Abstrak
1 E-Mail : pandu_s@banpuindo.co.id
2 E-Mail : ika_r@banpuindo.co.id
1. Pendahuluan
PT Indominco Mandiri (IMM) berlokasi di Bontang, sekitar 210 km sebelah
utara dari Balikpapan, dan terletak 100m diatas permukaan laut, provinsi Kalimantan
timur, terdiri dari 2 blok yaitu blok barat dan blok timur. Saat ini, produksi batubara
IMM berasal dari blok barat, sedangkan blok timur masih dalam perencanaan
penambangan pada tahun 2009.
Proses penambangan di IMM saat ini dilakukan dengan metode konvensional
menggunakan truck dan shovel. Tentunya, proses tersebut akan memiliki dampak
jangka pendek maupun jangka panjang baik terhadap lingkungan, infrastruktur,
maupun beban biaya yang sangat besar untuk tindakan perbaikannya.
Air asam Tambang merupakan salah satu permasalahan yang merupakan
dampak langsung dari suatu aktivitas penambangan terbuka pada daerah yang
mengandung banyak mineral sulfida. Air asam tambang terbentuk ketika mineral
sulphida tersingkap dan kontak dengan air dan oksigen selama proses penambangan.
Dampak yang lebih luas air asam tambang dapat berdampak buruk yang luar biasa
terhadap ekologi, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk rehabilitasi ekologi sangat
tinggi.
PT Indominco Mandiri sudah membuat suatu prosedur prediksi Air Asam
Tambang (AAT), di mana data geologi merupakan kunci dari akurasi suatu prediksi.
Memprediksi lapisan penutup yang berpotensi memproduksi asam merupakan tahapan
awal dari sistem manajemen AMD (Acid Mine Drainage).
Studi AMD di Pit 8A dimulai pada tahun 2006. Dan juga dilakukan pada pit-
pit lain di area blok timur.
3.1 Investigasi AMD di PIT 8A
Sampel-sampel AMD (cutting dan core) berasal dari 15 lubang yang terdiri
dari 5 lubang yang keseluruhannya diambil sampel core dan 10 openhole dengan
jarak antar lubang 100-150m. Sampel-sampel tersebut dilakukan tes NAG untuk
mendapatkan data yang cukup untuk memodel lapisan penutup. Berdasarkan prosedur
IMM, pengklasifikasian batuan penutup secara sederhana dibagi menjadi 2 kategori
yaitu NAF (non-acid forming) jika nilai NAG pH > 5 dan PAF (Potentially Acid
Forming) jika nilai NAG pH < 5.
Lapisan penutup yang diendapkan di Pit 8A, secara umum berupa sikuen
batuan sedimen yang terdiri dari clay/mudstone dan siltstone. Carbonaceous
mudstone ditemukan sebagai atap dan alas lapisan batuabara (seam 8A). Mineral
sulfida ditemukan sebagai mineral utama pada carbonaceous mudstone.
Lingkungan pengendapan Pit 8A diinterpretasi sebagai daerah delta dimana
clay dan mudstone diendapkan pada kondisi air yang tenang. Air laut yang banjir
akibat perubahan pasang surut pada lingkungan delta memungkinkan mineral pirit
terbentuk dan berasosiasi dengan endapan clay dan mudstone.
Nilai sulfur yang tinggi pada batubara di Pit 8A juga mengindikasikan
lingkungan pengandapan Pit 8A dekat dengan laut, di daerah delta-laut.
3.3 Karakteristik Geokimia
Parameter yang dinilai adalah NAG pH dan nilai NAG menggunakan tes
NAG. Hasil tes dari 15 lubang menunjukkan bahwa dari 80 sampel teridentifikasi
sebagai PAF dan 57 sampel teridentifikasi sebagai NAF.
Sampel-sampel core dari 5 lubang AMD pada Pit 8A adalah 2097C, 2099C,
2093C, 2091C, dan 2119C yang telah dianalisa di laboratorium untuk mendapatkan
NAG pH dan nilai NAG (Kg H2SO4 / ton).
Sampel-sampel AMD terdiri dari beberapa macam litologi seperti Mudstone
(MS), carbonaceous mudstone (XM), Sandstone (SS), dan Soil (SO). Distribusi pH
NAG dari beberapa litologi ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 2 : NAG pH dari beberapa litologi di Pit 8A
Pada Pit 8A, carbonaceous mudstone memiliki NAG pH yang randah, hal ini
diinterpratasi bahwa XM mengandung banyak mineral sulfida. Sandstone yang
berasosiasi dengan clay dan carbonaceous, juga dapat menghasilkan nilai NAG pH
yang rendah
Hasil tes NAG pada 5 lubang di plot ke diagram untuk mendapatkan distribusi
pH dan material H2SO4. Material-material PAF dengan pH kurang dari 5 di plot pada
gambar 3. Gambar tersebut memberikan informasi hubungan antara NAG pH dan
H2SO4.
Dari diagram dibawah, menunjukkan bahwa nilai H2SO4 akan meningkat
mengikuti penurunan pH NAG. Kondisi saat kadar keasaman sedang tinggi, akan
membangkitkan kapasitas yang tinggi pada net acid saat reaksi kimia terjadi. Hasil ini
membuktikan bahwa terdapat hubungan antara pH NAG dan nilai NAG.
Pada model ini, kami menggunakan 433 lubang bor meliputi 53 lubang AMD
dengan luas daerah yang dimodel adalah 788 ha. 15 lubang AMD di pit 8A terdiri dari
5 lubang core dan 10 openhole.
Gambar 4: Distribusi lateral material PAF pada lapisan M81A, S81 dan M81B di PIT 8A
Gambar 5 : Penampang A-A’ melewati PIT 8A menunjukan distribusi vertikal material PAF
Gambar 6 : Penampang B - B’ melewati PIT 8A menunjukkan distribusi vertikal material PAF
Hasil model menunjukkan bahwa bagian dari lapisan M81A, S81, dan M81B
adalah PAF. Dari hasil perhitungan menunjukan 929.30 ribu bcm dari lapisan penutup
M81A, S81, dan M81B adalah PAF (potentially acid forming)
4 Kesimpulan
Referensi
[1] Joseph M. Tarantino, Dennis J. Shaffer; 1987; Planning the Overburden Analysis,
In Coal Mine Drainage Prediction and Pollution Prevention in Pennsylvania,
Pennsylvania Department of Environmental Protection.