net/publication/274961643
CITATIONS READS
0 216
1 author:
Joko Santoso
Bogor Agricultural University
44 PUBLICATIONS 143 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Joko Santoso on 14 August 2015.
Oleh :
Joko Santoso1, Fie Ling2, dan Ratna Handayani2
1
Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Jal. Rasamala
No. 1 Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, 2Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Pelita Harapan, Kampus UPH Lippo Karawaci, Tangerang 15811
email: joko2209@yahoo.com
ABSTRAK
Kandungan lemak tinggi pada ikan berdaging gelap dapat mempengaruhi kemampuan pembentukan
gel dantingginya kandungan urea pada ikan bertulang rawan dapat menimbulkan bau amonia pada
produk surimi. Surimi merupakan produk antara, sehingga penyimpanan surimi dalam bentuk dingin
dan beku sering dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh pencucian,
pengkomposisian dan penyimpanan dingin surimi ikan pari, ikan kembung dan kombinasi keduanya
terhadap perubahan karakteristik fisiko-kimia dan mikrobiologi. Tiga kali pencucian daging lumat
ikan pari dapat mengurangi kandungan urea sampai dengan 95% dan meningkatkan kandungan
protein larut garam (PLG) 7,28%. Dua kali pencucian daging lumat ikan kembung dapat
meningkatkan kandungan PLG 8,25%. Pengkomposisian surimi antara ikan pari dan kembung pada
perbandingan 75%:25% memberikan nilai kekuatan gel tertinggi 267,01 g cm. Selama 9 hari
penyimpanan dingin surimi, terjadi peningkatan nilai TVBN dan total mikroba secara nyata.
Kebalikannya, nilai kekuatan gel, WHC, derajat putih, dan PLG surimi menurun secara nyata seiring
dengan lamanya penyimpanan dingin. Hal ini mengindikasikan bahwa selama 9 hari penyimpanan
dingin masih terjadi perubahan karakteristik fisiko-kimia dan mikrobiologi surimi.
Kata kunci: penyimpanan dingin, pengkomposisisan, ikan kembung, ikan pari, surimi
ABSTRACT
High fat content in dark fleshed fish can affect on gel forming ability and high content of urea
inelasmobranchii can arise ammonia odors in surimi product.Since surimi is an intermediate product,
therefore storage of surimi in chill or frozen condition is usually performed. This experiment was
carried out to study the effects of leaching, compositioning and chill storaging of stingray, mackerel
and both combination surimi on the changes of physicochemical and microbiological properties.
Three times leaching of minced-stingray could reduce the urea contents up to 95% and increased salt
soluble protein (SSP) content 7.28%. Two times leaching of minced-mackerel could increase SSP
content 8.24%. Surimi compositioning of stingray and mackerel in proportion 75%:25% gave the
highest gel strength value 267.01 g cm. During 9 days chill storaging of surimi, the values of TVBN,
and numbers of total microbes increased significantly. In opposite, the values of gel strength, WHC,
whiteness, and SSP of surimi decreased continuously with the increasing time of chill storaging.
Those indicated that physico-chemical and microbiologycal characteristics changes of surimi still
occurred during 9 days of chill storaging.
Santoso et al., 2008). dan merah, yaitu ikan cucut dengan ikan
Surimi merupakan konsentrat protein kembung dan tetelan ikan kakap dengan ikan
miofibril ikan yang telah distabilisasikan dan layang. Kedua penelitian tersebut
dan tulang, pelumatan daging, pencucian, pembentukan gel yang lebih baik
Pipatsattayanuwong et al., 1995; Somjit et al., beku. Surimi yang sudah dicampur dengan
fungsional terutama dalam membentuk gel dan alkohol, dikemas dalam kantong-kantong
beberapa keunggulan yang dimiliki surimi, pada suhu -20 ºC. Surimi beku ini
dan nonekonomis sebagai bahan baku, (2) penyimpanan dan penanganan, tetapi
surimi dalam bentuk beku dapat disimpan memerlukan proses pelelehan (thawing)
sebelum diolah menjadi produk lanjutan
(Okada, 1992). Selain itu penyimpanan dingin Sigma Chemical Corp. St Louis, MO USA;
pada suhu < 10 ºC juga dapat dilakukan untuk Aldrich Steinheim Germany; dan Wako Pure
penyimpanan dan pendistribusian surimi Chemical Industries Ltd. Osaka Japan.
walaupun waktunya relatif singkat, tetapi Peralatan yang digunakan untuk
mempunyai kelebihan yaitu tidak memerlukan membuat surimi antara lain cool box, wadah
proses thawing sehingga surimi dapat air, pisau, talenan, pelumat daging elektrik,
langsung diolah lebih lanjut (Okada, 1992). food processor, press hidraulik, kain saringan,
Tujuan penelitian ini adalah (1) plastik polietilen (PE), termokopel digital,
mempelajari pengaruh frekuensi pencucian timbangan digital, dan water bath. Peralatan
terhadap penurunan kadar urea dan yang digunakan untuk analisis mutu bahan
karakteristik kekuatan gel surimi, (2) baku dan surimi antara lain Kjeltec system,
mempelajari pengaruh pengkomposisian oven, tanur, desikator, pH-meter digital,
terhadap karakteristik surimi yang dihasilkan cawan conway, sentrifuse dingin,
termasuk perubahan sifat fisiko-kimia dan spektrofotometer, texture analyzer, whitness
mikrobiologi selama penyimpanan dingin. meter, timbangan analitik dan peralatan gelas.
dengan agitasi pada suhu dingin (<10 ºC). dan sukrosa 1% (b/b)). Surimi dimasukkan
Pencucian pertama pada ikan kembung kedalam plastik PE masing-masing seberat
dilakukan penambahan natrium bikarbonat 250 g dan disimpan dalam referigerator (suhu
(NaHCO3) sebanyak 0,5% (b/v); sedangkan 5 oC) selama 9 hari. Setiap 3 hari dilakukan
ikan pari hanya menggunakan air dingin. Pada analisis terhadap parameter pH, TVB, PLG,
pencucian terakhir dari masing-masing total plate count (TPC) (Fardiaz, 1993),
frekuensi pencucian dilakukan dengan derajat putih (Kett Electric Laboratory, 1981),
menambahkan garam sebanyak 0,3% (b/v), water holding capacity (WHC) (Dagbjartsson
baik pada surimi ikan kembung maupun dan Solberg, 1972 dalam Wahyuni, 1992) dan
surimi ikan pari untuk meningkatkan kekuatan kekuatan gel untuk mengetahui perubahan
ionik air sehingga memudahkan proses karakteristiknya selama penyimpanan dingin.
dewatering.
2.3. Analisis data
Pada setiap tahapan pencucian Data dianalisis dengan analisis ragam,
dilakukan analisis kandungan protein larut menggunakan model rancangan percobaan
garam (PLG) (Saffle dan Galbraeth (1964) acak lengkap yang disusun secara faktorial
dalam Wahyuni 1992) dan nilai kekuatan gel
dengan dua faktor, yaitu: faktor
(Shimizu et al. 1992), sedangkan analisis
pengkomposisian dan penyimpanan dingin
kadar urea (AOAC 1995) dilakukan hanya
dengan masing-masing tiga kali pengulangan,
pada surimi ikan pari. Setelah diperoleh
serta menggunakan uji lanjut Duncan (Steel
frekuensi pencucian terbaik, kemudian
dan Torrie, 1980).
dilakukan pengkomposisian surimi ikan pari
dan ikan kembung dengan perbandingan 100%
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
: 0%, 75% : 25%, 50% : 50%, 25% : 75%, 0% 3.1. Komposisi kimia daging lumat ikan
kembung dan pari
: 100%. Pengkomposisian terhadap kedua Karakteristik kimia terhadap bahan
surimi dilakukan dengan menggunakan food baku yang digunakan meliputi analisis
processor sehingga dihasilkan pasta surimi proksimat (kadar air, abu, lemak, protein kasar
yang homogen, kemudian dilakukan uji dan karbohidrat), urea, TVB, dan pH. Hasil
kekuatan gel. Surimi hasil pengkomposisian analisis karakteristik kimia bahan baku
terbaik (campuran pari dan kembung), surimi selengkapnya disajikan pada Tabel 1.
pari dan surimi kembung kemudian
ditambahkan cryoprotectant (sorbitol 1% (b/b)
Tabel 1. Karakteristik kimia daging lumat ikan kembung dan ikan pari
1.20
Kadar urea (%)
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
0 1 2 3 4
Gambar 1. Pengaruh frekuensi pencucian terhadap penurunan kadar urea surimi ikan pari
Pada Gambar 2 terlihat adanya korelasi (2008) menunjukkan bahwa surimi ikan cucut
positif antara kandungan PLG dengan nilai pisang (Carcharinus falciformis) dan ikan pari
kekuatan gel kedua surimi. Nilai PLG dan kelapa (Trygon sephen) terbaik dihasilkan
kekuatan gel tertinggi dihasilkan pada pada frekuensi pencucian 3 kali.
frekuensi pencucian 2 kali untuk surimi ikan Tahap pencucian diperlukan untuk
kembung dan 3 kali untuk surimi ikan pari. meningkatkan kekuatan gel surimi, karena
Kekuatan gel surimi meningkat seiring dengan selama pencucian komponen-komponen
meningkatnya protein miofibril selama proses pengganggu dalam pembentukan gel seperti
pencucian. Hasil penelitian yang dilakukan darah, protein sarkoplasma, enzim pencernaan,
a
oleh Santoso et al. (2009 ) terhadap ikan garam anorganik dan senyawa organik
layang yang termasuk kedalam dark-fleshed berberat molekul rendah dapat dihilangkan
fish juga menunjukkan bahwa pencucian 2 kali (Benjakul et al., 1996; Chaijan et al., 2004).
menghasilkan kekuatan gel surimi tertinggi. Selain itu pencucian juga berfungsi untuk
Pencucian 2 kali juga memberikan kekuatan menghilangkan bau (odor) dan meningkatkan
gel tertinggi pada surimi yang dibuat dari derajat putih dari surimi yang dihasilkan.
campuran ikan hasil tangkapan sampingan
3.3. Penentuan Komposisi Terbaik Surimi
yang berupa campuran ikan beloso, gulamah, Pari dan Kembung
Surimi kembung mempunyai
swanggi dan kurisi (Santoso et al., 2009b).
kelemahan yaitu kemampuan pembentukan
Lebih lanjut hasil penelitian Santoso et al.
Joko Santoso, Fie Ling, dan Ratna Handayani
gel yang rendah dan warna surimi yang mempunyai karateristik pembentukan gel dan
cenderung lebih gelap terkait dengan warna yang baik. Nilai kekuatan gel hasil
karakteristik dagingnya. Kondisi tersebut pengkomposisian kedua jenis surimi disajikan
akan berpengaruh terhadap penerimaan pada Gambar 3.
konsumen, sehingga perlu dilakukan
pengkomposisian dengan ikan pari yang
350
291,72a
300 267,01a
Kekuatan gel (g cm)
250
200
150
98,01b
100
52,05b 64,76b
50
Pengkomposisian
Pari (100%) / Singray (100%) Pari : Kembung (75%:25%) / Stingray : Mackerel (75%:25%)
Gambar 3. Nilai kekuatan gel surimi hasil pengkomposisian antara ikan pari dan kembung. Nilai-
nilai pada grafik yang diikuti huruf superscript berbeda (a, b) menunjukkan beda nyata (p
< 0,05)
Faktor yang mempengaruhi perubahan sifat disebabkan oleh aktivitas bakteri dan enzim,
fungsional protein miofibril diantaranya denaturasi protein akibat penyimpanan dingin
adalah degradasi protein yang dapat (Benjakul et al., 1996; Choi et al., 2005).
peningkatan secara nyata. Pada awal surimi. Pola perubahan nilai pH ketiga surimi
penyimpanan, kadar TVBN pada semua selama penyimpanan sama yaitu meningkat
komposisi surimi sudah terdeteksi. Hal ini pada hari ketiga dan menurun pada hari
wajar karena basa volatil nitrogen terdapat keenam dan kesembilan. Kenaikan nilai pH
pada setiap jenis ikan walaupun dalam kondisi utamanya disebabkan proses autolisis yang
segar dan digunakan sebagai salah satu dapat menguraikan protein sehingga tercipta
parameter kesegaran ikan (Ozogul dan kondisi optimum bagi tumbuhnya mikroflora
pembusuk dengan menghasilkan 3.11. Total plate count (TPC)
senyawabiogenik amin (Connell, 1980). Jumlah total mikroba pada ketiga jenis
Penurunan pH pada lama penyimpanan hari surimi meningkat seiring dengan lamanya
keenam dan kesembilan mengindikasikan penyimpanan dingin (Gambar 4). Ikan
adanya pertumbuhan bakteri penghasil asam, merupakan produk pangan yang
seperti Pseudomonas sp dan Shewanella mempunyaikandungan nutrisi yang tinggi
putrefaciens. Jay (1996) melaporkan bahwa sehingga menjadi media pertumbuhan yang
kedua jenis bakteri tersebut dapat hidup pada ideal bagi mikroba. Kandungan TPC pada
suhu chilling (0-7 ºC). penyimpanan hari ke-0 tergolong cukup
3.10. Protein larut garam (PLG) tinggi. Hal ini menandakan sudah ada aktivitas
PLG adalah kelompok protein miofibril mikrobiologi pada daging ikan sejak awal.
yang tersusun oleh aktin dan miosin sebagai Nilai rata-rata TPC masih memenuhi batas
penyusun utamanya. Sifat dari miofibril maksimum menurut SNI 01-2729.1-2006 yaitu
adalah mudah larut dalam garam dengan sebesar 5 x 105 koloni/g.
konsentrasi 2-3% Suzuki (1981). PLG Peningkatan jumlah mikroba pada
bertanggung jawab terhadap kualitas surimi, surimi pari lebih tinggi dibandingkan surimi
karena memiliki kemampuan untuk kembung dan kombinasi keduanya terutama
membentuk struktur tiga dimensi gel. Nilai pada lama penyimpanan 6 dan 9 hari. Hal ini
PLG surimi selama penyimpanan dingin mengindikasikan bahwa mikroba yang tumbuh
mengalami penurunan secara nyata. adalah bersifat proteolitik, karena ikan pari
Penurunan nilai PLG paling cepat terdapat temasuk kedalam golongan ikan berprotein
pada surimi kembung. Pada lama tinggi dan berlemak rendah. Aktivitas bakteri
penyimpanan 3 dan 6 hari nilai PLG turun dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
sangat tajam berturu-turut dari 9,00% menjadi asam-asam amino seperti asam glutamat, asam
4,79% dan 1,88%. Penurunan nilai PLG aspartat, lisin, histidin, dan arginin. Senyawa-
selama penyimpanan dingin diduga senyawa seperti asam amino, glukosa, lipida,
disebabkan aktivitas enzim proteinase seperti trimetilamina oksida, dan urea dapat diubah
katepsin D, kalpain dan alkali proteinase yang oleh bakteri menjadi produk yang dapat
banyak terdapat pada protein sarkoplasma dan digunakan sebagai indikator kebusukan seperti
juga aktivitas (Sikorski, 1996; Benjakul et hidrogen sulfida, karbonil, histamin dan
al.,1996). amonia (Bramstedt dan Auerbach, 1961).
Pertumbuhan mikroba pada bahan pangan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
Joko Santoso, Fie Ling, dan Ratna Handayani
ketersediaan nutrisi, aw, jumlah oksigen, temperatur dan nilai pH (Su et al., 2005).
9
8.08
7.67 7.56
8 7.23 7.08 7.13
6.26 6.44
Log TPC (koloni/g)
7
6.06
6 5.22 5.04
4.88
5
0
0 3 6 9
Lama penyimpanan dingin (hari)
Pari (100%) / Stingray (100%)
Kembung (100%) / Mackerel (100%)
Pari : Kembung (75% : 25%) / Stingray : Mackerel (75% : 25%)
Thailand. Food Res.Int. 37 (2004): J.W. (ed.). Surimi and Surimi Seafood.
1021-1030. CRC Press, Boca Raton. p 127-165.
Choi, J.Y., Kang, I.K., and Lanier, T.C. 2005. Okada, M. 1992.History of surimi technology
Proteolytic enzymes and control in in Japan. Di dalam Lanier TC, Lee CM
surimi. Di dalam Park, J.W. (ed.). (eds.). Surimi Technology. Marcel
Surimi and Surimi Seafood 2nd edition. Dekker Inc., New York. p 3-21.
CRC Press, Boca Raton. p 227 – 277. Ozogul, F., and Ozogul, Y. 2000.Comparison
Cornellia, M., Santoso, J., and Fiona. 2008. of methods used for determination of
Effect of composition and chill storaging total volatile base nitrogen (TVB-N) in
on physicochemical characteristics rainbow trout (Oncorhynchus mykiss).
changes in surimi made from shark Turk J. Zool 24: 113-120.
(Squalus sp) and mackerel (Rastrelliger Pipatsattayanuwong, S., Park, J.W., and
sp). Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. Morrissey, M.T. 1995.Functional
6 (1): 59-74. properties and shelf life of fresh surimi
Eskin, N.A.M. 2000. Biochemistry of Food. from Pacific whitting.J. Food Sci. 60:
2nd edition. California: Academic Press. 1241-1244.
557 pp. Riebroy, S., Benjakul, S., Visessanguan, W.,
Fardiaz, S. 1991. Mikrobiologi Pangan. Pusat and Tanaka, M. 2007. Effect of iced
Antar Universitas Pangan dan Gizi, storage of bigeye snapper (Priacanthus
Institut Pertanian Bogor, Bogor. 285 pp. tayenus) on the chemical composition,
Fitrial, Y. 2000. Pengaruh konsentrasi tepung properties and acceptability of Som-fug,
tapioka, suhu dan lama perebusan a fermented Thai fish mince. Food
terhadap mutu gel daging ikan cucut Chemistry. 102 (1): 270-280.
lanyam (Carcharinus limbatus) [tesis]. Santoso, J., Yasin, A.W.N., and Santoso.
Program Pascasarjana, Institut Pertanian 2007. Perubahan sifat fisiko-kimia
Bogor, Bogor. 143 pp. daging lumat ikan cucut dan pari akibat
Hamann, D.D, and MacDonald, G.A. 1992. pengaruh pengkomposisian dan
Rheology and texture properties of penyimpanan dingin. Jurnal Perikanan
surimi and surimi-based foods.Di dalam dan Kelautan. 12(1): 1-7.
Lanier, T.C, and Lee, C.M. (eds.). Santoso, J., Yasin, A.W.N., and Santoso.
Surimi Technology. Marcel Dekker, 2008. Perubahan karakteristik surimi
New York. p 429-500. ikan cucut dan pari akibat pengaruh
Hudson, B.J.F. 1992. Biochemistry of Food pengkomposisian dan penyimpanan
Proteins. Elsevier Applied Sci., London. dingin daging lumat. Jurnal Teknologi
419 pp. dan Industri Pangan. 19(1): 57-66.
Kett Electric Laboratory. 1981. Operating Santoso, J. 2009. Perubahan karakter surimi
Instruction Kett Digital Whiteness selama penyimpanan beku. Food Review
Meter. Tokyo. 15 pp. Indonesia. IV (8): 36-40.
Lagler, K.F, Bardach, J.E., Miller, R.R., and Santoso, J., Hetami, R.R., Uju, Sumaryanto,
Passino, D.R.M. 1977.Ichtiology. 2nd H., and Chairita. 2009a. Perubahan
edition. John Willey and Sons Inc., New karakteristik surimi dari ikan daging
York. 506 pp. merah, daging putih dan campuran
keduanya selama penyimpanan beku
Morrissey, M.T., Park, J.W., and Huang, L. [prosiding].Seminar Nasional Perikanan,
2000. Surimi processing waste: its Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan,
control and utilization. Di dalam Park, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta. 1-12.
Santoso, J., Nauli, D.Z., and Trilaksani, W. cryoprotectant effect of shrimp chitin
2009b. Karakteristik empek-empek and shrimp chitin hydrolysate on
kering dari surimi multispesies ikan denaturation and unfrozen water of
hasil tangkapan sampingan [prosiding]. lizard surimi during frozen storage.
Seminar Ilmiah dan Pameran Food Res. Int. 28: 345-355.
Pengolahan Produk dan Bioteknologi
Stansby, M.E., and Olcott, H.S. 1963.
Kelautan dan Perikanan-I . Badan Riset
Composition of fish. Di dalam Stansby,
Kelutan dan Perikanan, Departemen M.E. (ed.). Industrial Fisheries
Kelautan dan Perikanan, Jakarta. [in Technology. Reinhold Publishing Co.,
press]. New York. p 339-349.
Sikorski, Z.E. 1999.Seafood: Resources, Steel, R.G.D., and Torrie, J.H. 1980.
Nutritional Composition, and Principles and Procedures of Statistic a
Preservation. CRC Press, Florida. 248 Biometrical Approach. McGraw-Hill
pp. Book Company, London. 633 pp.
Shimizu,Y., Toyohara, H., and Lanier, T.C. Su, Y.C., Daeschel, M.A., Frazier, J., and
1992. Surimi production from fatty and Jaczynski, J. 2005. Microbiological and
dark-fleshed fish species. Di dalam pasteurization of surimi seafood. Di
Lanier, T.C., and Lee, C.M. (eds.). dalam Park, J.W. (ed.). Surimi and
Surimi Technology. Marcel Dekker Inc., Surimi Seafood 2nd edition. CRC Press,
New York. p 181-207. Boca Raton. p 585 – 648.
SNI [Standar Nasional Indonesia]. 1998. Suzuki, T. 1981. Fish and Krill Protein in
Penetapan total volatile base nitrogen. Processing Technology. Applied Science
SNI-01-4495-1998.Badan Standardisasi Publishing, Ltd., London. 260 pp.
Nasional, Jakarta. 6 pp.
Wahyuni, M. 1992. Sifat kimia dan fungsional
SNI [Standar Nasional Indonesia]. 2006. Ikan ikan hiu lanyam (Charcarinus limbatus)
segar – bagian 1: spesifikasi. SNI-01- serta penggunaannya dalam pembuatan
2729.6-2006. Badan Standardisasi sosis [tesis]. Program Pascasarjana,
Nasional, Jakarta. 6 pp. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 135 pp.
Somjit, K., Ruttanapornwareesakul, Y., Hara, Zayas, J.F. 1997. Functionality of Proteins in
K., and Nozaki, Y. 2005. The Food. Springer-Verlag, Berlin. 358 pp.