Neuroblastoma Suprarenal
Neuroblastoma Suprarenal
A. PENDAHULUAN
primordial neural crest cell yang membentuk sistem saraf simpatis. Tumor
banyak diderita pada anak-anak berusia 2 bulan hingga 2 tahun8 dan secara
khas diderita anak-anak dengan rata-rata usia 22 bulan.3 Neoplasma ini jarang
diderita anak-anak yang berusia lebih dari 10 tahun. Neoplasma ini bisasanya
yang meliputi pemeriksaan dengan foto polos, USG, CT scan abdomen, MRI
saat ini merupakan pemeriksaan primer yang paling banyak digunakan untuk
1
mengidentifikasi massa abdomen pada anak-anak. CT scan dapat
1. Spatium Retroperitoneal
bidang interfascia. Ruangan ini terbentang dari vertebra thoracica XII dan
costa XII sampai ke os sacrum dan crista iliaca dibawahnya. Lantai atau
2
membentuk bantalan untuk kelenjar suprarenalis, ren, colon ascendens,
2. Kelenjar Suprarenal
mengandung lemak perirenal dan dilingkupi oleh fascia renalis, yang juga
menjadi alat untuk kelenjar ini dapat melekat pada crura diafragma.9,10
pada crura diafragmatika. Kelenjar ini dipisahkan dari ren oleh sebuah
dibandingkan dengan ren kiri, dan menutupi polus superior ren kanan.
bulan sabit dan terletak medial dari separuh atas ren kiri dan berhubungan
3
Gambar 1. Gambaran kelenjar suprarenal dan ginjal bilateral
4
Gambar 2. Anatomi dan histologi kelenjar suprarenal
berasal dari tiga sumber yaitu : 1) arteri suprarenal superior, dari arteri
berasal dari plexus di dalam kapsula dan di dalam medula. Limfatik ini
5
suprarenalis ini yaitu, serabut preganglionik simpatis berasal dari nervus
C. DEFINISI
primordial neural crest cell yang membentuk sistem saraf simpatis. Sehingga
6
besar di medula adrenal, retroperitoneum dan mediastinum posterior, serta
paling sering, meliputi 8-10% dari seluruh kanker masa kanak-kanak, dan
sistem saraf simpatis dan karena itu dapat timbul di manapun dari fossa
dengan invasi lokal dan ke kelenjar limfe regional melalui nodus limfe.
Dengan teknik imunologik sel tumor dapat dideteksi dalam darah tepi pada
lebih dari 50% anak pada waktu diagnosis atau relaps. Penyebaran ke otak
merupakan sel simpatetik bulat kecil yang mengandung nukleoli yang gelap
dan tak jelas. Karakteristik nukleus sel tumor ini tersusun dalam suatu rosette.
7
Neuroblastoma pertama kali dijelaskan oleh Virchow pada tahun 1863
dan Kohn menemukan bahwa asal tumor ini berasal dari jaringan simpatetik
D. EPIDEMIOLOGI
tersering ketiga setelah leukemia dan tumor sistem saraf pusat.2,3,4,6 Tumor ini
nefroblastoma.8
kejadian per juta per tahun pada ras kulit putih dan kulit hitam di bawah usia
karena keagresifan tumor ini, terhitung sampai dengan 15% dari kanker anak
yang fatal.2
hingga 2 tahun8 dan secara khas diderita anak-anak dengan rata-rata usia 22
bulan.3 Neoplasma ini jarang diderita anak-anak yang berusia lebih dari 10
tahun1 dan cenderung lebih banyak diderita anak lelaki daripada anak
8
jarang, neuroblastoma diderita pada pasien dengan kelainan lain, meliputi
yang lebih jarang yaitu di leher (1%-5% kasus) dan pelvis (2%-3%).2 Lokasi
E. ETIOLOGI
selama hamil terpapar obat-obatan atau zat kimia tertentu seperti hidantoin,
etanol, dll.14
9
1, anomali kromosom 17, dan ampifilatik genomik dari oncogen N-Myc,
1. Gaya Hidup
kehamilan ibu atau pada awal masa kanak kanak) diketahui dapat
2. Usia
muda, tetapi hal ini sangat jarang terjadi pada orang di atas usia 10
tahun.15
3. Genetik
10
biasanya datang dari keluarga dengan satu atau lebih anggota yang
pada diagnosis kasus keluarga adalah awal dari usia untuk sporadis
dalam kedua kelenjar adrenal atau lebih dari satu ganglion simpatik).15
di lebih dari satu organ dari neuroblastomas yang telah dimulai pada satu
F. PATOGENESIS
11
dan tidak berbahaya. Ganglioneuroblastoma mewakili keduanya karena
1. Histologi
sebagai kurang dari 100 mitosis atau sel karyorrhectic per 5000 sel).
2. Sitogenetik
(wilayah penghapusan 1p36) terjadi pada lebih dari 70% dari tumor.
12
Cacat ini sangat berkorelasi dengan amplifikasi N-myc dan prognosis
1p36 dan LOH 11q yang tidak seimbang terkait dengan hasil buruk pada
sitogenetika ini sebagai penanda untuk variabel prognostik, yang saat ini
digunakan.16
G. DIAGNOSIS
1. Gejala Klinis
lokal dari tumor primer maupun akibat metastasis.2 Gejala klinis lain yang
13
ditunjukkan relatif sedikit dan tidak spesifik (seperti anemia, malaise,
2. Pemeriksaan Fisik
yang teraba.4
diare cair.7 Sampai dengan dua per tiga pasien mengalami kelainan
14
3. Pencitraan Radiologi
non spesifik yang bisa tampak karena ukurannya. Dapat juga dijumpai
15
Pada foto polos juga dapat dijumpai bila terdapat metastasis
b. Ultrasonography (USG)
kalsifikasi sering terjadi dan tampak sebagai area ekhogenik fokal atau
16
Gambaran ekhogenisitas yang heterogen, misalnya area anekhoik di
17
Tampak area dengan atenuasi yang rendah dari nekrosis ataupun
juga akan tampak adanya adenopati hilum ginjal, porta hepatis, dan
retroperitoneum.2
18
d. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
19
Gambar 7. MRI T1 weighted potongan sagital dan (b,c) MRI T2 weighted
potongan aksial tampak tumor meluas ke mediastinum inferior (*) melalui
infiltrasi diafragma (kepala panah pada b). Tumor melingkupi aorta, arteri
celiaca (panah pada a dan b), arteri mesenterica superior (tidak terlihat), dan
arteri renalis bilateral (panah pada c, arteri renalis sinistra tidak tampak). Vena
cava inferior terdeviasi dan tampak mendatar karena massa (kepala panah pada
c)
e. Kedokteran Nuklir
20
iodin 123) atau analog somatostatin (pentetreotide yang dilabelkan
MIBG avid.3
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemeriksaan Histopatologi
21
histologis ini dilakukan dengan kriteria berdasar klasifikasi Shimada
H. DIAGNOSA BANDING
1. Nephroblastoma
22
dengan nefroblastoma dan nephrogenic rests meliputi: congenital
kedua ginjal8 dan sebagian besar tumor telah mencapai ukuran lebih dari
5 cm saat diperiksa.17 Tumor ini biasanya sangat besar, berbatas tegas dan
pergeseran collecting system dan kapsula.8 Secara khas tumor padat yang
besar ini akan mendistorsi sinus, piramid, dan korteks ginjal.8 Tumor
ini pada CT scan tanpa kontras. Pada CT scan tanpa kontras diperlukan
visualisasi usus dalam keadaan opak yang cukup.17 Gambaran Claw sign
23
berguna untuk mengkonfirmasi asal tumor dari renal. Kalsifikasi hanya
densitas karena adanya perdarahan. Pada tumor yang sangat meluas, batas
antara organ yang berbatasan dan pole atas tumor dapat tertutupi oleh
artefak volume parsial. Untuk mencegah artefak ini dapat dilakukan sken
bervariasi. Adanya area degenerasi kistik yang berat atau nekrosis akan
secara jelas terpisahkan. Seringkali batas ginjal yang normal hanya dapat
sistem vena yaitu seperti dilatasi vena dan sebagai filling defect yang
Gambaran trombus tumor pada vena cava inferior terjadi pada sekitar 4-
24
Gambar 9. Variasi gambaran Wilms tumor. (A) USG (gambar atas) memperlihatkan
massa inhomogen yang besar (panah), berasal dari ginjal (kepala panah). CT scan
(gambar bawah) memperlihatkan parenkim ginjal yang menyangat di sekitar massa di
sentral yang inhomogen (kepala panah, claw sign). (B) CT scan Wilms tumor pada
ginjal kiri (gambar bawah). Terkadang parenkim ginjal hanya dapat membentuk garis
yang sangat tipis dari jaringan yang menyangat di sekitar massa (kepala panah), massa
lebih mendorong pembuluh darah ke sisi kontralateral daripada bertumbuh
disekitarnya. Foto rontgen dada (gambar atas) memperlihatkan metastasis pulmoner
yang khas, bermanifestasi sebagai nodul pulmo bilateral yang besar. (C) CT scan dari
massa inhomogen pada ginjal kiri, yang meluas ke vena renalis kiri dan membentuk
trombus tumor pada vena cava inferior (kepala panah)
2. Limfoma
pada anak. Terdapat dua bentuk utama limfoma pada anak, yaitu Hodgkin
dari limfoma pada anak dan selebihnya dimasukkan dalam kategori NHL.
25
dengan cepat. Etiologi yang berperan pada limfoma ini diantaranya yaitu
tahun, dan anak yang berusia 5-9 tahun cenderung lebih banyak yang
nyeri abdomen, massa yang teraba, mual dan muntah, penurunan berat
biasanya tampak sebagai massa yang luas dan bisa tunggal atau multipel
terlihat pada NHL terutama limfoma Burkitt dengan tipe kalsifikasi yang
vaskular.1,18
26
Gambar 10. NHL Burkitt Foto polos abdomen memperlihatkan berkurangnya udara usus
pada sisi kiri abdomen (a). CT scan dengan kontras (b,c) memperlihatkan massa
jaringan lunak multipel (L) disekitar dan diantara loop usus pada kedua sisi abdomen.
Gambaran PET (d) pada pasien limfoma yang lain memperlihatkan akumulasi FDG
pada massa mediastinal luas hipermetabolik seperti gambaran metastasis. Akumulasi
FDG yang normal terlihat pada jantung, dan ekskresi yang normal yang ginjal, ureter
dan vesica urinaria.
I. PENATALAKSANAAN
27
Resektabilitas tumor primer ini dinilai menggunakan berbagai pencitraan,
J. PROGNOSIS
Prognosis dan pola penyakit neuroblastoma ini bergantung pada usia pasien.
Pasien dengan usia kurang dari 1 tahun biasanya mempunyai prognosis yang
lebih baik, walaupun dapat ditemukan adanya metastasis pada hepar dan
kulit. Pasien dengan usia lebih dari 1 tahun biasanya mempunyai prognosis
yang lebih buruk, dan dapat ditemukan adanya metastasis ke tulang.3 Faktor
klasifikasi histologis Shimada, dan usia saat presentasi (usia <1 tahun : baik).
Pasien dengan stadium I,II dan Ivs mempunyai survival 75%-90%. Pasien
dengan stadium III atau IV mempunyai prognosis yang buruk (survival 10%-
30%).4
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Daldrup HE, Gooding CA. Pediatric tumors. In: Daldrup HE, Gooding CA
(editors). Essential of Pediatric Radiology. Cambridge University Press.
2010. Pp 201-5.
2. Lonergan GJ, Schwab CM, Suarez ES, Carlson CL. Neuroblastoma,
Ganglioneuroblastoma, and Ganglioneuroma: Radiologic-Pathologic
correlation. RadioGraphics, Vol 22, Issue 4, Jul. 2014. Pp 911-34.
3. Donnelly LF, Jones BV, O’Hara SM, Anton CG, Benton C, Westra SJ, et al.
Diagnsotic Imaging Pediatrics. 1st ed. Amirsys Inc. 2005
4. Thomas KE, Owens CM. The paediatric abdomen. In: Sutton D (editor).
Textbook of Radiology and Imaging. 7th ed. Vol 1. Elsevier Churchill
Livingstone. 2003. Pp 849-884.
5. Kim S, Chung DH. Pediatric Solid Malignancies: Neuroblastoma and
Nephroblastoma. Surgical Clinics of North America, Vol 86, Issue 2, Apr.
2014.
6. David R, Lamki N, Fan S, Singleton EB, Eftekhari F, Sirkhoda A, et al. The
Many faces of Neuroblastoma. RadioGraphics, Vol 9, Issue 5, Sep. 1989. Pp
859-82.
7. Siegel MJ. Pediatric abdominal tumors: Neuroblastoma. In: Medina LS
(editor). Evidence-Based Imaging in Pediatrics. Springer Science, LLC. 2010.
Pp 509-23.
8. Babcock DS, Patriquin HB. The Pediatric Kidney and Adrenal Glands. In :
Rumack MR, Wilson SR, Charboneau JW (editors). Diagnostic Ultrasound.
Third edition. Volume 2. 2005. Pp 1926-7
9. Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. Clinically Oriented Anatomy. 6th ed.
Lippincott Williams&Wilkins. 2010.
10. Snell RS. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Hartanto H (editor).
Ed 6. EGC Jakarta. 2000.
11. Ramchandani P, Torigian D, Dogra VS, Onur MR. Benign and Malignant
Masses of the Retroperitoneum. In: Hamm B (editor). Abdominal Imaging.
Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 2013. Pp1693-6.
12. Nelson. Nelson Textbook of Pediatric 19th Edition. Philadelphia: Elsevier
Saunders. 2011.
13. Rha SE, Byun JY, Jung SE, Chun HJ, Lee HG, Lee JM. Nurogenic Tumors in
the Abdomen: Tumor Types and Imaging Characteristics.RadioGraphics. Vol
23, Issue 1, Feb. 2013. Pp 29-43.
14. Desen W. Etiologi Tumor. Dalam Willie J (editor). Buku Ajar Onkologi
Klinis. Ed 2. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2013. Hal 27-43.
15. American Cancer Society. Neuroblastoma: Causes, Risk Factors, and
Prevention. Jan. 2016.
16. Kim S, Chung DH. Pediatric Solid Malignancies : Neuroblastoma and
Wilm’s Tumor. Elsevier. Vol 82, Issue 2, Apr. 2013.
17. Wegener OH, Fassel R, Welger D. Whole body computed tomography. 2nd
ed. Blackwell Scionetific publications; 1993.
29
18. Biko DM, Anupindi SA, Hernandez A, Kersun L, Bellah R. Childhood
Burkitt lymphoma: Abdominal and pelvic imaging findings. AJR
2009;192:1304-15.
30