Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
20 Tahun 2001 tentang Perubahan
Terhadap Undang-Undang Nomor 31 Puspa, Yan Pramadya. Kamus Hukum.
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Semarang: Aneka Ilmu, 1977.
Tindak Pidana Korupsi.
Rambey, Guntur. "Pengembalian
_________. Peraturan Mahkamah Agung Kerugian Negara dalam Tindak Pidan
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pidana Korupsi Melalui Pembauaran Uang
Uang Pengganti. Pengganti dan Denda." Jurnal De Lega
Lata Vol. 1 Nomor 1 (Januari-Juni 2016).
Indriyanto. Uang Pengganti. Jakarta:
Citra Aditya Bakti, 1998. Ravena, Dey. "Konsep Hukum
Progresif Dalam Penegakan Hukum Di
Ismansyah. "Penerapan dan Indonesia." Jurnal Wawasan Yuridika Vol.
Pelaksanaan Pidana Uang Pengganti 23 No. 2 (September 2010).

Jurnal Wawasan Yuridika 21


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019
Rohrohmana, Basir. "Pidana
Pembayaran Uang Pengganti sebagai
Pidana Tambahan Dalam Tindak Pidana
Korupsi." Jurnal Hukum Prioris Vol. Nomor
1 (2007).

Sinaga, Chrisyine Juliana. "Kajian


Terhadap Pidana Penjara Sebagai
Subsidair Pidanna Tambahan
Pembayaran Uang Pengganti Dalam
Tindak Pidana Korupsi." Jurnal Wawasan
Yuridika Vol. I No. 2 (2017).

Syamsuuddin, Aziz. Tindak Pidana


Khusus. Jakarta: Sinar Grafika, 2014.

Utomo, Dwi Setyo Budi. "Penjatuhan


Pidana Bersyarat Bagi Koruptor Dalam
Perspektif Upaya Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi di Indonesia." Jurnal
Pasca Sarjana Hukum UNS Volume V
Nomor 2 (Juli-Desember 2017).

www.antikorupsi.org/id/articles/
annual-reports. Diakses terakhir tanggal
10 Januari 2018 Pukul 14.50 Wib.

22 Jurnal Wawasan Yuridika


Vol. 3 | No. 1 | Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai