Keluarga besarku termasuk keluarga yang sangat mengutamakan pendidikan, terlebih lagi kakak sepupuku semuanya berkuliah. Orangtua,paman,padhe dan budheku juga bekerja di instansi pendidikan. Hal ini membuatku sangat bersemangat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Sejak sd saya sangat suka belajar, hampir setiap hari belajar, oleh karena itu hampir setiap tahun aku selalu menjadi juara kelas. Akan tetapi setelah masuk smp frekuensi belajarku semakin lama semakin memburuk. Hal ini juga dipengaruhi oleh pengaruh dari teman-temanku yang hanya memikirkan bermain saja,terutama pada saat itu olahraga futsal dan bermain PS sangat digandrungi oleh anak-anak smp. Sehingga di waktu smp saya tidak pernah memperoleh peringkat. Puncaknya pada masa sma, banyaknya pagelaran seni,ekskul dan kegiatan-kegiatan lainnya menjadikan saya sulit berkonsentrasi dalam belajar.Sehingga di masa sma ini saya tidak pernah meraih ranking 10 besar pun. Alhasil di kelas 12 saya berusaha mengembalikan performa belajarku, akan tetapi ini tidak berjalan dengan maksimal. Beberapa dari temanku terkadang mengejekku karena di masa sma ini aku bahkan tidak pernah masuk 10 besar pun, bermimpi untuk berkuliah di salah satu PTN terbaik di Indonesia. Teman-temanku beranggapan bahwa hanya orang-orang yang pintar saja yang lolos di PTN terbaik itu. Tetapi aku tidak menyerah, aku berusaha membuktikan ke teman-temanku bahwa aku bias lolos ke PTN terbaik itu. Salah satu jalur masuk PTN tahun ini yaitu UTBK yang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mulai dari waktu pelaksanaan,sebaran soalnya apalagi waktu pengerjaannya yang lebih cepat. Persaingan dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Bahkan tahun ini jumlah pendaftarnya mencapai 600 ribu. Sejak kecil aku sangat penasaran dengan salah satu kota yang ada di Jawa Barat, yaitu Bandung. Sehingga aku memutuskan untuk berkuliah di salah satu perguruan tinggi favorit di kota tersebut, bahkan salah satu yang terfavorit di Indonesia yaitu Institut Teknologi Bandung. Persaingan untuk masuk ITB pada tahun 2018 di bidang saintek menjadi yang tertinggi di Indonesia. Hal ini membuatku sadar, apakah dengan kemampuanku segini aku dapat lolos di ITB. Terlebih lagi di setiap tryout offline yang aku ikuti hampir semuanya tidak memenuhi passing grade yang ada di salah satu fakultas di ITB. Tetapi aku yakin bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin asalkan kita berusaha keras, selalu berdoa dan selalu ingat dengan allah swt. Salah satu fakultas yang aku minati di ITB dan sesuai dengan passion saya yaitu FITB. Sejak kecil saya sangat tertarik dengan hal-hal yang menyangkut dengan bumi dan kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya,serta bagaimana kejadian alam di bumi ini dapat berlangsung. Akhir-akhir ini saya merasa prihatin dengan keadaan Indonesia dikarenakan kekayaan alamnya saat ini banyak dikuasai oleh pihak asing, padahal ini sangat bertolak belakang dengan salah satu pasal yang terdapat dalam UUD 1945 yaitu pasal 33 ayat 3 yang berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” Salah satu kekayaaan alam yang paling banyak dikuasai oleh pihak asing yaitu migas. FITB menjadi salah satu jalan bagiku untuk dapat ambil bagian dalam mempelajari kekayaan alam yang ada di Indonesia dan dalam 20 tahun ke depan insyaallah dapat menjadikan Indonesia maju dengan kekayaan alamnya yang dapat dikelola sendiri. Dengan adanya event OWIB menjadikan langkahku semakin dekat untuk meraih impian tersebut, karena saya yakin berkat bimbingan dan pembelajaran dari kakak-kakak dapat menjadikanku lebih paham tentang bagaimana dunia perkuliahan nanti dan mempermudahkanku untuk menjadi salah satu dari mahasiswa ITB, sekaligus untuk membuktikan ke orang lain bahwa aku bisa.