Anda di halaman 1dari 26

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP)
KEBIDANAN
2018

KLINIK
RAWAT INAP
WAHYU HUSADA
Besuk – Gurah - Kediri
LEMBAR PERSETUJUAN

Telah selesai menuyusun Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan untuk Pelayanan
Kebidanan di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada, oleh :

Nama : Nurin Tajalla Amd. Keb


SIP :
Jabatan : Kepala Kebidanan

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dibuatnya SOP Pelyanan Kebidanan adalah tersedianya acuan dalam
melaksanakan pelayanan kebidanan di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada dan jejaringannya.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan kebidanan, peran dan fungsi ketenagaan,
sarana dan prasarana di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada
b. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan kebidanan yang bermutu di Klinik
Rawat Inap Wahyu Husada dan jejaringannya.
c. Tersedianya acuan bagi tenaga bidan Klinik Rawat Inap Wahyu Husada untuk bekerja
secara profesional memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu kepada pasien/ klien
di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada
d. Tersedianya acuan monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di Klinik Rawat Inap
Wahyu Husada
B. Sasaran
1. Tenaga Bidan di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada dan tenaga kesehatan lainnya
2. Pengelola Program Kesehatan Lintas Sektor terkait

Kediri, 12 Oktober 2018

Menyetujui,
Kepala Klinik Rawat Inap Wahyu Husada

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, dan karunia yang

telah diberikan-Nya sehingga Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan ini dapat terselseikan.

Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk acuan

pelayanan kebidanan di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada.

Terseleseikannya Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan ini tidak lepas atas

dukungan dan semangat dari berbagai pihak, oleh karena itu saya mengucapkan terimaksih kepada :

1. dr. Anang Indriatno, selaku Kepala Klinik Rawat Inap Wahyu Husada yang telah memberi

kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk menyusun Standart Operasional Prosedur (SOP)

Kebidanan ini.

2. Semua pihak yang terkait dalam penulisan Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan ini.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT membalas segala kebaikan seluruh pihak yang telah

membantu. Semoga Standart Operasional Prosedur (SOP) Kebidanan ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak dan dapat meningkatkan mutu pelayanan di Klinik Rawat Inap Wahyu Husada

khususnya Kebidanan.

Kediri, Oktober 2018

Nurin Tajalla Amd.Keb


KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA

BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


MENCUCI TANGAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Mencuci tangan adalah tindakan mencuci tangan dengan larutan desinfektan,
khususnya bagi petugas yang berhubungan dengan pasien berpenyakit menular.

2. Tujuan Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan untuk mencuci tangan dengan
larutan disinfektan, khususnya bagi petugas yang berhubungan dengan pasien
berpenyakit menular.

3. Referensi 1. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit 2013

4. Alat dan bahan a. Air bersih yang mengalir


b. Larutan disinfektan (sabun cair)
c. Handuk atau tissue

5. Prosedur / 1. Petugas membasuh tangan dengan air mengalir


Langkah-langkah 2. Petugas menuangkan cairan sabun antiseptik ke salah satu telapak tangan
3. Petugas meratakan antiseptik keseluruh permukaan telapak tangan
4. Petugas menggosok bagian telapak tangan dan sela – sela jari
5. Petugas menggosok bagian punggung tangan dan sela – sela jari kiri posisi
telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri, lakukan sebaliknya.
6. Petugas menggosok punggung jari tangan dengan cara ujung jari saling
mengunci
7. Petugas menggosok ibu jari kiri dengan cara memutar oleh telapak tangan
kanan, lakukan sebaliknya secara bergantian
8. Petugas mengosok ujung jari tangan kanan pada telapak tangan dengan cara
memutar ke arah bagian tubuh dan lakukan sebaliknya.
9. Petugas membasuh dengan air mengalir
10. Petugas mengeringkan dengan handuk atau tissue
11. Petugas menggunakan handuk atau tissue untuk menutup air.

6. Digram alir

Petugas membasuh tangan dengan air mengalir

Petugas menuangkan cairan sabun antiseptik ke salah satu telapak tangan


Petugas meratakan antiseptik keseluruh permukaan telapak tangan

Petugas menggosok bagian telapak tangan dan sela – sela jari

Petugas menggosok bagian punggung tangan dan sela – sela jari kiri posisi
telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri, lakukan sebaliknya.

Petugas menggosok punggung jari tangan dengan cara ujung jari saling
mengunci

Petugas menggosok ibu jari kiri dengan cara memutar oleh telapak tangan
kanan, lakukan sebaliknya secara bergantian

Petugas mengosok ujung jari tangan kanan pada telapak tangan dengan cara
memutar ke arah bagian tubuh dan lakukan sebaliknya.

Petugas membasuh dengan air mengalir

Petugas mengeringkan dengan handuk atau tissue

Petugas menggunakan handuk atau tissue untuk menutup air.

7. Unit terkait a. Unit Rawat Inap


b. Unit Rawat Jalan
c. Unit Gawat Darurat
d. Unit Gizi

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : .....................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA
BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PELAYANAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Pelayanan gizi rawat inap merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari kegiatan
asuhan gizi pasien ranap yg meliputi kegiatan pengelolaan makanan ranap dan
konsultasi gizi serta kegiatan penyuluhan kelompok /missal pasien ranap sebagai
tindak lanjut fungsi kegiatan pengadaan atau penyediaan makanan pasien guna
mencapai tujuan pelayanan gizi

2. Tujuan Mewujudkan fungsi pelayanan gizi untuk mempercepat penyembuhan melalui


pemenuhan asupan gizi,upaya edukasi (Perubahan sikap terhadap gizi)selama
perawatan.dan Upaya preventif/pecegahan penyakit dengan gizi seimbang

3. Kebijakan Dokter, Perawat, Ahli Gizi

4. Prosedur (a) PENGKAJIAN STATUS GIZI


 Antropometri :
Untuk pasien aktif diukur BB dan TB
Untuk Pasien Pasif diukur LLA dan TB
 Klinis
 Biokimia
 Pengkajian Diet
Anamnesis Gizi
Analisa diet
(b) INTERVENSI
 Penentuan preStandart Operasional Prosedur (SOP) Gizi diet
awal/sementara
 Penentuan preStandart Operasional Prosedur (SOP) Gizi diet definitif
 Perubahan preStandart Operasional Prosedur (SOP) Gizi diet
(c) PENYULUHAN PADA PASIEN DAN KELUARGANYA TTG DIET
PASIEN SELAMA DIRAWAT
(d) PEMANTAUAN KONSUMSI MAKANAN
(e) PEMANTAUAN STATUS GIZI :
 Berat badan dewasa
 Berat badan anak dan bayi
 Tinggi badan
 Lingkar lengan atas
 Pemeriksaan Klinis
 Kunjungan
 Pemeriksaan Biokimia Apabila diperlukan
(f) PENYULUHAN GIZI PADA PASIEN DAN KELUARGA SAAT AKAN
PULANG

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA
dr. Anang Indriatno
SIP : 446/5002/418.25/2017

KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA


BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


KONSULTASI GIZI PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Proses komunikasi dua arah antara ahli gizi dan pasien atau keluarga pasien
sebagai upaya untuk membantu pasien memahami masalah, menetapkan
alternatif pemecahan masalah dan mengamil keputisan untuk mengatasi masalah
melalui pengaturan makanan dan minuman terkait dengan kondisi penyakit yang
diderita.

2. Tujuan  Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga terhadap diet yang
diberikan
 Menambah pengetahuan pasien dan keluarga terhadap makanan dan gizi

3. Prosedur 1. Ahli Gizi menerima surat permintaan konsultasi gizi dari dokter
Pelyanan 2. Ahli Gizi menyiapkan media yang akan digunakan sesuai dengan diet pasien
3. Ahli gizi mencatat identitas pasien dan menyiapkan materi edukasi yang akan
diberikan kepada pasien dan keluarga pasien.
4. Ahli Gizi mendatangi ruang konsultasi
5. Sebelum melakukan konsultasi pelajari masalah gizi pasien yang tertulis
dalam rekam medik pasien
6. Ahli Gizi mempersilakan pasien untuk masuk keruangan, memperkenalkan
diri, dan mempersilakan duduk.
7. Ahli Gizi memberikan edukasi kepada pasien dengan jenis penyakit dan
diitnya. Saat berlangsung edukasi, pasien harus didampingi oleh pihak
keluarga.
8. Berikan penjelasan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan
Menjelaskan cara mengatur diet dan cara-cara memasak yang dianjurkan.
9. Setelah selesai melakukan edukasi, ahli gizi melakukan evaluasi dengan
menanyakan kepada pasien hal-hal yang sudah disampaikan dengan
pertanyaan terbuka dan tertutup untuk memastikan pasien atau keluarga pasien
memahami.
10.Jika pasien sudah memahami materi edukasi pasien diberikan leaflet sesuai
dengan diit penyakitnya, namunjika pasien belum memahami materi edukasi,
ahli gizi akan menjelaskan ulang tentang materi yang belum dipahami pasien.
11.Ahli Gizi berdiskusi dengan pasien untuk menyusun rencana tindak lanjutnya,
seperti menawarkan rencana kunjungan ulang datang ke poli gizi untuk
memonitoring acak, namun jika pasien menolak kunjungan ke poli gizi, maka
petugas gizi akan mendatangi langsung kerumah pasien.
12.Memberikan ucapan terima kasih kepada pasien setelah selesai memberi
edukasi.
13.Kegiatan dan hasil edukasi dicatat dan didokumentasikan dalam rekam medik
pasien. Lakukan pencatatan dan pelaporan harian tindakan konsul gizi.

4. Unit terkait  Dokter, Perawat, Gizi

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA
dr. Anang Indriatno
SIP : 446/5002/418.25/2017

KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA


BESUK – GURAH – KEDIRI

DIET PADA PENYAKIT TEKANAN DARAH TINGGI


( HIPERTENSI)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Petugas gizi melakukan konsultasi gizi dan memberikan diet rendah garam
kepada pasien hipertensi

2. Tujuan  Memberikan kosultasi gizi pada pasien hipertensi

3. Kebijakan  Pasien memperoleh pelayanan gizi sesuai dengan protap gizi sebagai standart
pelayanan gizi

4. Prosedur PROTAP DIET PADA PENYAKIT TEKANAN DARAH


Pelyanan TINGGI(HIPERTENSI)
 Baca catatan medik pengunjung
 Lakukan riwayat gizi dan Anamnesa Diet
 Buat rencana diet sehari sesuai dengan hasil anamnesis diet dan pola
kebiasaan makan Pasien
 Jika dokter tidak menentukan diet, maka pasien untuk sementara diberikan
diet rendah Garam III ( RG III )
 Isilah leaflet Rg
 Berikan penjelasan diet ;
(a) Jika diet RG III ( 2 gr garam dapur = ½ sendok teh ). Beri penjelasan
bahwa 2 jenis masakan dapat diberikan garam , yaitu 1 Jenis Masakan
siang hari dan 1 Jenis masakan malam hari sedangkan yang lainnya
tidak boleh.
(b) Bila diet RG II ( 1 gr garam dapur = ¼ gram teh ) hanya 1 jenis
masakan yg diberi garam untuk siang atau malam .
(c) Bila diet RG I , semua hidangan tidak boleh diberikan garam dapur
 Tunjukan dan berikan leafet diet RG, jelaskan kelompok bahan makanan yg
rendah garam , bahan makanan yang boleh dimakan dan yg tidak boleh
dimakan dan makanan yg dibatasi
 Beri kesempatan pasien untuk bertanya
 Buat kesepakatan dengan pasien untuk berkunjung 2 minggu kemudian
untuk evaluasi asupan makan, BB dan tekanan darah
 Catat pada kartu status jenis diet dan hasil konseling

5. Unit terkait  Dokter, Perawat, Gizi

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA
BESUK – GURAH – KEDIRI

DIET PADA PENYAKIT KENCING MANIS


( DIABETES MELLITUS / DM)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Petugas gizi melakukan konsultasi gizi dan memberikan diet DM.

2. Tujuan  Memberikan kosultasi gizi pada pasien DM

3. Kebijakan  Pasien memperoleh pelayanan gizi sesuai dengan protap gizi sebagai standart
pelayanan gizi

4. Prosedur PROTAP DIET PADA PENYAKIT DM


Pelyanan  Baca catatan medik pengunjung , Timbang BB pengunjung
 Tentukan kategori BB pada kurus/normal/gemuk dan hitung kebutuhan kalori
sesuai dengan jenis kelamin dan aktivitas
 Lakukan riwayat gizi, Anamnesa Diet dan pola makan
 Jika dokter tidak menentukan jenis Diet DM maka gunakan patokan sebagai
berikut ;
a. BB Kurus diberikan diet 2300-2500 kalori
b. BB normal diberikan 1700- 2100 kalori
c. Gemuk diberikan 1300-1500 kalori
 Pengunjung yg diberikan pelayanan gizi adalah pengunjung dengan kriteria
berikut ;
a. Reduksi urine positif 1 ( + ) dan 2 ( ++ )
b. Tidak ada komplikasi
 Jika dijumpai pengunjung diluar kriteria ini langsung rujuk ke RS
 Rencanakan diet pengunjung sesuai permintaan dokter perhitungkan
kebutuhan kalori dan pola makan pengunjung
 Siapkan laflet diet DM ( yg sesuai ) dan standar diet DM(
I,II,II,IV,V,VI,VII,VIII) kemudian tulis susun menu sehari dalam daftar diet
DM sesuai standar diet DM
 Siapkan daftar pengganti bahan makanan, food model dan laeflet yg telah diisi
jelaskan diet DM sesuai permintaan dokter dan porsi makan sesuai dengan
pembagian makan sehari, dengan menggunakan food model jelaskan
kelompok bahan makanan yang boleh, tidak boleh dan yg dibatasi
 Anjurkan untuk mencatat makanan yg dimakan baik jenis maupun jumlahnya
setiap hari
 Jika memungkinkan timbang makanan yg dimakan
 Buat kesepakatan dengan pasien untuk berkunjung 2 minggu kemudian untuk
evaluasi asupan makan, BB
 Catat pada kartu status jenis diet dan hasil konseling

5. Unit terkait  Dokter, Perawat, Gizi

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA
dr. Anang Indriatno
SIP : 446/5002/418.25/2017

KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA


BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


CARA MEMASANG REGULATOR GAS ELPIJI
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Cara Memasang Regulator gas elpiji

2. Tujuan Untuk kemanan dan menghindari kebocoran gas

3. Prosedur A. Cara memasang regulator elpiji pada kompor gas :


 Siapkan obeng untuk pengencangan dancairansabununtuk memeriksa
kebocoran.
 Siapkan regulator,selang (usahakan yg berpelindung baja,klem (2 biji).
 Masukkan Selang kedalam klem
 Klem dalam keadaan kendor
 Masukan Pipa yang ada pada Kompor Gas kedalam lubang salah satu
ujung selang.
 Kencangkan klem menggunakan obeng secukupnya
 Masukkan klem satunya ke ujung selang satunya dan masukkan
pipa(lubang keluaran regulator)kedalam lubang selang dan
kencangkan klemnya.pastikan pemasangan sdah benar.
B. Cara memasang regulator elpiji pada tabung gas :
 Buka pelindung katup elpiji yang ada pada tabung gas.Periksa seal
gasket dan pastikan ada dan bagus.selanjutnya pasangkan regulator
dengan menekan menggunakan tangan kiri dan putar Knob regulator
searah jarum sejauh ¼ putaran,lanjutkan ¼ putaran lagi ke posisi
“ON”
 Kalau menggunakan regulator yang ada meterannya pastikan meteran
menunjukkan bahwa tabung ada gasnya.Periksa kebocoran pada
sambungan regulator dengan tabung gas,jika bocor ganti seal gasket
yang ada pada katup tabung gasnya dan pastikan tidak ada kebocoran
indikasi kebocoran adalah bau yang terus menerus atau ada suara
desisan

4. Unit terkait  Ahli Gizi, Petugas Dapur (Jasa Boga)

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA
BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan yaitu meliputi


berbagai proses antara lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok,
merendam dll.

2. Tujuan Mempersiapkan bahan-bahan makanan serta bumbu-bumbu sebelum


dilakukan pemasakan

3. Prosedur A. Prasyarat dari penerimaan bahan makanan :


 Tersediannya bahan makanan yang akan disiapkan
 TersedianyaPeralatan persiapan
 Tersediannya protap persiapan
 Tersediannya aturan proses-proses persiapan

B. Persiapan bahan makanan ada 3 macam yaitu :


 Persiapan makanan pokok ( beras )
 Persiapan Lauk hewani
 Persiapan Sayuran

Makanan pokok disiapkan berdasarkan standar beras dikali dengan standar


porsi makanan pokok
STANDAR PORSI MAKANAN POKOK :
Makanan Pokok Pagi Siang Sore
Nasi (gram) 100 110 75
Tim (gram) 65 65 65
Bubur (gram) 50 50 50

C. Persiapan lauk hewani berdasarkan standar porsi yang ditetapkan


D. Persiapan Sayur klas III .
 Sayur disiapkan sesuai dgn jenis dan Jumlah yang dibutuhkan.
 Daftar jenis dan jumlah yang harus disiapkan dicantumkan pada
 Papan persiapan.
 Pemotongan bentuk sayuran berdasarkan standar resep

4. Unit terkait  Ahli Gizi, Petugas Dapur (Jasa Boga)

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017

KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA


BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Serangkaian kegiatan Mengubah ( Memasak) bahan makanan mentah menjadi


makanan yang siap dimakan,berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.

2. Tujuan  Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan


 meningkatkan nilai cerna
 meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan, dan
penampilan makanan
 Bebas dari organism dan zat yang berbahaya untuk tubuh.

3. Prosedur Prasyarat
 Tersediannya Siklus Menu
 Tersediannya peraturan penggunaan bahan Tambahan Pangan( BTP )
 Tersediannya bahan makanan yg akan diolah
 Tersediannya peralatan pengolahan bahan makanan
 Tersedia aturan penilaian
 Tersedianya Protap Pengolahan

Pengolahan makanan di Klinik Wahyu Husada


 Tenaga Pengolahan hanya 1 org dimulai dari pengolahan makanan
pokok, lauk & sayur

4. Unit terkait  Ahli Gizi, Petugas Dapur (Jasa Boga)

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA
BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PENDISTRIBUSIAN MAKANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan
jenis makanan Konsumen yang dilayani,khususnya pasien tergantung jenis
diitnya.

2. Tujuan Penampilan menarik mengguggah selera makan pasien

3. Prosedur Syarat distribusi /penyaluran makanan:


 Tersedianya standar pemberian makanan rumah sakit yang menyangkut
standar penyediaan energy dan zat gizi lainnya sesuai dietetika
 Tersedianya standar porsi yang ditetapkan Puskesmas
 Adanya peraturan pengambilan makanan
 Adanya bon permintaan makanan
 Tersediannya makanan sesuai ketentuan diet pasien
 Tersediannya peralatan makanan
 Tersediannya sarana pendistribusian makanan
 Adanya jadwal pendistribusian makanan di dapur utama

Klinik Wahyu Husada Memakai Sistim Distribusi/Penyaluran makanan yang


dipusatkan ( SENTRALISASI) Dimana makanan pasien dibagi dan disajikan
dalam alat makan sekaligus di tempat pengolahan makanan.
Keuntungan : Menggunakan sistim distribusi SENTRALISASI diantaranya
adalah menghemat tenaga dan biaya,pengawasan dapat dilakukan dengan
mudah dan teliti,ruangan pasien terhindar dari keributan dan bau masakan
yang menyebar saat pembagian makanan dan pekerjaan dilakukan lebih cepat.
Kelemahannya : Butuh tempat (troli) yang lebih luas/besar, tambahan biaya
untuk peralatan,perlengkapan serta pemeliharaan,makanan sdh dingin saat
sampai ke tangan konsumen,makanan mungkin sudah tercampur sehingga
tampilan

4. Unit terkait  Ahli Gizi, Petugas Dapur (Jasa Boga)

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA
BESUK – GURAH – KEDIRI

DIET RENDAH PURIN (ASAM URAT)


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Petugas gizi memberikan konsultasi dan memberikan Diet Asam Urat kepada pasien
dengan kadar asam urat tinggi ( > 7,5 mg/dl )

2. Tujuan Memberikan konsultasi gizi pada pasien dengan kadar asam urat tinggi ( > 7,5 mg/dl
)

3. Prosedur PROTAP DIET RENDAH PURIN


(a) Baca catatan medik pasien, timbang BB, ukur TB pasien
(b) Tentukan kategori BB pada sangat kurus/kurus/normal/gemuk/obesitas dan
hitung kebutuhan kalori sesuai dengan jenis kelamin dan aktivitasnya.
(c) Lakukan anamnesa riwayat gizi, anamnesa diet dan pola makan
(d) Syarat – syarat Diet Rendah Purin :
 Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh
 Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi
total
 Lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65 – 75% dari kebutuhan
energi
 Hindari bahan makanan sumber protein yang mengandung purin > 150 mg/
100 g bahan makanan
 Cairan disesuaikan dengan urine yang dikeluarkan setiap hari. Rata – rata
cairan yang dianjurkan adalah 2 - 2,5 liter / hari
 Mineral dan vitamin cukup
(e) Siapkan leaflet Diet Rendah Purin yang sudah diisi, Daftar Pengganti Bahan
Makanan dan Food Model.
(f) Jelaskan Diet Asam Urat, porsi makan dan makanan pengganti dengan food
model
(g) Jelaskan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta makanan yang
dibatasi
(h) Anjurkan untuk mencatat makanan yang dimakan baik jenis maupun jumlahnya
setiap hari
(i) Catat hasil konsultasi gizi pada kartu status pasien
(j) Buat kesepakatan dengan pasien untuk berkunjung 2 minggu kemudian untuk
evaluasi asupan makanan, BB dan kadar asam urat.
(k) Pasien yang diberikan pelayanan gizi adalah pasien dengan kadar asam urat >
7,5 mg/dl dan tanpa komplikasi, apabila ada komplikasi langsung dirujuk ke
rumah sakit.

4. Unit terkait  Ahli Gizi

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................
KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017

KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA


BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


KONSULTASI GIZI DI RUANG RAWAT INAP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Suatu proses pemberian informasi diet bagi pasien yang


membutuhkan, diruang rawat inap

2. Tujuan  Sebagai acuan dalam memberikan penjelasan gizi pasien.

3. Kebijakan  PGRS tahun 2013


 Undang – undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

4. Prosedur  Ahli gizi menerima surat permintaan konsultasi gizi dari dokter
Pelyanan  Ahli gizi menyiapkan sesuai dengan diet permintaan dokter
 Ahli gizi mendatangi ruangan pasien memberikan konsultasi secara lengkap
kepada pasien dan keluarganya
 Ahli gizi memberikan kesempatan pada pasien atau keluarga untuk bertanya
 Ahli gizi menyimpulkan isi penjelasan tentang diet pasien dan memberikan
leaflet.

5. Unit terkait  Pojok Gizi


 Instalasi Rawat Inap

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA
BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PENYIAPAN MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Kegiatan persiapan pendistribusian makanan pasien rawat inap pada tempat /

ruangan penyajian sesuai pemesanan / permintaan.

2. Tujuan  Sebagai acuan dalam proses penyiapan makanan

 Menghindari kesalahan dalam pendistribusian makanan pasien sehingga

pasien mendapat makanan sesuai dengan jenis diitnya

3. Referensi Buku PGRS Tahun 2013

4. Prosedur  Makanan yang telah dipesan di instansi gizi atau unit penyelenggaraan

yang ditunjuk diterima oleh tenaga gizi

 Tenaga gizi melakukan pengecekan makanan sesuai pesanan ( jumlah,

jenis makanan dan porsi ) serta keamanan dan kebersihan makanan

 Petugas rawatan mealakukan pengelompokan / pemisahan makanan

pasien pada tempat pendistribusian berdasarkan ruangan pasien dibawah

pengawasan

5. Unit terkait  Ahli Gizi, Petugas Dapur (Jasa Boga)

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA
BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Serangkaian kegiatan yang meliputi pemeriksaan / penelitian pencatatan dan


pelaporan tentang macam kualitas dan kuantitas bahan makanan yang
diterima sesuai dengan pesanan yang telah ditetapkan

2. Tujuan Agar setiap waktu diperlukan dapat melayani dengan tepat, cepat dan aman
digunakan dengan cara yang efisien.

3. Referensi Buku PGRS Tahun 2013

4. Prosedur Persiapan Basah :


 Fasilitas penyimpanan bahan makanan : Freezer, chiller, lemari, rak,
wadah tertutup dsb.
 Kartu Stock / buku catatan keluar masuk barang
 Setelah bahan makanan di cek dipenerimaan barang, segera masukan
bahan makanan ketempat penyimpanan sesuai jenisnya yakni untuk
bahan kering dilemari / rak, sayur dan buah-buahan, chiller, daging di
freezer.
 Untuk daging dapat langsung dilakukan proses persiapan tahap awal
sebelum disimpan.
Persiapan Kering :
 1Cek stock bahan yang tersedia dikartu stock/buku catatan keluar
 masuknya barang sebelum barang yang baru datang dimasukan
 Susun bahan makanan beraturan, sesuai dengan jenisnya dan beri
pembatas
 Beri label tanggal diterima bahan untuk bahan yang pemakaiannya lebih
dari sehari
 Bahan yang segera dipakai diletakan ditempat yang mudah terjangkau.
 Bahan Makanan yang berbau tajam dipisahkan dan tidak dekat dengan
bahan makanan yang lainnya.

5. Unit terkait  Ahli Gizi, Petugas Dapur (Jasa Boga)

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA

BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PENYULUHAN KELOMPOK
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Proses penyebaran luasan informasi ( Termasuk Pesan – Pesan ) gizi yang
disampaikan kepada sasaran yang datang ke Klinik

2. Tujuan Menyebarluaskan pesan – pesan gizi dengan benar sehingga sasaran paham
tentang pentingnya gizi dan menerapkan perilaku gizi yang baik ( sesuai
norma KADARZI ) atas kesadaran dan kemauan sendiri

3. Persiapan  Menentukan sasaran


sasaran  Menentukan jadwal
 Menentukan materi
 Menentukan metode
 Menentukan media

4. Prosedur Memberikan penyuluhan diposyandu sesuai dengan materti metode dan media
yang telah dipersiapkan.

5. Unit terkait  Ahli Gizi

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA

BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PEMESANAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Penyusunan permintaan ( order ) bahan makanan berdasarkan pedoman menu


yang telah tersedia sesuai dengan pasien yang dilayani

2. Tujuan Tersedianya makanan untuk pasien rawat inap secara reguler berdasarkan
waktu pemberian makan dan sesuai standar yang telah ditetapkan.

3. Referensi Permenkes No. 75 Tahun 2014


Buku PGRS Tahun 2005

4. Prosedur  Ahli gizi membuat rekapitulasi kebutuhan makanan pasien berdasarkan


diet yang telah diberikan oleh dokter
 Ahli gizi membuat etiket pasien dalam 3 kali makan yaitu makan pagi,
makan siang dan makanmalam.
 Ahli gizi atau petugas gizi memesan makanan pasien yang telah
direkapitulasi dan menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan
segardan kering

5. Unit terkait  Ahli Gizi, Petugas Dapur (Jasa Boga)

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA
BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PENANGANAN SAMPAH
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Serangkaian kegiatan dalam penanganan sampah kering dan basah dari sisa-
sisa setelah proses pengolahan makanan.

2. Tujuan Serangkaian kegiatan dalam penanganan sampah kering dan basah dari sisa-
sisa setelah proses pengolahan makanan.

3. Referensi Permenkes No. 75 Tahun 2014


Buku PGRS Tahun 2005

4. Prosedur 1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk mengumpulkan sampah


meliputi keranjang sampah, kresek sampah, dan karung setiap pagi
sebelum melakukan kegiatan
2. Mengumpulkan sampah sisa-sisa bahan setelah melakukan kegitaan
3. Memisahkan antara sampah organik dan anorganik sesuai dengan tong
sampah yang sudah ada.
4. Apabila sampah sudah penuh, dibawa ke tempat pembuangan akhir
(setiap sebelum pulang sekolah)
Untuk sampah organik hendaknya diproses ulang atau dilakukan penanganan
sehingga lebih bermanfaat seperti pupuk, makanan ternak, dll.

5. Unit terkait  Semua Petugas Jasa Boga, Petugas Kebersihan

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA
BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PEMELIHARAAN ALAT MASAK
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Kegiatan yang meliputi pemeliharaan dengan pencucian dan perawatannya

2. Tujuan Memperpanjang masa pakai alat lebih lama dan terbebas dari kotoran ataupun
mikroorganisme

3. Referensi Permenkes No. 75 Tahun 2014


Buku PGRS Tahun 2005

4. Prosedur 1. Untuk bahan kayu/bambu


a. Siapakan 2 bak air yang satu berisi air panas
b. Gunakan sabun yang mengandung aroma jeruk atau lemon
c. Bersihkan sisa kotoran yang menempel pada alat
d. Cuci alat hingga bersih tidak ada noda (sisa nasi) yang teringgal
dengan menggunakan sabun
e. Bilas menggunakan air panas
f. Tiriskan atau dilap dengan kain kering
g. Simpan pada tempat yang bersih dan kering
2. Untuk bahan plastik
a. Basahi alat dengan air dingin
b. Cuci dengan air sabun
c. Saat mencuci gunakanlah spon yang lembut
d. Rendam dalam air panas (60oC) selama 15-20 menit
3. Berbahan Logam
a. Siapkan 2 bak air (panas dan dingin), sabun cuci alat, spons, cuka
b. Basahi alat dengan air dingin
c. Cuci menggunakan air sabun hingga bersih
d. Rendam dalam air panas yang sudah dicampur air cuka selama
nenerapa menit
e. Setelah itu tiriskan atau dikeringkan dengan kain kering yang bersih
f. Simpan pada tempat yang kering dan bersih.

5. Unit terkait  Semua Petugas Jasa Boga, Petugas Kebersihan

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA


dr. Anang Indriatno
SIP : 446/5002/418.25/2017

KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA

BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PEMELIHARAAN ALAT MAKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Kegiatan yang meliputi pemeliharaan dengan pencucian dan perawatannya

2. Tujuan Memperpanjang masa pakai alat lebih lama dan terbebas dari kotoran ataupun
mikroorganisme

3. Referensi Permenkes No. 75 Tahun 2014


Buku PGRS Tahun 2005

4. Prosedur 1. Untuk bahan plastik


a. Basahi alat dengan air dingin
b. Cuci dengan air sabun
c. Saat mencuci gunakan spon yang lembut
d. Rendam dalam air panar (60oC) selama 15-20 menit
e. Pakailah peralatan makan yang terbuat dari bahan melamin hanya
untuk bahan makanan bersuhu rendah/dingin. Janganlah
memasukan bahan makanan atau minuman yang masih dalam
keadaan panas karena bahan melamin mudah terlepas dan
bercampur dengan bahan makanan atau minuman yang panas
tersebut.
2. Untuk yang berbahan logam
Siapkan 2 bak air (panas dan dingin), sabun cuci alat, spons, cuka
a. Basahi alat dengan air dingin
b. Cuci menggunakan air sabun hingga bersih
c. Rendam dalam air panas yang sudah dicampur air cuka selama
beberapa menit
d. Setelah itu tiriskan atau dikeringkan dengan kain kering yang bersih
e. Simpan pada tempat yang kering dan bersih.

5. Unit terkait  Semua Petugas Jasa Boga, Petugas Kebersihan

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA

BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PEMBERSIHAN WASTAFEL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Serangkaian kegiatan pemebersihan wastafel

2. Tujuan Pembersihan lantai dan dinding westafel, agar bersih tidak berlumut serta

terhindar dari kuman mikroorganisme.

3. Prosedur  Bahan dan alat yang disiapkan:

1. Siapkan sabun pembersih wastafel

2. Siapkan sikat untuk membersihkan dinding wastafel

3. Siapkan kain untuk mengelap wastafel yang sudah bersih.

 Cara pembersihan :

1. Basahi alat dengan air sabun

2. Lalu sikat dinding dan lantai pada wastafel

3. Bila lantai teras wastafel terasa licin, air sabun dicampur dengan

air hangat

4. Lalu bilas dengan air sampai bersih

5. Lalu lap wastafel dengan kain untuk mengeringkan

4. Unit terkait  Semua Petugas Jasa Boga, Petugas Kebersihan

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA

BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)

PEMBERSIHAN LANTAI DAPUR

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

1. Pengertian Serangkaian kegiatan pembersihan lantai dapur yang dilakukan dengan cara

mengepel

2. Tujuan  Untuk meminimalisir bahaya (terpeleset)

 Terhindar dari berbagai macam kuman

3. Prosedur  Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pembersihan.

 Sapu lantai dapur sampai bersih

 Kemudian siram lantai dengan air

 Tuangkan sabun lantai (porseline) secara merata

 Bersihankan lantai yang sudah dituangi sabun lantai dengan pel hingga

bersih.

4. Unit terkait  Semua Petugas Jasa Boga, Petugas Kebersihan

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017
KLINIK RAWAT INAP PRATAMA WAHYU HUSADA
BESUK – GURAH – KEDIRI

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PEMBERSIHAN KOMPOR GAS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

1. Pengertian Serangkaian kegiatan dalam pembersihan kompor gas sebelum dan


sesudah pemakaian selama proses pengolahan makanan.

2. Tujuan Untuk membersihkan tabung gas sebelum dan sesudah proses


pengolahan agar tidak terjadi kecelakaan dalam penggunaan tabung gas.

3. Prosedur 1. Pastikan selang kompor gas jauh dari permukan panas, seluruh
bagian selang dalam kondisi baik seperti tidak terlihat retak dan
tidak ada yang tertekuk. Langka ini dilakukan untuk menjaga
terjadinya kebocoran gas dari selang.
2. Periksalah regulator secara berkala, apakah regulator tersebut sudah
terpasang dengan benar. Karena kesalahan pada pemasangan
regulator akan menyebabkan keluarnya gas dari tabung dan
meningkatkan resiko tabung gas meledak.
3. Bersihkan secara rutin lubang tempat keluarnya api pada kompor
gas, hal ini dibutuhkan untuk menghilangkan kotoran yang
menyumbat, karena kotoran ini dapat membuat api kompor gas
kemerahan. Cara membersihkannya dapat dengan menusuk-nusuk
lubang kompor dengan meggunakan jarum atau dengan sikat kawat.
4. Selalu bersihkan bodi kompor setelah memasak. Kotoran bekas
masakan ketika menempel pada bodi kompor gas jika tidak
langsung dibersihkan akan menjadi kerak dan akan sulit
membersihkannya sangat sederhana, anda cukup mengelap kompor
gas dengan kain lap basah hingga kotorannya terangkat.
5. Cucilah bagian-bagian kompor yang dilapisi pernekel atau krom.
Caranya dengan menggunakan air hangat yang dicampuri dengan
sabun. Sedangkan untuk membersihkan tungku pada kompor gas
caranya adalah dengan melepaskan seluruh bagian tungku, lap
komponen – komponen tersebut dengan kain lap, sedangkan untuk
bagian yang bergerigi atau sulit dijangkau kain lap , anda dapat
menggunakan sikat gigi bekas.
6. Ketika membeli kompor gas, pilihlah yang bagian atasnya
mempunyai lapisan inti karat, rata dan tidak bermotif macam-
macam (tidak berlubang) ini dimaksudkan agar mudah dalam proses
pembersihan.

4. Unit terkait  Semua Petugas Jasa Boga, Petugas Kebersihan

Ditetapkan di : Kediri
Pada Tanggal : ...................

KEPALA KLINIK WAHYU HUSADA

dr. Anang Indriatno


SIP : 446/5002/418.25/2017

Anda mungkin juga menyukai