Tidak seperti arus searah dimana besar dan polaritas dari arus/tegangan selalu
tetap sepanjang waktu maka pada arus bolak-balik, besar dan polaritas dari
6
7
Tegangan Arus
Nilai maks : V = V I =I
Nilai efektif adalah nilai yang terukur pada alat ukur (Volt meter / Amper
Daya 1 phasa
Dimana,
I : Arus (Ampere)
Daya 3 phasa
Dimana,
Cos φ disebut juga faktor daya yang besarnya tergantung dari sifat beban
Pada sistem arus searah hanya mengenal beban resistive ( R ), tetapi pada
sistem arus bolak balik beban merupakan “ Impedansi” ( Z ) yang biasa dibentuk
dari unsur : R, L, C.
Contoh beban :
R = ρL / A ........................................................................................(2.3)
Dimana : ρ : Resistivitas
L : Panjang kawat
(sebagai referensi) maka arus beban Ib yang mengalirpun membentuk sudut yang
sama searah dengan sudut dari Z sebesar φ. Hal ini berakibat timbulnya 3 macam
daya.
10
Hubungan dari ketiga macam daya tersebut kita kenal sebagai “segitiga daya”
Secara umum alat ukur energi listrik yang biasa dikenal oleh masyarakat luar
adalah kWh meter, akan tetapi selain kWh meter ada pula alat ukur energi listrik
seperti kVARH meter dan kVAh meter, tergantung jenis pelanggan dan
penggolongan tarif maka perusahaan listrik akan menetapkan alat ukur apa saja
Mengenai pemilihan serta penggunaan kWh meter yang akan dipasang untuk
1. Daya tersambung
2. Tegangan kerja
2. Pelanggan tegangan menengah dengan daya tersambung lebih dari 200 KVA
KWh meter merupakan suatu alat pengukur energi listrik. kWh meter terbagi
menjadi kWh Meter Mekanik dan kWh Meter Digital atau sering disebut dengan
Meter Elektronik.
kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara
langsung hasil kali tegangan, arus faktor kerja,kali waktu yang tertentu (UI
Cos φ t) yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini
dibangkitkan oleh arus melalui kumparan arus terhadap disc (piring putar)
kWh meter, dimana induksi megnetis ini berpotongan dengan induksi mgnetis
12
yang dibangkitkan oleh arus melewati kumparan tegangan terhadap disc yang
sama.
kedua medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 900 satu terhadap
inductance murni.
Suatu Piringan
Keterangan Gambar :
M = Magnit permanent
Wc = kumparan arus
RGS = Register
Keterangan gambar :
1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
7. Terminal Klemp
a. Bagian atas
b. Bagian bawah
kerja)
3. Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan
bawah) yang digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan
4. Rem Magnit
oleh kWh meter tersebut dan mempunyai satuan, puluhan, ratusan, ribuan
Pada papan nama dari meter energi tercantum data sebagai berikut :
d. Tegangan
e. Arus
f. Frekuensi
g. Konstanta meter
h. Kelas
mengukur energi aktif (kWh), energi reaktif (kVARh) baik total maupun
masing – masing fasa, dan parameter sesaat seperti tegangan, arus faktor daya,
daya aktif, daya reaktif, daya untuk masing – masing fasa. Meter elektronik
merupakan sebuah alat ukur besaran listrik yang bekerja berdasarkan prinsip
memori meter.
17
komunikasi serial RS-232 untuk keperluan setting meter dan Automatic Meter
remote baik melalui DPLC modem maupuan melalui port komunikasi serial
mendeteksi jika cover meter terbuka, missing phase atau urutan fatsa terbalik.
Pada meter AMR juga terdapat Real Time Clock (RTC) yang digunakan
untuk mengontrol tariff dan stamping waktu untuk data load survey dan event
log. RTC dilengkapi backup battery yang menjaga RTC selama catu daya
hilang (mati), yang mampu bertahan hinggan 2 tahun. Ketidak akurasian RTC
a. Measurement Modul
- Tegangan Phasa S
- Tegangan Phasa T
- Arus Phasa S
- Arus Phasa T
- Sin Phi
- Daya Reaktif
19
- Daya Semu
b. Communication Modul
atau remote reading (dial up) jarak jauh seperti contoh sebagai berikut:
PLC
c. Processor Modul
profile, stand billing reset, event log, dalam interval waktu-waktu yang
telah ditentukan.
2. Billing Reset adalah energI yang terukur selama selang waktu 1 (satu)
pelanggan.
3. Event Log adalah rekaman seluruh kejadian yang dialami oleh meter
Parameter yang ditampilkan terdiri dari beberapa item yang mana interval
waktu tampilan diatur sedemikian rupa. Misalnya 8 detik per item untuk
seterusnya.
sebagai berikut: Nomor serial meter, energi aktif total (kWh) per tarif,
energi total reaktif (kVARh) per tarif, energi aktif (kWh) reverse, energi
reaktif (kVARh) reverse, energi aktif (kWh) tiap fasa, energi reaktif
(kVARh) tiap fasa, tegangan tiap fasa, arus tiap fasa frekuensi, daya aktif
tiap fasa, daya reaktif tiaf fasa, KVA max, faktor daya tiap fasa, tanggal
Ada tiga alat bantu yang digunakan dalam pengukuran menggunakan kWh
meter, yaitu:
c. Time switch
Tidak semua alat bantu tersebut harus dipasang pada suatu pengukuran kWh
meter, hal tersebut tentu tergantung dari kebutuhan untuk pengukuran itu sendiri.
Maksud dari penggunaan alat bantu kWh meter adalah untuk menyederhanakan
1. Dengan satu jenis kWh meter yang tertentu dapat digunakan untuk
2. Untuk pengukuran tarif ganda maka di desain dengan coil perubahan register
3. Supaya kWh meter dapat digunakan untuk pengukuran energi listrik baik pada
sistem tegangan rendah maupun pada sistem tegangan menengah juga pada
Bila alat bantu tersebut tidak bekerja dengan baik maka akan mempengaruhi
ketelitian hasil pengukuran energi listrik oleh kWh meter, antara lain:
pengukuran.
23
Trafo arus adalah suatu alat listrik yang berfungsi untuk mengubah
besar arus tertentu (di lilitan primer) ke besaran arus tertentu lainnya (di lilitan
pengukuran listrik untuk memperoleh besaran ukur bagi ampere meter, kWh
(arus) yang kecil sedangkan arus yang mengalir ke jaringan distribusi adalah
besar, maka besar arus pada belitan primer trafo arus lebih besar dari pada
Jadi trafo arus yang dipergunakan pada meter – meter akan mengubah
arus primer yang besar menjadi arus sekunder yang lebih kecil sehingga
pengukuran adalah :
1. Ratio
Umumnya arus nominal dari sisi sekunder trafo arus ditentukan sebesar 5
ada juga pabrik yang membuat 1 Ampere. Demikian juga untuk kWh
250/5. Ini berarti bahwa trafo arus tersebut mempunyai nominal arus pada
24
sisi primernya sebesar 250 A dan nominal arus pada sisi sekundernya
sebesar 5 A.
2. Kelas
Pemilihan kelas dari trafo arus yang akan dipasang untuk pengukuran
kWh meter harus disesuaikan dengan kelas dari kWh meternya yaitu
kelas dari trafo arus sama dengan kelas kWh meter atau bisa juga trafo
arus lebih kecil dari kelas kWh meter. Hal ini dimaksudkan supaya
kesalahan hasil kWh meter tidak banyak dipengaruhi oleh besarnya kelas
3. Daya (VA)
Daya trafo arus dipasang harus lebih besar dari daya kWh meter.
4. Polaritas
Setiap trafo arus dari pabrik sudah ditetapkan terminal – terminalnya baik
meter dan terminal – terminal tersebut tidak terjadi kekeliruan yang dapat
suatu harga ke harga yang lain yang tertentu besarnya. Trafo tegangan
merupakan salah satu dari beberapa jenis trafo yang ada, yang berfungsi
25
sebagai alat pembantu dalam pengukuran tegangan. Alat ini biasa digunakan
untuk memberi tegangan kepada meter – meter dan peralatan pengaman yang
memerlukannya, dan biasa dipasang pada sisi tegangan tinggi dari suatu
(termasuk juga trafo tegangan). Hal ini disebabkan karena besaran ukurannya
yang lebih diperhatikan dari pada rugi – rugi yang terjadi pada alat tersebut.
Fungsi dari time switch sebagai alat bantu untuk pengukuran energi
listrik oleh kWh meter tarif ganda adalah sebagai pemberi komando kepada
kWh meter, kapan kWh meter harus mengukur pada waktu beban puncak dan
PLN mulai 18.00 – 22.00 dan diluar waktu tersebut pengukuran kWh diluar
beban puncak, karena pada time switch terdapat indikator waktu seperti pada
jam, maka prinsip kerja dari time switch sama halnya dengan prinsip kerja jam
hanya pada time switch terdapat kontak – kontak yang bekerja dapat diatur
2.5.1 Modem
2.5.2 Antena
2.5.3 Adaptor
kWh 3 phase
26 27 28 29
R S T N
18 20 22 24 OK tipe 3
1 3 4 6 7 9 10 11
25 26 13 27 15 28 17 29 11
18 12 20 14 22 16 24
Terminal
Blok
18 19 20 21 22 23 24 25
3 6 9
12 14 16
34
19 21 23
1 30 4 31 7 32 10 33
13 15 17
19 21 23 25
MCB R S T N
30 31 32 33