Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR PUSTAKA

1. Rusmarjono, Soepardi EA. Faringitis, tonsilitis, dan hipertrofi adenoid.


Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD editors. Buku
ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala & leher. Edis 6.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2011: 217-25.

2. Siswantoro B. Pengaruh tonsilektomi terhadap kejadian bakteremia pasca


operasi. Semarang: Universitas Diponegoro. 2003.

3. Judarwanto W. Operasi amandel atau tonsilektomi: komplikasi dan


kontroversi indikasi. Indonesian Children dalam Koran Indonesia Sehat.
2010.

4. Farokah. Hubungan tonsilitis kronis dengan prestasi belajar pada siswa


kelas II sekolah dasar di Kota Semarang. Semarang: Universitas
Diponegoro. 2005.

5. Firman S. Profil Kuman aerob pada penderitarhinosinusitis maksila kronis


yang dilakukan tindakan pembedahan diRSUP H. Adam Malik. 2010.

6. Soepardi EA , Nurbaiti, Jenny, Restuti DR. Buku ajar ilmu kesehatan


telinga, hidung, tenggorokan, kepala & leher. Edisi 6. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2007 : 69-74.

7. Krawczyk D, Pels E, Prucia G, Kosek K, Hoehne D. Students’ Knowledge


of Oral Hygiene VS Its Use in Practise. In: Advances in Medical Sciences.
2006; 51 (1): 122-5.

8. Satku K. Ministry of Health, Singapore Nursing Management of Oral


Hygiene : Guidelines and Recommendations. MOH Nursing Clinical
Practice Guidelines 1/2004, Singapore. 2004: 14 – 24.

9. Aditama TY. Rokok dan kesehatan.Jakarta: UI Press. 1997: 17-25.

10. Dinas Kesehatan Kota Jambi. Bahaya merokok bagi kesehatan. Jambi:
2010.

11. Farokah, Suprihati, Suyitno S. Hubungan tonsilitis kronis dengan prestasi


belajar pada siswa kelas II sekolah dasar di kota Semarang. Dalam:
Riyanto WB, editor. Cermin Dunia Kedokteran No. 155 (THT). Jakarta.
2007 ; 34 (2).

12. Kinane DF, Radvar M. The effect of smoking on mechanical


andantimicrobial periodontal therapy. J Periodontol. 1997 ; 68: 467-72.

http://repository.unimus.ac.id
13. Pejcic A, Obradovic R, Kesic L, Kojovic D. Smoking and periodontal
disease: A review. Medicine and Biology.2007; 14(2): 53 – 9.

14. Direktorat Gizi Republik Indonesia. Pedoman umum gizi seimbang


(PUGS). 2010.

15. Dharma S, Gunawan. Higiene dan sanitasi makanan jajanan di simpang


selayang kelurahan simpang selayang, kecamatan Medan Tuntungan.
Sumatera Utara : Medan. 2010 ;12.

16. Sutiah K, Sofian Firdaus, Wahyu Setia Budi. Studi kualitas minyak goreng
dengan parameter viskositasdan indeks Bias. JurusanFisika FMIPA
UNDIP. 2008.

17. Winarno FG. Kimia pangan dan gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2004.

18. Dewanti Tri. Alternatif pengganti formalin pada produk pangan. Jakarta :
Gramedia Pustaka.2006.

19. Jackson C JC, Kazzi AA. Disease of the nose throat and ear. WB
Saunders. 2007: 57-239.

20. Novialdi, Pulungan MR. Mikrobiologi tonsilitis kronis. Padang:


Universitas Andalas. 2012.

21. Arsip Data. Bagian rekam medik RSUD Tugurejo Semarang. 2016.

22. World Health Organisation. WHO Report on the global tobacco epidemic.
2011.

23. Layla Tunjung S. Faktor pencetus tonsilitis pada anak usia 5-6 tahun di
wilayah kerja puskesmas Bayat kabupaten Klaten. 2014.

24. Mugi Widhi PN. Hubungan kebiasaan makan dengan risiko terjadinya
tonsilitis kronik pada penderita di poliklinik THT rumah sakit umum DR.
Zainoel A. Banda Aceh. 2015.

25. Ita kusuma Wati. Hubungan antara status merokok anggota keluarga
dengan lama pengobatan ispa balita di kecamatan jenawi. Karanganyar.
2010.

26. Siti Noor Edayu Binti Endut. Perbedaan tingkat kebersihan mulut terhadap
kejadian tonsilitis kronik pada anak-anak di sekolah dasar (sd) negeri
060922. 2011.

http://repository.unimus.ac.id
27. Viswanatha B. Tonsils and Adenoids Anatomy. Bangalore Medical
College and Research Institute. 2011.

28. Balasubrumanian T. Anatomy of tonsil. 2007.

29. Ballenger JJ. Penyakit telinga, hidung, tenggorok, kepala & leher.Jakarta.
2010: 346-52.

30. Amaruddin T, Christiano A. Kajian manfaat tonsilektomi. Cermin Dunia


Kedokteran. 2006 ; 155 :61-8.

31. Kartika H. Tonsillectomy. Welcome & Joining Otolarynogology In


Indonesian Language. 2008.

32. Lehner T. Organisasi jaringan limfoid mulut. Imunologi pada penyakit


mulut. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1995.

33. Carranza FA. Glickman’s clinical periodontology. 10th ed. Philadelphia:


WB Saunders. 2006: 728–45.

34. Departemen Kesehatan RI. Profil kesehatan indonesia. Jakarta :


Departemen Kesehatan. 2010.

35. Aditama TY. Proses berhenti merokok. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran.
1995; 102: 37-9.

36. Bergstrom J, Persson L, Preber H.A 10-year prospective study of tobacco


smoking and periodontal health. J Periodontol. 2000; 71 : 1338-47.

37. Kinane DF, Radvar M. The effect of smoking on mechanical and


antimicrobial periodontal therapy.J Periodontol. 1997; 68(5): 467-72.

38. Komalasari. Kontribusi energi dan protein makanan jajanan terhadap


konsumsi energi dan protein total serta kaitannya dengan status gizi. 2003.

39. Lehner A. Nutrition. Austria Vais Percetakan Buku Sekolah Trauner.


2000.

40. Robbins, Stephen P. Perilaku organisasi Edisi Bahasa Indonesia.. Jakarta:


PT. Indeks Kelompok Gramedia. 2006.

41. Nurjannah Z. Karakteristik penderita tonsilitis kronis di RSUP H. Adam


Malik Medan tahun 2007- 2010. Medan: Universitas Sumatera Utara;
2011.

http://repository.unimus.ac.id
42. Brodsky L, Poje C. Tonsillitis, tonsillectomy, and adenoidectomy. Head &
Neck Surgery-Otolaryngology. 4th edn. Lippincort-William & Wilkins.
Philadelphia. 2006: 979-991.

43. Sastramihardja .S. Penggunaan Obat Yang Rasional Di Tempat Pelayanan


Kesehatan, Majalah kedokteran Indonesia, Edisi 8 no 3, Jakarta: 1997.

44. Anonim. Pedoman Penggunaan Antibiotik Nasional, Edisi I, Dirjen


Pelayanan Medik Depkes RI, Jakarta: 1992.

45. Soepardi EA, Nurbaiti Iskandar, Jonny Bashiruddin, Restuti, RD. Buku
th
ajar ilmu kesehatan telinga-hidung-tenggorokan-kepala leher. 6 Ed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007: 221.

46. Aritomoyo D. Insiden tonsilitis akut dan kronik pada klinik THT RSUP
Dr. Kariadi Semarang. Kumpulan Naskah Ilmiah KONAS VI PERHATI.
Medan. 1980 : 249-55.

47. Herawati S, Rukmini S. Buku ajar ilmu penyakit telinga hidung


tenggorokan : anatomi faring. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.
2004 : 13-5.

48. Siswantoro B. Pengaruh tonsilektomi terhadap kejadian bakterimia pasca


operasi. Artikel Penelitian Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro/SMF Kesehatan THT-KL RS Dr.
Kariadi. Semarang. 2003.

49. Yohanes I Gede K.K. Hubungan pengetahuan kebersihan gigi dan mulut
dengan status kebersihan gigi dan mulut pada sma negeri 9 manado.
Manado: 2013.

50. Nagayoshi M, Fukuizumi T, Kitamura C, Yano J, Terashita M, Nishihara


T. Efficacy of ozone on survival and permeability of oral microorganisms.
Oral Microbiol lmmunol 2004: 240-6.

http://repository.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai